Anda di halaman 1dari 11

5.

Meningkatkan Semangat, Memperbaiki suasana


hati/Mengurangi Stress 
Berjalan kaki selama 30 menit dapat membantu mengurangi
stress dan  emosional. Aktivitas fisik merangsang berbagai
bahan kimia otak yang dapat  membuat lebih bahagia dan
lebih santai, dan lebih baik dalam penampilan  serta dapat
meningkatkan rasa percaya diri kita. Bayangkan bahwa  kita
perlu satu “suntikan” untuk suasana hati yang lebih baik
dalam kehidupan  sehari-hari. Berolahraga di tempat senam
atau berjalan cepat selama 30 menit dapat membantu
memperbaiki suasana hati kita. Aktivitas fisik merangsang
produksi berbagai bahan kimia dalam otak yang
berhubungan dengan perasaan bahagia dan relaksasi.
Perlahan-lahan hal ini memberi perasaan yang  lebih baik
dan juga memperbaiki penampilan kita, yang pada akhirnya
akan dapat meningkatkan rasa percaya diri. 
6 Menyenangkan 
Aktivitas fisik dapat menjadi cara yang menyenangkan untuk  menghabiskan waktu.
Ini memberi kesempatan untuk bersantai, menikmati  alam atau hanya melakukan
kegiatan yang membuat bahagia. Aktivitas  fisik juga dapat membantu  terhubung
dengan keluarga atau teman dalam  pengaturan sosial yang
menyenangkan.  Manfaatkan setiap kesempatan di rumah untuk
mengingatkan tentang  pentingnya melakukan aktivitas fisik secara teratur. Bersama
anggota  keluarga sering melakukan aktivitas fisik secara bersama, misalnya
jalan  pagi bersama, membersihkan rumah secara bersama-sama, dll. 
7 Mengurangi risiko terkena penyakit kronis. 
Aktivitas fisik secara teratur  mampu  meningkatkan  kadar kolesterol   HDL   (yang
disebut sebagai “kolesterol  baik”), dan menurunkan tingkat trigliserida  yang 
berbahaya bagi tubuh.  Selanjutnya,  aktivitas fisik  secara teratur
mampu meningkatkan aliran darah dalam pembuluh darah.  Sehingga dapat
mengurangi  kekhawatiran kita akan  stroke, sindrom  metabolik, diabetes tipe 2,
depresi, berbagai jenis kanker dan arthritis. 
8. Meningkatkan kebugaran. 
       Aktivitas  fisik secara teratur  memperkuat otot dan
meningkatkan  pasokan oksigen dan nutrisi ke jaringan, sehingga sistem
kardiovaskular  bekerja lebih efisien. Ketika  jantung dan paru-paru bekerja
100% dari  potensi mereka, maka kelelahan yang akan terasa umumnya
akan berkurang  secara signifikan. Kebugaran kita dapatkan. 
9. Menyehatkan jantung dan pembuluh darah 
    Aktifitas  fisik secara teratur/berolahraga memompa darah  lebih
cepat  (untuk sementara) sehingga membantu menguatkan otot jantung
dan  pembuluh darah, serta melancarkan aliran darah. Berolahraga juga
dapat  mengurangi kelebihan lemak tubuh, kolesterol, dan trigliserida
dalam tubuh  yang berpotensi mengganggu kesehatan jantung dan
pembuluh darah. 
10. Meningkatkan ketahanan fisik 
       Orang yang biasa melakukan aktifitas  fisik secara
teratur/berolahraga  mempunyai daya tahan fisik yang lebih lama untuk
bekerja. 
11. Mencegah gangguan Metabolisme 
    Gangguan metabolisme seringkali disebabkan tidak seimbangan  biokimia
tubuh seperti glukosa, kolesterol, trigliserida, asam urat,  sodium, dsb.
Padahal dalam kadar normal, zat-zat tersebut diperlukan  untuk membantu
metabolisma. Olahraga secara teratur dapat membantu  memperbaiki
keseimbangan biokimia tubuh. 
Tetap semangat dalam menjalani hidup...Ayo lakukan aktivitas fisik

12. Membuat awet muda 


      Aktifitas  fisik secara teratur/berolahraga membantu melancarkan aliran  darah yang membawa oksigen dan
membuang racun (detoksifikasi) pada  seluruh tubuh sehingga membuat kulit segar dan halus. 
13. Meningkatkan imunitas (kekebalan) tubuh 
     Aktifitas  fisik secara teratur/olahraga teratur dapat membantu  meningkatkan ketahanan tubuh terhadap penyakit
batuk, influenza, dan  penyakit lainnya yang berhubungan dengan saluran pernapasan. 
14. Penurunan risiko penyakit kardiovaskular 
      Penelitian yang dilakukan selama beberapa tahun pada laki-laki setengah  baya dan wanita menunjukkan manfaat
olahraga dalam menurunkan risiko  penyakit kardiovaskular. Penyakit kardiovaskular telah dilaporkan telah  menurun
sekitar 20% sampai 35% pada pria dan wanita yang melaporkan  melakukan peningkatan tingkat aktivitas fisik saat
orang-orang dengan  tingkat yang sangat rendah aktivitas fisik menunjukkan peningkatan risiko  penyakit
kardiovaskular sampai sebatas 95%. Ini adalah pencegahan primer  penyakit jantung. Pencegahan sekunder juga
dilaporkan untuk pasien  dengan penyakit jantung. Aktivitas fisik minimal dengan mengeluarkan  energi sekitar 1600
kkal sampai 2.200 kkal menunjukkan penghentian  perkembangan penyakit jantung koroner dan pengurangan plak
pada pasien penyakit jantung. 
15. Menurunkan resiko diabetes 
    Studi menunjukkan bahwa risiko terkena diabetes tipe 2 berkurang  dengan
peningkatan aktivitas fisik. Risiko diabetes tipe 2 sangat tinggi  pada mereka yang
kelebihan berat badan akibat perubahan gaya hidup.  Dokter menyarankan
aktivitas fisik yang dilakukan dengan cukup intens  hingga berkeringat dapat
mengurangi risiko pengembangan diabetes tipe 2. Penurunan berat badan yang
dilakukan dengan jalan perubahan pola makan/diet sehat  yang digabungkan
dengan aktivitas fisik yang intens dapat menurunkan risiko diabetes pada pasien
kelebihan berat badan. Lakukan aktivitas fisik secara intens minimal 150 menit
per minggu dianjurkan bagi orang berlebihan berat badan. Untuk pencegahan
sekunder bagi orang-orang yang sudah didiagnosis menderita diabetes,
disarankan setidaknya melakukan aktivitas olahraga berjalan 2 jam per minggu.
Hal ini telah dilaporkan evektif dalam mengurangi resiko kematian akibat
diabetes hingga sebesar 39% – 54% dalam banyak kasus. Studi menunjukkan
bahwa olahraga latihan aerobik evektif dapat mengurangi resiko diabetes 
16. Mengurangi risiko kanker 

     Aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur telah


disampaikan evektif  mengurangi  resiko kanker
tertentu,  seperti kanker usus besar dan
kanker  payudara. Pria atau perempuan yang aktif
secara fisik telah menunjukkan  penurunan risiko
sekitar 30% sampai 40% pada kanker usus besar, 
dan  20% sampai 30% pengurangan kasus kanker
payudara pada wanita. Ada  bukti bahwa kambuhnya
kanker dan kematian juga akan melambat
dengan  adanya aktivitas fisik secara teratur. Studi
pada pasien pada pengobatan  kanker menunjukkan
tingkat kelangsungan hidup yang meningkat
hingga  73% pada pasien dengan aktivitas fisik yang
cukup. 
17. Mengurangi risiko Osteoporosis dan
Memperkuat Tulang 
   Osteoporosis adalah gangguan tulang
degeneratif yang sering dikatakan  dialami oleh
pria atau wanita paruh baya. Namun
Osteoporosis lebih banyak  terjadi pada wanita
dibandingkan pada dengan pria. Penelitian
tentang  hubungan antara osteoporosis dan
olahraga/aktifitas fisik mengungkapkan  bahwa,
khususnya latihan ketahanan menunjukkan
peningkatan kepadatan  mineral tulang. Oleh
karena itu dapat mengurangi risiko
osteoporosis  terutama pada pria atau wanita
paruh baya dan perempuan usia
lanjut.  Aktivitas fisik juga telah dilaporkan
mengurangi risiko patah tulang yang sering
mempengaruhi usia. Orang yang aktif secara fisik
memiliki risiko  lebih rendah patah tulang,
dibandingkan dengan orang secara fisik
tidak  aktif. Aktifitas  fisik secara teratur/olahraga
dapat meningkatkan  penyerapan kalsium oleh
tulang. 
18. Peningkatan kesehatan psikologis 

      Kesehatan psikologis atau mental


seseorang juga tak kalah
penting  dibanding dengan kesehatan
fisik. Olahraga teratur juga telah
dilaporkan  efektif untuk mengurangi
stres, kecemasan dan depresi. Hubungan
antara  aktivitas fisik dan mental  tidak
ada hubungannya dengan standar
sosial atau ekonomi, tua atau muda atau
jenis kelamin. Pola ini diamati
terutama pada wanita dan pria 40 tahun
keatas yang aktif secara fisik. 
19. Meningkatkan kesehatan otak 
   Terlepas dari kesehatan mental di atas,
kesehatan otak juga berperan penting untuk
kesehatan secara keseluruhan. Studi telah
menunjukkan  bahwa kesehatan otak dapat
ditingkatkan dengan aktivitas fisik,  dan  hasil
dari aktivitas fisik dapat diwujudkan pada
tahap kehidupan yang  mempengaruhi
kesehatan otak. Sedang untuk aktivitas fisik
yang dilakukan  sejak usia dini,  memiliki
manfaat seperti perbaikan pembelajaran
dan  kinerja mental, stimulasi neurogenesis,
peningkatan resistensi interferensi otak dan
perbaikan dalam proses plastisitas otak. 
d. Aktivitas fisik/Olahraga yang Benar 

  Menurut para pakar olahraga,  olahraga tak ubahnya seperti pakaian.  “Olahraga sifatnya
tailor-made, artinya disesuaikan perorang dan tujuannya.  Apakah tujuannya
berolahraga sebagai karier seperti atlet atau sekadar menjaga  kebugaran?”. 
  Ada 3 cara mudah untuk mengetahui apakah olahraga yang kita lakukan  cocok atau
tidak: 
1. Pertama, cek denyut nadi  setiap pagi ketika bangun tidur.  Denyut nadi normal adalah
60 kali per menit. Jika setelah melakukan olahraga, Anda menemukan jumlah denyut
pagi hari bertambah, berarti ada yang salah dengan jenis atau intensitas olahraga yang
dilakukan. 
2. Kedua, apa yang kita rasakan ketika bangun pagi ? Jika badan sakit dan malah jadi
malas beraktivitas, berarti ada yang salah. 
3. Ketiga, lakukan pemeriksaan tekanan darah dan suhu tubuh dengan rutin Lalu,
bandingkan hasilnya sebelum dan sesudah berolahraga. Jika hasilnya berbeda, berarti
ada yang salah dalam berolahraga. 
    Para pakar olahraga, menyarankan bagi
orang dewasa yang sehat
e. Porsi untuk  mendapatkan 2,5 jam latihan aerobik
umum setiap minggu, kemudian
(takaran) aktivitas juga  mendapatkan latihan penguatan otot
fisik/Olahraga  untuk yang dua hari atau lebih. Pedoman ini
bahkan memungkinkan untuk dibagi
menjadi segmen 10 menit, disela hari-hari
sibuk Anda. Misalnya, Anda berjalan kaki
selama 10 menit, tiga kali dalam sehari dan
lima hari dalam seminggu, untuk
mengurangi risiko mengembangkan
penyakit yang sedang maupun berat. 

Anda mungkin juga menyukai