Anda di halaman 1dari 4

REVIEW JURNAL

Pereview Kelompok 10
Tanggal 26 oktober 2023
Topic Hipertensi

Judul KONTRIBUSI SENAM ERGONOMIS TERHADAP RESIKO JATUH


PADA LANSIA

PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA MEROKOK DENGAN


PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA

KEKUATAN OTOT SEBAGAI INDIKATOR RESIKO JATUH PADA


LANSIA

Volume Volume 5 No 3
Tahun 2020
Penerbit Jurnal Fakultas Keperawatan stikes wira medika bali
Jenis Penelitian Jurnal komplementer
Nama penulis Wulandari, km sonnya,putu eny

Abstrak Penyebab tingginya perilaku merokok di kalangan remaja karena


mereka belum memahami bahaya merokok bagi kesehatan yang dapat
menyebabkan kanker paru-paru. Prevalensi kanker paru di Bali tahun
2018 mencapai 22 %. Data Global Youth Survey di Indonesia tahun
2018 melaporkan sekitar 37,3% remaja biasa merokok . Tujuan
Penelitian: untuk mengetahui hasil penelitian terkait yang berfokus pada
tingkat pengetahuan tentang bahaya merokok dengan perilaku merokok
pada remaja. Metode: menggunakan strategi secara komprehensif dengan
melakukan pencarian artikel dari media elektronik google schoolar dan
Scopus yang di publikasi tahun 2015-2020 dengan kata kunci
pengetahuan, bahaya merokok, perilaku merokok, remaja, knowledge, the
dangers of smoking and adolescent behavior. Jumlah literature yang
ditemukan sebanyak 15 buah kemudian dianalisis sebanyak 7 jurnal yang
memenuhi memenuhi kriteria yaitu diterbitkan dari tahun 2015 sampai
2020, termasuk kelompok ilmu keperawatan dan diakses secara utuh.
Hasil: ditemukan bahwa pengetahuan tentang rokok merupakan salah
satu aspek yang berperan pada pembentukan perilaku merokok. Remaja
yang berpengetahuan tinggi cenderung tidak melakukan perilaku merokok
sedangkan remaja yang memiliki pengetahuan kurang cenderung
melakukan perilaku merokok. Kesimpulan:
pengetahuan tentang bahaya rokok membantu remaja dalam
mengambil keputusan dan memiliki kepercayaan diri untuk tidak
merokok karena sudah mengetahui tentang dampak dari merokok itu
sendiri terhadap kesehatannya.
Penurunan fungsional dan penurunan kekuatan otot akan mengakibatkan
terjadinya penurunan kemampuan mempertahankan keseimbangan tubuh
lansia yang dapat mengakibatkan peningkatan resiko jatuh yang lebih
tinggi. Data WHO tahun 2018 kejadian jatuh orang berusia 65 tahun
sebanyak 30%dan 40-50% yang berusia 80 tahun ke atas, data di
Indonesia tahun 2018 cedera akibat jatuh pada lanjut usia 65-74 tahun
6,9%, dan 75 ke atas sebanyak 8,5%. Tujuan dari literature review ini
adalah untuk menganalisa hasil penelitian yang berfokus pada kekuatan
otot sebagai indikator resiko jatuh pada lansia. Metode yang digunakan
dalam literatur review dengan melakukan pencarian artikel dari media
elektronik : Scopus, Pubmed dan Sage Publications yang di publikasi
mulai tahun 2015-2020 dengan kata kunci kekuatan otot, resiko jatuh,
muscle strength, incident falls dan lansia. Jumlah literature yang dianalisis
sebanyak delapan jurnal yang memenuhi kreteria inklusi dan sesuai
dengan pertanyaan literature review. Hasil review menemukan bahwa
kekuatan otot berkontribusi terhadap resiko jatuh pada lansia akibat
penurunan kekuatan otot, elastisitas otot dan fleksibilitas otot, kecepatan
waktu reaksi dan rileksasi, dan kinerja fungsional. Kesimpulan dari hasil
review adalah semakin baik kekuatan otot lansia, maka risiko jatuhnya
rendah sebaliknya jika kekuatan otot tidak kuat maka akan beresiko untuk
jatuh

Metode penelitian Metode yang digunakan dalam literature review ini dengan
melakukan proses pencarian artikel dalam database jurnal penelitian
melalui. Pencarian database yang digunakan adalah Google
schoolar, Pubmed dan Sage Publications. Kata kunci yang
digunakan dalam pencarian artikel adalah senam, senam ergonomis,
resiko jatuh, muscle strength, incident falls dan lansia. Kreteria
inklusi dari artikel yang direview antara lain artikel yang diterbitkan
dari periode tahun 2015-2020, artikel yang termasuk ke dalam
kelompok ilmu keperawatan, artikel yang dapat diakses secara utuh
(full), sedangkan kreteria eksklusi dari artikel yang direview antara
lain artikel yang tidak termasuk ke dalam kategori artikel jurnal.
Total artikel yang didapat setelah memasukkan kata kunci adalah
15 artikel. Penulis selanjutnya melakukan seleksi berdasarkan
kesesuaian judul artikel yang ditemukan dengan tujuan literature
review. Artikel-artikel yang telah memenuhi kriteria awal
selanjutnya disaring kembali menurut kesesuaian judul sehingga
didapatkan 8 artikel, 7 artikel ditolak untuk dilakukan review lebih
lanjut dikarenakan ada beberapa artikel yang tidak fulltext, tidak
memenuhi kreteria inklusi dan jurnal bukan dari database
melainkan dari repository. Penulis kembali melakukan seleksi
kembali terhadap 8 artikel yang sudah sesuai dengan tujuan
literature review. Hasil seleksi terhadap 8 artikel penulis
menemukan 6 artikel yang memenuhi kreteria inklusi dan sesuai
dengan tujuan literature review.
Hasil penelitian Program latihan Otago secara efektif meningkatkan kekuatan
ekstremitas bawah dan meningkatkan keseimbangan, gaya berjalan,
dan pencegahan
jatuh pada orang tua pada lansia India sehingga efektif untuk
pencegahan jatuh pada lansia
Hasil uji statistik diperoleh nilai p value = 0,000 (p<α)
menunjukkan hubungan kekuatan otot ekstremitas bawah dengan
insiden jatuh pada lansia yang tinggal di komunitas
Hasil analisis statistik menggunakan uji Chi Square nilai p-value
0,000 < 0,005 ada hubungan antara kekuatan otot tungkai dengan
risiko jatuh pada lanjut usia di Desa Jaten Kecamatan Juwiring
Klaten
Pembahasan Hasil penelitian dari artikel yang di review menujukkan
bahwa aktivitas fisik seperti senam ergonomis berpengaruh
terhadap resiko jatuh pada lansia, ini dibuktikan oleh hasil
penelitian Matoka (2015) yang menunjukkan terdapat pengaruh
yang signifikan pada terapi aktifitas senam ergonomis terhadap
peningkatan kekuatan otot pada lansia. Hasil penelitian ini
mendukung teori Maryam (2016) ada banyak cara untuk
meningkatkan dan memelihara kebugaran, kesegaran dan
meningkatkan kekuatan otot seperti berjalan kaki, berenang serta
senam, salah satu senam yang dapat dilakukan adalah senam
ergonomis sebagai latihan senam setiap hari atau sekurang-
kurangnya 2-3 kali seminggu. Senam ergonomis merupakan senam
yang gerakan-gerakannya diadopsi dari gerakan sholat sehingga
relatif mudah diikuti oleh lansia. Senam ergonomis merupakan
senam fundamental yang gerakannya sesuai dengan susunan dan
fungsi fisiologis tubuh. Tubuh dengan sendirinya terpelihara
homeostatisnya (keteraturan dan keseimbangannya) sehingga tetap
dalam keadaan bugar. Temuan ini juga mendukung teori
Wratsongko (2014) senam ergonomis merupakan bentuk latihan
fisik yang mempunyai pengaruh yang baik untuk meningkatkan
kemampuan otot sendi yang dapat memberikan kebugaran dan
meningkatkan daya tahan tubuh, apabila otot sering dilatih maka
cairan sinovial akan meningkat atau bertambah. Cairan sinovial ini
berfungsi sebagai pelumas dalam sendi, artinya cairan sinovial pada
sendi dapat mengurangi risiko cedera pada lansia. Peneliti
berpendapat aktivitas fisik seperti senam merupakan upaya untuk
untuk mempertahankan kesehatan pada lansia terutama mencegah
resiko jatuh. Salah satu senam yang dapat diberikan kepada lansia
adalah senam ergonomis, senam ini memiliki kelebihan dari senam-
senam yang lain karena memiliki gerakan yang sederhana sehingga
mudah untuk dilakukan terutama oleh lansia. Keterbatasan pada
penelitian ini adalah tidak mencantumkan kreteria inklusi sehingga
tidak mengetahui karakteristik yang digunakan sebagai responden
sehingga kondisi masing-masing lansia tidak diketahui yang dapat
mempengaruhi kekuatan otot seperti riwayat pernah menderita
stroke. Keterbatasan lain dari penelitian ini adalah tidak
mencantumkan berapa lama intervensi dilakukan sehingga
efektivitas waktu pemberian senam tidak diketahui.
Penelitian Yohana (2016) juga menemukan ada pengaruh senam
ergonomis terhadap peningkatan kemampuan fungsional lansia.
Temuan ini mendukung teori Kusnanto (2016) secara umum senam
ergonomis sebagaimana senam lainnya dapat membantu tubuh tetap
bugar dan segar karena melatih tulang tetap kuat seehingga
kekuatan otot, daya tahan otot, kelenturan, dan keseimbangan lansia
dapat dilatih Secara khusus senam ergonomis yang diadaptasi dari
gerakan-gerakan sholat memang dapat meningkatkan keseimbangan
tubuh. Gerakan sholat dalam senam ergonimis melibatkan
pergerakan sendi dan otot konsentrik serta otot eksentrik yang
berperan dalam stabilitas postural dan keseimbangan. Menurut
peneliti senam ergonomis merupakan serangkaian gerak nada yang
teratur dan terarah serta terencana yang diikuti oleh orang lanjut
usia yang dilakukan dengan maksud meningkatkan kemampuan
fungsional raga. Senam ergonomis adalah olahraga ringan dan
mudah dilakukan, tidak memberatkan yang diterapkan pada lansia

Simpulan Kekuatan otot berhubungan dengan resiko jatuh pada lansia, hal ini
disebabkan adanya perubahan struktur pada otot menyebabkan perubahan
fungsional otot, yaitu terjadinya penurunan kekuatan otot, elastisitas otot
dan fleksibilitas otot, kecepatan waktu reaksi dan rileksasi. Penurunan
fungsi dan kekuatan otot akan mengakibatkan yaitu penurunan
kemampuan mempertahankan keseimbangan tubuh, hambatan gerak
duduk ke berdiri sehingga memperbesar peningkatan resiko jatuh,
semakin baik kekuatan otot lansia, maka risiko jatuhnya rendah
sebaliknya jika kekuatan otot tidak kuat maka akan beresiko untuk jatuh

Komentar Hasil literatur review ini diharapkan dapat memberikan informasi


tentang kontribusi kekuatan otot terhadap resiko jatuh sehingga dapat
memberikan informasi untuk mencegah resikojatuh pada lansia dengan
memberikan intervensi berupa latihan fisik untuk meningkatkan kekuatan
otot. Hasil literatur review ini juga dapat dijadikan bahan kajian untuk
peneliti selanjutnya yang akan meneliti tentang kontribusi faktor kekuatan
otot dengan resiko jatuh pada lansia.

Lampiran jurnal Terlampir


Link unduh jurnal https://repository.stikeswiramedika.ac.id/80/2/naskah%20literature.pdf
https://id.scribd.com/presentation/634352662/Untitled

Anda mungkin juga menyukai