Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Volume X Nomor XX Tahun 2021


ISSN : 2338-798X
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEBUGARAN JASMANI SISWA SMPN 5 GRESIK


Deviana Rizky Alfita Sari*, Suroto.
(S1 Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Olahraga, Universitas Negeri Surabaya)
deviana.18044@mhs.unesa.ac.id

Abstrak

Abstrak memuat uraian singkat mengenai masalah dan tujuan penelitian, metode yang digunakan, dan hasil
penelitian. Tekanan penulisan abstrak terutama pada hasil penelitian. Abstrak ditulis dalam bahasa
Indonesia dan Bahasa Inggris. Pengetikan abstrak dilakukan dengan spasi tunggal dengan margin yang
lebih sempit dari margin kanan dan kiri teks utama. Kata kunci perlu dicantumkan untuk menggambarkan
ranah masalah yang diteliti dan istilah-istilah pokok yang mendasari pelaksanaan penelitian. Kata-kata
kunci dapat berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata-kata kunci 3-5 kata. Kata-kata kunci ini
diperlukan untuk komputerisasi. Pencarian judul penelitian dan abstraknya dipermudah dengan kata-kata
kunci tersebut.

Kata Kunci: isi; format; artikel

Abstract

An abstranct is a brief summary of a research article, thesis, review, conference proceeding or any-depth
analysis of a particular subject or disipline, and is often used to help the reader quickly ascertain the paper
purposes. When used, an abstract always appears at the beginning of a manuscript or typescript, acting as
the point-of-entry for any given academic paper or patent application. Absatrcting and indexing services
for various academic discipline are aimed at compiling a body of literature for that particular subject.
Abstract length varies by discipline and publisher requirements. Abstracts are typically sectioned logically
as an overview of what appears in the paper.

Keywords: content; formatting; article

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/issue/archive Nomor hal


Header halaman gasal: Penggalan Judul Artikel Jurnal

PENDAHULUAN fungsi organ optimal, serta berkurangnya rasa lelah


Aktivitas fisik merupakan pergerakan (Soares-Miranda et al., 2021). Menurut Widiastuti,
tubuh yang menyebabkan pembakaran (2015) kebugaran jasmani dibagi menjadi dua aspek,
kalori yang bisa dilakukan dengan yaitu: kebugaran jasmani yang berhubungan dengan
olahraga maupun kegiatan sehari-hari, kesehatan (health related fitness) dan kebugaran jasmani
sedangkan menurut Wicaksono & yang berhubungan dengan keterampilan (skill related
Handoko, (2020) Aktivitas fisik fitness).
merupakan suatu bentuk gerak tubuh yang
terjadi karena gerakan otot rangka yang
menyebabkan meningkatnya kebutuhan Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan
kalori dalam tubuh atau penggunaan kaori kesehatan meliputi: (1) daya tahan jantung paru
di dalam tubuh melebihi dari kebutuhan (kardiorespirasi), (2) kekuatan otot, (3) daya tahan otot,
energi dalam keadaan istirahat (resting (4) fleksibilitas, dan (5) komposisi tubuh. Sedangkan
energy expenditure). Berdasarkan kebugaran jasmani yang berhubungan dengan
Kemenkes RI, (2018) menjelaskan bahwa keterampilan yaitu: (1) kecepatan, (2) power, (3)
proporsi data aktivitas fisik mengalami keseimbangan, (4) kelincahan, (5) koordinasi, dan (6)
peningkatan dari riset sebelumnya pada kecepatan reaksi. Adapun macam-macam tes kebugaran
tahun 2007 dan 2013 yang tergolong jasmani menurut Kristiyandaru et al., (2020) yaitu: (1)
kurang aktif. Rekomendasi menurut Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI); (2)
WHO, (2010) untuk anak usia 5-17 tahun Multistage Fitness Test (MFT) / Bleep / Multi tahap /
melakukan aktivitas fisik setiap hari Labobahapkat; (3) Tes Lari / Jalan Mile; (4) Cooper
secara rutin dengan durasi waktu 60 menit Test (Tes Lari 21,4 km dan Jalan 4,8 km). Perlunya
dengan intensitas sedang agar lebih penelitian ini untuk dilakukan dengan asumsi belum
maksimal, disarankan melakukan aktivitas adanya penelitian aktivitas fisik dan kebugaran jasmani
aerobik (termasuk aktivitas rekreasi, siswa di SMPN 5 Gresik. Penelitian ini bertujuan untuk
olahraga, permainan, yang bisa dilakukan mengetahui kondisi aktivitas fisik dan kebugaran
dengan keluarga, komunitas maupun jasmani siswa dan terlebih untuk memberikan
sekolah, dll), minimal dilakukan tiga kali pengetahuan agar lebih meningkatkan kesadaran pola
dalam seminggu. Oleh karena itu sangat hidup sehat.
penting bagi tubuh kita untuk melakukan
aktivitas fisik dengan baik, terarur dan METODE
terukur agar dapat membawa manfaat
seperti mengurangi resiko penyakit Penelitian ini menggunakan
jantung, menghindari stress, lebih ceria metode penelitian Kuantitatif Non-
dan masih banyak lagi. Eksperimen (ex post facto) dengan
Menurut WHO, (2010) bahwa “Physical activity is menggunakan jenis penelitian korelasional
positively related to cardiorespiratory fitness and dengan model korelasi spearman rho.
children and youth”. Yang artinya aktivitas fisik Penelitian ini termasuk penelitian
berhubungan positif dengan kebugaran kardiorespirasi kuantitatif yang merupakan penelitian
pada anak-anak dan remaja. Kebugaran jasmani ilmiah yang sistematis terhadap bagian-
merupakan hal yang sudah populer di kalangan bagian dan fakta yang ada serta hubungan-
masyarakat dan merupakan unsur penting dalam hubungannya (Hardani et al., 2020) .
kehidupan sehari-hari bagi manusia, dimana setiap hari Penelitian kuantitatif non-eksperimen
manusia banyak melakukan berbagai aktifitas, baik merupakan penelitian yang digunakan
aktifitas yang dilakukan bersifat pokok (pekerjaan) untuk mengetahui hubungan sebab-akibat
maupun aktifitas rileks (mengisi waktu luang) antara variabel yang dalam penelitiannya
(Kristiyandaru et al., 2020). Menurut Hartono, dkk,. menggunakan instrumen yang telah valid
(2013) dalam (Rachman & Nasution, 2017) Kebugaran dan reabilitas (Maksum, 2014).
jasmani merupakan kemampuan sesorang untuk Sedangkan, jenis penelitian korelasional
melaukan kegiatannya sehari-hari dengan fisik yang adalah suatu penelitian yang
baik, tida mengalami kelelahan yang berat serta masih menghubungkan satu atau lebih variabel
memiliki kemampuan fisik yang baik untuk melaukan bebas dengan satu variabel terikat tanpa
pekerjaan mendadak. Dalam arti manusia bisa mempengaruhi variabel tersebut
melakukan pekerjaan yang dilakukan sehari-hari tanpa (Maksum, 2017). Populasi adalah wilayah
merasakan lelah yang berlebihan dan tubuh masih generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
menyimpan sisa energi cadangan untuk melakukan yang mempunyai kualitas dan
diluar aktifitas sehari-hari. Kondisi tubuh yang bugar karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
juga berkaitan dengan status kesehatan yang baik, peneliti untuk dipelajari dan kemudian

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/issue/archive Nomor hal


Header halaman gasal: Penggalan Judul Artikel Jurnal

ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2013). sebesar 36,70, hasil nilai mean pada
Dalam penelitian ini populasi yang aktifitas fisik sebesar 17,0000 dan
diambil adalah kelas 9 yaitu 2 kelas yang kebugaran jasmani sebesar 24,3969 dan
berada di SMPN 5 Gresik. Teknik hasil nilai standar deviation pada aktivitas
pengambilan sampel dalam penelitian ini fisik sebesar 4,71405 dan kebugaran
menggunakan non-probability sampling. jasmani sebesar 4,36352.
Non-probability sampling adalah teknik-
teknik sampling yang tidak Tabel 3. Hasil Penelitian Aktivitas Fisik
memungkinkan setiap anggota populasi K S R S T S
memiliki peluang yang sama untuk a R T
menjadi sampel. Sampel dalam penelitian t
ini adalah kelas 9I 32 siswa dan kelas 9J e
32 siswa dengan jumlah keseluruhan g
sampel yaitu 64 siswa. Metode ini o
dinamakan purposive sampling, purposive r
sampling adalah sebuah teknik i
pengambilan sampel yang ciri atau
karakteristiknya sudah diketahui lebih J 2 35 6 0 0
dulu berdasarkan ciri atau sifat populasi u 3
dalam hal ini peneliti mengambil kelas m
unggulan yang berada di SMPN 5 Gresik. l
Teknik pengumpulan data menggunakan 2 a
instrumen yaitu : (1) aktifitas fisik siswa h
menggunakan angket aktivitas fisik PAQ-
A ; (2) tingkat kebugaran jasmani
manggunakan Multistage Fitness Test Dari hasil penelitian menggunakan
(MFT). Instrumen PAQ-A tersebut Angket Aktivitas Fisik PAQ-A memiliki 5
berupa angket terbuka yang disebarkan klasifikasi penilaian kuisoner PAQ-A,
kepada responden melalui google form. yaitu : (1) sangat tinggi; (2) tinggi; (3)
Teknik analisis data pada penelitian ini sedang; (4) rendah; (5) sangat rendah. Dari
menggunakan uji korelasi spearman rho Tabel 1 dapat kita lihat hasil dari jumlah
menggunakan SPSS versi 25 dengan siswa sebanyak 64 (100%) terdapat 23
variabel aktivitas fisik (X) dan variabel siswa (36%) termasuk dalam kategori
kebugaran jasmani (Y). Pengambilan tingkat aktivitas fisik sangat rendah, 35
keputusan pada hasil korelasi merujuk siswa (53%) termasuk dalam kategori
pada buku yang ditulis oleh (Sugiyono, tingkat aktifvitas fisik rendah, 6 siswa
2012). (9%) termasuk dalam kategori tingkat
aktivitas fisik sedang, dan untuk kategori
HASIL DAN PEMBAHASAN aktivitas tinggi dan sangat tinggi adalah 0
A. Deskripsi Data siswa (0%).
Berikut ini adalah nilai minimum, maksimum, mean
dan standart deviasi pada dua variable penelitian ini Tabel 4. Hasil Penelitian Kebugaran
yaitu aktivitas fisik dan tingkat kebugaran jasmani siswa Jasmani
yang telah di peroleh. K S K S B S
a K B
Tabel 2. Hasil Nilai Minimun, t
Maximum, Mean dan Standart Deviasi e
Deskripsi data g
N Min Max Mean SD o
AF 64 8,00 28,00 17,00 4,71 r
00 405 i
KJ 64 20,1 36,70 24,39 4,36
0 69 352 J 5 10 4 0 0
Berdasarkan hasil analisi statistik u 0
deskripsi pada tabel 2 dapat di lihat hasil m
nilai minimum pada aktifitas fisik sebesar l
8,00 dan kebugaran jasmani sebesar a
20,10, hasil nilai maximum pada aktifitas h
fisik sebesar 28,00 dan kebugaran jasmani

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/issue/archive Nomor hal


Header halaman gasal: Penggalan Judul Artikel Jurnal

Dari hasil penelitian menggunakan tes PENUTUP


kebugaran MFT memiliki 5 kategori
Simpulan
penilaian menurut Kenneth H.cooper,
yaitu : (1) sangat baik; (2) baik; (3)
1. Dari hasil penelitian adanya hubungan antara tingkat
sedang; (4) kurang; (5) sangat kurang.
aktivitas fisik dan kebugaran jasmani pada siswa
Dari tabel 3 dapat kita lihat hasil dari
SMPN 5 Gresik yang ditunjukan dengan nilai
jumlah siswa sebanyak 64 (100%) terdapat
signifikan sebesar 0,000 yang di peroleh dari
50 siswa (78%) termasuk dalam kategori
pernghitungan uji korelasi spearman-rho
sangat kurang, 10 siswa (16%) termasuk
menggunakan SPSS versi 25. Nilai signifikan
dalam kategori kurang, dan kategori baik
sebesar 0,000 ˂ 0,05 sehingga H0 ditolak dan Ha.
dan sangat baik adalah 0 siswa (0%).
dari kondisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan antara variabel bebas yakni
B. Analisis Data
aktivitas fisik dengan tingkat kebugaran jasmani
yang berperan sebagai variabel terikat.
Tabel 5. Uji Spearman-rho
2. Diperoleh angka koefisien relasi sebesar 0,561 yang
v R S
artinya tingkat kekuatan hubungan variabel aktivitas
a ig fisik dan variabel kebugaran jasmani sebesar cukup
ri
kuat.
a 3. Hasil korelasi desterminasi dari hubungan aktivitas
b
fisik tetrhadap variabel kebugaran jasmani sebesar
el 31,36%.
A 5
F 6 Saran
1 Adanya bimbingan yang intensif
K 0,
dari guru PJOK agar mengupayakan
J 0
0 peningkatan aktivitas fisik siswa dengan
0 memberi dukungan agar peserta didik
berolahraga dengan giat dan memberikan
Hasil analisis Spearman-Rho menunjukan koefisien pelatihan agar kebugaran jasmani
korelasi sebesar 0,561. Nilai koefisien korelasi tersebut meningkat. Pihak sekolah rutin
menandakan bahwa terdapat hubungan yang positif melaksanakan program peningkatan
antara variabel aktivitas fisik dan variabel kebugaran
kebugaran jasmani peserta didik dengan
jasmani. Semakin tinggi aktivitas fisik yang dilaukan
semakin tinggi kebugaran jasmani dalam tubuh. Hal melakukan kegiatan diluar jam pelajaran
yang sama juga berlau sebaliknya, semakin rendah seperti melakukan kegiatan senam di pagi
aktivitas fisik semakin rendah kebugaran jasmani dalam hari setiap hari jum’at. Dan berkerjasama
tubuh. Nilai signifikansi sebesar 0,000 karena nilai Sig. dengan orang tua siswa dan siswa
(2-tailed) 0,000 ˂ lebih kecil dari 0,05, maka artinya ada mengenai pentingnya kegiatan aktifitas
hubungan yang signifikan antar variabel aktivitas fisik fisik yang dibutuhkan agar tidak mudah
dan variabel kebugaran jamani. Hasil korelasi
kelelahan, sehingga kebugaran jasmani
desterminasi (r2) dari hubungan antara variabel bebas
yakni aktivitas fisik dengan tingkat kebugaran jasmani para siswa menjadi lebih baik.
yang berperan sebagai variabel terikat sebesar 31,36%.
Menurut penelitian yang dilakukan mahasiswa pada
DAFTAR PUSTAKA
tahun 2019 di Blitar mengenai hubungan aktivitas fisik
denga kebugaran jasmani menyatakan bahwa terdapat
Fazry, R. (2019). Kontribusi aktivitas fisik harian
kontribusi antara dua variabel tersebut sebesar 28,28%
terhadap kebugaran jasmani siswa sekolah
(Fazry, 2019). Sedangkan menurut Visensia, (2019)
SMA Negeri 7 Padang. Journal of
besarnya hubungan aktivitas fisik dengan kebugaran
Chemical Information and Modeling,
jasmani sebesar 17,2% dan 82,8% di pengaruhi dari
53(9), 1689–1699.
beberapa faktor internal dan eksternal. Menurut Rohmah,
(2021) Siswa dengan kegiatan fisik yang banyak akan
memiliki kebugaran jasmani dan aktivitas fisik yang baik Hardani, Andriani, H., Ustiawaty, J., Utami, E.
meskipun tidak semaksimal siswa yang telah diberi F., Istiqomah, Ri. R., Fardani, R. A.,
latihan khusus komponen kebugaran jasmani dan Sukmana, D. J., & Auliya, N. H. (2020).
aktivitas fisik, selain itu hal penting yang mempengaruhi Buku Metode Penelitian Kualitatif dan
kebugaran jasmani dan aktivitas fisik siswa ialah guru Kuantitatif (H. Abadi (ed.)). Pustaka ilmu.
PJOK.
Kemenkes RI. (2018). Hasil Riset Kesehatan

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/issue/archive Nomor hal


Header halaman gasal: Penggalan Judul Artikel Jurnal

Dasar Tahun 2018. Kementrian Kesehatan WHO. (2010). Globa Recommendations on


RI, 53(9), 1689–1699. Physical Activity for Heath.

Kristiyandaru, A., Christina, S., Wibowo, S., Wicaksono, A., & Handoko, W. (2020). Buku
Wahyudi, H., Ashadi, K., Himawan, I., Aktivitas Fisik dan Kesehatan. Iain
Ridwan, M., Wijaya, A., Fitroni, H., Pontianak Press.
Prakoso, B. B., Ardha, M. A. Al, & Sifaq,
A. (2020). Pendidikan Jasmani Sadarkan Widiastuti. (2015). Tes dan Pengukuran
Arti Hidupku. Zifatama Jawara. Olahraga. Rajawali Pers.

Maksum, A. (2014). Metode Penelitian dalam


Olahraga. Unesa University Press.

Maksum, A. (2017). metodologi penelitian. cv


jejak.

Rachman, G. F. N., & Nasution, J. D. H. (2017).


SURVEI TINGKAT KEBUGARAN
JASMANI SISWA CERDAS ISTIMEWA
ANGKATAN TAHUN 2014 DAN
ANGKATAN TAHUN 2015 SMA
NEGERI 1 KRIAN. Pendidikan Olahraga
Dan Kesehatan, 05(01), 44–48.
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal
-pendidikan-jasmani/issue/archive

Rohmah, L., & Muhammad, H. N. (2021).


Tingkat Kebugaran Jasmani dan Aktivitas
Fisik Siswa Sekolah. Jurnal Universitas
Negeri Surabaya, 09(01), 511–519.

Soares-Miranda, L., Lucia, A., Silva, M.,


Piexoto, A., Ramalho, R., Silva, P. C. da,
Mota, J., Makedonia, G., & Abreu, S.
(2021). Physical Fitness and Health-related
Quality of Live in patients with Colorectal
Cancer. Internasional Journal of Sport
Medicine. https://doi.org/10.1055/a-1342-
7347

Sugiyono. (2012). metode penelitian kuantitatif


kualitatif dan R&D. alfabeta.

Sugiyono, D. (2013). Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan.

Syampurma, H. (2018). Hubungan Aktivitas


Fisik dengan Kesegaran Jasmani pada
Siswa Sekolah Menengah Pertama Bertaraf
Internasional Kota Padang. Sport Science,
18(1), 55–65.
https://doi.org/10.24036/jss.v18i1.43

Visensia, W. (2019). Hubungan Aktifitas Fisik


dengan Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa
Kelas XI SMA NEGERI 1 Srengat Blitar.
Pendidikan Jasmani, 07, 433–437.
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.p
hp/jurnal-pendidikan-jasmani/article/
view/31291/28402

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/issue/archive Nomor hal

Anda mungkin juga menyukai