Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rosyida Oktaviani

NIM : 190621642483

Offering : A16

Jurusan : Ilmu Keolahragaan

Kesehatan tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia, karena kesehatan


merupakan keadaan yang paling penting dalam menjalankan berbagai aktivitas. Tanpa
kesehatan manusia akan mengalami hambatan dan mengalami penurunan kondisi fisik.
Kesehatan adalah keadaan seimbang yang dinamis, dipengaruhi faktor genetik,
lingkungan dan pola hidup sehari-hari seperti makan, minum, seks, kerja, istirahat,
hingga pengelolaan kehidupan emosional. Pada saat ini banyak orang yang memiliki
gaya hidup yang kurang baik, terutama dalam pola makan, tidur, dan olahraga yang
dilakukan dengan tidak benar. Makan tanpa memperdulikan dengan kandungan gizi
yang ada di dalam makanan tersebut, atau malah sebaliknya karena ingin menurunkan
berat badan, mengurangi makan karena ingin mendapatkan berat badan ideal dengan
cepat. Menjaga pola makan sangat penting agar kita dapat mengatur sesuai dengan
kebutuhan tubuh. Selain menjaga pola makan hal penting lainnya adalah melakukan
aktivitas olahraga.

Olahraga merupakan gerakan olah tubuh yang memberikan efek pada tubuh
secara keseluruhan. Olahraga membantu merangsang otot-otot dan bagian tubuh lainnya
untuk bergerak. Otot-otot menjadi terlatih, sirkulasi darah dan oksigen dalam tubuh pun
menjadi lancar sehingga metabolisme tubuh menjadi optimal. Tubuh akan terasa segar
dan otak sebagai pusat saraf pun akan bekerja menjadi lebih baik. Kesehatan dan
olahraga merupakan dua hal yang saling berkaitan dalam kehidupan manusia. Untuk
tetap menjadi sehat, olahraga salah satu cara untuk mendapatkannya. Beberapa manfaat
berolahraga : meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan fungsi otak,
menghilangkan stress, menurunkan kolestrol. Olahraga sederhana yang dapat dijadikan
pilihan dalam menjaga kesehatan adalah, jalan cepat,senam, renang,lari dan bersepeda.

Dengan berolahraga akan melancarkan peredaran darah yang berguna untuk


kesehatan jantung serta dapat meningkatkan konsentrasi. Olahraga juga dapat
meningkatkan kepadatan tulang, sehingga baik mencegah Osteoporosis. Berolahraga
merupakan salah satu aspek penting dalam membentuk tubuh yang sehat dan bugar.
Olahraga perlu dilakukan secara teratur dalam durasi waktu tertentu Selain itu, olahraga
yang dilakukan tidak harus membuat tubuh melakukan hal yang berat. Olahraga juga
bisa dilakukan dengan melakukan beberapa jenis gerakan ringan, santai dan
menyenangkan.

a. Manfaat olahraga bagi kesehatan tubuh


Manfaat olahraga yang disampaikan oleh Daniel Landers, Profesor Pendidikan
Olahraga dari Arizona State University:
1. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Olahraga yang dilakukan dengan teratur,
akan meningkatkan fungsi hormon-hormon dalam tubuh di mana hormon-
hormon ini mampu meningkatkan daya tahan tubuh.
2. Meningkatkan Fungsi Otak Keteraturan dalam berolahraga dapat membantu
meningkatkan konsentrasi, kreativitas, dan kesehatan. Dengan olahraga, jumlah
oksigen di dalam darah akan meningkat sehingga memperlancar aliran darah
menuju otak. Sehingga meningkatkan fungsi otak.
3. Mengurangi Stres Stres dapat terjadi pada siapa saja. Dengan olahraga,
seseorang dapat dibantu untuk mengatasi emosi dan mengurangi kegelisahan
sehingga mengurangi stres dalam dirinya. Bagi yang rutin melakukan olaharga
memiliki tingkat kecemasan yang lebih rendah dibandingkan orang yang tidak
berolahraga. Aktivitas olahraga menyebabkan tubuh bereaksi termasuk otak.
Karena otak akan melepaskan banyak hormon termasuk endorphin yang bisa
mempengaruhi suasana hati menjadi lebih gembira, riang dan senang.
4. Menurunkan Kolesterol. Ketika melkukan olahraga, tubuh bergerak dan
membantu tubuh membakar kalori yang ada sehingga menghasilkan energi yang
dibutuhkan tubuh untuk bekerja. Sehingga membantu tubuh mengurangi
tertimbunnya lemak dalam tubuh. Olahraga yang teratur juga dapat membakar
kolesterol LDL dan trigliserida serta meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).
Hal ini sangat membantu tubuh tetap fit dan mengurangi resiko darah tinggi,
stroke, kegemukan, dan penyakit jantung.

Dalam perkembangan jaman dimana setiap orang dituntut untuk bekerja dengan
waktu yang panjang, aktifitas yang padat, memerlukan konsentrasi yang tinggi, serta
dituntut untuk selalu bergerak, maka orang dengan rutinitas yang sangat padat, pasti
akan menomor satukan kesehatannya. Ilmu dan teknologi sangat berperan dalam
perkembangan keilmuan yang mengkaji tentang kesehatan. Kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta perbaikan sosial ekonomi berdampak pada peningkatan derajat
kesehatan masyarakat dan usia harapan hidup, sehingga jumlah populasi lansia juga
meningkat. Peningkatan jumlah penduduk lansia ini akan membawa dampak terhadap
berbagai kehidupan. Dampak utama peningkatan lansia ini adalah peningkatan
ketergantungan lansia. Ketergantungan ini disebabkan oleh kemunduran fisik, psikis,
dan sosial lansia yang dapat digambarkan melalui empat tahap, yaitu kelemahan,
keterbatasan fungsional, ketidakmampuan, dan keterhambatan yang akan dialami
bersamaan dengan proses kemunduran akibat proses menua.
Lanjut usia(lansia) merupakan masa dimana orang akan mengalami pada
akhirnya nanti. Banyak orang yang dapat menikmati masa tua akan tetapi tidak sedikit
pula yang mengalami sakit dan sampai meninggal tanpa dapat menikmati masa tua
dengan bahagia. Setiap orang pasti ingin memiliki masa tua yang bahagia tetapi
keinginan tidaklah selalu dapat menjadi nyata. Dengan segala penjelasan mengenai
Lansia tersebut, salah satu faktor yang bisa digunakan untuk menjaga kesehatan dan
kebugaran Lansia adalah dengan berolahraga. Dalam ilmu keolahragaan ada beberapa
disiplin ilmu yang dapat diterapkan untuk menjaga kebugaran lansia, salah satunya
adalah Fisiologi olahraga. Fisiologi olahraga adalah ilmu yang mempelajari perubahan
fungsi organ-organ baik yang bersifat sementara (akut) maupun yang bersifat menetap
karena melakukan olahraga. Fisiologi Olahraga merinci dan menerangkan perubahan
fungsi yang disebabkan oleh latihan tunggal (acute exercise) atau latihan yang
dilakukan secara berulang-ulang (chronic exercise) dengan tujuan untuk meningkatkan
respon fisiologis terhadap intensitas, durasi, frekuensi latihan, keadaan lingkungan dan
status fisiologis individu. Fungsi dan mekanisme kerja organ-organ tubuh akan selalu
bereaksi dalam rangka penyesuaian diri demi terciptanya “Homeostasis”.
Beberapa kondisi Lansia yang terkait dengan fungsi paru diantaranya
meningkatnya infeksi saluran nafas atas, berkurangnya luas permukaan paru (75m2
pada usia 20 tahun menjadi 50-60 m2 pada usia 80 tahun, berkurangnya elastisitas paru,
perubahan volume paru, dan kemungkinan terjadi penyakit paru obstruktif menahun
yang dapat memperpendek nafas, batuk, lendir yang berlebihan, dan rendahnya toleransi
terhadap latihan fisik. Pengetahuan tentang pola hidup sehat dapat mencegah timbulnya
berbagai penyakit. Bagi Lansia yang menderita gangguan penyakit, penerapan pola
hidup sehat sesuai dengan jenis penyakitnya akan sangat membantu mengontrol
penyakit yang diderita, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.
Agar tetap aktif sampai tua, sejak muda seseorang perlu menerapkan kemudian
mempertahankan pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi
seimbang, melakukan aktivitas fisik/olahraga secara benar dan teratur dan tidak
merokok.
Lanjut usia (lansia) merupakan tahap akhir dalam kehidupan manusia. Manusia
yang memasuki tahap ini ditandai dengan menurunnya kemampuan kerja tubuh akibat
perubahan atau penurunan fungsi organorgan tubuh. Berdasarkan WHO , lansia dibagi
menjadi tiga golongan: a. Umur lanjut (elderly) : usia 60-75 tahun b. Umur tua (old) :
usia 76-90 tahun c. Umur sangat tua (very old) : usia > 90 tahun Kesehatan lansia
dipengaruhi proses menua. Proses menua didefenisikan sebagai perubahan yang terkait
waktu, bersifat universal, intrinsik, progresif, dan detrimental. Keadaan ini
menyebabkan kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan dan kemampuan bertahan
hidup berkurang. Proses menua setiap individu dan setiap organ tubuh berbeda, hal ini
dipengaruhi oleh gaya hidup, lingkungan, dan penyakit degenerative. Proses menua dan
perubahan fisiologis pada lansia mengakibatkan beberapa kemunduran dan kelemahan,
serta implikasi klinik berupa penyakit kronik dan infeksi.

Anda mungkin juga menyukai