Anda di halaman 1dari 2

Nama : Melati Kinasih Kusumastuti

Nim : 30901900117
Kelas : B
Mapel : Keperawatan Maternitas II

ASKEP KEHAMILAN HIV AIDS

PENGERTIAN MANIFESTASI KLINIK

Human immunodeficiency virus (HIV) adalah retrovirus yang Gejala dari infeksi akut HIV terjadi sekitar 50%
menginfeksi sel-sel system kekebalan tubuh, menghancurkan kepada seseorang yang baru terinfeksi. Gejala yang
atau merusak fungsinya. AIDS (Acquired Immuno Deficiency ditimbulkan adalah: demam, malaise, ruam, myalgia,
Syndrome) adalah sindrom gejala penyakit infeksi oportunistik sakit kepala, meningitis, kehilangan napsu makan,
atau kanker tertentu akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh berkeringat.
oleh infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus). Kehamilan Adapun gejala infeksi HIV kronis sebagai berikut:
merupakan usia yang rawan tertular HIV-AIDS. Penularan HIV- infeksi bakteri berulang, candidiasis di saluran
AIDS pada wanita hamil terjadi melalui hubungan seksual bronkus, trachea, paru dan esophagus, herpes simpleks
dengan suaminya yang sudah terinfeksi HIV. kronis.

ETIOLOGI
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kondisi ini menyebabkan seseorang mudah terinfeksi dan
Hitung darah lengkap (HDL) dan jumlah limfosit total:
diserang berbagai macam penyakit lain, terutama pada masa
Bukan diagnostic pada bayi baru lahir tetapi
ibu child bearing mulai dari kehamilan, persalinan dan nipas.
memberikan data dasar imunologis.
Terjadinya kasus HIV dan AIDS di kalangan masyarakat,
khususnya perempuan usia produktif, cenderung meningkat EIA atau ELISA dan tes Western Blot: Mungkin positif,
sehingga menjadi ancaman potensial terhadap kesehatan tetapi invalid.
masyarakat. Kultur HIV (dengan sel mononuclear darah perifer dan,
bila tersedia, plasma).
Tes reaksi rantai polymerase dengan leukosit darah
perifer: Mendeteksi DNA viral pada adanya kuantitas
PENATALAKSANAAN
kecil dari sel mononuclear perifer terinfeksi.
Penatalaksanaan untuk kasus HIV (human Antigen p24 serum atau plasma: peningkatan nilai
immunodeficiency virus) adalah dengan memberikan kuantitatif dapat menjadi indikatif dari kemajuan
terapi antiretroviral (ARV) yang berfungsi untuk infeksi (mungkin tidak dapat dideteksi pada tahap
mencegah sistem imun semakin berkurang yang berisiko sanagt awal infeksi HIV).
mempermudah timbulnya infeksi oportunistik. Penentuan immunoglobulin G, M, dan A serum
kualitatif (IgG, IgN, dan IgA): Bukan diagnostic pada
bayi baru lahir tetapi memberikan data dasar
imunoogis.
PENCEGAHAN
Menurut Depkes RI (2003), WHO mencanangkan empat strategi
untuk pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak dan anak,
yaitu dengan 4 prong:
 Pencegahan primer infeksi pada wanita usia subur.terinfeksi
HIV/AIDS
 Pencegahan kehamilan yang tidak di inginkan pada
perempuan terinfeksi HIV
 Pencegahan penularan HIV dari perempuan terinfeksi HIV ke
bayi nya.
 Menyelenggarakan perawatan dan dukungan untuk
perempuan terinfeksi HIV dan keluarganya.

DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2007. Rencana Nasional Penanggulangan HIV-AIDS di Indonesia 2007-2010. Jakarta: Komisi
Penanggulangan AIDS.
Doengoes ME & Mary Drances Moorhouse. 2001. Rencana Perawatan Maternal/Bayi Edisi 2. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai