Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENJASKES

“ Jenis-Jenis Penyakit Dalam Aktifitas Fisik “

DI SUSUN OLEH :

 KELOMPOK 4
 NAMA ANGGOTA :

1. DESWITA TRI HAPSARI


2. RANDA EL FAHRI
3. MUH. HABIL IFNU HAFIS
4. ALYA KARTIKA
5. WULAN
6. ISMA MAR'ATUH HASANA

SMA NEGERI 5 KONAWE SELATAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah
ini dapat di susun sampai selesai. Jangan lupa kami mengucapakan terima kasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami menganggap lebih jauh lagi agar makalah ini dapat membaca praktikan
dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penulius merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalamn kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Landipo, Mei 2023

penyusun
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Olahraga adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur yang
melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dan dilanjutkan untuk meningkatkan kebugaran
jasmani. Olahraga atau aktifitas fisik merupakan sebagian kebutuhan pokok dalam kehidupan
sehari-hari karena dapat meningkatkan daya tahan tubuh seseorang. Olahraga dapat di mulai
sejak usia dini hingga usia lanjut dan dapat dilakukan setiap hari. Menurut janpurba, jika
seseorang melakukan olahraga secara rutin maka akan menigkatkan massa ototnya, karena
latihan tersebut dapat merangsang sel otot untuk tumbuh menjadi lebih besar dan sel-sel otot
yang semula istirahat akan kembali menjadi aktif lagi.

Aktivitas fisik merupakan pergerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang
memerlukan pengeluaran energi (WHO, 2011). Aktivitas fisik menurut Departemen Kesehatan
RI (2006) sangat penting untuk pemeliharaan kesehatan fisik dan mental serta mempertahankan
kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Kebugaran jasmani yang diperoleh dari
aktivitas fisik sangat berpengaruh dalam produktivitas kerja dan belajar, karena aktivitas fisik
yang teratur membantu dalam berpikir, belajar, dan mengambil keputusan. Aktivitas fisik dalam
hal ini olahraga berdampak dalam neurogenesis di hippocampus, pusat belajar dan memori otak.
Ketika suatu otot berkontraksi akan dilepaskan senyawa yang memulai pertumbuhan neuron baru
di hipoccampus. Jumlah sel otak yang lebih banyak akan memberi kapasitas untuk belajar yang
lebih banyak (Blaydes, 2012). Aktivitas fisik akan meningkatkan aliran darah ke otak serta
meningkatkan kadar dopamin dan serotonin sehingga mempertajam otak dan memperbaiki mood
dalam belajar. Menurut data Non-communicable disease country profiles 2011 aktivitas fisik
rendah di Indonesia sebesar 31,9% pada laki-laki dan 27,9% pada perempuan dengan total 29,9%
dari keseluruhan penduduk pada tahun 2010 (WHO, 2011). Berdasarkan data Riskesdas (2007)
Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di antara 16 provinsi yang mempunyai prevalensi
kurang aktivitas fisik di atas prevalensi nasional. Sedangkan Kota Padang (11,9%) dan Kota
Payakumbuh (13,3%) termasuk dalam kabupaten/kota dengan prevalensi aktivitas fisik kurang
pada penduduk berusia lebih 10 tahun terendah. Sementara berdasarkan data dari Riskesdas
(2013), penduduk usia yang lebih dari 10 tahun di Provinsi Sumatera Barat dilaporkan 71,2 %
dengan aktivitas fisik aktif dan 28,8 % tidak aktif. Menurut data dari hasil Tes Kesegaran
Jasmani Indonesia oleh Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani Kementerian Pendidikan
Nasional tahun 2010 terhadap siswa SD, SMP, SMA, dan SMK di 17 provinsi hanya 17% siswa
yang memiliki kebugaran yang baik, 38% kebugaran sedang, dan 45% kebugaran kurang, dari
total siswa 12.240 orang.

Dari manfaat berolahraga ternyata ada beberapa penyakit aktifitas fisik baik penyakit
menular maupun tidak menular yang di timbulkan dari kurangnya aktivitas fisik mau berlebihan
dalam melakukan aktifitas fisik atau berolahraga.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Penyakit yang di timbulkan dari kurangnya aktifitas fisik atau berolahraga ?
2. Apakah Penyakit yang di timbulkan dari berlebihan dalam melakukan aktifitas fisik atau
berolahraga ?

C. Tujuan Penulisan

untuk mengetahui penyakit apa-apa saja dari aktifitas fisik dan mengetahui cara
mencegahnya
BAB II

PEMBAHASAN
Dari manfaat berolahraga ternyata ada beberapa penyakit aktifitas fisik yang di timbulkan
dari kurangnya aktivitas fisik maupun berlebihan dalam melakukan aktifitas fisik atau
berolahraga.

A. Penyakit Yang Di Timbulkan Karena Kurangnya Aktifitas Fisik Atau Jarang


Beolahraga

Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan timbulnya banyak penyakit dan kematian.
Menurut (WHO, 2003) kurangnya aktivitas fisik menyebabkan hampir 2 juta kematian di dunia
setiap tahunnya. Pada 2018 riset menyatakan bahwa di Indonesia usia lebih dari 10 tahun yang
kurang melakukan aktivitas fisik jumlahnya meningkat 26,1% pada 2013 dan menjadi 33,5%
pada 2018 (Riskesdas, 2018).

Penyebab kurangnya melakukan aktivitas fisik salah satunya adalah tidak diimbangi oleh
kesadaran pentingnya melakukan aktivitas fisik (Prasetyo, 2015). Bahkan hanya 1 dari 4 orang
dewasa, dan 1 dari 5 siswa sekolah menengah yang sadar dan melakukan aktivitas fisik yang
direkomendasikan (Weisser, 2015). Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan timbulnya
penyakit tidak menular antara lain :

1. Penyakit jantung
Penyakit ini bisa di derita siapa saja karena kurang atau bahkan tidak melakukan aktifitas
fisik. Orang yang tidak memiliki resiko juga bisa terkena penyakit jantung.
2. Diabetes tipe 2
Perlu diketahui jika aktifitas fisik bisa membantu mengontrol tekana darah, berat badan
serta gula darah menjadi lebih teratur. Tidak atau kurang melakukan aktifitas fisik bisa
meningkatkan resiko terken penyakit dibetes tipe 2. Karena berat badan serta gula menjadi tidak
teratur.
3. Penyakit kanker
Kurang melakukan aktifitas fisik juga bisa menyebabkan penyakit kanker, seperti kanker
kantung kemih, kanker payudara, kanker usus besar, kanker rahim serta kanker paru-paru.
4. Masalah kesehatan tulan dan otot
Di kutip dari situs kementrian pendidikan dan kebudayaan, aktifitas fisik atau olahraga
yang di laksanakan secara teratur juga bermanfaat memperkuat tulang otot, mengurangi resiko
cedera.
5. Depresi
Kurangnya aktifitas fisik dapat menimbulkan risiko kecemasan dan depresi lebih tinggi.
Hal itu dapat di atasi dengan cara beolahraga, hal ini disebabkan saat kita beolahraga, tubuh
melepaskan zat-zat kimia yang membuat kita merasa nyaman, seperti anandamide dan
endocannabinoids langsung ke otak. Senyawa ini tidak hanya menghalagi reseptor rasa sakit,
tetapi juga meningkatkan perasaan gembira

B. penyakit yang disebabkan karena berlebihan dalam melakukan aktifitas fisik


( olahraga )
Segala sesuatu yang dilakukan secara berlebihan memang bisa berakibat tidak baik,
termasuk olahraga. Berolahraga memang di anjrukan secara rutin untuk menjaga tubuh tetap
sehat dan kuar. Tapi, jangan juga berolahraga secara berlebihan, karena bisa memberikan
dampak negatif bagi tubuh.

Banyak orang yang berolahraga secara berlebihan agar target atau tujuannya cepat
tercapai. Padahal, itu adalah cara yang salah. Melakukan aktifitas fisik secara berlebihan justru
akan mebuat tubuh terkuras dan berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan. Ada dampak
jangka panjang dan juga jangka pendek yang bisa kita rasakan jika berolahraga secara berlebihan
antara lain :

a. jangka pendek
1) kelelahan

olahraga secara berlebihan membuat tenaga harus terkuras dan tubuh akan terasa lemas,
mual, dan bahkan tidak ada tenaga lagi untuk melakukan aktifitas lainnya. jika kamu masih tetap
melanjutka olahraga, maka kamu akan mengalami sindrom kelelahan kronis.
2) Nyeri otot

Berolahraga terlalu lama tentunya akan membuat otot-otot pada tubuh kesakitan. Sendi,
tulang, dan beberapa anggota tubuh akan terasa nyeri, bahkan cedera jika otot-otot yang
digunakan secara berlebihan.

3) Sakit punggung

Terutama jika kamu melakukan olahraga yang melibatkan banyak otot punggung, seperti
angkat beban, situp, dan lain-lain, akan memberikan tekanan yang besar pada tulang punggung,
sehingga menyebabkan sakit punggung.

4) Susah tidur

Olahraga yang dilakukan dalam batas yang normal bermanfaat untuk mengatasi insomnia. Tapi,
olahraga yang berlebihan jusru dapat mengakibatkan susah tidur dan insomnia. Hal ini di
sebabkan karena berolahraga terlalu banyak membuat tubuh merasa stress dan membuatnya
memproduksi kortisol berlebih sehingga kamupun enggak mengantuk sulit rileks, apalagi tidur.

b. Jangka panjang
1) Melemahnya sistem kekebalan tubuh

Tubuh akan memulihkan dirinya sendiri dari kelelahan setelah berolahraga saat
beristirahan di malam hari. Tapi, jika kamu kecanduan berolahraga yang akhitnya menyebabkan
ssah tidur dimalam hari, maka lama kelamaan sistem kekebalan tubuh akan menurun. Akibatnya,
kita akan mudah terserang batuk, nyeri kepala, demam, dan bahkan berbagai penyakit lannya
yang lebih berat.

2) Osteoarthritis

Osteoarthritis disebut juga sebagai penyakit degenerasi sendi, Osteoarthritis


menyebabkan pembengkakkan sendi-sendi dalam tubuh. Salah satu faktor yang menyebabkan
masalah kesehatan tersebut adalah terlalu banyak berolahraga.
3) Gangguan menstruasi

Khusus untuk para wanita, tubuh yang kelelahan setelah berolahraga secara berlebihan
dapat membuat siklus menstruasi terganggu. Jika hal ini berlangsung lama, maka bukan tidak
mengkin risiko kemandulan meningkat.

4) Gangguan seksual pada pria

Khusus untuk pria, olahraga terlalu intens bisa memicu terjadinya hipogonadismr, yaitu
kondisi ketika hormon seksual yang dihasilakan oleh kelenjar seksual berada di bawah jumlah
normal. Akibatnya pria akan engalami kesulitan ereksi hingga interfilitas karena testis tidak
dapat memproduksi jumlah sperma yang cukup. Tubuh yang kelelahan akibat olahraga
berlebihan juga bisa menurunkan gairah seksual pria.

Jadi, sebaiknya lakukan olahraga dalam batas normal, misalnya selama 15, 30 menit, atau
sejam setiap hari atau 3 kali dalam seminggu.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang bisa kita ambil adalah aktifitas fisik memberikan banyak manfaat tetapi
juga dapat menimbulkan berbagai macam penyakit yang di sebabkan dari kurangannya/ jarang
melakukan aktifitas maupun berlebihan dalam melakukan aktifitas ( berolahraga )

B. Saran

Saran yang bisa di berikan adalah sebaiknya lakukan olahraga dalam batas normal,
misalnya selama 15, 30 menit, atau sejam setiap hari atau 3 kali dalam seminggu. Sehingga kita
dapat merasakan manfaat sesungguhnya dari berolahraga.

Anda mungkin juga menyukai