Anda di halaman 1dari 8

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA KEPADA

ANAK DALAM MENCEGAH TERJADINYA KECANDUAN GADGET


DI KEDINDING TENGAH BARU

Edy sudaryanto¹, Fitri Norhabiba², Noval Tri Hadi S³

edysudaryanto@untag-sby.ac.id, fitrinorhabiba@untag-sby.ac.id, novaltr28@gmail.com

Abstrak

Dalam hal ini peneliti memberikan penjelasan tentang proses komunikasi


interpersonal orang tua kepada anak dalam mencegah terjadinya kecanduan Gadget di
Kedinding Tengah Baru. Teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah teori
Interaksionisme smbolik menurut George Herbert Mead. Pada penelitian ini penggunaan
metodenya adalah metode deskriptif kualitatif. guna untuk memperoleh data yang dilakukan
dalam pengumpulan data yang valid dan wawancara dengan para orang tua di Kedinding
Tengah Baru. Metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara, dokumentasi dan observasi. Objek dari penelitian yaitu daerah Kedinding
Tengah Baru. Hasil dari peneliti yang melakukan penelitian berjudul komunikasi
interpersonal orang tua kepada Anak dalam mencegah terjadinya kecanduan gadget di
kedinding Tengah Baru, Orang tua mempunyai sifat persuasi. Yaitu orang tua membohongi,
memberi nasehat, mengedukasi serta pertegas anak untuk melakukan segala sesuatu dengan
menggunakan kata/ucapan yang mudah dipahami oleh sang anak. Respon yang diberikan
anak ketika orang tua melarang bermain gadget rata-rata tersulut emosinya hingga cenderung
murung. Hasil penelitian ini, peneliti menyarankan Orang tua juga extra bersabar dalam
menghadapi sang anak dengan cara penggunaan komunikasi yang seefektif mungkin agar
nantinya terciptalah hubungan yang harmonis. Karena komunikasi interpersonal orang tua
kepada anak memiliki peran penting terhadap proses perkembangan anak.

Kata kunci : Komunikasi Interpersonal, Orang tua, Anak, Gadget

¹Edy Sudaryanto, Dosen Prodi Ilmu Komunikasi, FISIP Untag Surabaya


²Fitri Norhabiba, Dosen Prodi Ilmu Komunikasi, FISIP Untag Surabaya
³Noval Tri Hadi S, Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi, FISIP Untag Surabaya
Abstract

In this case, the researcher provides an explanation of the process of interpersonal


communication between parents and children in preventing gadget addiction in Kedinding
Tengah Baru. The theory used in this study is the theory of symbolic interactionism according
to George Herbert Mead. In this study, the method used is descriptive qualitative method. in
order to obtain data that was carried out in collecting valid data and interviews with parents
in kedinding tengah baru. Data collection methods used in this study were interviews,
documentation and observation. The object of the study is the kedindin tengah baru area. The
results of the researchers who conducted a study entitled parent-to-child interpersonal
communication in preventing gadget addiction in kedinding tengah baru, parents have a
persuasive nature. Namely, parents lie, give advice, educate and reinforce children to do
everything by using words that are easily understood by the child. The response given by
children when their parents forbid playing gadgets on average ignites their emotions so they
tend to be moody. In this study, researchers suggest that parents are also extra patient in
dealing with their children by using communication as effectively as possible so that later a
harmonious relationship will be created. Because parent-child interpersonal communication
has an important role in the child's development process.

Keywords : Interpersonal Communication, Parents, Child, Gadget


PENDAHULUAN gadget bahkan sering menggunakan gadget
tersebut. Sedangkan, orang tua terkesan
Berdasarkan hasil dari kominfo
tidak menghiraukan sifat dan perilaku
tentang lembaga riset digital marketing E-
anaknya menggunakan gadget. Dalam hal
marketer, tahun 2018 pengguna gadget di
ini, dapat dilihat gadget sebagai media
indonesia sudah mencapai kurang lebih
pembelajaran sangatlah jarang, gadget
100 juta orang. Maka dari itu indonesia
lebih sering dipergunakan anak dibawah
dapat dikatakan sebagai negara pengguna
umur untuk memainkan sebuah game
aktif gadget terbesar yang menduduki
online serta menonton animasi di youtube.
nomer 4 di dunia setelah negara amerika,
Akibat kecanduan gadget, diketahui rata-
china serta india. Sesuai dengan
rata apabila anak sudah menggunakan
kebutuhan, berdasarkan hasil data survey
gadget, anak menjadi sulit diajak
yang telah dilakukan oleh Asosiasi
berkomunikasi, lebih asik dengan
Penyedia Jasa Internet Indonesia
gadgetnya, sering menghiraukan perintah
didapatkan hasil yaitu pada tanggal 9
orang tua, anak lebih menonjol merasa
Maret sampai 14 April 2019. Bahwa lebih
asik menikmati sebuah game dari
dari 3 bulan waktu pengambilan data
gawainya daripada bermain bersama teman
tersebut menyatakan per-akhir tahun 2018
sebayanya di lingkungan sekitar rumah.
total populasi penduduk indonesia
Kadang, anak dibawah umur juga
sebanyak 264,16 penduduk (Asosiasi
melalaikan tugasnya seperti mengerjakan
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, t.t.)
tugas sekolah, mengaji, membersihkan
Pemakai Handphone tidak sekedar rumah dsb. Dalam hal tersebut merupakan
untuk para pekerja saja, akan tetapi bentuk kecanduan anak-anak terhadap
mayoritas semua kalangan termasuk juga gadget.
anak usia dini sudah memanfaatkan gadget
Gejala penggunaan gadget tersebut
tersebut bahkan hampir setiap hari.
otomatis dapat mempengaruhi interaksi
Memakai gadget dapat merubah seseorang
serta psikis antara komunikan serta
menjadi ketergantungan yang sangat sulit
komunikator yang diterapkan dalam
untuk dicegah serta mengakibatkan sifat
kehidupan sehari-hari. berkomunikasi
perilaku yang subversif apabila dalam
adalah salah satu hal yang terpenting
pengawasan yang kurang tepat.
didalam percakapan di keluarga. Didalam
Permasalahan ini yang terjadi, di
komunikasi tersebut juga termasuk hal
Kedinding Tengah Baru ditemukan anak
yang paling utama untuk selalu menjadi
usia dini sudah mahir dalam penggunaan
acuan oleh setiap insan untuk melakukan baik antara orang tua kepada anak dalam
interaksi satu dengan yang lainnya baik mencegah terjadinya kecanduan gadget di
antarpribadi ataupun berkelompok. kedinding tengah baru. Hal ini didasarkan
Interaksi antara komunikator dan pada permasalahan yang sedang terjadi
komunikan merupakan suatu interaksi yaitu semakin maraknya dari kalangan
yang sangatlah penting dan juga termasuk anak-anak yang terkena dampak gadget
suatu cara untuk menegakkan nilai-nilai. sehingga penulis berpusat pada bagaimana
Didalam komunikasi itu sendiri juga proses komunikasi interpersonal orang tua
termasuk sebagai sarana informasi yang kepada anak dalam mencegah terjadinya
tepat untuk berkomunikasi dan bermain gadget sebagai solusi atas
membentuk hubungan keharmonisan permasalahan tersebut.
antara ibu dan anak.
KAJIAN TEORI
Pada penelitian ini, peneliti
Dari sekian banyak teori
memilih bentuk komunikasi interpersonal.
komunikasi interpersonal, namun ada salah
Komunikasi interpersonal tersebut juga
satu teori yang sesuai dengan alur
sering dipergunakan antara sang anak
penelitian yang akan diteliti diantaranya
dengan orang tua. Komunikasi
adalah teori interaksi simbolik (Symbolic
interpersonal tersebut juga merupakan
Interactionism Theory). Tokoh utama
suatu hal proses penyampaian pesan
dalam teori tersebut yaitu George Herbert
diantara dua khalayak atau lebih yang
Mead pada tahun 1863-1931. Inti dari
disertai dengan feedback langsung.
teori-teori tersebut antara lain menjelaskan
Dimana dalam komunikasi interpersonal
tentang perilaku seseorang akan selalu
tersebut sangatlah efektif digunakan untuk
dipengaruhi berupa simbol. pada teori
mengubah sikap, perilaku seseorang dan
interaksi simbolik sendiri melalui
pendapat(Suramto,2011).
pemberian isyarat berupa simbol, dari
Pada penelitian yang dilakukan kali simbol tersebut lalu dapat diungkapkan
ini oleh peneliti yang bermaksud agar atau dinyatakan melalui maksut, pikiran,
mengetahui proses interaksi komunikasi perasaan ataupun sebaliknya. Yaitu,
yang baik antara orang tua kepada anak dengan menggunakan simbol yang
dalam mencegah terjadinya kecanduan diperlihatkan oleh orang lain.
gadget di kedinding tengah baru. Fokus
Mead begitu tertarik mengkaji
penulisan didalam penelitian kualitatif ini
interaksi tersebut, karena melalui isyarat
yaitu Bagaimana proses komunikasi yang
yang berupa simbol tersebut, kita dapat yang pasti dalam sebuah permasalahan
mengungkapkan suatu pikiran, maksud atau fenomena, dalam memberi penjelasan
dan perasaan atau sebaliknya. Tidak hanya mekanisme sebuah proses atau hubungan.
Mead, telah diketahui banyak para Menyajikan suatu informasi dasar. Pada
ilmuwan yang menggunakan teori penelitian ini landasan teori yang
komunikasi interaksionisme simbolik, digunakan nantinya akan di manfaatkan
dimana teori tersebut melalui pendekatan untuk pedoman penelitian agar nantinya
pada tingkah laku manusia. Salah satunya sesuai dengan fakta di lapangan. Langkah
adalah Helbert Blumer, dia adalah peneliti dalam memilih data dengan tepat
ilmuwan dan seorang penerjemah handal yaitu yang pertama melalui sebuah
serta pemberi dukungan kepada kerja pengelompokan data, setelah itu dilakukan
George Herbert Mead pada pemilihan data, kemudian dilakukan
interaksionisme simbolik. Blumer presentasi data serta pengambilan titik
akhirnya menjadi seorang tokoh interaksi kesimpulan.
simbolik yang terkemuka melalui buku
PEMBAHASAN
karyanya “Interaksi Simbolik” yang
dikenal sebagai pernyataan teoritis yang Fenomena terkait teori

paling jelas dari interaksionisme simbolik interaksionisme simbolik dalam perspektif

George Herbert Mead ( Fitraza, 2012). Geore Herbert Mead dan Herbert Blumer
dapat diambil dari penelitian yang
METODE PENELITIAN
memiliki judul bagaimana proses
Jenis penelitian ini yaitu komnikasi interpersonal kepada orang tua
menggunakan metode yang mencoba dan anak dalam mencegah terjadinya
mengungkap hasil secara fakta terhadap kecanduan gadget di kedinding tengah
suatu keadaan individu maupun non baru. Fenomena komunikasi antar orang
individu. Pada penelitian kali ini akan tua kepada anak tidak selalu berjalan
terjun langsung ke rumah informan di mulus, bahkan terkesan saling menekan.
daerah kedinding tengah baru untuk Meskipun tidak semua mengalami
memaparkan secara jelas peristiwa yang peristiwa komunikasi yang demikian,
terjadi disana yaitu melakukan namun secara umum perkembangan
pemantauan, wawancara seperti sesi tanya komunikasi antara anak dengan orang tua
jawab, serta mendokumentasi hasil dari menjadi pembicaraan yang begitu banyak
pemantauan tersebut. Dimana yang dibicarakan oleh kalangan masyarakat.
bertujuan untuk menghasilkan pandangan
Secara umum sebagian besar semua anak dilarang oleh orang tua
memandang komunikasi antar orang tua mereka. Orang tua melarang demi
dan anak tentang segala aktivitas baik dari kebaikan mereka agar tidak kecanduan
cara memperlakukan bahkan cara pada gadget. anak juga mengerti apa
berkomunikasi dengan ibu kepada anak maksud dan tujuan yang disampaikan oleh
mempunyai cara tersendiri serta bahkan orang tuanya, tetapi anak juga terdapat
mungkin setiap insan orang tua kepada rasa kesal pada saat masing-masing orang
anak berbeda-beda dalam melakukan tua melarang hal tersebut.
komunikasi. Dalam hal ini orang tua lebih Penjelasan dari asumsi kedua adalah
cenderung memperdulikan terhadap akan terdapat makna ketika setiap individu
aktivitas anak yang terpenting adalah memiliki interpretasi yang sejalan dengan
menjalankan kewajiban sebagai orang tua simbol yang mereka lakukan dalam
antara lain menasehati dan mendidik anak berinteraksi. Contohnya pada penelitian
dengan benar. Disisi lain anak sebagai kali ini tertuju pada informan anak, dimana
komunikan juga lebih cenderung agresif dalam komunikasi tersebut dapat dilihat
dalam berfikir, berperilaku, dan sebagai simbol perlawanan yaitu pada saat
berkomunikasi. orang tua melarang anak memberikan
respon seperti cenderung murung hingga
Menurut Blumer (1969) ada tiga tema
tersulut emosi. Dan penjelasan dari asumsi
yang sangat mendukung tiga persepsi
ketiga adalah yaitu pada proses interpretif
interaksi simbolik antara lain pertama
tersebut mempunyai 2 langkah. Pertama,
yaitu setiap manusia akan bertindak
pelaku menetapkan benda yang memiliki
dengan manusia lain sesuai dengan makna
arti serta kedua yaitu melibatkan pelaku
yang telah diberikan kepada mereka. Yang
untuk menetapkan, mengoreksi arti yang
kedua bahwa makna tersebut diciptakan
terdapat pada konteks pada saat mereka
pada interaksi antar manusia. Terakhir
berada. Contohnya seperti persepsi orang
ketiga yaitu setiap makna yang
tua untuk anak pada saat diberikan
disampaikan dalam bentuk simbol yaitu
teguran. Dalam interaksi tersebut terdapat
pembuatan dari interaksi yang
beberapa tindakan yang bersifat persuasif
menggambarkan tentang persetujuan untuk
mulai dari merayu dan membujuk dengan
memakai makna simbol tertentu..
maksud agar setiap pesan yang diberikan
Contohnya seperti diskusi antara orang tua
oleh komunikator akan tersampaikan
dan anak dalam kecanduan gadget.
dengan benar, tepat kepada komunikan
Dimana dalam penelitian tersebut hampir
.
KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

Berdasarkan hasil penelitian dapat Dewi Krismonix, L. E. (2020). Efektivitas


disimpulkan yaitu rata-rata anak termasuk penggunaan gadget sebagai sarana
dalam kategori pecandu gadget. Informan pembelajaran daring terhadap
anak juga mengakui bahwa mereka motivasi belajar siswa kelas IV Sd
mampu bermain gadget lebih dari 3 jam. negeri Arjo Winangun tahun
Batasan yang diberikan orang tua dengan pelajaran 2020-2021. 02-05.
cara memberikan pesan yang bersifat
Hadi, S. (2016). Pemeriksaan keabsahan
menakut-nakuti hingga memberikan
data penelitian kualitatif pada
tindakan tegas. Para orang tua
skripsi. Jurnal Ilmu Pendidikan jilid
mengenalkan gadget kepada anak sejak
22 No 01 , 74-79.
usia balita serta alasan orang tua
meminjamkan gadget kepada anak agar Intan Permatasari, R. W. (2020). Peran

tidak bosan dengan mainan yang mereka Orang Tua mencegah dampak

punya. Hal ini sesuai dengan hasil negatif gadget melalui pendekatan

tanggapan dari informan anak. Pendekatan komunikasi dan psikologi.

komunikasi yang digunakan bersifat Indonesian Journal Of Islamic

persuasif . Kecemasan para orang tua takut Psychology , 267-285.

adanya perubahan sikap anak ataupun Kartika Dewi Sisbintari, F. A. (2021).


dampak buruk lainnya dan informan anak Digital Parenting sebagai upaya
juga menyadari akan ketakutan atau mencegah kecanduan gadget pada
kecemasan hal tersebut. Menurut para anak usia dini saat pandemi covid-
orang tua lebih efektif bermain gadget 19. Jurnal pendidikan anak usia dini
daripada bermain diluar rumah walaupun, , 1567-1571.
bagi orang tua efektif tetap dalam
Laksmi. (2017). Teori Interaksionisme
pengawasan. Tetapi menurut informan
simbolik dalam kajian ilmu
anak, mereka mengutarakan pendapatnya
perpustakaan dan informasi. Journal
bahwa suka bermain diluar rumah daripada
Of Library and Information science
menghabiskan waktu untuk bermain
vol 01 No 01 , 121-131.
handphone.
Mufadal Barseli, K. S. (2018). The
Concept of Students Interpersonal
Communication. Indonesian Institute
For Konseling, Education and
Therapy (IICET) Vol 04 No 02 , 131-
133.

Nadhira Syahidah, M. S. (2020).


Komunikasi Interpersonal Orang tua
dengan anak pecandu Gadget.
Prosiding Hubungan Masyarakat
Vol 6 No 02 , 02-04.

Sapril. (2011). Komunikasi Interpersonal


Pustakawan. Jurnal Iqra Vol )5 No
01 , 07-11.

Trijali, A. (2018). Analisis data kualitatif.


Alhadharah Vol 17 No 33 , 83-94.

Yudha, W. (2015). Pola Komunikasi


Orang Tua dengan anak pecandu
game online (Studi kasus game
online lets get rich di Sma
Muhammadiyah 25 pamulang
tangerang selatan). Jurnal ilmiah
teknologi pendidikan , 56-73.

Anda mungkin juga menyukai