Anda di halaman 1dari 4

Hubungan Aktifitas Fisik dengan Kekebalan

Tubuh

Di Susun oleh:
Ageng Resti Asih (109116019)
Aisyah Bawazir (109116016)
Damar Arbi Nugraha (109116003)
Rizal Iryanto (109116002)
Yusa Reza Abdillah (109116006)
Durmuji Mujamal (10911613)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)


AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH CILACAP
2016/2017
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEKEBALAN TUBUH

Penelitian mengungkapkan hubungan antara olahraga moderat yang dilakukan teratur


dengan peningkatan sistem kekebalan tubuh (imunitas).

Namun, terdapat bukti pula bahwa olahraga intens terlalu sering justru mengurangi
kekebalan tubuh, bahkan membuat seseorang jatuh sakit.Untuk diketahui, berbagai penelitian
menemukan bahwa olahraga moderat secara teratur akan meningkatkan sistem kekebalan
tubuh.Studi awal menemukan bahwa orang yang teratur berolahraga lebih jarang terserang
flu.Oleh karena itu, olahraga moderat dikaitkan dengan respon sistem kekebalan tubuh positif
serta meningkatkan produksi makrofag atau sel-sel yang menyerang bakteri.Bukti
menunjukkan bahwa terjadi perubahan fisiologis dalam sistem kekebalan tubuh sebagai
respon saat berolahraga.Selama melakukan olahraga moderat, sel kekebalan beredar ke
seluruh tubuh lebih cepat sehingga lebih mampu membunuh bakteri dan virus.Setelah
olahraga berakhir, sistem kekebalan tubuh umumnya kembali normal dalam beberapa jam,
tetapi olahraga yang teratur tampaknya membuat perubahan ini bertahan semakin lama.

Terlalu Banyak Olahraga Justru Menurunkan Kekebalan Tubuh

Namun, terdapat bukti pula bahwa olahraga intens terlalu sering justru mengurangi
kekebalan tubuh.Penelitian ini menunjukkan bahwa lebih dari 90 menit olahraga intensitas
tinggi membuat seorang atlet rentan terhadap penyakit hingga 72 jam setelah sesi
latihan.Bukti ini menjadi informasi penting bagi mereka yang menekuni olahraga yang
membutuhkan waktu lama seperti maraton atau triathlon.Olahraga intens tampaknya
menyebabkan penurunan sementara dalam fungsi kekebalan tubuh.Penelitian menemukan
bahwa selama aktivitas fisik intens, tubuh memproduksi hormon tertentu yang menurunkan
sementara kemampuan imunitas.Kortisol dan adrenalin, yang dikenal sebagai hormon stres,
akan meningkatkan tekanan darah dan kadar kolesterol serta menekan sistem kekebalan
tubuh.Efek ini lantas dikaitkan dengan peningkatan kerentanan terhadap infeksi pada atlet
setelah latihan yang ekstrim.Jika Anda melakukan olahraga intens dalam waktu lama,
pastikan tubuh mendapatkan cukup istirahat sehingga memungkinkan tubuh (sistem
kekebalan) melakukan pemulihan.Jika Anda merasa amat lelah atau mengalami gejala
sindrom overtraining, seperti peningkatan denyut jantung istirahat, denyut jantung yang
lambat kembali normal, dan lekas marah, maka intensitas olahraga harus diturunkan.Saat
sakit, Anda juga harus berhati-hati untuk tidak berolahraga terlalu intens. Sistem kekebalan
tubuh sudah bekerja keras memerangi infeksi sehingga tambahan stres fisik hanya akan
membuat kondisi semakin memburuk.

Stres Psikologis juga Mengurangi Imunitas

Tidak hanya stres fisik yang meningkatkan pelepasan kortisol dan adrenalin.Stres
psikologis juga dapat mengganggu kekebalan tubuh dan menyebabkan peningkatan
terjadinya infeksi flu.Penelitian terhadap orang yang harus merawat anggota keluarganya
yang mengalami Alzheimer menunjukkan bahwa mereka mengalami dua kali lebih banyak
flu dibandingkan orang biasa.
Manfaat Olahraga

Olahraga merupakan gaya hidup sehat yang harus di biasakan sejak kecil agar di masa
mendatang tubuh kita menjadi sehat dan tidak gampang terkena penyakit. Karena semakin
tua tubuh kita secara otomatis daya tahannya akan semakin menurun. Dengan olah raga akan
menghambat penurunan daya tahan tersebut. Manfaat berolahraga adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kerja dan fungsi jantung, paru dan pembuluh darah yang ditandai
dengan :
1. Denyut nadi istirahat menurun.
2. Isi sekuncup bertambah.
3. Kapasitas bertambah.
4. Penumpukan asam laktat berkurang.
5. Meningkatkan pembuluh darah kolateral.
6. Meningkatkan HDL Kolesterol.
7. Mengurangi aterosklerosis.
8. Meningkatkan kekuatan otot dan kepadatan tulang yang ditandai pada :
1. Pada anak : mengoptimalkan pertumbuhan.
2. Pada orang dewasa : memperkuat masa tulang, menurunkan nyeri
sendi kronis pada pinggang, punggung dan lutut.
9. Meningkatkan kelenturan (fleksibilitas) pada tubuh sehingga dapat
mengurangi cedera.
10. Meningkatkan metabolisme tubuh untuk mencegah kegemukan dan
mempertahankan berat badan ideal.
11. Mengurangi resiko terjadinya berbagai penyakit seperti :
1. Tekanan darah tinggi : mengurangi tekanan sistolik dan diastolik.
2. Penyakit jantung koroner : menambah HDL-kolesterol dan mengurangi
lemak tubuh.
3. Kencing manis : menambah sensitifitas insulin.
4. Infeksi : meningkatkan sistem imunitas.

6. Meningkatkan sistem hormonal melalui peningkatan sensitifitas hormon terhadap jaringan


tubuh.

7. Meningkatkan aktivitas sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit melalui peningkatan


pengaturan kekebalan tubuh.

8. Penelitian Kavanagh, latihan aerobik 3 kali seminggu selama 12 minggu.

1. Meningkatkan pembuluh darah kolateral.


2. Meningkatkan HDL kolesterol.
3. Mengurangi aterosklerosis.

 
4. Olahraga yang Baik dan Benar

Segala macam kegiatan/aktivitas di dunia ini mempunyai sisi positif maupun negative. Segala
sesuatu apabila dilakukan berlebihan tentu membawa dampak yang kurang baik, termasuk
olahraga apabila berlebihan (over training) tentu akan berdampak buruk bagi kesehatan.
Olahraga mempunyai dampak positif apabila dilakukan dengan benar. Olahraga yang baik
dan benar adalah sebagai berikut:

1. Olahraga dapat dimulai sejak usia muda hingga usia lanjut.


2. Dapat dilakukan dimana saja, dengan memperhatikan lingkungan yang mana dan
nyaman, bebas polusi, tidak menimbulkan cedera, misalnya : dirumah, tempat kerja,
dan dilapangan.
3. Olahraga hendaknya dilakukan secara bervariasi, berganti-ganit jenisnya supaya tidak
monoton.
4. Dilakukan secara bertahap dimulai dari pemanasan 5 – 10 menit, diikuti dengan
latihan inti minimal 20 menit dan diakhiri dengan pendinginan selama 5 – 10 menit.
5. Frekuensi latihan dilakukan secara teratur 3 – 5 kali per minggu.
6. Intensitas latihan :

Sumber:

https://pustakaolahraga.wordpress.com/2012/12/24/kaitan-aktivitas-fisik-dengan-kesehatan/

http://www.amazine.co/28288/apa-hubungan-antara-olahraga-sistem-kekebalan-tubuh/

Anda mungkin juga menyukai