Anda di halaman 1dari 3

BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL

3.1 Kerangka Konseptual

Masalah Kusta:
1. Kesehatan Stigma:
1.1. Abominations of the body
2. Sosial
2. (ketimpangan atau kecacatan
3. Ekonomi fisik)
4. Budaya
5. Keamanan dan 2. Blemishes of individual character
Ketahanan Sosial (kerusakan karakter individu)
3. Tribal Stigma (kelas sosial)

Komponen Konsep Diri:


1. Identitas diri (self identity),
2. Gambaran diri (body image),
3. Harga diri (self esteem)
4. Ideal diri (self ideal)
5. Peran diri (self role).

Positif Negatif
Keterangan:

: Diteliti

: Tidak Diteliti

: Berhubungan

: Berpengaruh

Bagan 3.1 Kerangka Konseptual Stigma Masyarakat Terhadap Penderita Kusta


(Studi Kualitatif Tentang Stigma dan Konsep Diri Penderita Kusta di
Kecamatan Batu Putih Kabupaten Sumenep) (Modifikasi Teori Erving
Goffman, 1963; Stuart dan Sundeen 1998).
Susanto (2013, h.64) menyebutkan bahwa penyebab munculnya stigma

dalam masyarakat dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu kurang pengetahuan, sikap,

ketakutan, malu dan salah. Kurang pengetahuan di dalam masyarakat tentang

penyakit kusta dapat mempersepsikan penyakit tersebut dengan salah. Penyakit

kusta yang diketahui sebagian masyarakat besar merupakan penyakit menular dan

berbahaya. Adapun masyarakat yang meyakini bahwa penyakit ini diturunkan,

penyakit kutukan akibat dosa yang dilakukan penderita, penyakit guna-guna dan

yang lainnya. Sehingga dari hal tersebut dapat menimbulkan respon yang kurang

baik dari masyarakat melalui sikap yang mereka tunjukkan.

Sikap umumnya menggambarkan pengalaman dan kepercayaan atau

keyakinan dari masyarakat sehingga dapat menginterpretasikan tindakan atau

perilaku sesuai penghayatan suatu objek di lingkungan. Hal ini dapat didorong

karena rasa ketakutan dari masyarakat terhadap penyakit kusta yang menular dan

membahayakan. Kemudian penderita akan merasa malu dan bersalah karena

budaya dan persepsi dari masyarakat. Keempat faktor tersebut dapat menimbulkan

stigma. Stigma yang sering terjadi pada penderita kusta karena diakibatkan

penyakit dan kelainan bentuk yang disebabkan oleh penyakit tersebut. Stigma

yang diberikan masyarakat terhadap penderita dapat mempengaruhi konsep diri

penderita.

Menurut Stuart dan Sundeen dalam Suhron (2017) rentang konsep diri

terdiri dari respons adaptif dan respons maladaptif. Respons adaptif berarti mudah

menyesuaikan (diri) dengan keadaan, sedangkan respons maladaptif yaitu tidak

dapat menyesuaikan (diri) dengan keadaan. Konsep diri memiliki dua

kecondongan yaitu, konsep diri negatif dan konsep diri positif. Gambaran diri
merupakan salah satu komponen dari konsep diri. Stuart (2009) klien kusta

memberikan gambaran diri secara baik dan kurang baik berdasarkan tanda dan

gejala serta keadaan fisik yang dialaminya sehingga akan berdampak pada

keadaan psikologis atau konsep diri klien.

Anda mungkin juga menyukai