Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, Karena rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan dan
dapat menyusun makalah tentang “Aktivitas Fisik”. Guna memenuhi tugas Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan. Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini tentu jauh
dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini dan untuk pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan tugas-tugas yang
lain di masa mendatang. Semoga dengan adanya makalah ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan
kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………...................................................................1
Tujuan ……………………………………………………………………………...........................................................................3
Pola makan.................................................................................................................................................11
Simpulan ………………………………………………………………………..........................................................................14
Saran ………………………………………..…………………………………...........................................................................14
2
BAB I
PENDAHULUAN
1. WACANA PEMBUKA
Kesehatan merupakan bagian yang utama dari keidupan kita, karena itu kita harus
menjaga/memelihara sebaik-baiknya. Kesehatan pribadi adalah kesehatan yang berhubungan dengan
diri kita sendiri, dan lingkungan di sekitar kita. Oleh sebab itu kesehatan pribadi perlu kita pelajari
karena hal ini sangat penting dalam meningkatkan kesehatan individu/pribadi. Hal-hal yang
mempengaruhi kesehatan pribadi antara lain adalah aktivitas fisik/olahraga, pola makan (gizi), istirahat
dan penyakit.
Terdapat beberapa pengertian dari beberapa ahli mengenai aktivitas fisik diantaranya menurut
(Almatsier, 2003) aktivitas fisik ialah gerakan fisik yang dilakukan oleh otot tubuh dan sistem
penunjangnya. Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang
memerlukan pengeluaran energi. Aktivitas fisik yang tidak ada (kurangnya aktivitas fisik) merupakan
faktor risiko independen untuk penyakit kronis, dan secara keseluruhan diperkirakan menyebabkan
kematian secara global ( WHO, 2010).
2. PERUMUSAN MASALAH
2.1 Apa itu aktivitas fisik?
2.2 Mengapa aktivitas fisik/Olahraga itu penting?
2.3 Faktor apa saja yang mempengaruhi aktivitas fisik?
2.4 Apa saja golongan aktivitas fisik?
2.5 Apa saja tipe-tipe aktivitas fisik?
2.6 Bagaimana cara mengetahui apakah olahraga yang kita lakukan itu cocok atau tidak?
2.7 Berapa porsi (takaran) aktivitas fisik/Olahraga?
2.8 Apa saja akibat yang ditimbulkan karena kurangnya aktivitas fisik/Olahraga?
2.9 Bagaimana pola makan yang baik dan benar?
3. TUJUAN
3.1 Untuk mengetahui apa itu aktivitas fisik
3.2 Untuk mengetahui pentingnya aktivitas fisik/Olahraga
3.3 Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi aktivitas fisik
3.4 Untuk mengetahui golongan aktivitas fisik
3.5 Untuk mengetahui tipe-tipe aktivitas fisik
3.6 Untuk mengetahui apakah olahraga yang kita lakukan itu cocok atau tidak
3.7 Untuk mengetahui porsu (takaran) aktivitas fisik/Olahraga
3.8 Untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan karena kurangnya aktivitas fisik/Olahraga
3.9 Untuk mengetahui pola makan
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN AKTIVITAS FISIK
Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran
tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas
hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Melakukan aktivitas fisik dilakukan secara teratur
paling sedikit 30 menit dalam sehari, dapat meningkatkan kesehatan jantung, paru-paru serta alat tubuh
lainnya. Jika kegiatan ini dilakukan setiap hari secara teratur, terukur, maju berkelanjutan maka dalam
waktu 3 bulan ke depan akan terasa hasilnya.
4
b. Mencegah penyakit kronis
Di sisi lainnya aktivitas fisik yang teratur dapat membantu seseorang dalam mengendalikan
tekanan darah tinggi. Aktivitas fisik menyebabkan low density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat bisa
diredam. Aktivitas fisik yang teratur berpotensi meningkatkan high density lipoprotein (HDL) atau
kolesterol baik, sekaligus mengurangi trigliserida. Dua manfaat diraih bersamaan, yaitu darah anda
mengalir lancar, dan sekaligus menurunkan penumpukan plak di arteria. Aktivitas fisik yang teratur juga
dapat membantu mencegah diabetes tipe 2. Osteoporosis dan jenis kanker tertentu.
5
g. Membuat awet muda
Aktivitas fisik/berolahraga membantu melancarkan aliran darah yang membawa oksigen dan
membuang racun (dotoksifikasi) pada seluruh tubuh sehingga membuat kulit segar dan halus.
Umur
Aktivitas fisik remaja sampai dewasa meningkat sampai mencapai maksimal pada usia 25-30
tahun, kemudian akan terjadi penurunan kapasitas fungsional dari seluruh tubuh, kira-kira
sebesar 0,8-1% per tahun, tetapi bila rajin berolahraga penurunan ini dapat dikurangi sampai
separuhnya.
Jenis kelamin
Sampai pubertas biasanya aktivitas fisik remaja laki-laki hampir sama dengan remaja
perempuan, tapi setelah pubertas remaja laki-laki biasanya mempunyai nilai yang jauh lebih
besar.
Pola makan
Makanan salah satu faktor yang mempengaruhi aktivitas, karena bila jumlah makanan dan porsi
makanan lebih banyak, maka tubuh akan merasa mudah lelah, dan tidak ingin melakukan
kegiatan seperti olah raga atau menjalankan aktivitas lainnya. Kandungan dari makanan yang
berlemak juga banyak mempengaruhi tubuh untuk melakukan aktivitas sehari-hari ataupun
berolahraga, sebaiknya makanan yang akan di konsumsi dipertimbangkan kandungan gizinya
agar tubuh tidak mengalami kelebihan energi namun tidak dapat dikeluarkan secara maksimal.
Penyakit/ kelainan pada tubuh
Berpengaruh terhadap kapasitas jantung paru, postur tubuh, obesitas, hemoglobin/sel darah
dan serat otot. Bila ada kelainan pada tubuh seperti di atas akan mempengaruhi aktivitas yang
akan di lakukan. Seperti kekurangan sel darah merah, maka orang tersebut tidak di perbolehkan
untuk melakukan olah raga yang berat. Obesitas juga menjadikan kesulitan dalam melakukan
aktivitas fisik.
6
Aktivitas Ringan
Kegiatan ini hanya memerlukan sedikit tenaga dan biasanya tidak menyebabkan perubahan
dalam pernapasan atau ketahanan (endurance). Contoh : berjalan kaki, menyapu lantai, mencuci
baju/piring, mencuci kendaraan, berdandan, duduk, les di sekolah, les di luar sekolah, mengasuk
adik, nonton TV, aktivitas bermain playstation, bermain komputer, belajar di rumah, dan duduk
santai.
Aktivitas Sedang
Aktivitas ini membutuhkan tenaga intens atau terus-menerus, gerakan otot yang berirama atau
kelenturan (flexibility). Contoh : berlari kecil, tenis meja, berenang, bermain dengan hewan
peliharaan, bersepeda, bermain musik, jalan cepat.
Aktivitas Berat
Aktivitas ini biasanya berhubungan dengan olahraga dan membutuhkan kekuatan (strength),
dan membuat berkeringat. Contoh : berlari, bermain sepak bola, senam aerobik, bela diri
(misalnya : karate, taekwondo, pencak silat) dan aktivitas fisik berat lainnya.
7
Ketahanan (endurance)
Aktivitas fisik yang bersifat untuk ketahanan, dapat membantu jantung, paru-paru, otot, dan
sistem sirkulasi darah tetap sehat dan membuat kita lebih bertenaga. Untuk mendapatkan
ketahanan maka aktivitas fisik yang dilakukan selama 30 menit (4-7 hari per minggu).
Kelenturan (flexibility)
Aktivitas fisik yang bersifat untuk kelenturan dapat membantu pergerakan lebih mudah,
mempertahankan otot tubuh tetap lemas (lentur) dan sendi berfungsi dengan baik. Untuk
mendapatkan kelenturan maka aktivitas fisik yang dilakukan selama 30 menit (4-7 hari per
minggu).
Kekuatan (strength)
Aktifitas fisik yang bersifat untuk kekuatan dapat membantu kerja otot tubuh dalam menahan
sesuatu beban yang diterima, tulang tetap kuat, dan mempertahankan bentuk tubuh serta
membantu meningkatkan pencegahan terhadap penyakit seperti osteoporosis. Untuk
mendapatkan kekuatan maka aktivitas fisik yang dilakukan selama 30 menit (2-4 hari per
minggu).
2.6 CARA MENGETAHUI APAKAH OLAHRAGA YANG KITA LAKUKAN COCOK ATAU TIDAK
Pertama, cek denyut nadi setiap pagi ketika bangun tidur.
Denyut nadi normal adalah 60 kali per menit. Jika setelah melakukan olahraga, Anda
menemukan jumlah denyut pagi hari bertambah berarti ada yang salah dengan jenis atau
intensitas olahraga yang dilakukan.
Kedua, apa yang kita rasakan ketika bangun pagi?
Jika badan sakit dan malah jadi malas beraktivitas, berarti ada yang salah.
Ketiga, lakukan pemeriksaan tekanan darah dan suhu tubuh dengan rutin, lalu bandingkan
hasilnya sebelum dan sesudah berolahraga. Jika hasilnya berbeda, berarti ada yang salah dalam
berolahraga.
8
2.7 PORSI (TAKARAN) AKTIVITAS FISIK/OLAHRAGA
Para pakar olahraga, menyarankan bagi orang dewasa yang sehat untuk mendapatkan 2.5 jam
latihan aerobik umum setiap minggu, kemudian juga mendapatkan latihan penguatan otot untuk yang 2
hari atau lebih. Pedoman ini bahkan memungkinkan untuk dibagi menjadi segmen 10 menit, disela hari-
hari sibuk Anda. Misalnya, Anda berjalan kaki selama 10 menit, 3 kali dalam sehari dan 5 hari salam
seminggu, untuk mengurangi risiko mengembangkan penyakit yang sedang maupun berat.
Sindrom Metabolik
Sindrom metabolik adalah kondisi yang menggambarkan gabungan dari 1 atau lebih dari faktor
yang tak sehat, seperti lemak yang mengumpul di sekitar pinggang, tekanan darah tinggi, kadar
kolesterol darah yang tidak sehat, serta gula darah yang tinggi. Sindrom metabolik ditimbulkan
salah satunya karena kurangnya olahraga dan kelebihan berat badan.
9
Beresiko terkena kanker ganas
Olahraga mengurangi resiko kanker usus besar dengan cara mempercepat makanan melalui
sistem pencernaan, yang akan mengurang waktu organ pencernaan terpapar racun dalam
limbah atau kototan. Beberapa jenis kanker efektif bisa dikurangi dengan melakukan olahraga
secara teratur.
Sakit jantung
Olahraga membantu menurunkan kadar Low-Density Lipoprotein (LDL) atau “kolesterol jahat”
dan meningkatkan kadar kolesterol High-Density Lipoproteins (HDL) atau “kolesterol baik”, yang
membantu melindungi kita dari penyakit jantung. Kadar LDL yang tinggi juga berisiko terhadap
penyakit kardiovaskuler.
Obesitas
Menurut WHO, kurang olahraga memiliki risiko 2 kali terkena obesitas. Penyakit yang
berhubungan dengan obesitas diantaranya penyakit jantung, hipertensi, diabetes dan gangguan
tidur.
Diabetes Tipe 2
Disebut dengan Non Insuline Dependent Diabetes Melitus (NIDDM) merupakan penyakit
diabetes yang disebabkan oleh karena terjadinya resistensi tubuh terhadap efek insulin yang
diproduksi oleh sel beta pankreas. Keadaan ini akan menyebabkan kadar gula dalam darah
menjadi naik tidak terkendali. Kegemukan dan riwayat keluarga diduga merupakan faktor resiko
terjadinya penyakit ini. Diabetes tipe 2 pada mulanya di atasi dengan meningkatkan aktivitas
fisik teratur/olahraga dan modifikasi diet.
10
Depresi
Olahraga atau aktivitas yang mengeluarkan keringat dapat meredakan depresi. Olahraga dapat
menyeimbangkan hormon antara endoktrin dan sistem saraf.
11
mengandung perlambang atau nasihat yang dianggap baik ataupun tidak baik yang
lambat laun akan menjadi kebiasaan / adat. Kebudayaan suatu masyarakat
mempunyai kekuatan yang cukup besar untuk mempengaruhi seseorang dalam
memilih dan mengolah pangan yang akan dikonsumsi. Kebudayaan menuntun orang
dalam cara bertingkah laku dan memenuhi kebutuhan dasar biologinya, termasuk
kebutuhan terhadap pangan. Budaya mempengaruhi seseorang dalam menentukan
apa yang akan dimakan, bagaimana pengolahan, persiapan, dan penyajiannya, serta
untuk siapa, dan dalam kondisi bagaimana pangan tersebut dikonsumsi. Kebudayaan
juga menentukan kapan seseorang boleh atau tidak boleh mengonsumsi suatu
makanan ( dikenal dengan istilah tabu ), meskipun tidak semua hal yang tabu masuk akal
dan baik dari sisi kesehatan. Terdapat 3 kelompok anggota masyarakat yang biasanya
memiliki pantangan terhadap makanan tertentu, yaitu balita, ibu hamil, dan ibu
menyusui.
Agama
Pantangan yang didasari agama, khususnya Islam disebut haram dan individu yang
melanggar hukumnya berdosa. Adanya pantangan terhadap makanan / minuman
tertentu dari sisi agama dikarenakan makanan / minuman tersebut membahayakan
jasmani dan rohani bagi yang mengonsumsinya. Pandangan agama Islam makan terlalu
kekenyangan tidak di perbolehkan karena akan merusak kesehatan ( memberatkan
kerja jantung, sakit perut dll ) dan mengurangi kecerdasan serta akan menjadi malas
untuk beribadah. Sedangkan, menurut agama lain makan banyak hingga kekenyangan
tidak bermasalah selama perut masih dapat menampung makanan.
Pendidikan
Pendidikan dalam hal ini biasanya dikaitkan pengetahuan, akan berpengaruh terhadap
pemilihan bahan makanan dan pemenuhan kebutuhan gizi. Salah satu contoh, prinsip
yang dimiliki seseorang dengan pendidikan rendah biasanya adalah yang penting
mengenyangkan, sehingga porsi bahan makanan sumber karbohidrat lebih banyak
dibandingkan dengan kelompok bahan makanan lain. Sebaliknya, kelompok orang
dengan pendidikan tinggi memiliki kecenderungan memilih bahan makanan sumber
protein dan akan berusaha menyeimbangkan dengan kebutuhan gizi lain.
Lingkungan Faktor lingkungan cukup besar pengaruhnya terhadap pembentukan
perilaku makan. Lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan keluarga,
sekolah, serta adanya promosi melalui media elektronik maupun cetak. Kebiasaan
makan dalam keluarga sangat berpengaruh besar terhadap pola makan seseorang,
kesukaan seseorang terhadap makanan terbentuk dari kebisaan makan yang
terdapat dalam keluarga. Lingkungan sekolah, termasuk di dalamnya para guru, teman
sebaya dan keberadaan tempat jajan sangat mempengaruhi terbentuknya pola makan,
khususnya bagi remaja di sekolah. Remaja yang mendapatkan informasi yang tepat
tentang makanan sehat dari para gurunya dan didukung oleh tersedianya kantin atau
tempat jajan yang menjual makanan yang sehat akan membentuk pola makan yang
baik pada remaja. Keberadaan iklan promosi makanan ataupun minuman melalui
media elektronik maupun cetak sangat besar pengaruhnya dalam membentuk pola
makan. Tidak sedikit orang tertarik untuk mengonsumsi atau membeli jenis makanan
tertentu setelah melihat promosinya melalui iklan di televisi. Gaya hidup yang
12
modern dan santai (aktivitas fisik kurang) tidak menyadari bahwa jumlah masukan kalori
disamping kurang memperhatikan kaidah gizi seimbang seperti makanan fast food
merupakan acara hari-hari , ngemil makanan berkalori tinggi dan tinggi karbohidrat
pada saat nonton televisi atau bioskop dan sebagainya.
13
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Jadi, kesimpulan dari pengertian aktivitas fisik ialah gerakan tubuh oleh otot tubuh dan sistem
penunjangnya yang memerlukan pengeluaran energi. pola makan ialah tingkah laku manusia atau
sekelompok manusia dalam memenuhi kebutuhan akan makan yang meliputi sikap, kepercayaan, dan
pilihan makanan, yang terbentuk sebagai hasil dari pengaruh fisiologis, psikologis, budaya dan sosial.
SARAN
Diharapkan setelah penulis menyusun makalah ini masyarakat sadar akan seberapa banyak manfaat
yang dapat kita peroleh tanpa adanya pungutan biaya, melakukan aktivitas fisik bisa kita lakukan sendiri
secara gratis. Kesehatan tidak bisa di beli, untuk memiliki hidup sehat rutinlah melakukan aktivitas fisik
yang di dukung oleh pola makan yang sehat.
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/Asus%20X441U/Downloads/Documents/jtptunimus-gdl-dhianperma-6613-3-babii.pdf
14