Anda di halaman 1dari 24

1

SATUAN ACARA PENYULUHAN


PENGARUH GADGET TERHADAP
PERKEMBANGAN ANAK
A. Latar Belakang
Abad ke-21, saat di mana kita hidup sekarang, merupakan masa di
mana Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) mengalami perkembangan
yang sangat pesat. Yang paling jelas adalah perkembangan alat komunikasi.
Yang mulanya dulu hanya ada surat dan telepon kabel, kini telah
berkembang menjadi handphone, laptop, tablet PC, dan tentu saja gadget. Di
Indonesia sendiri gadget bukan lah sesuatu yang asing lagi, melainkan
sebuah barang penting yang sangat dibutuhkan oleh seluruh masyarakat
Indonesia, baik pelajar, pebisnis, ibu rumah tangga bahkan anak-anak.
Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti (never
ending process). Manusia secara terus menerus berkembang atau berubah
yang dipengaruhi oleh pengalaman atau belajar sepanjang hidupnya. Tahun
pertama, seorang anak harus mengembangkan suatu kepercayaan dasar
(basic trust), tahun kedua dia harus mengembangkan otonominya, dan pada
tahun berikutnya dia harus belajar inisiatif dan industri yang
mengarahkannya ke dalam penemuan identitas dirinya. Pada usia sekitar 2
atau 3 tahun, anak banyak belajar mengenai berbagai macam koordinasi
visiomotorik. Aktivitas-aktivitas senso-motorik telah dapat diintegrasi
menjadi aktivitas yang dikoordinasi. Hal ini penting misalnya pada waktu
mencontoh sebuah gambar atau sebuah benda. Apa yang dilihat dengan mata
harus dapat dipindahkan dengan motoriknya menjadi sebuah pola tertentu.
Sekitar tahun ke-4 semua pola lokomotorik yang biasa sudah dapat
dikuasainya.
Perkembangan teknologi dan pembangunan yang semakin pesat dari
tahun ke tahun membuat para orang tua juga merasa harus menyesuaikan
perkembangan anak nya agar tidak di cap ketinggalan trend oleh lingkungan.

2

Sudah bukan hal yang baru lagi jika melihat anak sekolah dasar menenteng
gadget mahal untuk menghabiskan waktu nya. Selain mudah dibawa
kemana-mana penggunaan gadget secara positif telah membantu anak-anak
dalam kesehariannya, terutama dalam mencari data untuk tugas sekolah,
mengerjakan pekerjaan rumah, serta sebagai sarana hiburan dengan berbagai
software permainan yang tersedia.
Namun, dampak gadget pada perkembangan anak dapat juga
mengarah ke hal yang negatif. Jika sudah berada didepan gadget, anak dapat
duduk tenang selama berjam-jam tanpa merasa bosan. Hal ini dapat
mengakibatkan aktifitas anak di luar rumah semakin berkurang, sehingga
anak akan mengalami ketergantungan terhadap teknologi dan kesadaran
terhadap lingkungan semakin hilang, padahal masa anak-anak adalah masa
pencarian jati diri dan penyesuaian terhadap lingkungan, masa bermain serta
belajar terhadap apa yang belum diketahuinya.
Selain itu, salah satu dampak gadget pada perkembangan anak yang
telah diketahui adalah penurunan konsentrasi. Ketika seorang anak terlalu
banyak menggunakan gadget, ia akan mengandalkan gadget untuk
mengerjakan berbagai hal, atau lebih senang berimajinasi seperti tokoh game
yang sering dimainkan dengan gadget-nya. Hal ini menyebabkan konsentrasi
anak menjadi lebih pendek, dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar.
Dampak lain gadget pada anak yang terasa paling nyata adalah penurunan
dalam kemampuan bersosialisasi. Anak yang terlalu asyik bermain dengan
gadget menjadi tidak peduli dengan lingkungan sekitar, sehingga tidak
memahami etika bersosialisasi.
Berdasarkan hasil penelitian American Academy of Pediatrics, ada
bukti kuat bahwa anak yang sudah terpapar dengan layar monitor sebelum
usia 2 tahun, akan mengalami gangguan dalam perkembangan bahasa,
membaca, dan daya ingat jangka pendek. Penelitian DeLoache dkk pada
tahun 2013 mengatakan bahwa tidak ditemukan munculnya kata-kata baru
yang dipelajari dari program video yang dirancang untuk meningkatkan
kosa kata anak usia 12-18 bulan.

3

Dalam hubungannya dengan perkembangan otak, Walsh pada tahun
2012 mengatakan bahwa bermain video games akan mengurangi aktivitas
pada bagian otak yang mengendalikan impuls emosional. Sejalan dengan
penelitian lain yang menemukan bahwa area emosional dari otak remaja
masih berkembang, sehingga bila anak remaja terpapar pada violence games
akan meningkatkan perilaku kekerasan pada anak remaja. Penelitian lain
yang dilakukan oleh Swing, Gentile, Anderson, dan Walsh (2013) terhadap
1323 anak usia 6 12 tahun dan 210 remaja/dewasa berusia 18-32 tahun
menunjukkan ada hubungan antara menonton TV dan bermain video games
dengan gangguan atensi.
Asosiasi dokter anak Amerika Serikat dan Kanada menekankan
perlunya anak usia 0-2 tahun sama sekali tidak terpapar gadget. Sementara
anak 3-5 tahun dibatasi satu jam perhari, dan dua jam untuk anak 6-18
tahun. Namun faktanya, anak-anak justru menggunakan gadget 4-5 kali
lebih banyak dari jumlah yang direkomendasikan. Bahkan, penggunaan
ponsel pintar, tablet, dan piranti game elektronik sudah dimulai sejak usia
sangat dini. Dokter anak asal Amerika Serikat Cris Rowan mengatakan,
perlu ada larangan untuk penggunaan gadget pada usia terlalu dini, yakni
anak di bawah 12 tahun.
Melihat semakin maraknya penggunaan gadget pada anak serta
pengaruhnya terhadap perkembangan anak, maka diperlukan suatu
penyuluhan mengenai pengaruh negatif gadget kepada orang tua beserta
anaknya sehingga dapat meminimalkan dampak negatif gadget terhadap
perkembangan anak.


B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah memberi penyuluhan selama 30 menit diharapkan
sasaran dapat meminimalkan dampak negatif gadget terhadap
perkembangan anak.

4

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah memberi penyuluhan selama 30 menit diharapkan sasaran
mampu:
a. Menjelaskan pengertian gadget dengan tepat.
b. Menyebutkan peranan gadget terhadap perkembangan anak dengan
tepat.
c. Menyebutkan bahaya gadget pada anak dengan tepat.
d. Menyebutkan cara meminimalkan bahaya gadget pada anak dengan
tepat.
e. Mendemonstrasikan cara memperkenalkan gadget pada anak
dengan tepat.

C. Materi
1. Pengertian gadget
2. Peranan gadget terhadap perkembangan anak
3. Bahaya gadget pada anak
4. Tahapan memperkenalkan gadget pada anak
5. Cara meminimalkan bahaya gadget pada anak

D. Metode
Adapun metode yang digunakan dalam penyuluhan Pengaruh Gadget
Terhadap Perkembangan Anak ini antara lain :
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi

E. Alat / Media / Sumber
1. Alat
a. Headphone
b. Tablet


5

2. Media
a. Leaflet
b. Slide

3. Sumber
1. Abdullah.2011.Online.http://www.artikelbagus.com/2011/11/apa-
itu-gadget-dan-pengertian-gadget.html#ixzz32YV1vp21. (Diakses
tanggal 20 September 2014, pukul 16.00 WITA)
2. Admin.2012.Online.http://id.wikipedia.org. (Diakses tanggal 20
September 2014, pukul 16.00 WITA)
3. Anonim.2013.Online.http://artikelkesehatanwanita.com/menyelamat
kan-anak-dari-pengaruh-gadget-pada-kehidupan-sekolah-anak.html.
(Diakses tanggal 20 September 2014, pukul 16.00 WITA)
4. Anonim.2014.http://artikelduniawanita.com/dampak-gadget-pada-
perkembangan-anak.html. (Diakses tanggal 20 September 2014,
pukul 16.00 WITA)
5. Anwar.2013.Online.http://www.mitrakeluarga.com/surabaya/?p=258
1. (Diakses tanggal 20 September 2014, pukul 16.00 WITA)
6. Lianti,Siska.2012.Online.http://siskalianti.com/tips-mengatasi-anak-
yang-kecanduan-gadget.html. (Diakses tanggal 20 September 2014,
pukul 16.00 WITA)
7. Permatasari,Andari.2013.Online.http://andari21permatasari.blogspot.
com/2013/05/dampak-gadget-pada-perkembangan-anak.html.
(Diakses tanggal 20 September 2014, pukul 16.00 WITA)
8. Reza.2013.Online.http://www.tekno-pedia.com/gadget-dan
pengertiannya/#ixzz32YSJYmpu. (Diakses tanggal 20 September
2014, pukul 16.00 WITA)


6

9. Ridwan.2013.Online.http://epha-
berbagicerita.blogspot.com/2013/07/peran-orang-tua-mengatasi-
trend-mobile.html. (Diakses tanggal 20 September 2014, pukul 16.00
WITA)
10. Rizky,Dhany.2013.Online.http://dhanyrizki30.blogspot.com/2013/04
/karya-ilmiah-pengaruh-perkembangan.html. (Diakses tanggal 20
September 2014, pukul 16.00 WITA)
11. Robert.2013.Online.http://teknologi.kompasiana.com/gadget/2013/1
1/26/dampak-negatif-penggunaan-smartphone-611515.html.
(Diakses tanggal 20 September 2014, pukul 16.00 WITA)
12. Zulfikar.2011.Online.http://www.mitrakeluarga.com/surabaya/damp
ak-negatif-teknologi-gadget-terhadap-proses-perkembangan-
anak/.(Diakses tanggal 20 September 2014, pukul 16.00 WITA)
F. Sasaran
Penyuluhan ini ditujukan kepada siswa kelas 1-3 SD beserta orang tuanya
di SD X.

G. Waktu
Hari/tanggal : Kamis, 25 September 2014
Jam : 16.00 WITA sampai selesai
Lama : 30 menit










7

H. Tempat
Proses penyuluhan akan diadakan di SD Widyatmika Badung

Setting Tempat











Ket :
A : Layar
B : Penyuluh
C : Sekretaris
D : Moderator
E : Sasaran
F : LCD

I. Rencana Evaluasi
1. Struktur
a. Persiapan media dan alat
Media dan alat yang digunakan dalam penyuluhan
kesehatan semua lengkap dan bisa digunakan saat ceramah,
demonstrasi dan tanya jawab. Media dan alat tersebut disiapkan
tiga hari sebelum acara penyuluhan dilaksanakan.
A
B
E
E
E
E
E

E

E
E
E
E

E
E

E
E
E

E

E
E

E

E

E

E

E

E

E

E

E

E

E

E

F
C
D

8


b. Persiapan Materi
Materi yang disiapkan dalam bentuk slide, makalah, dan
dalam bentuk leaflet untuk mempermudah dalam penyampaian
kepada sasaran. Materi disiapkan 5 hari sebelum acara
penyuluhan dilaksanakan.
c. Undangan / Peserta Penyuluhan
Dalam penyuluhan tentang Pengaruh Gadget Terhadap
Perkembangan Anak kami mengundang 40 orang tua siswa
beserta anak-anaknya dan Bapak/Ibu dosen pendamping.

2. Proses Penyuluhan
a. Kehadiran minimal 80% mengingat pentingnya penyuluhan ini
untuk mencegah dampak negatif gadget terhadap perkembangan
anak sehingga pengaruh gadget dapat diminimalkan.
b. Minimal 60% peserta memperhatikan dan mendengarkan materi
yang disampaikan.
c. Dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara
penyuluh dan sasaran (orang tua siswa beserta anak-anaknya).
d. Peserta yang hadir diharapkan tidak ada yang meninggalkan tempat
penyuluhan.
e. Minimal 10% peserta mengajukan pertanyaan mengenai materi
yang diberikan.

3. Hasil Penyuluhan
a. Jangka Pendek
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, peserta :
1) Minimal 60% dapat menjelaskan pengertian gadget dengan
tepat.
2) Minimal 50% dapat menyebutkan peranan gadget terhadap
perkembangan anak dengan tepat.

9

3) Minimal 50% dapat menyebutkan bahaya gadget pada anak
dengan tepat.
4) Minimal 50% dapat menyebutkan cara meminimalkan bahaya
gadget pada anak.
5) Minimal 50% dapat mendemonstrasikan cara
memperkenalkan gadget pada anak dengan tepat.

b. Jangka Panjang
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaran dapat
lebih meminimalkan pengaruh buruk dari gadget terhadap
perkembangan anak dan dapat memanfaatkan gadget dengan
lebih bijaksana.






10

Lampiran 1

MATERI PENYULUHAN TENTANG
PENGARUH GADGET TERHADAP
PERKEMBANGAN ANAK

A. Pengertian Gadget
Secara estimologi, gadget adalah sebuah istilah dalam bahasa
Inggris yang berarti perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi
khusus. Dalam bahasa Indonesia, gadget disebut sebagai acang. Salah
satu hal yang membedakan gadget dengan perangkat elektronik lainnya
adalah unsur kebaruan. Artinya, dari hari ke hari gadget selalu muncul
dengan menyajikan teknologi terbaru yang membuat hidup manusia
menjadi lebih praktis. Sebuah gadget adalah sebuah obyek (alat atau
barang elektronik) teknologi kecil yang memilki fungsi khusus, tetapi
sering diasosiasikan sebagai sebuah inovasi atau barang baru. Gadget
selalu diartikan lebih tidak biasa atau didesain secara lebih pintar
dibandingkan dengan teknologi normal pada masa penemuannya. Gadget
kadang juga disebut dengan gizmos.
Menurut ensiklopedia bebas, Gawai (bahasa Inggris: gadget)
adalah suatu peranti atau instrumen yang memiliki tujuan dan fungsi
praktis yang secara spesifik dirancang lebih canggih dibandingkan dengan
teknologi yang diciptakan sebelumnya. Perbedaan gawai dengan teknologi
yang lainnya adalah unsur kebaruan berukuran lebih kecil. Sebagai contoh
Komputer merupakan alat elektronik yang memiliki pembaruan berbentuk
gawainya yaitu laptop/notebook/netbook dan Telepon rumah merupakan
alat elektronik yang memiliki pembaruan berbentuk gawainya telepon
seluler.

11

Jadi, kesimpulannya gadget adalah alat elektronik yang memiliki
pembaharuan dari hari ke hari sehingga membuat hidup manusia lebih
praktis. Beberapa gadget yang perkembangannya cukup pesat, diantaranya
handphone, tablet, laptop, dan kamera,
Salah satu fitur terkenal dan paling menarik dari gadget adalah internet.
dengan gadget yang menyediakan akses internet, kita bisa memperluas
persahabatan melalui situs jejaring sosial seperti facebook, twitter atau
multiply.
B. Peranan Gadget Terhadap Perkembangan Anak
Gadget sebagai salah satu contoh teknologi yang banyak diminati
juga mengalami perkembangan. Pada era globalisasi ini jenis, fitur,
maupun bentuk gadget sudah beragam. Misalnya saja komputer (termasuk
laptop dan desktop), handphone, video games gadget seperti PSP, video
gadget seperti MP4, audio gadget seperti iPads, dan kamera. Gadget
sendiri sudah banyak diminati oleh semua kalangan, khususunya di
kalangan pelajar, gadget sudah banyak digunakan karena lebih praktis dan
menyenangkan dalam proses pembelajaran. Gadget juga memiliki peranan
dalam perkembangan anak, diantaranya :
1. Membantu perkembangan fungsi adaptif seorang anak
Yaitu, kemampuan seseorang untuk bisa menyesuaikan diri dengan
keadaan lingkungan sekitar dan perkembangan zaman. Jika
perkembangan zaman sekarang muncul gadget, maka anak pun harus
tahu cara menggunakannya.
2. Menambah Pengetahuan
Dengan menggunakan gadget yang berteknologi canggih, anak-
anak dengan mudah dan cepat untuk mendapatkan informasi
mengenai tugas mereka disekolah.


12


3. Memperluas J aringan Persahabatan
Gadget dapat memperluas jaringan persahabatan karena dapat
dengan mudah dan cepat bergabung ke sosial media.
4. Mempermudah Komunikasi
Gadget merupakan salah satu alat yang memiliki tekonologi yang
canggih. Jadi semua orang dapat dengan mudah berkomunikasi
dengan orang lain dari seluruh penjuru dunia.
5. Membangun kreatifitas anak.

C. Bahaya Gadget Pada Anak
Dari penjelasan di materi sebelumnya, telah terpapar beberapa
manfaat peranan gadget terhadap perkembangan anak, namun dibalik itu
semua lebih banyak bahayanya terhadap penggunaan gadget pada anak,
yaitu :
1. Mengganggu pertumbuhan otak. Di antara usia 0-2 tahun,
pertumbuhan otak anak memasuki masa yang paling cepat dan terus
berkembang hingga usia 21 tahun. Stimulasi lingkungan sangat
penting untuk memicu perkembangan otak, termasuk dari gadget.
Hanya saja, stimulasi yang berasal dari gadget diketahui berhubungan
dengan defisit perhatian, gangguan kognitif, kesulitan belajar,
impulsif, dan kurangnya kemampuan mengendalikan diri.
2. Hambatan perkembangan. Saat menggunakan gadget, anak
cenderung kurang bergerak, yang berdampak pada hambatan
perkembangan. Satu dari tiga anak yang menggunakan gadget
cenderung mengalami hambatan perkembangan sehingga berdampak
buruk pada kemampuan berbahasa dan prestasi di sekolah.

13

3. Obesitas. Penggunaan gadget yang berlebihan diketahui bisa
meningkatkan risiko obesitas. Anak-anak yang diperbolehkan
menggunakan gadget di kamarnya mengalami peningkatan risiko
obesitas sebanyal 30 persen. Padahal diketahui obesitas pada anak
meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung sehingga
menurunkan angka harapan hidup.
4. Gangguan tidur. Tidak semua orangtua mengawasi anaknya saat
menggunakan gadget, sehingga kebanyakan anak pun mengoperasikan
gadget di kamar tidurnya. Sebuah studi menemukan, 75 persen anak-
anak usia 9-10 tahun yang menggunakan gadget di kamar tidur
mengalami gangguan tidur yang berdampak pada penurunan prestasi
belajar mereka.
5. Penyakit mental. Sejumlah studi menyimpulkan, penggunaan gadget
yang berlebiham merupakan faktor penyebab meningkatnya laju
depresi, kecemasan, defisit perhatian, autisme, gangguan bipolar, dan
gangguan perilaku pada anak.
6. Agresif. Anak-anak yang terpapar tayangan kekerasan di gadget
mereka berisiko untuk menjadi agresif. Apalagi saat ini banyak video
game ataupun tayangan yang berisi pembunuhan, pemerkosaan,
penganiayaan, dan kekerasan-kekerasan lainnya.
7. Pikun digital. Konten media dengan kecepatan tinggi berpengaruh
dalam meningkatkan risiko defisit perhatian, sekaligus penurunan
daya konsentrasi dan ingatan. Pasalnya bagian otak yang berperan
dalam melakukan hal itu cenderung menyusut.
8. Adiksi. Karena kurangnya perhatian orangtua (yang dialihkan pula
oleh gadget), anak-anak cenderung lebih dekat dengan gadget mereka.
Padahal hal itu memicu adiksi sehingga mereka seakan tak bisa hidup
tanpa gadget mereka.

14

9. Radiasi. WHO mengategorikan ponsel dalam risiko 2B karena radiasi
yang dikeluarkannya. Apalagi anak-anak lebih sensitif terhadap
radiasi karena otak dan sistem imun yang masih berkembang,
sehingga risiko mengalami masalah dari radiasi gadget lebih besar
dari orang dewasa.
10. Tidak berkelanjutan. Sebuah penelitian membuktikan, edukasi yang
berasal dari gadget tidak akan lama bertahan di ingatan anak-anak.
Sehingga pendekatan pendidikan melalui gadget tidak akan
berkelanjutan bagi mereka.
11. Penurunan dalam kemampuan bersosialisasi. Anak yang terlalu
asyik bermain dengan gadget menjadi tidak peduli dengan lingkungan
sekitar, sehingga tidak memahami etika bersosialisasi. Selain itu, anak
yang mengakses situs jejaring di dunia maya secara berlebihan juga
dapat membuat anak berpikir bahwa mencari teman bisa dilakukan
melalui internet, dan melupakan teman-teman yang ada di lingkungan
sekitarnya.
12. Penurunan konsentrasi. Ketika seorang anak terlalu banyak
menggunakan gadget, ia akan mengandalkan gadget untuk
mengerjakan berbagai hal, atau lebih senang berimajinasi seperti
tokoh game yang sering dimainkan dengan gadget-nya. Hal ini
menyebabkan konsentrasi anak menjadi lebih pendek, dan tidak peduli
dengan lingkungan sekitar. Ini dapat menyebabkan anak sulit
berkonsentrasi saat belajar, yang berdampak pada penurunan prestasi
di sekolah.
13. Mengganggu perkembangan mata anak. Berdasarkan hasil
penelitian, penggunaan gadget secara berlebihan dapat memperberat
kerja otot mata dalam mengatur fokus, dan menimbulkan ketegangan
mata. Hal ini dapat mempercepat timbulnya kelainan miopia (mata
minus) pada anak-anak.

15

D. Tahapan Memperkenalkan Gadget Pada Anak
Gadget, mempunyai pengaruh yang besar pada perkembangan
anak-anak zaman sekarang. Bagi anda yang menerapkan aturan bijak pada
anak dapat berpengaruh positif sebagai media pembelajaran yang
menyenangkan sedangkan di lain sisi penggunaan yang terlalu sering dan
membuat anak ketergantungan sehingga hanya menginginkan bermain
dengan gadget saja akan membuatnya menjadi anak yang anti sosial,
cenderung tertutup dan tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya.
Dalam menyikapi perkembangan teknologi saat ini termasuk
gadget ada baiknya anda mengetahui waktu yang tepat dalam pemberian
gadget pada anak. Dalam pemberian gadget dapat disesuaikan dengan
perkembangan usia anak.
Sebaiknya tahap pengenalan terhadap gadget pada anak digolongkan sbb:
1. Usia 2 s/d 4 tahun
anak-anak yang memulai berinteraksi dengan komputer harus
didampingi oleh orangtua atau orang dewasa. Hal tersebut bukan
sekedar persoalan keselamatan anak, tetapi juga untuk meyakinkan
bahwa anak tersebut bisa mendapatkan pengalaman yang
menyenangkan sekaligus memperkuat ikatan emosional antara
sang anak dengan orangtua
2. Usia 4 s/d 7 tahun
Anak-anak mulai tertarik untuk melakukan eksplorasi sendiri.
Dalam usia ini, orangtua harus mempertimbangkan untuk
memberikan batasan-batasan situs yang boleh dikunjungi,
berdasarkan pengamatan orangtua sebelumnya
3. Usia 7 s/d 10 tahun
Dalam masa ini, anak-anak mulai mencari informasi dan kehidupan
sosial di luar keluarga mereka. Inilah saatnya dimana tekanan
pertemanan dan kelompok bermain menjadi dampak yang
signifikan. Pada usia ini pulalah anak-anak mulai meminta
kebebasan lebih banyak dari orangtua. Anak-anak memang harus

16

didorong untuk melakukan eksplorasi sendiri, meskipun tidak
berarti tanpa adanya partisipasi dari orangtua
4. Usia 10 s/d 12 tahun
Pada masa pra-remaja ini, banyak anak yang membutuhkan lebih
banyak pengalaman dan kebebasan. Pada usia 12 tahun, anak-anak
mulai mengasah kemampuan dan nalar berpikir mereka sehingga
mereka akan membentuk nilai dan norma sendiri. Anak-anak perlu
memahami bahwa tidak semua yang dilihatnya di Internet adalah
benar dan bermanfaat, sebagaimana belum tentu apa yang
disarankan oleh teman-temannya memiliki nilai positif.
5. Usia 12 s/d 14 tahun
Inilah saat anak-anak mulai aktif menjalani kehidupan sosialnya.
Bagi yang menggunakan Internet, kebanyakan dari mereka akan
tertarik dengan online chat . Dalam masa ini, orang tua harus
waspada terhadap apa yang dilakukan anaknya. Masa ini
merupakan masa yang tepat bagi kebanyakan orang tua untuk
bercerita dan berbagi informasi tentang hal-hal seksual kepada
anaknya.
6. Usia 14 s/d 17 tahun
Masa ini adalah masa yang paling menarik dan menantang dalam
kehidupan seorang anak remaja dan orangtua. Seorang remaja akan
mulai matang secara fisik, emosi dan intelektual.

E. Cara Meminimalkan Bahaya Gadget Pada Anak
Ada beberapa panduan bagi orang tua yang ingin memberikan
smartphone bagi anak diantaranya :
1. J adilah digital parent
Jangan jadikan teknologi canggih sebagai momok. Sebelum
membelikan anak Blackberry, misalnya, Anda harus menguasai
dulu hal-hal apa yang bisa dilakukan smartphone canggih ini. Ajak

17

anak untuk menunjukkan pada Anda aplikasi atau games yang
sedang ia gemari. Sebelumnya, cari tahu tentang aplikasi yang
sedang populer supaya Anda bisa memancing diskusi dengannya
tentang apa yang bagus dan tidak. Jadikan saat ini sebagai salah
satu quality time dengannya. Dunia online adalah tempat bermain
anak. Anda juga perlu menjadi bagian dari aktivitas digital anak.
Jika anak Anda aktif di media sosial, tapi Anda belum punya akun
media sosial, buat sekarang juga.
2. Pilih sesuai kebutuhan
Ada banyak pilihan ponsel. Menurut Nukman, sebainya anak di
bawah usia 13 tahun tidak perlu dibelikan smartphone, cukup
ponsel low end yang hanya bisa untuk SMS dan telepon, atau
mendengarkan lagu saja. Paket data mobile internet yang
ditawarkan operator seluler juga banyak ragamnya, tidak hanya
paket unlimited. Untuk anak, Anda bisa memilihkan paket hemat,
misalnya, hanya memberi akses pada chat atau media sosial saja di
smartphone mereka, tanpa fitur browsing. Pilihan ini, selain murah
juga aman.
3. Batasan waktu
Tentukan kapan dan berapa lama anak bisa berinternet lewat
smartphone dan gadget-nya. Ingatkan, anak masih punya banyak
aktivitas lain selain berinternet. Namun, pastikan juga Anda sendiri
tidak terlalu asyik dengan gadget di rumah saat sedang bersama
anak.
4. Pasang restrictions
Pada smartphone bersistem Android atau iOS, pemakai bisa
mengatur restriction atau larangan penggunaan aplikasi tertentu
menurut tingkat kedewasaannya. Jika dinyalakan, aplikasi-aplikasi

18

tersebut tidak bisa diunduh, dibuka, atau diakses. Untuk iOS, pilih
settings general restrictions enable restrictions. Untuk
Android, pilih market app settings content filtering maturity
level lock atau set/change PIN. Dalam hal ini Anda bisa mengatur
restrictions untuk aplikasi browser atau YouTube (video).
5. Halau konten negatif
Tergantung usia anak, Anda bisa menentukan apakah akan
memberi kebebsan penuh, atau sesekali mengecek kegiatan anak di
smartphone atau tabletnya. Bagi Anda yang ingin memiliki kontrol
penuh, tersedia aplikasi bantuan untuk parental control yang dapat
digunakan. Telepon, SMS, MMS, surel, foto, dan video yang
diterima dan dikirim dari ponsel anak bisa dipantau melalui
aplikasi tertentu yang diunduh secara terpisah (lihat boks).
6. Simpan history chat
Jika anak sudah mulai merambah dunia chatting, orang tua perlu
memberi pengertian bahwa anak anak tidak bisa ngobrol dengan
sembarang orang tidak dikenal. Pada dasarnya, sama seperti di
dunia nyata saja. Anak tetap harus berprilaku sopan saat berbincang
dengan teman-temannya. Pada aplikasi messenger seperti (MSN)
Live Messenger atay Yahoo Messenger, dan BBM terdapat fitur
history chat. Anda bisa memilih ingin menyimpan percakapan atau
tidak.
Untuk Blackberry Messenger, selain dengan memeriksa history
chat langsung lewat ponselnya, tidak ada cara lain untuk melihat
percakapan BBM selain secara berkala mengecek ponselnya.
7. Bahaya pornografi
Pornografi memicu hormon dopamin pada otak manusia, yang
dapat mengganggu kemampuan analisis, pemahaman, dan hati

19

nurani. Karenanya, risiko dunia digital seperti sexting (mengirim
konten vulgar melalui ponsel), perlu dijelaskan kepada anak.
Namun, menjelaskan tentang hal-hal yang termasuk dalam kategori
pornografi, orang tua perlu memperhatikan usia anak.
8. Kenali game anak
Ada baiknya Anda mengetahui jenis-jenis online game yang
dimainkan anak, baik yang dimainkan melalui website atau yang
diunduh ke ponsel. Anda dapat memeriksanya melalui situs-situs
games review di internet.
9. Berteman di dunia maya
Menjadi friend atau follower anak membantu Anda mengetahui
kegiatan dan teman-temannya di online. Hindari twitwar dengan
anak memarahi atau mengomentari sesuatu yang dapat membuat
anak malu di online. Ajak anak untuk mengenalkan teman-teman
online-nya juga kepada kita. Sebaliknya, Anda juga tidak boleh
menolak kalau anak ingin melihat sekilas aktivitas dan teman-
teman orang tuanya di media sosial.
10. Bijak di media sosial
Memasang status atau foto yang sifatnya detail dan pribadi adalah
tindakan yang berisiko. Beri pengertian kepada anak tentang
bahayanya mengumbar hal-hal pribadi di media sosial. Terutama
untuk anak pra-remaja, ingatkan tentang bahaya mem-post atau
mengirim foto-foto bagian tubuh pada orang lain.
11. Optimalkan privacy settings
Pelajari privacy setting di Facebook untuk memilih hal-hal apa saja
yang bisa dilihat oleh siapa saja. Anda juga bisa memilih antara
akun private atau public di Twitter anak dari menu settings.

20

Pada dasarnya segala permasalahan pasti ada solusi untuk
meminimalkan, mencegah, dan mengatasi permasalahan. Setelah
mengetahui beberapa bahaya penggunaan gadget pada anak, maka perlu
tahu cara untuk meminimalkan bahaya penggunaan gadget pada anak,
yaitu :
1. Ajak anak melakukan kegiatan-kegiatan positif
Untuk membentuk pribadi anak yang baik dan membantu
mengalihkan serta mengurangi dampak negative anak dari gadget,
ajak anak melakukan kegiatan-kegiatan aktif yang positif. Berfikir
kreatif untuk menumbuhkan minat anak dalam kegiatan yang anda
ciptakan. Misalnya bermain di halaman sekaligus membersihkannya,
belajar memasak bersama, bermain dengan mainan yang baik untuk
perkembangan otak anak seperti puzzle dan mainan, melakukan
aktivitas sosial dan lainnya.
2. Sering lakukan komunikasi terbuka dengan anak
Komunikasi itu penting dalam suatu keluarga. Dengan melakukan
komunikasi terbuka dengan anak, anak dapat berbagi permasalahan
mereka dengan orang tua, itu akan membentuk sikap kejujuran pada
anak. Dalam komunikasi tersebut, orang tua menjadi mudah dalam
mendidik anak dalam komunikasi tersebut, menasihati apa yang harus
dilakukan dan apa yang tidak harus dilakukan. Membentuk sikap anak
dalam menanggapi gadget secara bijak. Serta bersikaplah senantiasa
seperti teman bagi anak sehingga anak tidak menjadikan gadget
sebagai tempat melampiaskan masalah mereka untuk mencari
hiburan, tetapi ada orang tua tempat mereka berbagi.
3. Bersikap bijaksana dalam menerapkan aturan penggunaan gadget
Orang tua memiliki hak dalam mengatur anak-anaknya. Dalam
mengatasi gadget terhadap perkembangan anak. Orang tua harus
bijaksana menciptakan batasan-batasan penggunaan gadget anak.

21

Kapan waktu menggunakan gadget, berapa lama waktu maksimal
menggunakan gadget, harus adanya pegawasan dari orang tua selama
penggunaan gadget pada anak, apa situs yang boleh dan tidak boleh
dibuka. Orang tua juga patut berhati-hati pada pengaruh lingkungan
yang mungkin buruk pada anak dalam menyikapi gadget. Dengan
adanya aturan dan batasan serta bijaknya orang tua, maka anak dapat
dikendalikan dalam menyikapi gadget
4. I nteraksi Sosial Adalah Solusi Terbaik
Mendaftarkan anak pada bimbingan belajar atau klub-klub diatas juga
behubungan dengan solusi berikutnya, yaitu: memperluas kehidupan
sosial anak. Faktanya, interaksi sosial dengan teman sebaya adalah
solusi krusial dan terbaik untuk mengatasi anak kecanduan gadget.
Akan lebih baik lagi bila anda mengenalkan anak anda pada tetangga
yang sebayanya ini juga bisa memperluas pergaulan sosial anak. Bila
anak anda telah memiiki dan menganal tetangga sebayanya dengan
baik, akan lebih mudah bagi anda untuk mengalihkan perhatian anak
dari gadget ke aktivitas outdoor seperti piknik.
5. Sediakan Buku/Games Edukasi di Rumah
Solusi krusial lain untuk mengatasi anak kecanduan gadget adalah
meningkatkan ketertarikan anak pada buku atau majalah. Saat ini
sudah tersedia banyak majalah dan buku anak-anak populer, dan
masih banyak diantara buku-buku ini yang tidak bisa di-download via
internet. Usahakan untuk terus meng-update buku-buku terbaru di
rumah anda agar anak tidak cepat bosan dan untuk menyimpan
buku-buku ini, buatlah sebuah perpustakaan mini untuk anak.

22

Lampiran 2
EVALUASI
I. PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud dengan gadget ?
2. Sebutkan peranan gadget dalam perkembangan anak ?
3. Sebutkan bahaya gadget pada anak ?
4. Bagaimana tahapan memperkenalkan gadget pada anak seusia anak
anda?
5. Sebutkan cara meminimalkan bahaya gadget pada anak ?
II. KUNCI JAWABAN
1. Gadget adalah alat elektronik yang memiliki pembaharuan dari hari ke
hari sehingga membuat hidup manusia lebih praktis. Beberapa gadget
yang perkembangannya cukup pesat, diantaranya handphone, phablet,
tablet, laptop, dan kamera,
2. Peranan gadget dalam perkembangan anak adalah :
a. Membantu perkembangan fungsi adaptif seorang anak
b. Menambah Pengetahuan
c. Memperluas Jaringan Persahabatan
d. Mempermudah Komunikasi
e. Membangun kreatifitas anak.
3. Bahaya gadget pada perkembangan anak adalah :
a. Pertumbuhan otak yang terlalu cepat.
b. Hambatan perkembangan
c. Obesitas.
d. Gangguan tidur.

23

e. Penyakit mental.
f. Agresif.
g. Pikun digital.
h. Adiksi.
i. Radiasi
j. Edukasi yang tidak berkelanjutan.
k. Penurunan dalam kemampuan bersosialisasi.
l. Penurunan konsentrasi.
m. perkembangan mata anak.
4. Sebaiknya tahap pengenalan terhadap gadget pada anak digolongkan
sbb:
1. Usia 2 s/d 4 tahun
anak-anak yang memulai berinteraksi dengan komputer harus
didampingi oleh orangtua atau orang dewasa. Hal tersebut bukan
sekedar persoalan keselamatan anak, tetapi juga untuk meyakinkan
bahwa anak tersebut bisa mendapatkan pengalaman yang
menyenangkan sekaligus memperkuat ikatan emosional antara
sang anak dengan orangtua
2. Usia 4 s/d 7 tahun
Anak-anak mulai tertarik untuk melakukan eksplorasi sendiri.
Dalam usia ini, orangtua harus mempertimbangkan untuk
memberikan batasan-batasan situs yang boleh dikunjungi,
berdasarkan pengamatan orangtua sebelumnya
3. Usia 7 s/d 10 tahun
Dalam masa ini, anak-anak mulai mencari informasi dan kehidupan
sosial di luar keluarga mereka. Inilah saatnya dimana tekanan
pertemanan dan kelompok bermain menjadi dampak yang
signifikan. Pada usia ini pulalah anak-anak mulai meminta
kebebasan lebih banyak dari orangtua. Anak-anak memang harus

24

didorong untuk melakukan eksplorasi sendiri, meskipun tidak
berarti tanpa adanya partisipasi dari orangtua
4. Usia 10 s/d 12 tahun
Pada masa pra-remaja ini, banyak anak yang membutuhkan lebih
banyak pengalaman dan kebebasan. Pada usia 12 tahun, anak-anak
mulai mengasah kemampuan dan nalar berpikir mereka sehingga
mereka akan membentuk nilai dan norma sendiri. Anak-anak perlu
memahami bahwa tidak semua yang dilihatnya di Internet adalah
benar dan bermanfaat, sebagaimana belum tentu apa yang
disarankan oleh teman-temannya memiliki nilai positif.
5. Usia 12 s/d 14 tahun
Inilah saat anak-anak mulai aktif menjalani kehidupan sosialnya.
Bagi yang menggunakan Internet, kebanyakan dari mereka akan
tertarik dengan online chat . Dalam masa ini, orang tua harus
waspada terhadap apa yang dilakukan anaknya. Masa ini
merupakan masa yang tepat bagi kebanyakan orang tua untuk
bercerita dan berbagi informasi tentang hal-hal seksual kepada
anaknya.
6. Usia 14 s/d 17 tahun
Masa ini adalah masa yang paling menarik dan menantang dalam
kehidupan seorang anak remaja dan orangtua. Seorang remaja akan
mulai matang secara fisik, emosi dan intelektual.
5. Cara meminimalkan bahaya gadget pada anak :
a. Ajak anak melakukan kegiatan-kegiatan positif
b. Sering lakukan komunikasi terbuka dengan anak
c. Bersikap bijaksana dalam menerapkan aturan penggunaan gadget
d. Interaksi Sosial Adalah Solusi Terbaik
e. Sediakan Buku/Games Edukasi di Rumah
f. Meningkatkan ketertarikan anak pada buku atau majalah

Anda mungkin juga menyukai