Anda di halaman 1dari 3

DAMPAK NEGATIF DARI PENGGUNAAN GADGET TERHADAP POLA

KOMUNIKASI ANTAR INDIVIDU

SULTAN MAHMUD WAHYUDI

2022041023

Kehidupan manusia di era digital saat ini mengalami perkembangan teknologi yang luar
biasa. 2 Perkembangan teknologi digital juga telah memasuki kehidupan keluarga. Hal
itu menjadikan seluruh unsur keluarga, baik orangtua maupun anak-anak menjadi
pengguna media digital, salah satunya adalah media gadget. 3 Penggunaan gadget
pada semua kalangan usia semakin meluas seperti televisi, telepon genggam, laptop,
komputer, tablet, smartphone, dan lain-lain. 4 Bahkan tidak sedikit anak dan balita yang
sudah menggunakan gadget. 5 Anak dan balita biasanya menggunakan gadget untuk
menonton film animasi dan mendengarkan lagu-lagu. 6 Pada dasarnya penggunaan
teknologi gadget pada saat ini memiliki dampak positif dan negatif bagi anak, di
antaranya dalam pembentukan pola pikir anak, yaitu dapat membantu anak dalam
mengatur kecepatan bermainnya, mengolah strategi dan analisa dalam permainan, dan
membantu anak dalam meningkatkan kemampuan otak kanan selama dalam
pengawasan yang baik oleh orang tua. Akan tetapi, dari beberapa dampak positif tadi,
jika diteliti lebih lanjut maka faktor dominan lebih ke arah dampak negatif yang
berpengaruh terhadap perkembangan anak. 7 Penggunaan gadget pada anak biasanya
disebabkan karena tuntutan pekerjaan orang tua yang sangat sibuk. Anak yang menjadi
fokus observasi dari kusioner yang diisi oleh partisipan dalam penelitian ini dimulai usia
4 tahun – 15 tahun. Meskipun ada orangtua yang memiliki anak usia di bawah 4 tahun
yang menggunakan gadget tapi peneliti keluarkan menjadi partisipan karena rumit
dalam mengidentifikasi dampak berdasarkan aspek perkembangan. Usia anak dari
partisipan ini jika dikategorisasikan berdasarkan tahap perkembangan moral John
Kohlberg, mereka paling banyak pada tahap Prakonvensional (usia 4 – 12 Tahun),
yakni sebanyak 17 anak. Pada tahap inilah sangat penting orang tua menanamkan
sikap kedisplinan dan konsistensi pada anak. Hal itu disebabkan karena pada tahap ini,
anak mendasarkan benar atau salah itu tergantung pada objek di luar dirinya.
Sebagaimana pendapat Dwiyanti15 bahwa pada tahap prakonvensional, orangtua
memiliki peran yang besar terhadap perkembangan moral anak, yang dapat
diidentifikasi melalui tutur kata, sikap dan perbuatan mereka terhadap anak. Contoh,
anak-anak zaman sekarang atau lebih tepatnya gen Z sedari kecil mereka diberikan
handphone oleh orangtuanya dan jika tidak menggunakan handphone mereka
menangis.
Iswanto dan Onibala (dalam Yusmi Warisyah 2015:131) mendefenisikan, “Anak-anak
yang sering menggunakan gadget, sering kali lupa dengan lingkungan sekitarnya,
mereka lebih memilih bermain menggunakan gadget dari pada bermain bersama
teman-teman dilingkungan sekitar tempat tinggal”. Dampak lainnya adalah semakin
meluas dan terbukanya akses internet dalam gadget yang menampilkan segala hal
beberapa diantaranya merupakan suatu hal yang semestinya belum waktunya dilihat
oleh anak-anak. Pada usia anak sekolah dasar tentu akan menganggu proses kegiatan
belajar mereka di sekolah, dimana anak membutuhkan hubungan sosial yang baik
seperti interaksi pada teman dan gurunya. Penggunaan gadget yang berlebihan pada
anak akan menimbulkan sifat egois dan indivudualisme. Menurut Adek Diah Saputri
(2018:277) mengatakan bahwa “Dampak negatif dari penggunaan gadget adalah anak
cenderung untuk individualis, susah bergaul dan apabila sudah kecanduan akan sangat
sulit untuk dikontrol dari pemakaian gadget yang pada akhirnya otak anak-anak sulit
berkembang karena terlalu sering bermain game”. Penggunaan gadget secara terus-
menerus akan menimbulkan kecanduan pada penggunanya. Hal ini tentu perlu menjadi
perhatian karena dampak negatif yang begitu mengkhawatirkan terlebih bagi anak-anak
yang menggunakan gadget. Maka dari itu peran orang tua sangat penting dalam
memberikan dan melakukan pengawasan dan pengontrolan penggunaan gadget pada
anak. “Keluarga disarankan untuk lebih memperhatikan penggunaan gadget pada anak
saat dirumah dengan cara memberikan batasan waktu untuk bermain gadget pada
anak saat dirumah dengan melakukan hal yang menarik seperti mengajak bermain
diluar rumah, ajak anak untuk lebih banyak beraktivitas (olahraga, bermain musik, dll),
dan bersosialisasi dengan teman sebayanya” (Setianingsih, dkk 2018:201). Selain
orang tua, di sekolah diperlukan peran guru sebagai pendidik yang dapat memberikan
arahan dan bimbingan pada anak berupa ilmu maupun motivasi. Menurut Rukaiah
Proklamasi Hasibuan (2017:401) mengatakan “Guru sejatinya seorang pribadi yang
harus serba bisa dan serba tahu, serta mampu mentransferkan kebiasaan pengetahuan
pada muridnya dengan cara yang sesuai dengan perkembangan dan potensi anak
didik”. Pada dasarnya guru memang mengemban peran yang banyak bagi peserta
didiknya, guru harus dapat memahami karakteristik pada peserta didiknya. Contoh,
dikalangan pelajar kini kurang bersosialisasi dengan individu lainnya akibat gadget jika
mereka sedang berkumpul pasti satu sama lainnya sibuk dengan gadgetnya masing2.
DAFTAR PUSTAKA

http://ejournal.iain-tulungagung.ac.id/index.php/martabat/article/view/2948

http://yd.blog.um.ac.id/dampak-penggunaan-gadget-dalam-perkembangan-
bahasa-pada-anak-usia-dini/

https://core.ac.uk/download/pdf/333813602.pdf

Asmaul Chusna, Puji. (2017). PENGARUH MEDIA GADGET PADA PERKEMBANGAN


KARAKTER ANAK. Jurnal Dinamika Penelitian: Media Komunikasi Penelitian Sosial
Keagamaan 17(2), 315-330.

Diah Saputri, Adek dkk. (2018). Dampak Penggunaan Gadget Terhadap Kemampuan
Intraksi Sosial Anak Usia Dini. Online ISSN (e-ISSN): 2548-4516 Volume 3.

Anda mungkin juga menyukai