Anda di halaman 1dari 9

TUGAS RUTIN

OLAHRAGA LANSIA

Disusun Oleh :

Nama : Cindi Chairani Lubis


NIM : 6173510005
Kelas : Ilmu Keolahragaan C
Jurusan : Ilmu Keolahragaan

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga Tugas
Rutin ini dapat diselesaikan. Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya. Serta kepada dosen pengampu pelajaran yang sudah membimbing saya
dalam pembuatan tugas ini.

Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Tugas Rutin

Olahraga Lansia

Soal :

Faktor – faktor apa saja yang harus diperhatikan untuk menyusun aktifitas fisik bagi lansia ?
Jelaskan alasannya

Jawab :

Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang membutuhkan suatu energi untuk
melakukakannya, seperti berjalan, menari, bersepeda, dan lain sebagainya. Edwards, P.
(2006: 3) menjelaskan bahwa aktivitas fisik adalah kekuatan apa pun yang diberikan oleh otot
rangka yang menghasilkan pengeluaran energi di atas istirahat. Aktifitas fisik sangat berguna
sekali bagi tubuh, karena tanpa disadari dengan seringnya melakukan aktifitas fisik membuat
tubuh menjadi bugar dan sehat. Berbeda dengan seseorang yang tidak melakukan aktifitas
fisik, dapat dibedakan seseorang yang kurangnya melakukan aktifitas fisik akan lebih
cenderung terserang berbagai penyakit. Maka dari itu aktifitas fisik ini jangan dianggap tidak
penting bagi kesehatan. Aktivitas fisik dan kebugaran fisik telah dikaitkan dengan kesehatan
dan umur panjang sejak zaman kuno yang menegakkan tradisi menjaga kesehatan positif
melalui kombinasi antara makan dan olahraga yang benar (Hardman, A.E 2009).

Aktifitas fisik yang bermanfaat untuk kesehatan lansia sebaiknya memenuhi kriteria
FITT ( frequency, intensity, time, type ). Frekuensi adalah seberapa sering aktivitas
dilakukan, berapa hari dalam satu minggu. Intensitas adalah seberapa keras suatu aktivitas
dilakukan. Bias any adiklasifikasikan menjadi intensitas rendah, sedang dan tinggi. Waktu
mengacu pada durasi, seberapa lama suatu aktivitas dilakukan dalam satu pertemuan,
sedangkan jenis aktivitas adalah jenis – jenis aktivitas fisik yang dilakukan.

Jenis – jenis aktivitas fisik pada alansia menurut Kathy ( 2002 ), meliputi latihan
aerobic, penguatan otot, fleksibilitas, dan latihan keseimbangan. Seberapa banyak suatu
latihan dilakukan tergantung dari tujuan setiap individu, apakah untuk kemandirian,
kesehatan, kebugaran, atau untuk perbaikan kinerja.

Aktifitas fisik yang dilakukan oleh lansia tidak semuanya sama. Sehingga perlu
adanya aktivitas fisik yang dapat mengatasi hal ini.
1. Daya Tahan Jantung Paru-paru (Endurance kardiorespirasi)
Daya tahan jantung dan paru adalah kesanggupan jantung dan paru dan
pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal saat melakukan aktivitas
seharihari, dalam waktu yang cukup lama tanpa mengalami kelelahan yang
berarti. Daya tahan jantung paru lansia sangat penting untuk menunjang kerja
otot, yaitu dengan cara mengambil oksigen dan menyalurkan ke otot yang
aktif.
2. Kekuatan Otot (Muscles Strength)
Kekuatan otot merupakan hal penting untuk setiap orang dan menjadi
lebih penting bagi lansia terutama lansia di panti jompo Yogyakarta, yaitu
untuk gerakan dan kemandirian melakukan aktivitas. Proses penuaan pada
seseorang mulai usia 30 tahun dan para lansia akan kehilangan 3% sampai
dengan 5% jaringan otot. Otot tungkai bawah (satu tungkai) harus tetap
mampu mengangkat berat badan sendiri, kekuatan otot berkurang seiring
dengan bertambahnya usia. Penurunan kekuatan otot tidak hanya mengganggu
keseimbangan tubuh dan berjalan tetapi juga berhubungan dengan peningkatan
resiko terjatuh.
3. Daya Tahan Otot (Muscles Endurance )
Daya tahan otot adalah kapasitas otot untuk melakukan kontraksi
secara terus menerus pada level sub maksimal. Daya tahan otot berkurang
secara bertahap sesuai dengan bertambahnya usia. Namun penurunan daya
tahan otot tidak secepat menurunnya kekuatan otot.
4. Fleksibilitas (Flexibility)
Fleksibilitas atau kelentukan adalah kemampuan seseorang untuk dapat
melakukan gerak dengan ruang gerak seluas luasnya dalam persendiannya.
Fleksibilitas adalah kisaran pergerakan sendi atau serangkaian sendi dan otot-
otot terkait Departemen of the Army (1999: 4). Fleksibilitas menunjukan
besarnya pergerakan sendi secara maksimal seseuai dengan kemungkinan
gerakan (range of movement).
5. Komposisi Tubuh
Komposisi tubuh adalah susunan tubuh yang digambarkan sebagai dua
komponen yaitu lemak tubuh dan massa tanpa lemak. Beberapa penelitian
menunjukan bahwa penuaan berhubungan dengan perubahan komposisi tubuh.
Massa tanpa lemak berkurang, tetapi berat badan bertambah. Penambahan
berat badan sering terjadi karena penambahan lemak tubuh. Menurut Tan, S
(2017: 245) latihan olahraga menurunkan IMT, lingkar pinggang, lemak
tubuh, dan massa lemak; dan memperlambat kecepatan pertumbuhan massa
tubuh. Tinggi badan adalah jarak dari lantai kepala tanpa memakai alas kaki
pada posisi berdiri tegak. Pengukuran tinggi badan denganposisi tegak
dilakukan pada lansia dengan postur tubuh normal.

Dasar Literasi

1. Penelitian yang dilakukan oleh Ragil, S (2016). Yang berjudul “Gambaran Aktivitas
Fisik Lansia dan Kualitas Tidur Lansia di Balai Pelayanan Sosial Lanjut Usia
Dewanata Lanjut Usia Cilacap” Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwekerto.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Hilda Fauzia Akmal (2012) yang berjudul “Perbedaan
Asupan Energi, Protein, Aktifitas Fisik dan Status Gizi antara Lansia yang Mengikuti
dan Tidak Mengikuti Senam Bugar Lansia”. Program Pendidikan Sarjana Kedokteran,
Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Semarang.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Ginting, P (2012) yang berjudul “Hubungan Aktivitas
Fisik Dengan Kesehatan Kardiorespirasi Pada Lansia Di Yayasan Prestasi Lansia
Sumatera Utara”
4. Penelitian yang dilakukan Rachmah Laksmi Ambardini ( 2016 ) yang berjudul
“Aktivitas Fisik pada Lnajut Usia “ di Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas
Negeri Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai