Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, Karena rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan dan
dapat menyusun makalah tentang “Aktivitas Fisik”. Guna memenuhi tugas Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan. Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini tentu jauh
dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini dan untuk pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan tugas-tugas yang
lain di masa mendatang. Semoga dengan adanya makalah ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan
kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.

Banda Aceh, 30 April 2018

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………...................................................................1

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………..........................................................................2

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………............................................................................3

Wacana Pembuka …………………………………………………………………....................................................................3

Perumusan masalah …………………………………………………………........................................................................3

Tujuan ……………………………………………………………………………...........................................................................3

BAB II PEMBAHASAN …………….…………………………………………………................................................................4

Pengertian Aktivitas Fisik ………………………………………………………………...........................................................4

Pentingnya Aktivitas Fisik ……………………..…………………………………………………................................................6

Faktor yang mempengaruhi Aktivitas Fisik ……………………………….................................................................6

Golongan Aktivitas Fisik ..………………………………………………………………...........................................................7

Tipe-tipe Aktivitas Fisik………………………………………….....................................................................................8

Apakah olahraga yang kita lakukan itu cocok atau tidak........…...................................................................8

Porsi (takaran) aktivitas fisik.........................................................................................................................9

Akibat yang ditimbulkan karena kurangnya aktivitas fisik...........................................................................9

Pola makan.................................................................................................................................................11

BAB III PENUTUP ……………………………………………..…………….........................................................................14

Simpulan ………………………………………………………………………..........................................................................14

Saran ………………………………………..…………………………………...........................................................................14

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………..................................................................14

2
BAB I
PENDAHULUAN
1. WACANA PEMBUKA

Kesehatan merupakan bagian yang utama dari keidupan kita, karena itu kita harus
menjaga/memelihara sebaik-baiknya. Kesehatan pribadi adalah kesehatan yang berhubungan dengan
diri kita sendiri, dan lingkungan di sekitar kita. Oleh sebab itu kesehatan pribadi perlu kita pelajari
karena hal ini sangat penting dalam meningkatkan kesehatan individu/pribadi. Hal-hal yang
mempengaruhi kesehatan pribadi antara lain adalah aktivitas fisik/olahraga, pola makan (gizi), istirahat
dan penyakit.
Terdapat beberapa pengertian dari beberapa ahli mengenai aktivitas fisik diantaranya menurut
(Almatsier, 2003) aktivitas fisik ialah gerakan fisik yang dilakukan oleh otot tubuh dan sistem
penunjangnya. Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang
memerlukan pengeluaran energi. Aktivitas fisik yang tidak ada (kurangnya aktivitas fisik) merupakan
faktor risiko independen untuk penyakit kronis, dan secara keseluruhan diperkirakan menyebabkan
kematian secara global ( WHO, 2010).

2. PERUMUSAN MASALAH
2.1 Apa itu aktivitas fisik?
2.2 Mengapa aktivitas fisik/Olahraga itu penting?
2.3 Faktor apa saja yang mempengaruhi aktivitas fisik?
2.4 Apa saja golongan aktivitas fisik?
2.5 Apa saja tipe-tipe aktivitas fisik?
2.6 Bagaimana cara mengetahui apakah olahraga yang kita lakukan itu cocok atau tidak?
2.7 Berapa porsi (takaran) aktivitas fisik/Olahraga?
2.8 Apa saja akibat yang ditimbulkan karena kurangnya aktivitas fisik/Olahraga?
2.9 Bagaimana pola makan yang baik dan benar?

3. TUJUAN
3.1 Untuk mengetahui apa itu aktivitas fisik
3.2 Untuk mengetahui pentingnya aktivitas fisik/Olahraga
3.3 Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi aktivitas fisik
3.4 Untuk mengetahui golongan aktivitas fisik
3.5 Untuk mengetahui tipe-tipe aktivitas fisik
3.6 Untuk mengetahui apakah olahraga yang kita lakukan itu cocok atau tidak
3.7 Untuk mengetahui porsu (takaran) aktivitas fisik/Olahraga
3.8 Untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan karena kurangnya aktivitas fisik/Olahraga
3.9 Untuk mengetahui pola makan

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN AKTIVITAS FISIK

Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran
tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas
hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Melakukan aktivitas fisik dilakukan secara teratur
paling sedikit 30 menit dalam sehari, dapat meningkatkan kesehatan jantung, paru-paru serta alat tubuh
lainnya. Jika kegiatan ini dilakukan setiap hari secara teratur, terukur, maju berkelanjutan maka dalam
waktu 3 bulan ke depan akan terasa hasilnya.

2.2 PENTINGNYA AKTIVITAS FISIK/OLAHRAGA

a. Memperbaiki dan meningkatkan mood


Aktivitas fisik yang dapat membuat seseorang merasa lebih bahagia dan lebih santai dibanding
kondisi sebelumnya. Penampilan seseorang juga akan tampak lebih baik, lebioh bugar dan lebih bahagia
ketika berolahraga secara teratur. Hal itu akan segera meningkatkan rasa percaya diri sekaligus
mendongkrak hraga diri. Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu mencegah depresi.
Stres bukan hal yang remeh karena dapat mengganggu sistem metabolisme dalam tubuh yang
mengakibatkan seseorang menjadi mudah lelah, berat badan turun drastis, salit-sakitan sehingga
metabolismenyaa terganggu. Bagi perempuan dapat berakibat pada terganggunya siklus haid.

4
b. Mencegah penyakit kronis
Di sisi lainnya aktivitas fisik yang teratur dapat membantu seseorang dalam mengendalikan
tekanan darah tinggi. Aktivitas fisik menyebabkan low density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat bisa
diredam. Aktivitas fisik yang teratur berpotensi meningkatkan high density lipoprotein (HDL) atau
kolesterol baik, sekaligus mengurangi trigliserida. Dua manfaat diraih bersamaan, yaitu darah anda
mengalir lancar, dan sekaligus menurunkan penumpukan plak di arteria. Aktivitas fisik yang teratur juga
dapat membantu mencegah diabetes tipe 2. Osteoporosis dan jenis kanker tertentu.

c. Mengelola berat badan


Bila fisik selalu aktif dan bergerak, maka kalori akan terbakar. Semakin rajin bergerak atau
berolahraga maka semakin banyak kalori yang terbakar dan mudah untuk menjaga berat badan dalam
kondisi normal. Beberapa cara sederhana bisa dilakukan, misalnya saat berasa di tempat kerja, mulailah
dengan menghindari lift untuk naik ke lantai lebih atas, sering-seringlah naik tangga.

d. Meningkatkan tingkat energy


Aktivitas fisik yang teratur bisa membuat bernapas lebih mudah. Bernafas menjadi ringan,
lancar dan segar. Aktivitas fisik memberikan oksigen dan nutrisi ke semua sel dan jaringan tubuh.
Bahkan aktivitas fisik secara teratur membantu seluruh sistem kardiovaskular, sehingga peredaran
darah melalui jantung dan pembuluh darah bekerja lebih efesien. Saat jantung dan paru-paru bekerja
lebih efesien, akan memiliki lebih banyak energi untuk melakukan hal-hal yang dinikmati.
Bagaimanapun, seluruh langkah demi langkah dalam kehidupan seseorang amat membutuhkan energi.
Jika cadangan energi akan berlimpah maka penampilan akan power full.

e. Memperbaiki kualitas tidur


Tidur sangat penting bagi pemulihan kondisi fisik, setelah sepanjang hari bergerak ke sana ke
mari. Tidur nyenyak dapat meningkat konsentrasi, produktivitas dan suasana hati. Dalam hal ini mudah
diduga, aktivitas fisik bisa menjadi kunci untuk tidur lebih baik. Aktivitas fisik yang teratur dapat
membantu seseorang tertidur lebih cepat dan amat nyenyak. Namun jika seseorang berolahraga terlalu
dekat dengan waktu tidur, mungkin memiliki terlalu banyak energi untuk segera tertidur. Sebaiknya
aktivitas fisik atau olah raga jangan terlalu dekat dengan waktu tidur.

f. Meningkatkan kualitas hubungan seks


Bagi pasangan suami istri, aktivitas fisik bisa menyelamatkan gejala ketidakharmonisan pasutri.
Aktivitas fisik yang teratur berdampak pada penampilan yang lebih berenergi dengan penampilan yang
lebih hebat. Hal itu secara langsung menyebabkan efek positif pada kehidupan seks. Ada yang lebih
penting, aktivitas fisik yang teratur dapat menyebabkan peningkatan gairah bagi wanita. Selain itu,
ternyata pria yang berolahraga secara teratur cenderung tidak memiliki masalah dengan disfungsi
ereksi, bahkan ketika umurnya makin menua.
Sebuah studi terbaru telah dilakukan yang melibatkan 683 remaja kanada dengan usia 12-15
tahun. Hasil penelitian tersebut menemukan bahwa, terjadi penurunan 24 persen dalam aktivitas fisik
dari remaja ke dewasa awal. Hasil penelitian tersebut juga menunjukan penurunan signifikan antara
remaja laki-laki yang memasuki universitas atau perguruan tinggi.
Hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan dalam American Journalof Preventive Medicine.
Penurunan aktivitas fisik juga biasanya bersamaan dengan perilaku berisiko lainnya, seperti merokok
dan mengonsumsi minuman beralkohol.

5
g. Membuat awet muda
Aktivitas fisik/berolahraga membantu melancarkan aliran darah yang membawa oksigen dan
membuang racun (dotoksifikasi) pada seluruh tubuh sehingga membuat kulit segar dan halus.

h. Meningkatkan imunitas (kekebalan) tubuh


Aktivitas fisik/olahraga teratur dapat membantu meningkakan ketahanan tubuh terhadap
penyakit batuk, influenza, dan penyakit lainnya yang berhubungan dengan saluran pernapasan.

i. Meningkatkan kesehatan otak


Studi telah menunjukkan bahwa kesehatan otak dapat ditingkatkan dengan aktivitas fisik, dan
hasil dari aktivitas fisik dapat diwujudkan pada tahap kehidupan yang mempengaruhi kesehatan okat.
Sedang untuk aktivitas fisik yang dilakukan sejak usia dini, memiliki manfaat seperti perbaikan
pembelajaran dan kinerja mental, stimulasi neurogenesis, peningkatan resistensi interferensi otak dan
perbaikan dalam proses plastisistas otak.

2.3 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKTIVITAS FISIK

 Umur
Aktivitas fisik remaja sampai dewasa meningkat sampai mencapai maksimal pada usia 25-30
tahun, kemudian akan terjadi penurunan kapasitas fungsional dari seluruh tubuh, kira-kira
sebesar 0,8-1% per tahun, tetapi bila rajin berolahraga penurunan ini dapat dikurangi sampai
separuhnya.
 Jenis kelamin
Sampai pubertas biasanya aktivitas fisik remaja laki-laki hampir sama dengan remaja
perempuan, tapi setelah pubertas remaja laki-laki biasanya mempunyai nilai yang jauh lebih
besar.
 Pola makan
Makanan salah satu faktor yang mempengaruhi aktivitas, karena bila jumlah makanan dan porsi
makanan lebih banyak, maka tubuh akan merasa mudah lelah, dan tidak ingin melakukan
kegiatan seperti olah raga atau menjalankan aktivitas lainnya. Kandungan dari makanan yang
berlemak juga banyak mempengaruhi tubuh untuk melakukan aktivitas sehari-hari ataupun
berolahraga, sebaiknya makanan yang akan di konsumsi dipertimbangkan kandungan gizinya
agar tubuh tidak mengalami kelebihan energi namun tidak dapat dikeluarkan secara maksimal.
 Penyakit/ kelainan pada tubuh
Berpengaruh terhadap kapasitas jantung paru, postur tubuh, obesitas, hemoglobin/sel darah
dan serat otot. Bila ada kelainan pada tubuh seperti di atas akan mempengaruhi aktivitas yang
akan di lakukan. Seperti kekurangan sel darah merah, maka orang tersebut tidak di perbolehkan
untuk melakukan olah raga yang berat. Obesitas juga menjadikan kesulitan dalam melakukan
aktivitas fisik.

2.4 GOLONGAN AKTIVITAS FISIK

6
 Aktivitas Ringan
Kegiatan ini hanya memerlukan sedikit tenaga dan biasanya tidak menyebabkan perubahan
dalam pernapasan atau ketahanan (endurance). Contoh : berjalan kaki, menyapu lantai, mencuci
baju/piring, mencuci kendaraan, berdandan, duduk, les di sekolah, les di luar sekolah, mengasuk
adik, nonton TV, aktivitas bermain playstation, bermain komputer, belajar di rumah, dan duduk
santai.

 Aktivitas Sedang
Aktivitas ini membutuhkan tenaga intens atau terus-menerus, gerakan otot yang berirama atau
kelenturan (flexibility). Contoh : berlari kecil, tenis meja, berenang, bermain dengan hewan
peliharaan, bersepeda, bermain musik, jalan cepat.

 Aktivitas Berat
Aktivitas ini biasanya berhubungan dengan olahraga dan membutuhkan kekuatan (strength),
dan membuat berkeringat. Contoh : berlari, bermain sepak bola, senam aerobik, bela diri
(misalnya : karate, taekwondo, pencak silat) dan aktivitas fisik berat lainnya.

2.5 TIPE AKTIVITAS FISIK

7
 Ketahanan (endurance)
Aktivitas fisik yang bersifat untuk ketahanan, dapat membantu jantung, paru-paru, otot, dan
sistem sirkulasi darah tetap sehat dan membuat kita lebih bertenaga. Untuk mendapatkan
ketahanan maka aktivitas fisik yang dilakukan selama 30 menit (4-7 hari per minggu).
 Kelenturan (flexibility)
Aktivitas fisik yang bersifat untuk kelenturan dapat membantu pergerakan lebih mudah,
mempertahankan otot tubuh tetap lemas (lentur) dan sendi berfungsi dengan baik. Untuk
mendapatkan kelenturan maka aktivitas fisik yang dilakukan selama 30 menit (4-7 hari per
minggu).
 Kekuatan (strength)
Aktifitas fisik yang bersifat untuk kekuatan dapat membantu kerja otot tubuh dalam menahan
sesuatu beban yang diterima, tulang tetap kuat, dan mempertahankan bentuk tubuh serta
membantu meningkatkan pencegahan terhadap penyakit seperti osteoporosis. Untuk
mendapatkan kekuatan maka aktivitas fisik yang dilakukan selama 30 menit (2-4 hari per
minggu).

2.6 CARA MENGETAHUI APAKAH OLAHRAGA YANG KITA LAKUKAN COCOK ATAU TIDAK
 Pertama, cek denyut nadi setiap pagi ketika bangun tidur.
Denyut nadi normal adalah 60 kali per menit. Jika setelah melakukan olahraga, Anda
menemukan jumlah denyut pagi hari bertambah berarti ada yang salah dengan jenis atau
intensitas olahraga yang dilakukan.
 Kedua, apa yang kita rasakan ketika bangun pagi?
Jika badan sakit dan malah jadi malas beraktivitas, berarti ada yang salah.
 Ketiga, lakukan pemeriksaan tekanan darah dan suhu tubuh dengan rutin, lalu bandingkan
hasilnya sebelum dan sesudah berolahraga. Jika hasilnya berbeda, berarti ada yang salah dalam
berolahraga.

8
2.7 PORSI (TAKARAN) AKTIVITAS FISIK/OLAHRAGA
Para pakar olahraga, menyarankan bagi orang dewasa yang sehat untuk mendapatkan 2.5 jam
latihan aerobik umum setiap minggu, kemudian juga mendapatkan latihan penguatan otot untuk yang 2
hari atau lebih. Pedoman ini bahkan memungkinkan untuk dibagi menjadi segmen 10 menit, disela hari-
hari sibuk Anda. Misalnya, Anda berjalan kaki selama 10 menit, 3 kali dalam sehari dan 5 hari salam
seminggu, untuk mengurangi risiko mengembangkan penyakit yang sedang maupun berat.

2.8 AKIBAT YANG DITIMBULKAN KARENA KURANGNYA AKTIVTAS FISIK/OLAHRAGA


 Tekanan darah tinggi
Ada keterkaitan yang jelas antara asupan garam, setelah tekanan darah tinggi, yang selanjutnya
bisa mengarah kepada penyakit jantung. Diet yang tinggi natrium dalam garam cenderung
meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular lainnya. Tekanan
darah tinggi meningkatkan risiko terkena serangan jantung, stroke, serta kondisi medis lainnya.

 Sindrom Metabolik
Sindrom metabolik adalah kondisi yang menggambarkan gabungan dari 1 atau lebih dari faktor
yang tak sehat, seperti lemak yang mengumpul di sekitar pinggang, tekanan darah tinggi, kadar
kolesterol darah yang tidak sehat, serta gula darah yang tinggi. Sindrom metabolik ditimbulkan
salah satunya karena kurangnya olahraga dan kelebihan berat badan.

 Masalah kesehatan tulang dan otot


Tulang yang kuat sedikit rentan terhadap fraktur, Mengembangkan pola latihan yang kuat
selama hidup unutk tetap aktif, akan mencegah patah tulang pinggul pada usia tua nanti. Kurang
olahraga bisa membuat tulah menjadi semakin lemah yang berdampak pada osteoporosis.
Penyakit ini menyebkan tulang mudah patah.

9
 Beresiko terkena kanker ganas
Olahraga mengurangi resiko kanker usus besar dengan cara mempercepat makanan melalui
sistem pencernaan, yang akan mengurang waktu organ pencernaan terpapar racun dalam
limbah atau kototan. Beberapa jenis kanker efektif bisa dikurangi dengan melakukan olahraga
secara teratur.
 Sakit jantung
Olahraga membantu menurunkan kadar Low-Density Lipoprotein (LDL) atau “kolesterol jahat”
dan meningkatkan kadar kolesterol High-Density Lipoproteins (HDL) atau “kolesterol baik”, yang
membantu melindungi kita dari penyakit jantung. Kadar LDL yang tinggi juga berisiko terhadap
penyakit kardiovaskuler.

 Obesitas
Menurut WHO, kurang olahraga memiliki risiko 2 kali terkena obesitas. Penyakit yang
berhubungan dengan obesitas diantaranya penyakit jantung, hipertensi, diabetes dan gangguan
tidur.

 Diabetes Tipe 2
Disebut dengan Non Insuline Dependent Diabetes Melitus (NIDDM) merupakan penyakit
diabetes yang disebabkan oleh karena terjadinya resistensi tubuh terhadap efek insulin yang
diproduksi oleh sel beta pankreas. Keadaan ini akan menyebabkan kadar gula dalam darah
menjadi naik tidak terkendali. Kegemukan dan riwayat keluarga diduga merupakan faktor resiko
terjadinya penyakit ini. Diabetes tipe 2 pada mulanya di atasi dengan meningkatkan aktivitas
fisik teratur/olahraga dan modifikasi diet.

10
 Depresi
Olahraga atau aktivitas yang mengeluarkan keringat dapat meredakan depresi. Olahraga dapat
menyeimbangkan hormon antara endoktrin dan sistem saraf.

2.9 POLA MAKAN


Pola makan ialah tingkah laku manusia atau sekelompok manusia dalam memenuhi kebutuhan
akan makanan yang meliputi sikap, kepercayaan, dan pilihan makanan yang menggambarkan konsumsi
makan harian meliputi ( jenis, jumlah dan frekuensi ) ( Handjani, 1996 ). Menurut Suhardjo, 1989 , pola
makan di definisikan berbagai cara seseorang atau 16 sekelompok orang untuk memilih makanan dan
mengkonsumsinya sebagai reaksi terhadap pengaruh – pengaruh fisiologis, psikologis, budaya dan sosial.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pola makan :
 Faktor ekonomi
Variabel ekonomi yang cukup dominan dalam mempengaruhi konsumsi pangan ialah
pendapatan keluarga dan harga. Meningkatnya pendapatan akan meningkatkan peluang
untuk membeli pangan dengan kuantitas dan kualitas yang lebih baik, sebaliknya
penurunan pendapatan akan menyebabkan menurunnya daya beli pangan baik secara
kuantitas maupun kualitas. Meningkatnya taraf hidup ( kesejahteraan ) masyarakat,
pengaruh promosi melalui iklan, serta kemudahan informasi, dapat menyebabkan
perubahan gaya hidup, dan timbulnya kebutuhan psikogenik baru di kalangan
masyarakat ekonomi menengah ke atas. Tingginya pendapatan yang tidak diimbangi
pengetahuan gizi yang cukup, akan menyebabkan seseorang menjadi sangat konsumtif
dalam pola makannya sehari-hari, sehingga pemilihan suatu bahan makanan lebih
didasarkan pertimbangan selera dibandingkan aspek gizi. Kecenderungan untuk
mengkonsumsi makanan jenis siap santap ( fast food ), seperti ayam goreng, pizza,
hamburger dan lain- lain, telah meningkat tajam terutama dikalangan remaja, generasi
muda dan kelompok masyarakat ekonomi menengah ke atas.
 Faktor sosio budaya
Pantangan dalam mengonsumsi jenis makanan tertentu dapat dipengaruhi oleh faktor
budaya / kepercayaan. Pantangan yang didasari oleh kepercayaan pada umumnya

11
mengandung perlambang atau nasihat yang dianggap baik ataupun tidak baik yang
lambat laun akan menjadi kebiasaan / adat. Kebudayaan suatu masyarakat
mempunyai kekuatan yang cukup besar untuk mempengaruhi seseorang dalam
memilih dan mengolah pangan yang akan dikonsumsi. Kebudayaan menuntun orang
dalam cara bertingkah laku dan memenuhi kebutuhan dasar biologinya, termasuk
kebutuhan terhadap pangan. Budaya mempengaruhi seseorang dalam menentukan
apa yang akan dimakan, bagaimana pengolahan, persiapan, dan penyajiannya, serta
untuk siapa, dan dalam kondisi bagaimana pangan tersebut dikonsumsi. Kebudayaan
juga menentukan kapan seseorang boleh atau tidak boleh mengonsumsi suatu
makanan ( dikenal dengan istilah tabu ), meskipun tidak semua hal yang tabu masuk akal
dan baik dari sisi kesehatan. Terdapat 3 kelompok anggota masyarakat yang biasanya
memiliki pantangan terhadap makanan tertentu, yaitu balita, ibu hamil, dan ibu
menyusui.
 Agama
Pantangan yang didasari agama, khususnya Islam disebut haram dan individu yang
melanggar hukumnya berdosa. Adanya pantangan terhadap makanan / minuman
tertentu dari sisi agama dikarenakan makanan / minuman tersebut membahayakan
jasmani dan rohani bagi yang mengonsumsinya. Pandangan agama Islam makan terlalu
kekenyangan tidak di perbolehkan karena akan merusak kesehatan ( memberatkan
kerja jantung, sakit perut dll ) dan mengurangi kecerdasan serta akan menjadi malas
untuk beribadah. Sedangkan, menurut agama lain makan banyak hingga kekenyangan
tidak bermasalah selama perut masih dapat menampung makanan.
 Pendidikan
Pendidikan dalam hal ini biasanya dikaitkan pengetahuan, akan berpengaruh terhadap
pemilihan bahan makanan dan pemenuhan kebutuhan gizi. Salah satu contoh, prinsip
yang dimiliki seseorang dengan pendidikan rendah biasanya adalah yang penting
mengenyangkan, sehingga porsi bahan makanan sumber karbohidrat lebih banyak
dibandingkan dengan kelompok bahan makanan lain. Sebaliknya, kelompok orang
dengan pendidikan tinggi memiliki kecenderungan memilih bahan makanan sumber
protein dan akan berusaha menyeimbangkan dengan kebutuhan gizi lain.
 Lingkungan Faktor lingkungan cukup besar pengaruhnya terhadap pembentukan
perilaku makan. Lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan keluarga,
sekolah, serta adanya promosi melalui media elektronik maupun cetak. Kebiasaan
makan dalam keluarga sangat berpengaruh besar terhadap pola makan seseorang,
kesukaan seseorang terhadap makanan terbentuk dari kebisaan makan yang
terdapat dalam keluarga. Lingkungan sekolah, termasuk di dalamnya para guru, teman
sebaya dan keberadaan tempat jajan sangat mempengaruhi terbentuknya pola makan,
khususnya bagi remaja di sekolah. Remaja yang mendapatkan informasi yang tepat
tentang makanan sehat dari para gurunya dan didukung oleh tersedianya kantin atau
tempat jajan yang menjual makanan yang sehat akan membentuk pola makan yang
baik pada remaja. Keberadaan iklan promosi makanan ataupun minuman melalui
media elektronik maupun cetak sangat besar pengaruhnya dalam membentuk pola
makan. Tidak sedikit orang tertarik untuk mengonsumsi atau membeli jenis makanan
tertentu setelah melihat promosinya melalui iklan di televisi. Gaya hidup yang

12
modern dan santai (aktivitas fisik kurang) tidak menyadari bahwa jumlah masukan kalori
disamping kurang memperhatikan kaidah gizi seimbang seperti makanan fast food
merupakan acara hari-hari , ngemil makanan berkalori tinggi dan tinggi karbohidrat
pada saat nonton televisi atau bioskop dan sebagainya.

Takaran konsumsi makanan :


Takaran konsumsi makanan per hari remaja. Secara sederhana
kita dapat menghitung takaran yang kita butuhkan sehari-hari untuk mencukupi kebutuhan gizi,
pada remaja : nasi/ pengganti : 3-5 piring, lauk hewani : 2-3 potong, lauk nabati : 4-6 potong,
sayuran : 1 ½ - 2 mangkuk, buah-buahan : 2-3 potong, dan susu : 1 gelas. ( Sulistyoningsih,
2011 ).

13
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Jadi, kesimpulan dari pengertian aktivitas fisik ialah gerakan tubuh oleh otot tubuh dan sistem
penunjangnya yang memerlukan pengeluaran energi. pola makan ialah tingkah laku manusia atau
sekelompok manusia dalam memenuhi kebutuhan akan makan yang meliputi sikap, kepercayaan, dan
pilihan makanan, yang terbentuk sebagai hasil dari pengaruh fisiologis, psikologis, budaya dan sosial.

SARAN

Diharapkan setelah penulis menyusun makalah ini masyarakat sadar akan seberapa banyak manfaat
yang dapat kita peroleh tanpa adanya pungutan biaya, melakukan aktivitas fisik bisa kita lakukan sendiri
secara gratis. Kesehatan tidak bisa di beli, untuk memiliki hidup sehat rutinlah melakukan aktivitas fisik
yang di dukung oleh pola makan yang sehat.

DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/Asus%20X441U/Downloads/Documents/jtptunimus-gdl-dhianperma-6613-3-babii.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai