Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 2 No 3, Hal 179-184, November 2019

Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

PENGARUH COPING STRATEGIES TERHADAP KESEHATAN MENTAL DAN


KUALITAS HIDUP PENDERITA HIV/AIDS POSITIF

Ester Krisdayanti*, Januar Ishak Hutasoit


Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
*ester.krisdayanti8sone@gmail.com

ABSTRAK
HIV/ AIDS merupakan kumpulan gejala akibat virus yang menyerang sel leukosit di dalam tubuh
sehingga menyebabkan penurunan sistem imun di dalam tubuh yang menyebabkan tubuh menjadi
rentan terhadap berbagai infeksi. Selain permasalahan menurunnya kesehatan fisik sebagai stressor
pertama, penderita HIV positif dihadapkan pada permasalahan terjadinya gangguan kesehatan
mental dan penurunan kualitas hidup serta stigma di masyarakat yang cenderung menyebabkan
penderita melakukan koping strategi. Literature review ini bertujuan untuk menjelaskan gambaran
efek pengaruh coping strategies intervention terhadap kesehatan mental dan kualitas hidup pada
penderita HIV/AIDS positif yang sudah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Metode yang
digunakan dalam artikel ini adalah penelusuran artikel melalui database NCBI dan Google Scholar.
Tahun penerbitan sumber pustaka adalah dari tahun 2001 sampai 2019 dengan 20 sumber
pustaka.Tema dalam artikel yang dikumpulkan yaitu terkait gambaran coping strategies
intervention pada penderita HIV/AIDS positif. Hasil dari sintesa artikel yang telah ditemukan yaitu
coping strategies ini sangat mempengaruhi kesehatan mental dan meningkatkan kualitas hidup
penderita HIV/AIDS positif.

Kata kunci: coping strategies, HIV/AIDS

THE EFFECT OF COPING STRATEGIES ON MENTAL HEALTH AND QUALITY


OF LIFE IN POSITIVE HIV / AIDS PATIENTS

ABSTRACT
Human Immunodeficiency Virus (HIV) / Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) is a
collectings of sympomts by virus that attacks leukocyte cells in the body, causing a decrease in the
immune system in the body which makes the body vulnerable to various infections. In addition to
the problem of declining physical health as the first stressor, HIV positive sufferers are faced with
problems of mental health disorders and decreased quality of life and stigma in the community
which tends to cause sufferers to do coping strategies. This literature review aims to explain the
effect of coping strategies intervention on mental health and quality of life in HIV / AIDS positive
sufferers that have been done by previous researchers. The method used in this article is article
search through the NCBI database and Google Scholar. The year of publication of library sources
is from 2001 to 2019 with 20 sources of literature. The theme in the article collected is related to
the description of coping strategies intervention in HIV / AIDS positive sufferers. The results of the
synthesis of the article that has been found that these coping strategies greatly affect mental health
and improve the quality of life of people with HIV / AIDS positive.

Keywords: coping strategies, HIV/ AIDS

PENDAHULUAN mental emosional yang meliputi gejala depresi


Kesehatan jiwa merupakan bahasan yang dan kecemasan pada penduduk usia diatas 15
menjadi masalah serius di seluruh dunia. tahun mencapai 19,8 juta jiwa, kemudian data
Menurut laporan data WHO pada tahun 2016 prevalensi depresi penduduk usia diatas 15
terdapat 60 juta jiwa terkena bipolar, 47,5 juta tahun mencapai 6,1 permil dan hanya 9%
jiwa terkena demensia, 35 juta jiwa terkena penderita yang minum obat/menjalani
depresi, dan 21 juta jiwa terkena skizofrenia. pengobatan medis. Gangguan jiwa berat
Menurut data Riskesdas tahun 2018 gangguan seperti skizofrenia mencapai 7 per 1000

179
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 2 No 3, Hal 179–184, November 2019
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

penduduk (Riset Kesehatan Dasar Kemenkes kasus HIV/AIDS yang dilaporkan setiap
RI, 2018). tahunnya terus meningkat, hingga pada tahun
2017 telah dilaporkan jumlah kumulatif
Gangguan mental sangat lekat dengan penderita HIV/AIDS di Indonesia sampai
penyakit yang sulit disembuhkan, salah Maret 2017 berjumlah 242.699 orang. Angka
satunya adalah Human Immunodeficiency tertinggi infeksi HIV/AIDS di Indonesia yaitu
Virus (HIV)/ Acquired Immunodeficiency di DKI Jakarta (46.378 orang), diikuti Jawa
Syndrome (AIDS). HIV/AIDS merupakan Timur (33.043 orang), Papua (25.586 orang),
penyakit yang menjadi salah satu Jawa Barat (24.650 orang) dan Jawa Tengah
permasalahan serius di dunia. Human (18.038 orang) (Ditjen PP & PL Kemenkes
Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan RI, 2017).
virus yang menyerang sel leukosit di dalam
tubuh sehingga menyebabkan penurunan Penyakit HIV/AIDS di Provinsi Lampung
sistem imun di dalam tubuh. Hal ini sendiri pertama kali dipalorkan pada tahun
menyebabkan tubuh menjadi rentan terhadap 2002. Insidensi penyakit HIV di Provinsi
berbagai infeksi. Kumpulan gejala yang Lampung dari tahun ke tahun terus
ditimbulkan akibat infeksi HIV inilah yang meningkat. Prevalensi terjadinya kasus HIV
disebut sebagai Acquired Immunodeficiency dari tahun 2010-2015 yaitu berkisar 0,03%-
Syndrome (AIDS). Hingga saat ini belum 0,04%. Profil Kesehatan Provinsi Lampung
ditemukan vaksin yang dapat melawan virus tahun 2015 melaporkan jumlah kejadian
ini. Orang yang terinfeksi HIV akan tetap pasien terinfeksi HIV di Lampung yaitu
terinfeksi karena partikel virus bergabung sebesar 365 kasus dengan 16 kasus pada usia
dengan DNA selnya. HIV/AIDS tercatat 0-4 tahun, 12 kasus pada usia 15-19 tahun, 42
sebagai penyebab kematian terbanyak yang kasus pada usia 20-24 tahun 282 kasus pada
keempat di dunia. Hal ini disebabkan karena usia 25-49 tahun dan 13 kasus pada usia ≥50
kebanyakan penderitanya meninggal bukan tahun. Persentase infeksi HIV pada anak
karena HIV nya sendiri, namun karena infeksi termasuk rendah jika dibandingkan dengan
atau kondisi lainnya yang disebut infeksi kelompok umur lainnya, namun insidensinya
opotunistik. Mereka yang terinfeksi tidak terus menngkat (Dinas Kesehatan Pemerintah
dapat bertahan karena virus yang telah Provinsi Lampung, 2015).
menyerang daya tahan tubuh yang membuat
penyakit tersebut ini sulit disembuhkan Permasalahan pada penyakit HIV/AIDS
(Nursalam & Kurniawati, 2007). terletak pada kesehatan jiwa mentalnya.
Penderita menunjukkan respon ketakutan
Pada tahun 2018, UNAIDS melaporkan terhadap status dan dampak buruk dari
terdapat 37,9 juta penduduk yang terinfeksi HIV/AIDS. Sebagian besar memiliki respon
HIV/AIDS di seluruh dunia. Angka kematian penolakan, menutup diri atau diam.
akibat HIV/AIDS pada tahun 2018 sebesar Penelitian mengenai permasalahan
770.000 kasus. Kasus infeksi HIV/AIDS psikososial yang harus dihadapi oleh
tersebar di berbagai belahan dunia dengan penderita HIV/AIDS diantaranya adalah self
insidensi tertinggi yaitu Afrika Selatan dan esteem, body image yang buruk dan berbagai
Afrika Timur yang mencapai 20,6 juta kasus permasalahan kesejahteraan psikologis akibat
pada tahun 2018. Sedangkan insidensi di stressor stigma buruk dari masyarakat yang
Benua Asia Pasifik sendiri terdapat 5,9 juta menyebabkan masalah penyesuaian perilaku
kasus dengan 12.000 kasus pasien berusia 0- dan sosial, depresi, rasa marah, bingung dan
14 tahun dan 300.000 kasus pasien berusia takut. Penderita dihadapkan pada tiga
diatas 14 tahun(UNAIDS, 2019). Berdasarkan tantangan besar akibat dari HIV/AIDS yang
laporan dari Ditjen Pengendalian Penyakit dan dideritanya, yaitu menghadapi reaksi
Pengendalian Lingkungan (P2PL) pada tahun terhadap penyakit yang memiliki stigma,
2005 dilaporkan terdapat 859 kasus berhadapan dengan kemunhkinan waktu
HIV/AIDS dan meningkat menjadi 7.195 pada kehidupan yang terbatas dengan diagnosis
tahun 2006. Pada bulan Desember 2013 kematian, dan mengembangkan strategi
meningkat menjadi 29.037 kasus. Jumlah

180
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 2 No 3, Hal 179-184, November 2019
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

untuk mempertahankan fisik dan emosi Oleh karena kompleksnya permasalahan


(Mkize, 2009). yang dihadapi oleh penderita HIV positif
dapat mengakibatkan gangguan kesehatan
Perubahan-perubahan psikososial pada mental dan menurunkan kualitas hidup akibat
sebagian orang dapat merupakan beban tekanan tersebut. Penderita HIV cenderung
mental atau stresor terutama akibat suatu menggunakan mekanis mekoping yang
Perubahan psikologis akibat stressor tersebut maladaptive dalam menyelesaikan masalah
menyebabkan ketidakmampuan mereka yang dihadapinya.
menjangkau pelayanan kesehatan dan
dukungan yang sudah tersedia sehingga Literature review ini bertujuan untuk
mengakibatkan memburuknya kondisi fisik, memberikan informasi tentang bagaimana
psikososial dan emosional penderita HIV. gambaran pengaruh coping strategies
Kompleksnya permasalahan yang dihadapi intervention terhadap kesehatan mental dan
oleh penderita HIV positif dapat kualitas hidup pada penderita HIV/AIDS
mengakibatkan menurunnya kualitas hidup positif . Penelitian ini dapat membuka
akibat tekanan tersebut penyakit (Munongo, penemuan baru dalam penanganan yang lebih
2012). berpengaruh terhadap kesehatan mental pada
pasien HIV/AIDS positif. Jenis penelitian ini
Stresor juga memiliki efek langsung terhadap adalah tinjauan pustaka dimana hasil dan
imunitas dimana stresor adalah stimulus yang pembahasan didasarkan pada sumber ilmiah
menimbulkan stres, dan stres mempunyai yang valid dan akurat.
triad, yaitu aktivasi, resisten (adaptasi) dan
ekshausi. Jadi stresor merupakan stimuli METODE
yang menyebabkan aktivasi, resisten Metode yang digunakan dalam penulisan
(adaptasi) dan ekshausi. Sinyal stres artikel ini adalah literature review. Sumber
dirambatkan mulai dari sel di otak pustaka yang digunakan dalam artikel ini
(hipotalamus dan pituitari), sel di adrenal melibatkan 20 pustaka baik yang berasal dari
(korteks dan medula), yang akhirnya buku, jurnal nasional atau internasional
disampaikan ke sel imun. Tingkat stres yang maupun website. Penelusuran sumber
terjadi pada jenis dan subset sel imun akan pustaka dalam artikel ini melalui database
menentukan kualitas modulasi imunitas, baik NCBI dan Google Scholar dengan kata kunci
alami maupun adaptif. Triple S yang coping, coping strategies, HIV, psychosocial
banyakdigunakan untuk merambatkan sinyal, support, quality of life, mental illness,
antara lain CRH, AVP, POMC PENK, depression, stress,mental health. Pemilihan
prodynorphin, ACTH, EPI, NE, artikel sumber pustaka dilakukan dengan
glukokortikoid atau secara makro meliputi melakukan peninjauan pada judul dan abstrak
neurohormonal, sitokin, dan reseptor atau yaitu yang membahas tentang hubungan
ligand nya serta substansi imunologis lain intervensi strategi coping terhadap kesehatan
yang digunakan untuk menghantarkan sinyal. mental penderita HIV/AIDS positif. Tahun
Keseimbangan sel T helper (Th) 1 dan Th 2 penerbitan sumber pustaka yang digunakan
dipengaruhi oleh glukokortikoid. Berbagai dalam penulisan artikel ini adalah dari tahun
cara yang dilalui glukokortikoid dalam 2001 sampai tahun 2019.
memodulasi sel Th, yaitu menginduksi
apoptosis, inaktivasi NF-kB yang merupakan HASIL
promoter sitokin, menghambat transkripsi Penelitian Silvia (2018) dengan tujuan
gen IL-2 dan downregulation ekspresi Major untuk mengidentifikasi strategi koping orang
Histocompability Complex (MHC) II, yang hidup dengan bantuan untuk
menekan produksi IL-2 dan INF-g, dan menghadapi penyakit dan menganalisisnya
sementara itu glukokortikoid meningkatkan sesuai dengan variabel sosiodemografi, klinis
produksi IL-4. Efek stresor ini akan dan gaya hidup menggunakan metode: ini
menurunkan imunitas, baik alami maupun adalah studi kuantitatif cross-sectional.
adaptif (Clancy, 1998). Sampel terdiri dari 331 orang yang hidup
dengan bantuan yang dirawat di klinik rawat

181
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 2 No 3, Hal 179–184, November 2019
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

jalan di rumah sakit rujukan untuk perawatan akan menggunakan coping yang berfokus
aids. Inventarisasi Strategi Koping digunakan pada emosi (focused on emotion). daripada
untuk mengumpulkan data. Hasilnya pria. Hasilnya tidak mendukung pertanyaan
penelitian menunjukkan bahwa mode koping penelitian untuk masalah pria mengatasi (X2
yang paling sering adalah yang berfokus pada (1, 60) = 3,48, p <0,05), tetapi itu
emosi (focused on emotion) (Silva et al., mendukung perbedaan gender untuk
2018) mengatasi emosi yang berfokus pada
perempuan (X2 (1,60) = 7,5002, p <0,05).
Menurut penelitian Rodkjaer (2014), mereka Implikasi dari temuan ini adalah bahwa
dengan skor Coping Self-Efficacy Scale dokter harus dinamis dan proaktif dalam hal
(CSE) rendah lebih mungkin melaporkan mereka upaya untuk membantu pasien HIV /
hidup diam-diam dengan HIV dan menjadi AIDS mengembangkan strategi koping yang
murung. Pengungkapan HIV mungkin sehat (Arts, Soc, Haruna, & Haruna, 2014).
merupakan pemicu stres sosial, dan
kurangnya efikasi diri dapat meningkat PEMBAHASAN
kemungkinan non-pengungkapan dan Mekanisme koping adalah mekanisme yang
depresi. Intervensi yang meningkatkan digunakan individu untuk menghadapi
efikasi diri dan coping dapat membantu perubahan yang diterima. Apabila
mengelola tuntutan kehidupan sehari-hari mekanisme koping berhasil, maka orang
dengan HIV, meningkatkan pengungkapan, tersebut akan dapat beradaptasi terhadap
dan mengurangi depresi (Rodkjaer et al., perubahan tersebut. Mekanime koping dapat
2014). dipelajari, sejak awal timbulnya stresor dan
orang menyadari dampak dari stresor
Penelitian Rewa Kohli (2016), strategi dan tersebut. Menurut Roy, yang dikutip oleh
hubungannya dengan berbagai domain Nursalam (2007) mekanisme belajar
kualitas hidup (QOL) dinilai di antara 97 merupakan suatu proses didalam sistem
orang yang terinfeksi HIV di Pune, India. adaptasi (cognator) yang meliputi
Sebagian besar individu yang terinfeksi mempersepsikan suatu informasi, baik dalam
mengadopsi strategi koping yang berfokus bentuk implisit maupun eksplisit. Belajar
pada emosi (focused on emotion). Melalui implisit umumnya bersifat reflektif dan tidak
pembingkaian kognitif dan penerimaan HIV memerlukan kesadaran (focal) sebagaimana
mereka menerima statusnya. Sepertiga terlihat pada gambar. Keadaan ini ditemukan
mengadopsi penanganan yang berfokus pada pada perilaku kebiasaan, sensitisasi dan
masalah (problem-focused coping) dan keadaan. Pada habituasi timbul suatu
mencari perawatan kesehatan, informasi penurunan dari transmisi sinap pada neuron
ilmiah dan dukungan sosial (social suppor sensoris sebagai akibat dari penurunan
copingt). Asosiasi signifikan strategi koping jumlah neurotransmitter yang berkurang yang
diamati dengan status perkawinan dan dilepas oleh terminal presinap. Pada habituasi
bekerja dan menghasilkan domain dari menuju ke depresi homosinaptik untuk suatu
kuesioner QOL (Kohli, Sane, Ghate, & aktivitas dari luar yang terangsang terus
Paranjape, 2016). menerus. Sensitifitas sifatnya lebih kompleks
dari habituasi, mempunyai potensial jangka
Menurut Ali Haruna (2014) yang panjang (beberapa menit sampai beberapa
menyelidiki peran gender dalam pilihan minggu) (Nursalam & Kurniawati, 2007)
strategi koping untuk HIV / AIDS. 60 klien
dibuat dari 30 pria dan 30 wanita yang Koping yang efektif menempati tempat yang
diambil dari Rumah Sakit Spesialis Sani central terhadap ketahanan tubuh dan daya
Abatcha Damaturu, bertugas sebagai peserta. penolakan tubuh terhadap gangguan maupun
Dulu mengusulkan bahwa lebih banyak laki- serangan suatu penyakit baik bersifat fisik
laki akan menggunakan coping yang maupun psikis, sosial, spiritual. Perhatian
berfokus pada masalah (problem-focused terhadap koping tidak hanya terbatas pada
coping) daripada rekan-rekan perempuan sakit ringan tetapi justru penekanannya pada
mereka, sementara lebih banyak perempuan

182
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 2 No 3, Hal 179-184, November 2019
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

kondisi sakit yang berat (McColl, M. berpengaruh terhadap keefektifan koping


Renwick, R. Friendland, 1996). yang dilakukan oleh penderita HIV positif
(Oluyemisi Folake Folasire, Odun Akinyemi,
Coping strategy merupakan koping yang 2014).
digunakan individu secara sadar dan
terarahdalam mengatasi sakit atau stresor SIMPULAN DAN SARAN
yang dihadapinya. Terbentuknya mekanisme Simpulan
koping bisa diperoleh melalui proses belajar Human Immunodeficiency Virus (HIV)
dalam pengertian yang luas dan relaksasi. merupakan virus yang menyerang sel
Apabila individu mempunyai mekanisme leukosit di dalam tubuh sehingga
koping yang efektif dalam menghadapi menyebabkan penurunan sistem imun di
stresor, maka stresor tidak akan dalam tubuh. Hal ini menyebabkan tubuh
menimbulkan stres yang berakibat kesakitan menjadi rentan terhadap berbagai infeksi.
(disease), tetapi stresor justru menjadi Kumpulan gejala yang ditimbulkan akibat
stimulan yang mendatangkan wellness dan infeksi HIV inilah yang disebut sebagai
prestasi (Norcini Pala A, 2015). Acquired Immunodeficiency Syndrome
(AIDS). Selain permasalahan menurunnya
Berdasarkan sebagian besar penelitian kesehatan fisik sebagai stressor pertama,
menggunakan strategi koping planful penderita HIV positif dihadapkan pada
problem solving, mereka penderita HIV permasalahan terjadinya gangguan kesehatan
merasa bahwa HIV yang dideritanya mental dan penurunan kualitas hidup serta
membutuhkan tindakan yang terencana dan stigma di masyarakat yang cenderung
mampu memberikan dampak yang positif menyebabkan penderita melakukan koping
untuk kelangsungan dan kesehatan hidupnya strategi. Adapun koping strategi yang
(Rodriguez, 2011). Beribadah, upaya digunakan salah satunya adalah problems
mendekatkan diri pada Tuhan adalah cara focused coping yang terdiri dari
yang dianggap mereka mampu melawan Confrontative coping, Seeking Social Support
penyakit HIV. Nilai positif dan kepercayaan dan Planful Problems Solving. Coping
diri terhadap kekuasaan Tuhan menjadikan strategies ini sangat mempengaruhi kesehatan
mereka menganggap HIV adalah bagian mental dan meningkatkan kualitas hidup
takdir yang menjadi kekuasaan Tuhan (Lee penderita HIV/AIDS positif.
M, Nezu AM, 2014).
Saran
Strategi koping lainnya menunjukkan bahwa Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai
koping yang dilakukan untuk melawan HIV bentuk-bentuk coping strategies lain untuk
adalah seeking social support (Rodriguez, menambah intervensi coping bagi penderita
2011), dimana penderita HIV melakukan HIV/AIDS positif.
upaya koping melalui istrinya atau orang
terpercaya di sekitarnya sebagai tempat yang DAFTAR PUSTAKA
nyaman untuk mencurahkan kecemasan dan Arts, S. J., Soc, H., Haruna, A., & Haruna, A.
ketakutan akan penyakit HIV tersebut. (2014). Scholars Journal of Arts ,
Tindakan tersebut dilakukan untuk Humanities and Social Sciences HIV /
meningkatkan motivasi dan semangat AIDS , Choice of Coping Strategies :
menjalani hidupnya dengan HIV. Koping Implications for Gender Role
tersebut dilakukan tidak secara langsung Differences. 2, 579–582.
pada saat mereka divonis menderita HIV,
akan tetapi berproses selama berbulan-bulan Clancy, J. (1998). Basic Concept in
bahkan hitungan tahun. Koping tersebut Immunology: Student‟s survival guide.
sejalan dengan sebuah penelitian yang New York: The McGraw-Hill
dilakukan di Nigeria bahwa dukungan aktif Companies.
keluarga dan masyarakat terhadap penderita
HIV sangat membantu meningkatkan kualitas Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi
hidup mereka. Dukungan sosial sangat Lampung. (2015). Profil Kesehatan

183
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 2 No 3, Hal 179–184, November 2019
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

Provinsi Lampung Tahun 2015. In Nursalam, & Kurniawati, N. D. (2007).


Pemprov Lampung. Model Asuhan Keperawatan pada
Pasien HIV/AIDS. In Asuhan
Ditjen PP & PL Kemenkes RI. (2017). No Keperawatan pada Pasien Terinfeksi
TitleKasus HIV/AIDS di Indonesia. HIV/AIDS.
Direktorat Jendral Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Oluyemisi Folake Folasire, Odun Akinyemi,
Kementerian Kesehatan Republik. E. O. (2014). Perceived Social Support
Retrieved from among HIV Positive and HIV
www.spiritia.or.id/Stats/stat2016.xls Negative Peoplein Ibadan, Nigeria.
World Journal of AIDS, 15–26.
Kementerian Kesehatan RI. (2016). Peran
Keluarga Dukung Kesehatan Riset Kesehatan Dasar Kemenkes RI. (2018).
Masyarakat. Kementrian Kesehatan Hasil Utama Laporan Riskesdas 2018
RI, 1–2. [Main Report of Indonesia Basic
Health Research 2018]. In National
Kohli, R., Sane, S., Ghate, M., & Paranjape, Institute of Health Reseach and
R. (2016). Coping strategies of HIV- Development Jakarta. https://doi.org/1
positive individuals and its correlation Desember 2013
with quality of life in Pune, India.
International Social Work, 59(2), 256– Rodkjaer, L., Chesney, M. A., Lomborg, K.,
267. Ostergaard, L., Laursen, T., &
https://doi.org/10.1177/002087281351 Sodemann, M. (2014). HIV-infected
9658 individuals with high coping self-
efficacy are less likely to report
Lee M, Nezu AM, N. C. (2014). Positive and depressive symptoms: A cross-
negative religious coping, depressive sectional study from Denmark.
symptoms, and quality of life in people International Journal of Infectious
with HIV. J Behav Med, 37(5), 921– Diseases, 22, 67–72.
930. Retrieved from https://doi.org/10.1016/j.ijid.2013.12.0
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed 08
/24469329
Silva, R. T. S., da Silva, R. A. R., Rodrigues,
McColl, M. Renwick, R. Friendland, J. I. D. C. V., de Souza Neto, V. L., da
(1996). Coping and Social Support as Silva, B. C. O., & Souza, F. M. de L.
determinants of quality of life in C. (2018). Estratégias de
HIV/AIDS. AIDS Care, 8(1), 15–31. enfrentamento utilizadas por pessoas
vivendo com aids frente à situação da
Mkize, L. (2009). The Psychososial Effect of doença. Revista Latino-Americana de
Disclosing A Possitive HIV Diagnosis. Enfermagem, 26.
A Preliminary Investigation. https://doi.org/10.1590/1518-
University of Limpopo. 8345.2284.2985

Munongo, E. (2012). Factors that Influence UNAIDS. (2019). AIDS data. Science,
Prarents to Disclose or Not to 268(5209), 350–350.
Disclose HIV Status to Their Children https://doi.org/10.1126/science.771653
who are living with HIV/AIDS in the 0
greater Harare area in Zimbabwe.
University of Stellenbosch.

Norcini Pala A, S. P. (2015). Illness


perceptions and coping strategies
among individuals diagnosed with
HIV. 38(4), 620–631.

184

Anda mungkin juga menyukai