Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN ANALISIS JURNAL

“Strategies on Fall Prevention for Older People Living in the Community : A report from
a Round-Table Meeting in IAGG 2013”

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Profesi Ners


Stase Keperawatan Geriatri

Disusun oleh:

SENO PITOYO (1720206029)


SIGIT DILIANGGA (1720206035)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Lajut usia atau Lansia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun keatas.
Secara Global populasi lansia diprediksi akan terus mengalami peningkatan, begitu pula
di Indonesia. Hal ini terjadi karena semakin tingginya rata-rata Usia Harapan Hidup
warga Indonesia (Kementrian Kesehatan Indonesia, 2016). Berbagai faktor risiko
penyakit yang muncul pada lanjut usia salaha satunya adalah risiko jatuh.
Jatuh merupakan salah satu faktor penting yang dapat menyebabkan
meningkatnya angka kesakitan dan kematian pada lansia (Trisan, 2017). Semakin
bertambahnya usia seseorang terutama pada usia lansia, risiko jatuh akan semakin tinggi
diakibatkan menurunnya kekuatan dan keseimbangan tubuh. Faktor risiko penyebab jatuh
pada lansia diantaranya ketidakmampuan menjaga keseimbangan tubuh, kelemahan atau
penurunan kondisi kognitif, kondisi muskuloskeletal dan nyeri, penglihatan, Sarcopenia
merupakan sindrom yang dikarakteristikkan dengan penurunan fungsi secara progressif
pada massa otot dan kekuatan dengan efek yang bersifat merugikan seperti disabilitas
fisik, kualitas hidup yang buruk dan yang paling buruk dapat menyebabkan kematian
(Delmonico et al., 2007). Sindrom ini dapat terjadi pada lansia dengan kemungkinan
terjadinya adalah 30% saat memasuki usia 60 tahun dan akan semakin meningkat saat
pertambahan usia (Doherty, 2003).

Ruang Dahlia 1 dan 2 merupakan ruang perawatan yang kebanyakan pasien


dengan Lanjut Usia dengan resiko jatuh yang tinggi baik di kamar mandi maupun dilantai
ruang perawatan. Dengan bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami penurunan
akibat proses penuaan sehingga penyakit tidak menular dan masalah kesehatan lainnya
banyak muncul pada lansia, salah satunya adalah masalah jatuh. Tingginya jumlah lansia
juga meningkatkan risiko jatuh yang terjadi.
Dari latar belakang yang sudah disampaikan, penulis ingin mengetahui apakah
intervensi yang tepat diberikan kepada lansia untuk mengurangi ataupun menghindari
risiko jatuh.
STRATEGIES ON FALL PREVENTION FOR OLDER PEOPLE LIVING
IN THE COMMUNITY: A REPORT FROM A ROUND-TABLE MEETING
IN IAGG 2013

* Eun Joo Kim, MD a, Hidenori Arai, MD, PhD b, Piu Chan, MD, PhD c, Liang-Kung Chen,
MD, PhD d, e, Keith D. Hill, PhD f, Bernard Kong, MD g, Philip Poi, MD h,
Maw Pin Tan, MD h, Hyung Joon Yoo, MD i, Chang Won Won, MD j, *

a Department of Rehabilitation Medicine, National Rehabilitation Center, Seoul,


South Korea
b National Center for Geriatrics and Gerontology, Obu, Japan
c Department of Geriatrics of Xuanwu Hospital of Capital Medical University, Beijing,
China
d Aging and Health Research Center, National Yang Ming University, Taipei, Taiwan
e Center for Geriatric and Gerontology, Taipei Veterans General Hospital, Taipei,
Taiwan
f School of Physiotherapy and Exercise Science, Curtin University, Perth, Australia
g The Hong Kong Geriatrics Society, Hong Kong, Hong Kong
h Department of Medicine, University of Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia
i Division of Endocrinology and Metabolism, Hallym University College of Medicine,
Seoul, South Korea
j Department of Family Medicine, College of Medicine, Kyung Hee University, Seoul,
South Korea

1. Pertanyaan Klinis dan PICO


a. Pertanyaan Klinis: apakah intervensi yang tepat untuk mencegah kejadian jatuh dan risiko
jatuh pada lansia?
b. Penegakan PICO.

1) P (Population) Older People Living in the Community

2) I (Intervention) Meta-analyses, systematic literature review, Randomized


Controlled Trials (RCTs), controlled before and after, cohort
study

3) C (Comparison) Membandingkan hasil-hasil penelitian pencegahan risiko jatuh dari


beberapa Negara (Korea, Jepang, China, Australia, Hong Kong,
Malaysia dan Taiwan).
4) O (Outcome) Untuk mengetahui intervensi yang tepat pada lansia untuk
menurunkan dan mencegah risiko jatuh?

2. Strategi penelusuran jurnal


Pertama, peneliti memasuki laman www.sciencedirect.com , selanjutnya peneliti
memasukan kata kunci older adults AND fall prevention dengan rentang tahun 2015-2018.
Ditemukan 5176 hasil dan kemudian dipilih “Strategies on fall prevention for older people
living in the community : A report from a round-table meeting in IAGG 2013” sebagai jurnal
utama.

3. Analisis Jurnal Utama


a. Identitas Jurnal
Judul jurnal utama : “Strategies on fall prevention for older people living in the
community : A report from a round-table meeting in IAGG 2013”
Penulis : Eun Joo Kim, Hidenori Arai, Piu Chan, Liang-Kung, Keith D. Hill,
Berdnard Kong, Philip Poi, Maw Pin tan, Hyung Joon Yoo, Chang
Won Won.
Tahun terbit : 2015
Tempat terbit : Korea Selatan.

b. Isi Jurnal
Jurnal ini berisi rangkuman dari berbagai penelitian mengenai pencegahan jatuh
pada lansia di beberapa negara di Asia dan Australia. Jurnal disusun oleh 9 peneliti pada
acara konggres IAGG (International Association of Gerontology and Geriatric) 2013
yang diadakan di Seoul, Korea Selatan. Para peneliti ini merupakan geriatricians dan ahli
dalam pencegahan jatuh pada lansia. Para peneliti tersebut berasal dari Korea Selatan,
Jepang, China, Australia, Hong Kong, Malaysia, dan Taiwan.
Sebelum konggres dilaksanakan, 9 peneliti tersebut diminta untuk merangkum
jurnal penelitian yang berhubungan dengan pencegahan jatuh dari pencarian literature
yang dilakukan di negaranya. Penelitian yang digunakan adalah penelitian dengan
metode meta-analyses, systematic literature review, Randomized Controlled Trials
(RCTs), controlled before and after, dan cohort study. Setelah itu para peneliti diminta
untuk menyimpulkan cara pencegahan jatuh yang tepat yang dilakukan di negaranya.

c. Hasil Penelitian
Hasil penelitian merupakan rangkuman dari berbagai penelitian yang dilakukan
di berbagai negara Asia dan Australia. Berikut adalah hasil rangkuman penelitian dari
setiap negara :
1. Korea
Terdapat 34 jurnal penelitian yang ditemukan dari tahun 2000 hingga 2013.
Terdiri dari 3 penelitian dengan metode Systematic review, 6 RCTs, 18 Controlled
Clinical Trials (CCTs), dan 7 penelitian non-controlled pre-post trial.
Dari kesimpulan semua penelitian di Korea Selatan, strategi pencegahan jatuh
yang dapat terapkan adalah olahraga Tai Chi, latihan peregangan dan kekuatan otot,
dan dengan program Fall Prevention Exercise Program (FPEP). FPEP terdiri dari
program latihan Range of Motion (ROM), latihan pernafasan, latihan keseimbangan,
teknik relaksasi, dan edukasi kesehatan.

2. Jepang
Pada penelitian di negara Jepang ditemukan 6 penelitian dengan metode RCTs.
Program pencegahan jatuh menggunakan stimulasi olfaktori dengan intervensi
relaksasi dilakukan pada 1 penelitian dan 5 penelitian lainnya dengan intervensi
latihan fisik. Latihan fisik yang dilakukan adalah latihan keseimbangan, peregangan
otot, kekuatan otot, berjalan, dan Tai Chi.
Latihan yang disarankan untuk mengurangi insidensi jatuh adalah dengan latihan
keseimbangan, berjalan dan peregangan otot yang dilakukan setiap hari selama 3
bulan dengan intensitas latihan 30-50 menit.

3. China
Di China, terdapat beberapa penelitian menggunaakan metode longitudinal cohort
study. Terdapat 3 penelitian dengan 2 penelitian menggunakan metode RCTs dan 1
penelitian mengggunakan metode CCTs. Pencegahan jatuh yang disarankan adalah
menggunakan edukasi kesehatan dan modifikasi lingkungan.

4. Australia
27 penelitian dengan metode penelitian RCTs. Tindakan pencegahan jatuh yang
dilakukan adalah menggunakan latihan fisik dengan keberhasilan 42%. Pencegahan
jatuh dengan modifikasi lingkungan dan penambahan vitamin D tidak berpengaruh
terhadap penurunan angka kejadian jatuh. Intervensi menggunakan medikasi dapat
menurunkan risiko jatuh sebesar 100% dan intervensi gabungan dapat menurunkan
risiko jatuh sebesar 57%.

5. Hong Kong
Hasil pencarian ditemukan 18 penelitian terkait dengan pencegahan jatuh pada
lansia. 1 penelitian menggunakan cohort study dengan intervensi latihan fisik
(Weekly Exercise Class) dan visitasi ke rumah. Hasilnya dapat menurunkan risiko
jatuh hingga 74%. 2 penelitian menggunakan meta-analyses dengan intervensi Tai-
Chi dan hasilnya dapat mengurangi risik jatuh hingga 68%. Pada 2 penelitian yang
lain menggunakan metode CCTs dan 13 penelitian yang lain menggunakan metode
RCTs. Hasilnya adalah mereka menggunakan Tai-Chi untuk meningkatkan
keseimbngan dan kekuatan tubuh sehingga Tai-Chi disarankan untuk intervensi
pencegahan jatuh.

6. Malaysia
Malaysia menggunakan pengkajian dan intervensi dengan The Malaysian Falls
Assessment and Intervention Trial (MyFAIT). Intervensi yang dilakukan adalah
dengan latihan fisik yang melatih kardiovaskular, memodifikasi lingkungan rumah,
medikasi/pengobatan dan visual assessment.

7. Taiwan
Hasil yang disimpulkan dari jurnal yang didapatkan di Taiwan adalah Tai-Chi
tidak akan efektif dilakukan untuk pencegahan jatuh. Namun Tai-Chi akan efektif
untuk menurunkan risiko jatuh apabila digabungkan dengan program edukasi
kesehatan.

d. Pembahasan
Dari perspektif kesehatan masyarakat dan manajemen populasi oleh 7 negara
yang menyimpulkan hasil dari jurnal-jurnal mengenai pencegahan jatuh, intervensi
yang banyak digunakan adalah dengan latihan gerak tubuh. Program latihan terdiri dari
melatih keseimbangan tubuh, kekuatan otot, peregangan, dan latihan aerobic. Durasi
latihan adalah 3 minggu hingga 7 bulan dan dilakukan 3x/minggu. Intensitas latihan
30-50 menit setiap kali latihan. Hasil dari latihan fisik yang rutin tersebut adalah dapat
memunculkan efek yang positif untuk kesehatan fisik, psikologis dan fall efficacy.
Namun terdapat juga intervensi yang lain yaitu gabungan dari Tai-Chi dan program
edukasi kesehatan.
Kesimpulan dalam jurnal ini adalah, penulis menyarankan menggunakan program
GPPs (Good Practice Points) sebagai salah satu program yang strategis untuk
mencegah jatuh pada lansia yang hidup di komunitas. GPPs merupakan suatu program
latihan yang menggabungkan latihan fisik, edukasi dan pendampingan pengobatan.
Penelitian ini juga didukung oleh Gilespie et al., (2009) yang mereview database
Cochrane journal yang menyebutkan bahwa dengan kombinasi latihan fisik yang
konsisten dan edukasi kesehatan dapat menurunkan angka kejadian jatuh pada lansia
hingga 21%. Program latihan berupa latihan fisik ringan yang dapat dilakukan di rumah
setiap hari, seperti berjalan kaki, peregangan, dan latihan sendi. Kemudian juga dapat
melatih keseimbangan tubuh seperti berdiri diatas 1 kaki.
Selain dengan latihan fisik dan edukasi, konsumsi vitamin D juga dapat
meningkatkan kekuatan tulang pada lansia sehingga dapat menurunkan angka kejadian
jatuh (Masakazu et al., 2016). Dapat ditambah juga dengan intervensi pengelolaan dan
modifikasi lingkungan rumah, seperti menghindari penggunaan lantai yang licin,
membuat rail pegangan di dalam kamar mandi, dan penerangan ruangan yang cukup
(Pighills et al., 2015).

e. Kekuatan dan Kelemahan Jurnal

1. ABSTRACK
Kekuatan:
Secara singkat sudah menjelaskan bahwa jurnal ini merupakan hasil pertemuan
bersama untuk menyajikan data penelitian setiap negara tentang pencegahan risiko
jatuh pada lanjut usia dan meringkasnya untuk merumuskan saran berbasis bukti
tentang pencegahan jatuh pada orang tua/ lansia.
Sudah dijelaskan pula bahwa jurnal ini merekomendasikan beberapa poin praktik yang
baik bagaimana strategi pencegahan risiko jatuh pada lansia berdasarkan pengalaman
klinis atau konsensus ahli.
Kelemahan:
Karena jurnal ini merupakan rangkuman dari beberapa jurnal, maka metode penelitian,
hasil penelitian tidak dicantumkan dalam abstrak.

2. PENDAHULUAN:
Kekuatan:
Memuat alasan mengapa diselenggarakannya Kongres Internasional Gerontologi dan
Geriatrics (IAGG) ke 20 dimana kejadian jatuh merupakan penyebab ancaman yang
signifikan bagi lansia.
Menjelaskan tujuan utama IAGG untuk berkolaborasi dalam strategi untuk mencegah
lansia jatuh di Asia dan Australia.
Kelemahan:
Tidak disajikan data kejadian lansia yang jatuh dari beberapa negara peserta kongres.
3. METODOLOGI
Kekuatan:
Secara ringkas sudah memaparkan metode dan teknis pertemuan beberapa ahli geriatric
dalam satu forum ilmiah yang diminta untuk merangkum makalah pencegahan jatuh
pada lansia dan mempresentasikan hasil penelitiannya yang sudah diuji dan dianalisis.

Kelemahan:
Metodologi penelitian tidak dijelaskan secara sistematis

4. HASIL
Kekuatan:
Hasil-hasil penelitian dan strategi pencegahan jatuh dari berbagai Negara peserta
kongres dipaparkan dengan singkat dan jelas didukung beberapa data yang disajikan.
Kelemahan: -

f. Implikasi Keperawatan
Implikasi keperawatan yang dapat dilakukan oleh perawat berdasarkan analisa jurnal
ini adalah :
1. Perawat dapat memberikan asuhan keperawatan untuk dapat menghindari jatuh
pada lansia dengan menerapkan Good Practice Points (GPPs).
2. Perawat dianjurkan untuk terus mengikuti hasil penelitian-penelitian terbaru yang
dapat menurunkan risiko jatuh pada lansia
DAFTAR PUSTAKA

Bloem BR, Haan J, Lagaay AM. 1992. Investigation of gait in elderly subjects over 88 years of
age. Journal Geriatry Psychiatry Neurology; 5(2):78-84.
Booth V, Harwood R, Hood V. 2016. Understanding the theorical underpinning of the exercise
component in a fall prevention programme for older adults with mild demenia : a realist
review protocol. Systematic review ; 5:119.
Gillespie LD, Gillespie WJ, Robertson MC. 2009. Intervention for preventing falls among older
people : a network meta-analysis. Science Rep ; 5:10559.
Kearney FC, Harwood RH, Gladman JR. 2013. The relationship between executive function and
falls and gait abnormalities in older adults : a systematic review. Departmenet Geriartry
Cogn Disord ; 36:20-35
Lord SR, Sherrington C, Menz HB. 2007. Falls in order people : risk factors and strategies for
prevention. Cambridge (United Kingdom) : Cambridge University Press.
Trivas RC. 2017. Balance Problems and fall risk in the Elderly. Phys Med Rehabil Clin N Am 28
; 727-737.
Richardson JK. 2017. The confusing circular nature of fall research and a possible antidote. Am
J Phys Med Rehabil ; 96:55-9.
Salzman B. 2010. Gait and Balance disorders in older adults. Am fam Physician ; 82(1): 61-8

Anda mungkin juga menyukai