Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN

JUDUL :
KEBUGARAN JASMANI TERKAIT KETERAMPILAN
GERAK DAN HIV/AIDS
Oleh :
GRACELLA DJOPARI
XI IPS 4

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


SMA NEGERI 1 TOMOHON
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa atas berkat rahmatNya, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah dengan judul “Kebugaran Jasmani Terkait
Keterampilan Gerak dan HIV/AIDS”.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Keterampilan. Penulis menyadari bahwa terdapat
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
16 April 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebugaran jasmani merupakan hal yang sudah populer di kalangan
masyarakat saat ini. Mengenai definisi kebugaran jasmani ada beberapa ahli
memberikan pengertian sebagai berikut : Sadoso Sumosardjuno (1989 : 9)
mendefinisikan Kebugaran Jasmani adalah kemampuan seseorang untuk
menunaikan tugasnya sehari-hari dengan gampang, tanpa merasa lelah yang
berlebihan, serta masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk
menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan-keperluan mendadak.
dengan kata lain Kebugaran jasmani dapat pula didefinisikan sebagai
kemampuan untuk menunaikan tugas dengan baik walaupun dalam keadaan
sukar, dimana orang yang kebugaran jasmaninya kurang, tidak akan dapat
melakukannya. Agus Mukhlolid, M.Pd (2004 : 3) menyatakan bahwa
Kebugaran Jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan
kerja atau aktivitas, mempertinggi daya kerja dengan tanpa mengalami
kelelahan yang berarti atau berlebihan. Sumosardjuno dan Giri Widjojo
menyatakan kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh untuk
menyesuaikan fungsi alat-alat tubuh dalam batas fisiologi terhadap keadaan
lingkungan atau kerja fisik secara efisien tanpa lelah berlebihan. Suratman
(1975) kebugaran jasmani adalah suatu aspek fisik dari kesegaran
menyeluruh (total fitness) yang memberi kesanggupan kepada seseorang
untuk menjalankan hidup yang produktif dan dapat menyesuaikan pada tiap
pembebanan atau stres fisik yang layak.
Seseorang yang memilik kasegaran jasmani yang baik dapat diartikan
cukup mempunyai kesanggupan untuk melakukan pekerjaannya dengan
efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga masih memiliki
sisa tenaga untuk mengisi waktu luangnya dan tugas-tugas mendadak
lainnya. Bisa dikatakan pula bahwa tingkat kesegaran jasmani yang baik
memberikan seseorang kesanggupan pada seseorang untuk menjalankan
hidup yang produktif dan dapat menyesuaikan diri pada tiap pembebanan
yang banyak. Komponen kesegaran jasmani dibagi menjadi 2 bagian yaitu
yang berkaitan dengan kesehatan (health-related fitness) dan komponen
yang berkaitan dengan keterampilan (skills related fitness). Komponen
kesegaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan, terdiri dari daya tahan
jantung dan paru-paru, komposisi tubuh, fleksibilitas, kekuatan dan daya
tahan otot. Sedangkan komponen kesegaran jasmani yang berhubungan
dengan keterampilan, meliputi: daya ledak, kecepatan, kelincahan,
koordinasi, kecepatan, reaksi dan keseimbangan.
Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat di simpulkan bahwa kesegaran
jasmani dapat diartikan sebagai kemapuan fisik untuk melakukan tugas
pekerjaan sesuai dengan bidangnya tanpa mengalami kelelahan yang
berlebih dan mendapat pemulihan yang cepat seperti pada saat belum
melakukan aktivitas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Kebugaran Jasmani ?
2. Apa tujuan dari Kebugaran Jasmani?
3. Bagaimana konsep latihan dan pengukuran kebugaran jasmani terkait
keterampilan gerak?
4. Bagaimana keterampilan gerak aktivitas spesifik senam lantai?
5. Bagaimana sistematika latihan keterampilan aktivitas gerak berirama?
6. Bagaimana keterampilan gerak aktivitas gaya renang?
7. Apa manfaat dari aktivitas fisik teratur?
8. Apa bahaya, penularan dan pencegahan penyakit HIV/AIDS?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu kebugaran jasmani.
2. Untuk mengetahui tujuan dari kebugaran jasmani.
3. Untuk mengetahui konsep latihan dan pengukuran kebugaran jasmani
terkait keterampilan gerak.
4. Untuk mengetahui keterampilan gerak aktivitas spesifik senam lantai.
5. Untuk mengetahui sistematika latihan keterampilan aktivitas gerak
berirama.
6. Untuk mengetahui keterampilan gerak aktivitas gaya renang.
7. Untuk mengetahui manfaat dari aktivitas fisik teratur.
8. Untuk mengetahui bahaya, penularan dan pencegahan penyakit
HIV/AIDS.
BAB II
PEBAHASAN

A. Menganalisis konsep latihan dan pengukuran kebugaran jasmani terkait


keterampilam gerak.
1. Pengertian Latihan
Menurut Bompa (1994:4) latihan adalah aktivitas olahraga yang
sistematik dalam waktu yang lama, ditingkatkan secara progresif dan
individual yang mengarah kepada ciri-ciri fungsi psikologis dan
fisiologis manusia untuk mencapai sasaran yang ditentukan. Latihan
adalah aktivias yang dilakukan secara sistematis dalam kegiatan latihan
dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas fungsional fisik dan teknik
serta toleransi terhadap latihan tersebut.
 Tujuan Latihan
Untuk memperbaiki perkembangan fisik seperti power,
kecepatan, kelincahan, koordinasi, dan keseimbangan untuk
mendukung penguasaan teknik yang digunakan dalam
pekerjaan sehingga dapat berlangsung efisien.
 Intensitas Latihan
Intensitas adalah fungsi kekuatan rangsangan syaraf yang
dilakukan dalam latihan, kuatnya rangsangan tergantung dari
beban, kecepatan gerakan, variasi interval atau istirahat
diantara ulangan.
 Parameter Intensitas Latihan
 Intensitas dapat diukur sesuai dengan jenis
latihannya.
 Untuk latihan yang melibatkan kecepatan diukur
dalam satuan meter per detik.
 Intensitas latihan yang dipakai untuk melawan
tahanan, dapat diukur dalam kg,
 Untuk olahraga beregu, irama permainan dapat
membantu intensitas latihan.
 Frekuensi Latihan
Frekuensi menunjuk pada jumlah latihan per minggunya.
Secara umum, frekuensi latihan lebih banyak, dengan
program latihan lebih lama akan mempunyai pengaruh lebih
baik terhadap kebugaran. Frekuensi latihan yang baik untuk
anaerobic training 3 kali perminggu. Untuk tujuan kesehatan
latihan 3 kali/minggu
 Durasi Latihan
Durasi menunjukan pada lama waktu, jarak atau kalori.
Lama waktu adl jumlah waktu yang digunakan untuk latihan.
Jarak menunjuk pada panjangnya langkah, atau pedal, atau
kayuhan yang dapat ditempuh. Kalori menunjuk pada jumlah
energi yang digunakan selama latihan.

B. Menganalisis keterampilan gerak aktivitas spesifik senam lantai.


Senam lantai merupakan senam yang dilakukan di lantai . Latihan
senam lantai ini telah kamu pelajari sejak sekolah dasar. Namun, tingkat
kompleksitas gerakan lebih tinggi. Gerakan senam lantai lebih
menitikberatkan pada faktor kekuatan dan kelentukan. Akan tetapi,
bukan berarti komponen lain dari kebugaran jasmani tiddak terlibat di
dalamnya.
Secara hierarki, senam lantai ini harus dilakukan secara teratur. Jika
latihan tidak dilaksanakan dengan teratur akan memengaruhi otot dan
sendi yang telah dilatih . Hal tersebut dikarenakan aktivitas senam lantai
memiliki masa emas dimana seseorang dapat berprestasi tinggi.
1. Pembelajaran Keterampilan Gerak Handtand
 Sikap permulaan berdiri tegak, salah satu kaki sedikit ke
depan.
 Bungkukkan badan, tangan menumpu pada matras selebar
bahu, lengan keras, pandangan sedikit ke depan, pantat
didorong setinggi-tingginya, tungkai depan bengkok
sedangkan tungkai belakang lurus.
 Ayunkan tungkai belakang ke atas, kencangkan otot perut.
 Kedua tungkai rapat dan lurus merupakan satu garis dengan
badan dan lengan, pandangan diantara tumpuan tangan,
badan dijulurkan ke atas.
 Jaga keseimbangan.
2. Pembelajaran Keterampilan Gerak Meroda
 Gerak memutar tubuh dari sikap menyamping dengan
tumpuan gerakan pada kedua kaki dan tangan. Latihan
meroda dapat dilakukan secara bertahap yaitu dari
melakukan satu kali gerakan meroda.
 apabila sudah merasabaik, dapat ditingkatkan menjadi
beberapa kali gerakan berikut.Mula-mula berdiri tegak
menyamping, kedua kaki dibuka kaki dibuka sedikit lebar,
kedua tangan lurus ke atas serong ke samping (menyerupai
huruf V), dan pandangan ke depan.
 Jatuhkan badan ke samping kiri, letakan telapak tangan ke
samping kiri, kemudian kaki kanan terangkat lurus ke atas.
Disusul dengan meletakan telapak tangan disamping tangan
kiri.
 Saat kaki kanan diayunkan, maka kaki kiri ditolakan pada
lantai sehingga kedua kaki terbuka dan serong ke samping.
 Letakan kaki kanan ke samping tangan kanan, tangan kiri
terangkat disusul dengan meletakan kaki kiri disamping kaki
kanan.
Badan terangkat, kedua lengan lurus ke atas ke posisi
semula.
3. Pembelajaran Keterampilan Gerak Lompat Kangkang
 Berdiri tegak menghadap peti lompat atau teman yang
membungkuk
 Lakukan lompatan ke arah peti atau teman yang
membungkuk menggunakan kaki sebagai tolakan sampai
kedua tangan menyentuh bagian atas peti lompat atau
punggung teman.
 Pada saat tangan menyentuh bagian atas peti lompat atau
punggung teman yang membungkuk buka kedua kaki
selebar mungkin ke samping.
 Turun kembali ke posisi awal melompat.
 Lakukan berulang-ulang
4. Pembelajaran Keterampilan Gerak Lompat Jongkok
 Berdiri tegak menghadap peti lompat.
 Lakukan lompatan ke arah peti lompat menggunakan kaki
sebagai tolakan dan mendarat dengan kedua kaki diatas boks
bersamaan kedua tangan lurus.
 Turun kembali ke posisi awal melompat.
 Lakukan berulang-ulang.
5. Pembelajaran Keterampilan Gerak Guling ke Depan
 Berdiri tegak menghadap matras
 Lakukan guling ke depan di atas matras.
 Di akhir gerakan guling ke depan, tangan lurus ke depan, lalu
berdiri.
 Lakukan berulang-ulang.
6. Pembelajaran Keterampilan Gerak Guling ke Belakang
 Posisi jongkok, kedua kaki rapat, dan tumit diangkat.
 Kepala menunduk dan dagu rapat ke dada.
 Kedua tangan berada di samping telinga dan telapak tangan
menghadap ke atas.
 Jatuhkan pantat ke belakang, badan tetap bulat.
 Pada saat punggung menyentuh matras, kedua lutut cepat
ditarik ke belakang kepala.
 Pada saat kedua ujung kaki menyentuh matras di belakang
kepala, kedua telapak tangan menekan matras hingga tangan
lurus dan kepala terangkat.
 Ambil sikap jongkok, lengan lurus ke depan sejajar bahu,
lalu berdiri.
7. Pembelajaran Kombinasi Lompat Jongkok Dan Guling ke Depan
 Berdiri tegak menghadap peti lompat.
 Lakukan lompatan ke arah peti lompat menggunakan kaki
sebagai tolakan dan mendarat dengan kedua kaki di atas boks
bersamaan kedua tangan lurus.
 Lanjutkan guling ke depan di atas matras.
 Di akhir gerakan guling ke depan, tangan lurus ke depan, lalu
berdiri.
 Lakukan berulang-ulang.
8. Pembelajaran Kombinasi Gerakan Lompat Kangkang Dan Lompat
Jongkok
 Berdiri tegak menghadap peti lompat atau teman yang
membungkuk.
 Lakukan lompatan ke arah peti lompat atau teman yang
membungkuk menggunakan kaki sebagai tolakan sampai
kedua tangan menyentuh bagian atas peti lompat.
 Pada saat tangan menyentuh bagian atas peti lompat atau
punggung teman yang membungkuk buka kedua kaki
selebar mungkin ke samping.
 Turun kembali ke posisi awal melompat.
 Lakukan lompatan melewati peti lompat kedua
menggunakan kaki sebagai tolakan dan mendarat dengan
kedua kaki bersamaan, kedua tangan lurus.
 Lakukan berulang-ulang.

1. Menganalisis sistematika latihan keterampilan aktivitas gerak beirama.


Senam irama adalah gerakan senam yang dilakukan dengan irama
musik/atau aktivitas gerak yang dilakukan secara berirama. Irama yang
dimaksud dapat berupa musik, hitungan, atau ketukan. Senam ritmik
sportif adalah senam yang dikembangkan dari senam irama sehingga
dapat dipertandingkan. Keserasian gerakan dengan irama musik
menghasilkan gerakan-gerakan tubuh dan gerakan alat yang indah.
 Dasar-dasar senam Ritmik
Gerakan dasar yang harus dikuasai dalam senam ritmik (baik
dengan alat maupun tanpa alat) adalah sebagai berikut.
a) Langkah
Langkah adalah berpindahnya salah satu kaki belakang ke
depan kaki yang lainnya dengan berbagai variasi. Adapun
macam-macam langakah yaitu sebagai berikut.
 Langkah biasa (loop pas)
 Langkah keseimbangan (balance pas)
 Langkah ke depan (gallop pas)
 Langkah tiga (wall pas)
 Langkah lingkar (huppel pas)
 Langkah rapat (by frek pas)
 Langkah menyamping (zij pas)
 Langkah silang (kruis pas)
 Langkah ganti (wissel pas)
 Langkah pantul (koots pas)
b) Loncat
Loncat adalah gerakan melangkah disertai tolakan kaki sehingga
ada saat badan melayang di udara, mendarat dengan salah satu kaki
disusul dengan kaki yang lainnya. Macam-macam loncat yaitu
sebagai berikut.
 Loncat biasa (loop sprong)
 Loncat kuda (horse sprong)
 Loncat pantul (koots sprong)
 Loncat silang (kruis sprong)
 Loncat samping(zij sprong)
 Loncat ganti (wissel sprong)
 Loncat ayun (swinging sprong)
 Loncat putar silang (drai sprong)
 Loncat depan (gallop sprong)
 Loncat rapat (by frek sprong)
2. Rangkaian gerak melangkah dan mengayunkan lengan
a) Persiapan
 Berdiri rileks dan kedua lengan lurus di samping badan.
 Pandangan ke depan
b) Pelaksanaan
 Langkahkan kaki ke kiri ke depan sambil mengayunkan
lengan kiri ke belakang dan lengan kanan ke depan.
 Lakukan gerakan ini berlanjut dengan melangkahkan kaki
kanan ke depan dan mengayunkan lengan ke belakang serta
lengan kiri ke depan.
 Setiap gerakan mengayun dan melangkah diikuti gerak lutut
mengeper.
c) Akhir Gerakan
 Jatuh pada hitungan keempat kaki kiri merapat pada kaki
kanan.
 Berdiri tegak, kedua lengan lurus ke depan.
 Pandangan ke depan.
3. Kombinasi Gerak melangkah dengan memutar kedua lengan disamping
badan
a) Persiapan
 Berdiri tegak
 Kedua lengan lurus ke depan
 Pandangan ke depan
b) Pelaksanaan
 Langkahkan kaki kanan ke depan dan tangan kiri diayun ke
belakang, lalu putar tangan kiri ke depan dan luruskan ke
depan.
 Langkahkan kaki kiri ke depan dan tangan kanan diayun ke
belakang, lalu putar tangan kanan ke depan dan luruskan ke
depan.
c. Akhir Gerakan
 Kedua kaki rapat.
 Pandangan ke depan.
 Kedua lengan lurus ke depan.
4. Kombinasi Gerak Melangkah Mundur Maju Dengan Ayunan dan Putaran
Dua Lengan.
a) Persiapan
 Berdiri tegak
 Kedua lengan lurus ke depan
 Pandangan ke depan
b) Pelaksanaan
 Ayun dan putar kedua lengan ke belakang bersamaan kaki
kiri bergerak mundur 2 langkah.
 Ayun dan putar kembali kedua lengan ke depan bersamaan
kaki kanan bergerak maju 2 langkah.
 Setiap gerakan diikuti gerak lutut mengeper.
c) Akhir Gerakan
 Berdiri tegak menyamping arah gerakan
 Kedua lengan lurus ke samping kanan.
 Pandangan ke depan
5. Kegiatan Rangkaian Gerak Langkah ke Samping Kiri Kanan dengan
Ayunan dan Putaran Dua Lengan.
a) Persiapan
 Berdiri tegak menyamping arah gerakan.
 Kedua lengan lurus ke samping kanan.
 Pandangan ke depan
b) Pelaksanaan
 Ayun dan putar kedua lengan ke samping kanan bersamaan
kaki kiri bergerak menyamping dua langkah
 Ayunkan dan putar kembali kedua lengan ke samping kiri
bersamaan kaki kanan bergerak menyamping dua langkah.
c) Akhir Gerakan
 Berdiri tegak menyamping arah gerakan
 Kedua lengan lurus ke samping kanan
 Pandangan ke depan.
6. Menganalisis keterampilan gerak aktivitas gaya renang.
a) Posisi Start
1) Pandangan lurus ke depan atau pada air.
2) Posisi badan membungkuk.
3) Lutut sedikit ditekuk ke depan.
4) Posisi kaki menginjak balok start dan posisi jari kaki berada diluar balok
start atau tidak diinjakkan pada balok start.
5) Jarak kaki kanan dan kiri selebar genggaman telapak tangan.
6) Posisi tangan lurus ke bawah dan punggung tangan menghadap ke depan
dan posisi tangan berada di samping luar kaki kanan dan menyentuh
balok start
b) Posisi badan saat berenang
1. Tangan
a) Pada saat tangan kanan melakukan gerakan masuk ke air hingga
lurus ke depan atau melakukan gapaian ke depan maka tangan kiri
melakukan tarikan atau dorongan ke belakang.
b) Setelah tangan melakukan dorongan ke belakang, tangan diangkat
ke atas permukaan air dengan posisi siku tangan kiri agak ditekuk
didekat telinga. Kemudian dimasukkan ke dalam air hingga posisi
tangan lurus ke depan. Begitu seterusnya.
c) Tangan kiri dan kanan bergerak secara bergantian.
2. Kepala
a) Posisi kepala menghadap ke bawah air, atau di dalam air.
b) Sebagian kepala berada diatas permukaan air dari batas telinga atas.
c) Posisi saat mengambil nafas, jika mengambil nafas ke arah kanan
maka posisi tangan kiri lurus ke depan dan tangan kanan melakukan
dorongan atau tarikan, pada saat itu kepala ditolehkan ke arah kanan.
Dan sebaliknya.
d) Pada saat mengambil nafas kepala tidak boleh diangkat ke depan.
3. Kaki
a) Kaki digerakkan secara bergantian antara kaki kanan dan kiri
kebawah dan ke atas permukaan air.
b) Kaki digerakkan berporos pada pangkal paha dan lutut tidak ditekuk
4. Badan
Posisi badan tengkurap ke dalam air dengan posisi
mengapung. Dan badan sejajar dengan permukaan air

Teknik renang gaya bebas


Teknik renang gaya bebas terbagi ke dalam beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut:
1. Teknik dasar mengapung.
Posisi mengapung tidak dapat dilakukan dalam satu sikap saja, tetapi
banyak posisi yang bisa dilakukan supaya tubuh dapat terapung di atas
permukaan air. Lakukanlah dengan rileks dan melayang tanpa mengeluarkan
tenaga. Berikut teknik mengapung dalam renang.
a. Berdiri di depan dinding kolam sejauh satu meter, air kolam dengan
ketinggian air setinggi perut.
b. Tarik napas dalam-dalam, kemudian masukkan kepala ke dalam air dengan
sedikit merebahkan tubuh ke depan dalam posisi telungkup, mata tetap
terbuka, dan buanglah napas perlahan-lahan.
c. Tubuh tetap rileks pertahankan sikap tersebut di dalam air hingga napas
tidak kuat lagi.
d. Lakukanlah latihan ini berulang-ulang.

2. Gerakan kaki
Gerakan kaki dalam renang gaya bebas berperan penting. Gerakan ini
akan membantu luncuran. Selain itu, gerakan tungkai juga sebagai pengatur
keseimbangan tubuh. Berikut ini
cara melakukan latihan gerakan kaki:
a. Kedua kaki digerakkan ke atas dan ke bawah secara bergantian dalam
keadaan lemas/naik turun mengarah lurus.
b. Gerakan kedua kaki dimulai dari pangkal paha.
c. Gerakan jangan terlalu tinggi tapi cukup dekat dengan permukaan air.
d. Naik turun dengan dua, empat, atau enam pukulan kaki

3. Gerakan tangan/lengan
Gerakan lengan merupakan gerak pendukung yang sangat penting. Hal
tersebut dikarenakan dayungan lengan akan mendukung laju tubuh dengan
cepat. Latihan gerakan tangan dapat dilakukan di kolam dangkal, berikut cara
melakukannya:
a) Sikap awal berdiri, badan dibungkukkan dan kedua tangan lurus di samping
telinga.
b) Tangan kanan ditarik ke bawah sambil menekan air, sampai berada di
bawah badan. Tangan mendorong air ke belakang dan ke atas.
c) Siku tangan kanan cepat ditekuk dan di keluarkan dari air, saat tangan kiri
sampai di bawah badan di dalam air, tangan kiri mendorong air ke belakang
dan ke atas.
d) Gerakan kembali ke posisi semula dilakukan dengan mengayunkan tangan
ke depan.
e) Lakukan gerakan ini secara bergantian antara tangan kanan dan kiri dan
lakukan gerakan ini secara berulang-ulang.

4. Teknik pernapasan
Latihan pernapasan sebaiknya dilakukan di darat terlebih dahulu.
Caranya yaitu dengan melatih gerakan seperti yang dikerjakan di air.
Pengambilan napas dilakukan pada saat mulut berada di atas permukaan air
yaitu dengan cara memiringkan kepala (memutar) ke sisi kanan atau kiri.
Latihan pernapasan juga dapat dilakukan di dalam kolam dangkal, caranya
sebagai berikut:
a) Salah satu lengan lurus ke depan sejajar dengan permukaan air.
b) Jika tangan kiri yang di depan muka mengambil napasnya dengan memutar
kepala pada sumbunya ke kanan.
c) Jika tangan kanan yang di depan maka pengambilan napasnya memutar
kepala pada sumbunya ke kiri.
d) Pengambilan napas biasanya dilakukan saat melakukan gerakan tangan
kanan saja atau kiri saja, atau perbandingannya dua kali menarik tangan dan
sekali mengambil napas.
e) Memutar kepala kearah kanan saja
f) Memutar kepala kearah kiri saja

5. Koordinasi saat berenang


Koordinasi gerakan dalam renang gaya bebas adalah dengan cara
menggabungkan seluruh fase-fase yang telah dikemukakan dalam suatu
rangkaian gerakan secara bersamaan sehingga dapatlah diperoleh gerakan gaya
bebas sebenarnya.

D. Manfaat aktivitas fisik teratur.


Manfaat jangka panjang aktivitas fisik
1. Meningkatkan Semangat, Memperbaiki suasana hati/Mengurangi Stress
2. Berjalan kaki selama 30 menit dapat membantu mengurangi stress dan emosional.
Aktivitas fisik merangsang berbagai bahan kimia otak yang dapat membuat lebih
bahagia dan lebih santai, dan lebih baik dalam penampilan serta dapat
meningkatkan rasa percaya diri kita.
3. Meningkatkan energy
Aktivitas fisik yang teratur dapat meningkatkan kekuatan otot dan
meningkatkan daya tahan tubuh. Latihan dan aktivitas fisik memberikan oksigen dan
nutrisi ke jaringan dan membantu sistem kardiovaskular untuk bekerja lebih efisien.
Ketika jantung dan paru-paru bekerja lebih efisien, akan memiliki lebih banyak energi
untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-hari
4. Memperbaiki kualitas tidur
Aktivitas fisik secara teratur akan membantu kita untuk tidur lebih mudah
dan/ atau lebih cepat. Hanya saja, usahakan untuk tidak berolahraga pada waktu
yang terlalu larut malam, karena ketegangan yang kita rasakan segera setelah itu
dapat menyebabkan hasil yang berlawanan
5. Memperlancar sistim reproduksi
Aktivitas fisik yang teratur membuat tubuh lebih bugar dan lebih siap melakukan
aktivitas fisik serta mengurangi stress. Diantara penyebab utama disfungsi sistim
reproduksi adalah keletihan, stress dan gangguan kesehatan yang mungkin dapat
dicegah dengan berolahraga secara teratur
E. Penyakit kronis yang muncul disebabkan kurang aktivitas fisik
1. Tekanan Darah Tinggi
Ada keterkaitan yang jelas antara asupan garam, dan tekanan darah tinggi,
yang selanjutnya bisa mengarah kepada penyakit jantung. Diet yang tinggi
natrium dalam garam cenderung meningkatkan tekanan darah dan
meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular lainnya. Tekanan darah tinggi
meningkatkan risiko terkena serangan jantung, stroke, serta kondisi medis
lainnya.
2. Sindrom Metabolik
Kurangnya olahraga dan kelebihan berat badan selanjutnya akan
meningkatkan risiko penyakit yang umum ditimbulkan oleh obesitas, seperti
sindrom metabolik dan diabetes. Sindrom metabolik adalah kondisi yang
menggambarkan gabungan dari satu atau lebih dari faktor yang tak sehat,
seperti lemak yang mengumpul di sekitar pinggang, tekanan darah tinggi,
kadar kolesterol darah yang tidak sehat, serta gula darah yang tinggi.
3. Masalah kesehatan tulang dan otot
Aktivitas fisik atau olahraga yang dilaksanakan secara teratur juga
bermanfaat memperkuat tulang dan otot, mengurangi risiko cedera. Otot yang
kuat membantu kita untuk melakukan tugas-tugas sehari-hari dengan baik, dan
meningkatkan daya tahan tubuh kita. Kekuatan fisik yang diperoleh dari
olahraga juga membantu tubuh mencegah cedera akibat jatuh dengan
meningkatkan keseimbangan dan stabilitas. Tulang yang kuat sedikit rentan
terhadap fraktur. Mengembangkan pola latihan yang kuat selama hidup untuk
tetap aktif, akan mencegah patah tulang pinggul pada usia tua nanti. Kurang
olahraga bisa membuat tulang menjadi semakin lemah yang berdampak pada
osteoporosis. Penyakit ini menyebabkan tulang mudah patah.
4. Beresiko terkena kanker ganas
Olahraga mengurangi resiko kanker usus besar dengan cara mempercepat
makanan melalui sistem pencernaan, yang akan mengurangi waktu organ
pencernaan terpapar racun dalam limbah atau kotoran. Olahraga berat akan
mengurangi paparan terhadap sirkulasi esterogen dalam jaringan payudara,
sehingga akan menurunkan risiko bisa terkena penyakit kanker ganas jenis ini.
Para peneliti mengaitkan beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara,
kanker pankreas dan kanker usus besar, dan diabetes, efektif bisa dikurangi
dengan melakukan olahraga secara teratur.
5. Sakit jantung
Olahraga membantu menurunkan kadar Low-Density Lipoprotein (LDL)
atau “kolesterol jahat” dan meningkatkan kadar kolesterol High-Density
Lipoproteins (HDL) atau “kolesterol baik”, yang membantu melindungi kita
dari penyakit jantung. Kadar LDL yang tinggi juga berisiko terhadap berbagai
penyakit kardiovaskuler.
6. Obesitas
Menurut WHO, kurang olahraga memiliki risiko dua kali terkena obesitas.
Penyakit yang berhubungan dengan obesitas diantaranya penyakit jantung,
hipertensi, diabetes, dan gangguan tidur.
7. Diabetes Tipe 2
Dua faktor risiko yang bisa mengembangkan diabetes adalah kelebihan
berat badan dan kurangnya aktivitas fisik. Komplikasi diabetes antara lain
penyakit ginjal, jantung, masalah mata, dan kerusakan saraf. Diabetes melitus
tipe 2 atau sering juga disebut dengan Non Insuline Dependent Diabetes
Melitus (NIDDM) merupakan penyakit diabetes yang disebabkan oleh karena
terjadinya resistensi tubuh terhadap efek insulin yang diproduksi oleh sel beta
pankreas. Keadaan ini akan menyebabkan kadar gula dalam darah menjadi
naik tidak terkendali. Kegemukan dan riwayat keluarga diduga merupakan
faktor resiko terjadinya penyakit ini. Diabetes tipe 2 pada mulanya di atasi
dengan meningkatkan aktivitas fisik teratur/olahraga dan modifikasi diet
8. Depresi
Olahraga atau aktivitas yang mengeluarkan keringat dapat
meredakan depresi. Olahraga dapat menyeimbangkan hormon antara
endoktrin dan sistem saraf.
F. Menganalisis bahaya, penularan dan pencegahan penyakit HIV/AIDS.
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah penyakit
akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang terjadi karena seseorang
terinfeksi virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Orang yang
terinfeksi virus ini tidak dapat mengatasi serbuan infeksi penyakit lain
karena sistem kekebalan tubuh menurun terus secara drastis. Cara penularan
virus HIV adalah melalui hubungan seks vaginal dan anal. Transfusi darah
yang sudah tercemar HIV, menggunakan jarum suntik bekas seseorang yang
mengandung HIV (kadang-kadang terjadi pada petugas kesehatan). HIV
dapat pula ditularkan dari ibu sewaktu kehamilan, persalinan, maupun
menyusui.Tahap Perubahan HIV/AIDS
Tahap 1 (Tahap Awal Infeksi HIV)
 Umur infeksi dimulai sejak terpapar virus dan terinfeksi sampai
kurang lebih 6 bulan setelahnya.
 Ciri-ciri terinfeksi belum tampak, belum terbentuk antibodi.
Mungkin muncul gejala ringan seperti flu selama 2-3 hari yang akan
sembuh sendiri.
Tahap 2 (Tahap Tanpa Gejala)
 umur infeksi 2-10 tahun setelah terinfeksi virus
 Sudah terbentuk antibodi sehingga sudah dapat dinyatakan HIV
positif.
 Sudah mampu menularkan kepada orang lain.
 Belum menampakkan gejala, mungkin hanya gejala ringan seperti
flu selam 2-3 hari yang akan sembuh sendiri.
Tahap 3 (Tahap ARCIAIDS Related Complex)
 Sistem kekebalan tubuh mulai menurun.
 Mulai muncul gejala-gejala awal yang belum dapat disebut AIDS
berupa: keringat berlebihan di malam hari, pembesaran kelenjar
getah bening, flu yang tidak sembuh-sembuh, nafsu makan
berkurang, berat badan menurun, badan menjadi lemah.
Tahap 4 ( Tahap AIDS)
 Sudah dapat disebut AIDS.
 Dapat didiagnosis dengan menentukan penurunan jumlah sel limfosit T
Helper dan beberapa pemeriksaan lain, seperti tes darah Elisa dan
Western Blot. Tetapi tidak semua fasilitas laboratorium mampu
melakanakan metode pemerikasaan ini.
 Untuk memudahkan menetapkan diagnosis, ada beberapa gejala khas
yang oleh para ahli digolongkan dalam tanda mayor dan tanda minor.
Tahap Gangguan Otak/Susunan Syaraf Pusat.
Hal ini mengakibatkan gangguan mental yang akan mengakibatkan
kematian. Gengguan mental yang terjadi adalah dimensia (gangguan daya ingat),
penurunan kesadaran, gangguan psikotik, depresi, dan gangguan syaraf.
Proses Penularan HIV/AIDS
HIV/AIDS adalah salah satu penyakit yang menular. Namun, penularannya
tak semudah seperti virus influenza atau virus-virus lainnya. HIV dapat hidup di
seluruh cairan tubuh manusia, tetapi yang mempunyai kemampuan untuk
menularkan kepada orang lain hanya HIV yang berada dalam darah, cairan vagina,
dan sperma.
Beberapa cara penularan HIV/AIDS yang diketahui sebagai berikut.
a. Transfusi darah dari pengidap HIV.
b. Berhubungan seks dengan pengidap HIV.
c. Sebagian kecil (25-30%) ibu hamil pengidap HIV kepada janinnya.
d. Alatsuntikatau jarum suntik, alattato, dan tindikyang dipakai bersama dengan
penderita HIV/AIDS.
e. Air susu ibu pengidap AIDS kepada anak susunya

Gejala Terinfeksi HIV/AIDS


Infeksi HIV/AIDS dikenali melalui gejala-gejalanya. Namun, belum
ditemukan gejala- gejala yang pasti untuk menentukan seseorang terkena
HIV/AIDS, kecuali harus melalui tes darah. Gejala-gejala umum orang yang
tertular HIV/AIDS ditandai dengan kondisi sebagai berikut.
 Berat badan turun secara mencolok, biasanya lebih dari 10%
dalam waktu 1 bulan.
 Demam lebih dari 38 derajat Celsius, disertai keringat tanpa
sebab yang jelas pada malam hari.
 Diare kronis lebih dari 1 bulan.
 Rasa lelah berkepanjangan.
 Pembesaran kelenjar getah bening yang menetap, biasanya
di sekitar leher dan lipatan paha.
 Gatal-gatal.
 Kelainan pada kulit, rambut, mata, rongga mulut, dan alat
kelamin.
 Cara Pencegahan HIV/AIDS
 Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati, Mengetahui cara
mencegah HIV/AIDS
 sangatlah penting. Lima cara pokok untuk mencegah HIV/AIDS sebagai
berikut.
 Tidak melakukan hubungan seks pranikah atau hubungan
seks bebas.
 Be faithful adalah saling setia, hanya melakukan hubungan
seks dengan pasangan yang sah.
 Drugs adalah tolak penggunaan narkoba, khususnya narkoba
suntik
 Equipment adalah jangan pakai jarum suntik bersama.
 tindakan-tindakan yang perlu dilakukan jika telah terinfeksi HIV. Tindakan-
tindakan tersebut adalah sebagai berikut.
 Makan makanan yang bergizi tinggi.
 Selalu hidup bersih dan sehat.
 Jangan berganti-ganti pasangan seksual.
 Mintalah nasihat dokter mengenai apa yang seharusnya
dilakukan.
BAB III
KESIMPULAN
1. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kesegaran jasmani seseorang,
salah satunya yaitu melalui aktivitas jasmani. Dengan demikian pendidikan jasmani
dapat digunakan sebagai bentuk kegiatan siswa dalam upaya menjaga dan
meningkatkan kesegaran jasmani. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani
sangat diperlukan adanya model dan variasi pelajaran. Untuk itu pengajar sebaiknya
dapat membuat model ataupun modifikasi pembelajaran, salah satunya adalah
model pembelajaran dengan pendekatan bermain.
2. Generasi muda adalah generasi yang baru saja menginjakkan kakinya di dunia
dewasa. Pada umumnya mereka masih mencari jati diri sebagai manusia yang ingin
dianggap dewasa. Sehingga setiap langkah yang diambil pada umumnya cenderung
mencoba – coba karena sifat keingintahuan manusia terhadap hal – hal yang
dianggap baru. Jika ternyata langkah yang mereka ambil salah tentunya akan
berakibat sangat fatal. Hal-hal tersebut adalah masa-masa rawan yang merupakan
langkah awal yang sangat harus diwaspadai oleh generasi muda. Generasi muda
juga sangat mudah terbujuk oleh hasutan orang-orang di sekitarnya. Selain itu
generasi muda adalah masa di mana persahabatan adalah segalanya, dan melakukan
sesuatu bersama, jadi apabila salah satu dari mereka ada yang memakai narkoba
maka teman lainnya akan penasaran dan akhirnya mereka mencoba juga. Dimana
narkoba sangatlah dekat kaitanya dengan miras, rokok, dan seks bebas yang
menyebabkan HIV/AIDS .

Anda mungkin juga menyukai