Pengertian Lansia
Lanjut usia adalah dimana seseorang mengalami pertambahan umur dengan disertai
dengan penurunan fungsi fisik yang ditandai dengan penurunan massa otot serta kekuatannya,
laju denyut jantung maksimal, peningkatan lemak tubuh, dan penurunan fungsi otak. Saat
lanjut usia tubuh tidak akan mengalami perkembangan lagi sehingga tidak ada peningkatan
kualitas fisik.
Menurut ilmu gerontologia (ilmu mengenai usia lanjut), setiap orang memiliki tiga
macam umur: umur secara kronologis, biologis, dan psikologis.
1. Umur kronologis: Umur yang dihitung dari jumlah tahun yang sudah dilewati seseorang.
Ini adalah umur yang umum kita kenal misalnya 50 tahun, 60 tahun, dan sebagainya.
2. Umur biologis: Umur yang ditentukan berdasarkan kondisi tubuh. Hal ini dapat terjadi jika
seseorang menjadi tua karena ia merasa tua.
3. Umur psikologis. Umur yang diukur berdasarkan sejauh mana kemampuan seseorang
merasakan dan bertindak. Hal ini bisa terjadi pada seorang yang sudah berusia 80 tahun tapi
merasa lebih muda dari orang yang di bawah umurnya.
Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 menyebutkan bahwa seseorang yang
telah mencapai usia 60 tahun ke atas dikategorikan sebagai lanjut usia. Sedangkan batasan
usia menurut WHO adalah
· Usia pertengahan (middle age): usia 45-59 tahun
· Lanjut usia (elderly): antara 60–74 tahun
· Lanjut usia tua (old): antara 75-90 tahun
· Usia sangat tua (very old): diatas 90 tahun
Tindakan yang dapat dilakukan untuk membantu pemeliharaan fisik bagi lanjut usia
Pembinaan fisik yang dapat dilakukan pada lanjut usia yaitu dengan melakukan
pemeliharaan kesehatan sebagai berikut :
1. Pemberian gizi yang seimbang
Fungsi organ tubuh lansia sudah banyak berkurang, oleh sebab itu kecukupan gizi pada
usia lanjut tetap harus diupayakan untuk kelangsungan hidup yang layak, serta untuk
mengurangi penyakit menua. Untuk mencukupi kebutuhan gizi pada usia lanjut, perlu
diberikan makanan seimbang dengan cara :
a. Mengurangi bahan makanan yang banyak mengandung lemak terutama yang berasal dari
hewan
b. Batasi gula, kopi, garam dapur, dan makanan yang diawetkan
c. Meminum susu tanpa lemak
d. Memakan bahan makanan yang banyak mengandung zat besi seperti kacang-kacangan,
hati, daging, bayam, dan sayuran hijau
e. Menggunakan bahan makanan yang segar dan banyak mengandung vitamin serta
membatasi penggunaan tablet vitamin bila tidak perlu
f. Mengkonsumsi cairan dengan minum air putih minimal 2 liter (lebih kurang 6-8 gelas)
per hari
2. Olahraga
Olah raga adalah suatu bentuk kegiatan fisik yang dapat memberikan pengaruh baik
terhadap tingkat kemampuan fisik seseorang bila dilaksanakan secara tepat, terarah dan
teratur dengan penyesuaian fisik terhadap olah raga yang dilakukan seperti :
Latihan dilaksanakan secara berjenjang
Hindarkan pertandingan untuk prestasi
Lansia tidak berpenyakit berat atau dilarang dokter
Pemberian olahraga untuk lansia bertujuan untuk, perbaikan otot untuk membantu tubuh
agar dapat bergerak, perbaikan stamina agar secara lambat laun menaikkan kemampuan
fisik atau tubuh, serta, membangun kontak psikologis lebih luas untuk menghindari
perasaan terisolir.
Olahraga yang baik untuk lansia serta olahraga yang tidak baik untuk lansia.
1. Olahraga atau Latihan Fisik yang Baik Bagi Lansia
Beberapa contoh olahraga atau latihan fisik yang dapat dilakukan oleh lansia untuk
meningkatkan dan memelihara kebugaran, kesegaran, dan kelenturan fisiknya adalah
sebagai berikut :
Berjalan-jalan sangat baik untuk meregangkan otot-otot kaki dan bila jalannya makin
lama makin cepat akan bermanfaat untuk daya tahan tubuh. Jika melangkah dengan
panjang dan mengayunkan lengan 10-20 kali, maka dapat melenturkan tubuh. Joging
atau berlari-lari kecil bagi lansia juga sering dilakukan walaupun sebenarnya lebih
baik berjalan cepat.
Jalan cepat
Jalan cepat berguna untuk mempertahankan kesehatan dan kesegaran jasmani, latihan
ini termasuk cara yang aman bagi lansia. Selain itu, biayanya murah dan
menyenangkan, mudah, serta berguna apabila dilakukan dengan benar.
Jalan yang cepat berguna untuk memperbaiki kemampuan pengambilan zat asam
(O2) ,berarti memperbaiki fungsi jantung, paru-paru, peredaran darah, dan lain-lain.
Bagi lansia yang mengidap penyakit sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter.
Jalan dapat dilakukan di mana saja terutama di luar rumah. Akan lebih baik bila
dilakukan di lapangan rumput dan menggunakan sepatu olahraga yang lentur dengan
alas yang tebal dan lunak, menggunakan kaos kaki, pakaian yang ringan dan tidak
ketat. Hindari jalan di tempat keras terutama bagi mereka yang berat badannya
berlebihan.
Jalan cepat dapat dilakukan sendiri atau bersama-sama. Posisi yang dianjurkan adalah
pandangan lurus ke depan, bernafas normal melalui hidung atau mulut, kepala dan
badan lemas serta tegak, tangan digenggam ringan, kaki mendapat di tumit atau
pertengahan telapak kaki, langkah tidak terlalu besar, serta ujung kaki mengarah ke
depan.
Jalan cepat dilakukan dengan frekuesi 3-5 kali seminggu, lama latihan 15-30 menit
dan dilakukan tidak kurang dari 2 jam setelah makan. Apabila nafas mulai susah atau
dada terasa sakit maka latihan harus dihentikan.
Berikut merupakan beberapa hal yang perlu diperhatikan secara medis, yakni :
a. Latihan dimulai dengan dosis berjejang (naik perlahan-lahan)
b. Lakukan secara teratur dan tidak terlalu berat
c. Didahului dengan senam ringan dan jalan ringan serta regangan otot
d. Tidak boleh berhenti mendadak tetatpi harus perlahan-lahan
e. Bila merasa tak enak badan, jangan jogging, demikian juga kalau sakit atau tidur
kurang dari 4 jam
f. Minum banyak air putih yang banyak
g. Perhatikan kontradiksi latihan seperti: adanya penyakit infeksi, hipertensi lebih dari
180 mmHg untuk sistolik dan 120 mmHg untuk diastolik, serta berpenyakit berat dan
dilarang dokter
Bersepeda
Bersepeda baik bagi penderita artritis, karena tidak menyetuh lantai yag akan
menyebabkan sakit pada sendi-sendinya. Bersepeda baik untuk meningkatkan
peregangan dan daya tahan, tetapi tidak menambah kelenturan pada derajat yang lebih
tinggi. Bentuk-bentuk lain yang dapat dilakukan adalah tenis meja dan tenis. Kegiatan-
kegiatan ini dapat dilakukan sesuai kemampuan dan harus disertai latihan aerobik.
Senam
Manfaat melakukan senam secara teratur dan benar dalam jangka waktu yang cukup
adalah sebagai berikut :
1) Mempertahankan atau meningkatkan taraf kesegaran jasmani yang baik
2) Mengadakan koreksi terhadap kesalahan sikap dan gerak
3) Membentuk sikap dan gerak
4) Memperlambat proses degenerasi karena perubahan usia
5) Membentuk kondisi fisik (kekuatan otot, kelenturan, keseimbangan, ketahanan,
keluwesan, dan kecepatan)
6) Membentuk berbagai sikap kejiwaan (membentuk keberanian, kepercayaan diri,
kesiapan diri, dan kesanggupan bekerja sama
7) Memberikan rangsangan bagi syaraf-syaraf yang lemah, khususnya bagi lansia
8) Memupuk rasa tanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri dan masyarakat.
Manfaat yang dapat diperoleh bagi seorang yang berusia lanjut dengan melakukan
aktivitas fisik atau olahraga adalah sebagai berikut :
Dalam melakukan aktivitas latihan fisik, ada beberapa hal yang sering luput dari
pandangan kita. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan latihan
fisik :
1) Komponen-komponen kesegaran jasmani yang dilatih meliputi ketahanan kardiopulmonal,
kelenturan, kekuatan otot, komposisi tubuh, keseimbangan dan kelincahan gerak.
2) Selalu memerhatikan keselamatan / menghindari cedera.
3) Latihan dilakukan secara teratur dan tidak terlalu berat sesuai dengan kemampuan.
4) Latihan dalam bentuk permainan ringan sangat dianjurkan.
5) Latihan dilakukan dengan dosis berjenjang atau dosis dinaikkan sedikit demi sedikit.
6) Hindari kompetisi dalam bentuk apapun.
Bagi mereka yang berusia lebih dari 60 tahun, perlu melaksanakan olahraga secara
rutin untuk mempertahankan kebugaran jasmani dan memelihara serta mempertahankan
kesehatan di hari tua. Salah satu komponen kebugaran jasmani yang dapat dilatih adalah
kelenturan ( flexibility ) yang merupakan kemampuan untuk menggerakkan otot dan sendi
pada seluruh daerah pergerakannya. Kurang gerak dapat menimbulkan kelesuan dan
menurunkan kualitas fisik yang berdampak seseorang akan lebih sering / mudah terserang
penyakit. Untuk itu latihan fisik secara teratur perludilaksanakan.