Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebugaran jasmani sangat penting dalam menunjang aktivitas
kehidupan sehari-hari, akan tetapi nilai kebugaran jasmani tiap-tiap orang
berbeda-beda sesuai dengan tugas/profesi masing-masing. Kebugaran jasmani
terdiri dari komponen-komponen yang dikelompokkan menjadi kelompok
yang berhubungan dengan kesehatan (Health Related Physical Fitness) dan
kelompok yang berhubungan dengan ketrampilan (Skill Related Physical
Fitness). Kebugaran Jasmani yang di miliki setiap orang berbeda-beda. Hal ini
disebabkan oleh perbedaan profesi dan tugas masing-masing orang.
Komponen Jasmani dibagi atas dua yaitu, Komponen Jasmani yang
berkaitan dengan Kesehatan dan Komponen Jasmani yang berkaitan dengan
Keterampilan. Semua bentuk kegiatan manusia memerlukan dukungan
kemampuan fisik, oleh karena itu kemampuan fisik merupakan faktor dasar
(fundamental factor) untuk setiap aktivitas manusia. Untuk menjalankan tugas
sehari-hari, seseorang minimal memiliki kemampuan fisik yang selalu mampu
mendukung tuntutan aktivitas itu dan lebih baik lagi bila memiliki
kemampuan cadangannya. yang bertingkat-tingkat itu adalah kemampuan
jasmani/ kondisi fisik (sehat dinamis) dan beratnya tugas yang harus
dilaksanakan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian Kebugaran Jasmani?
2. Apa Tujuan Kebugaran Jasmani?
3. Apa saja Komponen-komponen Kebugaran Jasmani?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Penjaskes pada SMK Negeri 02
Bengkulu Utara Tahun 2019.
2. Untuk memberi pengertian betapa pentingnya kebugaran bagi tubuh
supaya kita bisa bekerja secara energik, efisien dan tidak mudah terserang
penyakit.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kebugaran Jasmani


Kebugaran jasmani adalah kesanggupan tubuh untuk melakukan
aktivitas tanpa mengalami kelahan yang berarti. Hal ini hampir sama dengan
pengertian kebugaran jasmani yang dikemukakan oleh Sudarno (1992:9)
bahwa kebugaran jasmani adalah suatu keadaan saat tubuh mampu
menunaikan tugas hariannya dengan baik dan efisien tanpa mengalami
kelelahan yang berarti, dan tubuh masih memiliki cadangan tenaga baik untuk
mengatasi cadangan mendadak maupun yang darurat.
Pengertian kebugaran jasmani menurut Prof. Sutarman adalah suatu
aspek, yaitu aspek fisik dan kebugaran yang menyeluruh (total fitness) yang
memberi kesanggupan kepada seseorang untuk menjalankan hidup yang
produktif dan dapat menyesuaikan diri pada tiap pembebanan fisik (physical
stress) yang layak. Sedangkan Prof. Soedjatmo Soemowardoyo menyatakan
bahwa kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh untuk menyesuaikan
fungsi alat tubuhnya dalam batas fisiologi terhadap lingkungan (ketinggian,
kelembapan suhu, dan sebagainya) dan atau kerja fisik dengan yang cukup
efisien tanpa lelah secara berlebihan. Secara umum pengertian kebugaran
jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menjalankan pekerjaan sehari
hari dengan ringan dan mudah tanpa merasakan kelelahan yang berarti dan
masih mempunyai cadangan tenaga untuk melakukan kegiatan yang lain.

2.2 Tujuan Kebugaran Jasmani


Tujuan utama dari latihan kebugaran jasmani adalah untuk
mempertahankan dan meningkatkan tingkat kebugaran jasmani. Unsur-unsur
kebugaran jasmani yang berhubungan dengan konsep kebugaran jasmani
dalam kehidupan sehari-hari terdiri dari kekuatan, kelenturan
dan keseimbangan. Bentuk-bentuk latihan kekuatan, kelenturan, dan
keseimbangan yang dapat dilakukan dengan cara yang mudah dan murah,
namun menghasilkan kebugaran yang maksimal apabila dilakukan dengan
benar, teratur, dan dalam jangka waktu yang lama.

2
1. Kekuatan (Strength)
Kekuatan adalah kemampuan otot tubuh untuk melakukan
kontraksi guna membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan. Bentuk
latihan yang cocok untuk mengembangkan kekuatan yaitu latihan-latihan
tahanan (resistance exercice) dimana kita harus mengangkat, mendorong,
atau menarik suatu beban. Beban itu bisa berasal dari anggota tubuh kita
sendiri (external resistance). Agar hasilnya baik, latihan tahanan harus
maksimal untuk menahan beban tersebut dan beban harussedikit demi
sedikit bertambah berat agar perkembangan otot meningkat.
Bentuk latihannya antara lain: mengangkat barbell, dumbell, weight
training (latihan beban),dan latihan dengan alat-alat menggunakan per
(spring divices).Kekuatan otot merupakan komponen yang sangat penting
guna meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Manfaat kekuatan
bagi tubuh adalah:
a. Sebagai penggerak setiap aktivitas fisik,
b. Sebagai pelindung dari kemungkinan cedera
c. Dengan kekuatan akan membuat orang berlari lebih cepat, melempar
atau menendang lebih jauh dan efisien, memukul lebih keras, dan
dapat membantu memperkuat stabilitas sendi-sendi.
Latihan kekuatan dengan beban tubuh kita sendiri (internal
resistance) antara lain:
a. Latihan untuk Otot-otot Lengan
1) Push Up (Telungkup Dorong Angkat Badan)
a) Tujuan: untuk melatih kekuatan otot lengan.
b) Cara melakukan:
 Tidur telungkup, kedua kaki rapat lurus ke belakang dengan
ujung kaki bertumpu pada lantai.
 Kedua telapak tangan menapak lantai di samping dada, jari-
jari menghadap ke depan, siku ditekuk.
 Angkat badan ke atas hingga kedua tangan lurus, sementara
posisi kepala, badan, dan kaki berada dalam satu garis
lurus.

3
 Badan diturunkan kembali dengan cara menekuk lengan,
sementara posisi kepala, badan, dan kaki tetap lurus tidak
menyentuh lantai.
 Gerakan ini dilakukan berulang-ulang sampai tidak kuat.
2) Pull Up (Gantung Angkat Tubuh)
a) Tujuan: untuk melatih kekuatan otot lengan
b) Cara melakukan:
 Sikap awal: bergantung pada palang tunggal, jarak kedua
tangan selebar bahu, posisi telapak tangan menghadap ke
arah kepala, kedua lengan lurus.
 Mengangkat tubuh ke atas hingga dagu berada di atas
palang.
 Badan diturunkan kembali dengan cara meluruskan lengan,
sementara posisi kepala, badan, dan kaki tetap lurus.
 Gerakan ini dilakukan berulang-ulang sampai tidak kuat.
b. Latihan Otot Punggung (Back Up)
1) Tujuan: untuk melatih kekuatan otot punggung
2) Cara melakukan:
 Sikap awal tidur telungkup, kedua kaki rapat lurus ke belakang,
kedua tangan dengan jari-jari berkaitan diletakkan di belakang
kepala, pergelangan kaki dipegang oleh teman,
 Angkat badan ke atas sampai posisi dada dan perut tidak lagi
menyentuh lantai, kedua tangan tetap berada di belakang
kepala.
 Badan diturunkan kembali
 Gerakan ini dilakukan berulang-ulang sebanyak mungkin.
c. Faktor Penunjang Kebugaran Jasmani
Pembina/ pelatih, program, yang tersusun secara sistematis,
penghargaan, dana yang memadai. Berdasarkan pendapat para ahli di
atas peneliti menyatakan bahwa faktor yang dominan berpengaruh
terhadap kesegaran jasmani, antara lain faktor postur tubuh, kerja faal
tubuh, psikologi dan faktor penunjang. Menurut Yunusul Hairy

4
(2005:1.18), menyebutkan bahwa komponen kesegaran jasmani
tergantung dua komponen dasar yaitu:
1) Kesegaran Organik (Organic Fitness) maksudnya sifat-sifat khusus
yang bersifat keturunan yang kita miliki, yang diwarisi dari kedua
orang tua, tingkat kesegaran jasmani keseluruhan.
2) Kesegaran Dinamik (Dynamic Fitness) variabelnya lebih banyak
yang digunakan untuk hal-hal yang mengarah kepada kesiapan dan
kapasitas tubuh untuk bergerak dan bertindak dalam tingkatan
tertentu sesuai dengan situasi yang dihadapi yang keduanya sama.
Secara keseluruhan kesegaran organik sulit untuk dikembangkan
sedang komponen kesegaran dinamik dapat dikembangkan/
ditingkatkan dengan melakukan kegiatan fisik.
Menurut Djoko Pekik Irianto (2004: 16) bahwa keberhasilan
untuk mencapai kebugaran ditentukan oleh kualitas latihan meliputi:
tujuan latihan, pemilihan model latihan, sarana latihan dan dosis
latihan konsep FIT (Frequency, Intensit, and time).
Frequency adalah unit latihan persatuan waktu, latihan 3-5 kali per
minggu, Intensity adalah berat ringannya kualitas latihan 75-85% detak
jantung maksimal (DJM), dihitung dengan cara 220-umur (dalam tahun).
Time adalah durasi yang diperlukan setiap kali latihan, waktu berlatih 20-60
menit.
Secara ilmu keolahragaan kebugaran jasmani berarti "memiliki taraf
kemampuan fisik dan kesehatan untuk melaksanakan aktivitasnya dengan
baik". Aktivitas yang dimaksud di sini adalah aktivitas sehari-hari sesuai
dengan bidang yang ditekuni masing-masing individu.

2.3 Komponen-komponen Kebugaran Jasmani


Setiap bidang pekerjaan, masing-masing memiliki beban fisik yang
berbeda. Kita tidak membandingkan kerja atlet dengan seorang sekretaris
misalnya, atau seorang tukang bangunan dengan manajer bank. Semuanya
memiliki ukuran beban fisik masing-masing dan juga ukuran produktivitas
masing-masing.

5
Dalam konsep kebugaran jasmani seseorang akan dikatakan bugar jika
ia mampu melaksanakan aktivitas sehari-harinya tanpa mengalami kelelahan
yang berarti. Ciri orang yang tidak kelelahan itu adalah mampu melaksanakan
tugas berikutnya, apakah itu hanya bersantai, melakukan hobi, berkumpul
bersama keluarga dll. Jadi orang yang bugar itu setelah selesai melaksanakan
"tugas-tugasnya" juga masih memiliki "tenaga" untuk menikmati waktu
luangnya.
1. Kecepatan
Kecepatan (speed) adalah kemampuan berpindah dari satu tempat
ke tempat lain dalam waktu yang sangat singkat. Kecepatan bersifat
lokomotor dan gerakannya bersifat siklik, artinya satu jenis gerak yang
dilakukan berulang-ulang seperti lari atau kecepatan gerak bagian tubuh
seperti pukulan.
Kecepatan dalam hal ini lebih mengarah pada kecepatan otot
tungkai dalam bekerja. Contoh latihannya adalah:
a. Lari cepat 50 m
b. Lari cepat 100 m
c. Lari cepat 200 m

2. Kelincahan
Kelincahan (agility) adalah kemampuan untuk mengubah arah atau
posisi tubuh dengan cepat dilakukan bersama-sama dengan gerakan
lainnya. Bagi pelajar sekaligus masyarakat, kelincahan merupakan
komponen kebugaran jasmani yang harus dimiliki. Kelincahan bagi pelajar
menjadi ciri khas dalam bertindak. Kelincahan dapat diprioritaskan dalam
latihan bagi masyarakat untuk melatih kebugaran jasmaninya. Kelincahan
dapat dilatih dengan lari cepat dengan jarak sangat dekat, kemudian
berganti arah. Contoh latihannya adalah:
a. Lari zig-zag
b. Lari bolak-balik 5 m
c. Lari bolak-balik 10 m
d. Lari angka 8
e. Kombinasi lari bolak-balik dengan lari zig-zag

6
3. Kekuatan
Kekuatan atau strength merupakan kemampuan yang dikeluarkan
oleh otot untuk menahan suatu beban. Kekuatan otot adalah daya
penggerak dalam setiap aktivitas, mengurangi risiko terjadi cedera,
menunjang efisiensi kerja, dan memperkuat stabilitas persendian.
Beberapa bentuk latihan kekuatan otot berupa angkat beban.
a. Press
b. High pull/Upright Rowing
c. Curl

4. Daya Tahan
Daya tahan atau endurance merupakan kemampuan kerja otot
dalam waktu yang cukup lama. Dalam latihan daya tahan, terjadi
pengembangan dan peningkatan stabilitas jantung dan paru-paru. Terdapat
dua unsur daya tahan yang perlu ditingkatkan, yaitu:
a. Daya tahan otot
b. Daya tahan jantung dan paru-paru

5. Kelenturan
Kelenturan atau flexibility berhubungan dengan keberadaan ruang
gerak persendian dan elastisitas otot yang lebih luas. Kelenturan adalah
kemampuan menggerakkan persendian dan otot pada seluruh ruang
geraknya. Manfaatnya, mengurangi kemungkinan terjadinya cedera pada
persendian dan otot saat melakukan latihan, menunjang efisiensi gerak
tubuh, dan memperbaiki komposisi tubuh. Gerakan latihan kelenturan
yang berkaitan dengan pengembangan postur tubuh.

7
BAB III

BOLA VOLI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu


pendidikan yang hanya di kaitkan dengan aspek kemampuan kognitif. Pandangan
ini telah membawa akibat terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti,
seni, psikomotor, serta life skill. Dengan di terbitkannya Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan akan memberikan
peluang untuk menyempurnakan kurikulum yang komprehensif dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan nasional.

Pendidikan dasar bola voli merupakan media untuk mendorong


pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan
penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-sportivitas-
spiritualsosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk
merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang
seimbang.

Melihat dari perkembangan Bola voli di dunia yang kian merebak selayak
dan seyogya nya pula kita sebagai generasi bangsa harus mengetahui beberapa
olah raga yang sekarang menjadi salah satu tumpuan Indonesia yaitu diantara
sekian banyak olahraga yang diminati di Indonesia dan Bola voli bahkan sudah
mendemam ke seluruh plosok dan tidak ketinggalan di pedesaan. Untuk itu kita
harus menanamkan pada peserta didik kita mengenai Pentingnya ilmu Bola voli
serta sejarah singkat Bola Voli.

B. Tujuan

8
Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, dan Kesehatan bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

.
1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola
hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang
terpilih.yaitu salah satunya Olahraga Bola voli

2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang


lebih baik.di bidang bola voli.

.
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar dalam
Bermain Bola voli
4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi
nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga
dan kesehatan, Terutama di bidang Bola voli.

.
5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab,
kerjasama, percaya diri dan demokratis dalam Beramain Bola voli.

.
6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri
sendiri, orang lain dan lingkungan.

C. Manfaat

Semoga makalah ini sangat bermanfaat bagi para pembaca sekalian dan
dapat dipergunakan sebagai bahan acuan dalam memberi pengajaran kepada para
peserta didik sekaligus dapat membangun Indonesia yang tangguh dibidang ke
Olahragaan terutama dibidang olahraga Bola voli

9
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Sejarah Bola Voli

10
Pada awal penemuannya, olahraga permainan bola voli ini diberi nama
Mintonette. Olahraga Mintonette ini pertama kali ditemukan oleh seorang
Instruktur pendidikan jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama
William G. Morgan di YMCA pada tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke,
Massachusetts (Amerika Serikat). William G. Morgan dilahirkan di Lockport,
New York pada tahun 1870, dan meninggal pada tahun 1942. YMCA (Young
Men’s Christian Association) merupakan sebuah organisasi yang didedikasikan
untuk mengajarkan ajaran-ajaran pokok umat Kristen kepada para pemuda, seperti
yang telah diajarkan oleh Yesus. Organisasi ini didirikan pada tanggal 6 Juni 1884
di London, Inggris oleh George William. Setelah bertemu dengan James
Naismith (seorang pencipta olahraga bola basket yang lahir pada tanggal 6
November 1861, dan meninggal pada tanggal 28 November 1939), Morgan
menciptakan sebuah olahraga baru yang bernama Mintonette. Sama halnya
dengan James Naismith, William G. Morgan juga mendedikasikan hidupnya
sebagai seorang instruktur pendidikan jasmani. William G. Morgan yang juga
merupakan lulusan Springfield College of YMCA , menciptakan permainan
Mintonette ini empat tahun setelah diciptakannya olahraga permainan basketball
oleh James Naismith. Olahraga permainan Mintonette sebenarnya merupakan
sebuah permainan yang diciptakan dengan mengkombinasikan beberapa jenis
permainan. Tepatnya, permainan Mintonette diciptakan dengan mengadopsi
empat macam karakter olahraga permainan menjadi satu, yaitu bola basket,
baseball, tenis, dan yang terakhir adalah bola tangan (handball). Pada awalnya,
permainan ini diciptakan khusus bagi anggota YMCA yang sudah tidak berusia
muda lagi, sehingga permainan ini-pun dibuat tidak seaktif permainan bola basket.

Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada


pada tahun 1896, pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International
YMCA Training School. Pada awal tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey
Gulick (Director of the Professional Physical Education Training School sekaligus
sebagai Executive Director of Department of Physical Education of the
International Committee of YMCA) mengundang dan meminta Morgan untuk
mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus
yang baru. Pada sebuah konferensi yang bertempat di kampus YMCA, Springfield

11
tersebut juga dihadiri oleh seluruh instruktur pendidikan jasmani. Dalam
kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim yang pada masing-masing tim
beranggotakan lima orang. Dalam kesempatan itu, Morgan juga menjelaskan
bahwa permainan tersebut adalah permainan yang dapat dimainkan di dalam
maupun di luar ruangan dengan sangat leluasa. Dan menurut penjelasannya pada
saat itu, permainan ini dapat juga dimainkan oleh banyak pemain. Tidak ada
batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalam permainan tersebut.
Sedangkan sasaran dari permainan ini adalah mempertahankan bola agar tetap
bergerak melewati net yang tinggi, dari satu wilayah ke wilayah lain (wilayah
lawan).

B. Sejarah Perkembangan Bola Voli Di Indonesia

Indonesia mengenal permainan bola voli sejak tahun 1902 pada zaman
penjajahan Belanda.Guru-guru pendidikan jasmani didatangkan dari Negeri
Belanda untuk mengembangkan olahraga umumnya dan bola voli khususnya.Di
samping guru-guru pendidikan jasmani, tentara Belanda banyak andilnya dalam
pengembangan permainan bola voli di Indonesia, terutama dengan bermain di
asrama-asrama, dilapangan terbuka dan mengadakan pertandingan antar kompeni-
kompeni Belanda sendiri.

Permainan bola voli di Indonesia sangat pesat di seluruh lapisan


mayarakat, sehingga timbul klub-klub di kota besar di seluruh Indonesia. Dengan
dasar itulah maka pada tanggal 22 januari 1955 PBVSI (persatuan bola voli

12
seluruh indonesia) didirikan di Jakarta bersamaan dengan kejuaraan nasional yang
pertama.

PBVSI sejak itu aktif mengembangkan kegiatan-kegiatan baik ke dalm


maupun ke luar negeri sampai sekarang. Perkembangan permainan bola voli
sangat menonjol saat menjelang Asian Games IV 1962 dan Ganefo I 1963 di
Jakarta, baik untuk pria maupun untukwanitanya. Pertandingan bola voli masuk
acara resmi dalam PON II 1951 di Jakarta dan POM I di Yogyakarta tahun 1951.
setelah tahun 1962 perkembangan bnola voli seperti jamur tumbuh di musim
hujan banyaknya klub-klub bola voli di seluruh pelosok tanah air.Hal ini terbukti
pula dengan data-data peserta pertandingan dalam kejuaran nasional. PON dan
pesta-pesta olahraga lain, di mana angka menunjukkan peningkatan jumlahnya.
Boleh dikatakan sampai saat ini permainan bola voli di Indonesia menduduki
tempat ketiga setelah sepak bola dan bulu tangkis.Untuk pertama kalinya dalam
sejarah perbolavolian Indonesia, PBVSI telah dapat mengirimkan tim bola voli
yunior Indonesia ke kejuaraan Dunia di Athena Yunani yang berlangsung dari
tanggal 3-12 september 1989. tim bola voli yunior putra Indonesia ini dilatih oleh
Yano Hadian dengan dibantu oleh trainer Kanwar, serta pelatih dari Jepang
Hideto Nishioka, sedangkan pelatih fisik diserahkan kepada Engkos Kosasih dari
bidang kepelatihan PKON (pusat kesehatan olahraga nasional) KANTOR
MENPORA. Dalam kejuaraan dunia bola voli putra tersebut, sebagai juaranya
adalah :

.
1. UniSovyet
2. Jepang
3. Brazil
4. Bulagaria
5. Kuba
6. Yunani
7. Polandia

13
Sedangkan Indonesia sendiri baru dapat menduduki urutan ke 15.Dalam
periode di bawah pimpinan ketua Umum PBVSI Jendral (Pol) Drs.
MochamadSanusi, perbolavolian makinmeningkat baik dari jumlahnya
perkumpulan yang ada maupun dari lancarnya system kompetisi yang
berlangsung,; sampai dengan kegiatan yang dilakukan baik di dalam maupun di
luar negeri.

14
BAB V

SARANA PERMAINAN BOLA VOLI

A. Lapangan bola voli

Gambar 2 : Denah Lapangan Voli

1. Panjang Lapangan : 18 m
2. Lebar Lapangan : 9 m
3. Lebar Garis : 5 cm

B. Net/ Jaring

15
1. Panjang Net : 9,5 m
2. Lebar Net : 1 m
3. Mata Jaring : 10 cm
4. Tinggi tiang Putera : 2,43 m
5. Tinggi tiang Puteri : 2,24 m
6. Antene rood line : 10 cm
7. Tinggi/panjang antene : 1,80 m
8. Garis tengah diameter : 1 cm

C. Bola

1. Keliling : 65-67 cm
2. Berat bola : 250-280 gram
3. Tekanan udara : 0,48-0,52 kg/cm
4. Jalur bola : 12-18 jalur

16
BAB VI

TEKNIK DASAR BOLA VOLI

A. Macam- macam dan Pelaksanaan Teknik Passing

1. Passing Bawah

a) Cara pelaksanaannya :

1. Pemain melakukan sikap siap.


2. Kedua tangan rapat dan dijulurkan lurus kedepan, kedua lengan
membuat sudut 45º dengan badan.

17
3. Sikap tubuh semakin merendah dengan menurunkan sudut lutut dari
135º menjadi 45º.
4. Tungkai mulai dijulurkan keatas agak kedepan, bola mengenai lengan
bawah yang terjulur lurus. Tungkai dijulurkan sampai berjingkat dan
tangan tidak boleh melewati bahu.
5. Kembali kepada sikap siap.

b) Macam-macam passing bawah :

1. Pass Bawah dua Tangan


2. Pass Bawah Satu Tangan
3. Pass Bawah Bergulir Kesamping
4. Pass Bawah Setengah Bergulir Kebelakang
5. Pass Bawah Meluncur Kedepan

2. Passing Atas

a) Cara pelaksanaannya :

Pada dasarnya pass atas adalah bola tangkap diatas, sentuhkan


kekening dan lontarkan kembali keatas, tetapi karena proses gerakan tersebut
dilakukan dengan sangat cepat, maka bola terlihat seperti dipantulkan.

1. Pemain melakukan sikap siap.


2. Badan dijulurkan keatas dengan meluruskan tungkai, bersamaan
dengan menjulurkan kedua tangan keatas, sikap jari seperti hendak
merangkum bola.
3. Tungkai ditekuk kembali sampai lutut membuat sudut 135º, posisi
lengan ditekuk didepan muka diatas kening dan bola disentuh oleh
ujung jari² tangan.
4. Tungkai dijulurkan kembali sampai berjingkat dan bola
dilambungkan kedepan atas dengan jari dan bantuan lengan yang
digerakkan sampai lurus keatas.

18
5. Kembali kepada sikap siap.

b) Macam-macam passing atas :


1. Pass Atas Normal
2. Pass Atas Setengah Bergulir Kebelakang
3. Pass Atas Bergulir Kesamping
4. Pass Atas Meloncat

B. Macam- macam dan Pelaksanaan Teknik Servis

1. Underhand Service

a) Pemain berdiri menghadap net , kaki kiri didepan kaki kanan, lengan kiri
dijulurkan kedepan dan memegang bola (ini untuk pemain tangan kanan,
bagi pemain tangan kiri sebaliknya).
b) Bola dilempar rendah keatas , berat badan bertumpu pada kaki sebelah
belakang, lengan yang bebas digerakkan kebelakang dan diayunkan
kedepan dan memukul bola. Sementara berat badan dipindahkan kekaki
sebelah depan.
c) Bola dipukul dengan telapak tangan terbuka, pergelangan tangan kaku dan
kuat. Gerakan terakhir adalah memindahkan kaki yang dibelakang
kedepan.

2. Macam-macam Underhand Service

a) Back Spin Underhand Serve : Bola berputar kebelakang.


b) Top Spin (Cutting) Underhand Serve : Bola berputar keatas.
c) Inside Spin Underhand Serve : Bola berputar
kedalam.
d) Outside Spin Underhand Serve : Bola berputar keluar.

19
C. Overhead Service

1. Pemain berdiri dengan kaki kiri berada lebih kedepan dan kedua lutut agak
ditekuk Tangan kiri dan kanan bersama-sama memegang bola, tangan kiri
menyangga bola sedangkan yang kanan memegang bagian atas bola.
2. Bola dilambungkan dengan tangan kiri keatas sampai ketinggian ± 1m
diatas kepala didepan bahu, dan telapak tangan kanan segera ditarik
kebelakang atas kepala dengan telapak menghadap kedepan, berat badan
dipindahkan kekaki sebelah belakang.
3. Setelah tangan berada dibelakang atas kepala dan bola berada sejangkauan
tangan pemukul, maka bola segera dipukul dengan telapak tangan, lengan
harus tetap lurus dan seluruh tubuh ikut bergerak.
4. Bola dipukul dan diarahkan dengan gerakan pergelangan tangan, berat
badan dipindahkan kekaki sebelah depan. Gerakan lengan terus
dilanjutkan sampai melewati paha yang lainnya.

D. Macam-macam Overhead Service

1. Top Spin Overhead Serve : Bola berputar keatas.


2. Inside Spin Overhead Serve : Bola berputar kedalam.
3. Outside Spin Overhead Serve : Bola berputar keluar.
4. Drive Overhead Serve : Bola berputar keatas.

E. Floating Service

a) Frontal Floating Service : Bola mengapung kekiri & kekanan.

20
1. Bola dipegang setinggi kepala, lengan hampir lurus. Lengan yang
memukul ada dalam posisi lurus atau tertekuk sedikit, ditarik
kebelakang sebelum melempar bola.
2. Bola dilempar rendah, bagian atas tubuh tidak bergerak, pergelangan
tangan harus tetap kaku. Bagian tengah bola dipukul dengan bagian
bawah telapak tangan atau dengan tangan digenggam. Bola dipukul
disebelah depan tubuh pemain dan tidak ada gerakan lanjutan

b) Side Floating Service : Bola mengapung kearah vertical.

1. Pemain berdiri dengan kedua kaki menghadap sisi lapangan. Bola


dipegang dengan lengan menjulur kira² setinggi kepala. Lengan
pemukul diayun kebelakang agak kesisi. Berat badan ditempatkan
dikaki belakang, dengan kedua lutut ditekuk sedikit.
2. Lengan diangkat dengan gerakan melingkar, bola dilempar rendah.
Lengan dijulurkan dan bagian tengah badan bola dipukul dengan
tangan tergenggam, sewaktu bola itu melambung tinggi didepan tubuh
pemain. Bagian tubuh berputar sedemikian rupa sampai menghadap
net, berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan.
3. Kontak dengan bola singkat sekali, lengan dan tangan yang digunakan
memukul berhenti sebentar sesudah mengadakan kontak dengan bola,
kemudian gerakan diteruskan sedemikian rupa sehingga lengan
terayun kebawah melewati kaki yang satunya.

c) Jump Service

Jump Serve merupakan salah satu senjata ampuh untuk


mengacaukan serangan kombinasi lawan, sebuah team memerlukan
minimal 2 s/d 3 orang jump server yang dapat mengacaukan irama
permainan lawan.

Keuntungan menggunakan jump serve adalah :

21
1. Dapat menjatuhkan mental lawan
2. Mempersulit lawan untuk membangun serangan
3. Memudahkan blocker untuk melakukan bendungan
4. Memudahkan kerja defender

d) Teknik Jump Serve :

1. Awalan ±4 langkah, hal ini untuk mendapatkan power yang cukup.


2. Lompat pada langkah ke 4 diluar garis belakang dan jatuh didalam
lapangan.
3. Lemparan tidak dari belakang tetapi dari samping badan agar dapat
terlihat dan mudah mengontrol putaran bola kedepan.
4. Ayunan tangan sama seperti melakukan Spike Bola Tinggi (Open
Spike).
5. Step ketiga baru bola dilempar keatas, setelah melakukan step sekali
lagi, server meloncat dan memukul bola.
6. Gerakan harus harmonis dan berkesinambungan dan konsisten seperti
gerakan spike, tidak terpatah-patah.

F. Macam- macam dan Pelaksanaan Teknik Smash

Proses melakukan smash dapat dibagi menjadi : Awalan, Tolakan,


Meloncat, Memukul Bola dan Mendarat.

1. Awalan

Berdiri dengan salah satu kaki dibelakang sesuai dengan kebiasaan


individu (tergantung smasher normal atau smasher kidal). Langkahkan kaki
satu langkah kedepan (pemain yang baik, dapat mengambil ancang² sebanyak 2
sampai 4 langkah), kedua lengan mulai bergerak kebelakang, berat badan
berangsur² merendah untuk membantu tolakan.

2. Tolakan

22
Langkahkan kaki selanjutnya, hingga kedua telapak kaki hampir
sejajar dan salah satu kaki agak kedepan sedikit untuk mengerem gerak
kedepan dan sebagai persiapan meloncat kearah vertical. Ayunkan kedua
lengan kebelakang atas sebatas kemampuan, kaki ditekuk sehingga lutut
membuat sudut ±110º, badan siap untuk meloncat dengan berat badan lebih
banyak bertumpu pada kaki yang didepan.

3. Meloncat

Mulailah meloncat dengan tumit & jari kaki menghentak lantai dan
mengayunkan kedua lengan kedepan atas saat kedua kaki mendorong naik keatas.
Telapak kaki, pergelangan tangan, pinggul dan batang tubuh digerakkan serasi
merupakan rangkaian gerak yang sempurna. Gerakan eksplosif dan loncatan
vertikal.

4. Memukul Bola

Jarak bola didepan atas sejangkauan lengan pemukul, segera


lecutkan lengan kebelakang kepala dan dengan cepat lecutkan kedepan
sejangkauan lengan terpanjang dan tertinggi terhadap bola. Pukul bola secepat
dan setinggi mungkin, perkenaan bola dengan telapak tangan tepat diatas
tengah bola bagian atas. Pergelangan tangan aktif menghentak kedepan
dengan telapak tangan & jari menutup bola. Setelah perkenaan bola lengan
pemukul membuat gerakan lanjutan kearah garis tengah badan dengan
diikuti gerak tubuh membungkuk. Gerak lecutan lengan, telapak tangan, badan,
tangan yang tidak memukul dan kaki harus harmonis dan eksplosif untuk
menjaga keseimbangan saat berada diudara. Pukulan yang benar akan
menghasilkan bola keras & cepat turun kelantai.

5. Mendarat

Mendarat dengan kedua kaki mengeper. Lutut lentur saat mendarat


untuk meredam perkenaan kaki dengan lantai, mendarat dengan jari² kaki

23
(telapak kaki bagian depan) dan sikap badan condong kedepan. Usahakan
tempat mendarat kedua kaki hampir sama dengan tempat saat meloncat.

G. Macam-macam Smash.

Gambar :
Aksi pukalan Smash dan Blok pada Bola voli

a) Open

 Pemukul melakukan gerak awalan setelah bola lepas dari tangan


pengumpan, bola dipukul dipuncak loncatan dan jangkauan lengan yang
tertinggi.

b) Semi

 Setelah bola lepas dipasing kearah pengumpan, pemukul harus mulai


bergerak perlahan kedepan dengan langkah tetap menuju kearah
pengumpan. Begitu pengumpan menyajikan bola dengan ketinggian 1m

24
ditepi atas net maka secepatnya pemukul meloncat keatas dan memukul
bola. Disini kecepatan gerak harus lebih cepat dari pada smash dengan
bola Open

c) Quick

 Begitu melihat bola pasing ke pengumpan, maka pemukul melakukan


awalan secepat mungkin, dengan langkah yang panjang. Timing meloncat
sebelum bola diumpan dengan jarak satu jangkauan lengan pemukul
dengan bola yang akan diumpan. Pemukul melayang dengan tangan siap
memukul, pengumpan menyajikan bola tepat didepan tangan pemukul.
Lakukan pukulan dengan secepat²nya, gerakan pergelangan tangan yang
cepat sangat baik hasilnya. Loncatan smasher vertikal, jagalah
keseimbangan badan pada saat melayang.

d) Straight

 Smasher sebelum melakukan gerakan awalan, terlebih dahulu bergerak


kearah luar lapangan mendekati tiang net, smasher melakukan awalan
bergerak arah paralel dengan jaring. Begitu bola sampai dibatas tepi jaring
dengan ketinggian optimal bola, segeralah melompat dan langsung
memukul secepatnya. Proses menjalankan teknik ini lebih cepat
dibandingkan smash dengan bola semi.

e) Drive

 Smash ini biasanya digunakan oleh pemain untuk bola jauh dari net, saat
meloncat smasher agak dekat dibawah bola, berbeda dengan saat meloncat
pada smash normal. Bola yang akan di smash terletak diatas kanan bahu
lengan pemukul. Gerak lecutan tangan dari depan atas badan diputarkan

25
kearah yang berlawanan dengan arah jarum jam, telapak tangan
membentuk cekungan seperti sendok. Cambukan keras, perkenaan bola
dibagian belakang kearah bagian muka dengan telapak tangan, aktifkan
gerakan pergelangan tangan . Gerakan cambukan harus dibantu oleh otot²
perut, samping dan bahu. Akibat cambukan kurve jalan bola akan panjang
dan putaran bola menjauhi net, bola bergerak dengan cepat dan tajam.

f) Dummy

 Pemain melakukan gerakan sama dengan pada waktu hendak melakukan


smash, tetapi pada waktu kontak dengan bola, bola tidak dipukul
melainkan disentuh saja dengan jari tangan. Lengan pemukul tetap
bergerak dan dengan gerakan jari pemukul mengarahkan bola ketempat
yang tidak terjaga ditempat lawan. Bola dapat dilambungkan pendek atau
panjang tergantung pada situasi.

g) Bola 3 meter

 Smash ini adalah serangan yang dilakukan dari belakang garis serang,
pemukul yang berfungsi sebagai pemain belakang pada saat tolakan tidak
boleh menginjak atau melewati garis serang, tetapi pada saat mendarat
boleh saja jatuh didalam garis serang.

h) Kijang

 Biasanya umpan bola back, pemukul melakukan langkah panjang dan naik
dengan tolakan loncatan menggunakan satu kaki, pemukul tangan kanan
menolak dengan kaki kiri.

i) Double Step

26
 Smash dengan menggunakan gerak tipu, disini pemukul melakukan dua
kali gerakan untuk melakukan tolakan meloncat. Tolakan pertama hanya
berupa tipuan untuk mengecoh block, baru pada tolakan kedua pemukul
meloncat dan melakukan serangan.

j) Step L

 Smash ini hampir sama dengan smash normal, tetapi gerakan awalan
berbeda. Pemukul melangkah kedepan, kemudian melakukan langkah
kesamping sebelum tolakan, baru kemudian melompat naik untuk
melakukan serangan.

27
BAB 3

SISTEM PERTANDINGAN

28
Gambar : Skema Rotasi Pemain Voli

a. Sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri


dari 8 tim dan akan disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masing
group terdiri dari 4 (empat) tim.
b. Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 6 pemain inti yang bermain di
lapangan dan 4 pemain cadangan.
c. Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung
tidak dibatasi.
d. Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu
anggota tim sedang bermain untuk cabang olahraga yang lain.
e. Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.
f. Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang
bersangkutan akan dianggap kalah.
g. Setiap pertandingan berlangsung 3 babak (best of three), kecuali pada 2
babak sudah di pastikan pemenangnya maka babak ke tiga tidak perlu
dilaksanakan.

29
h. Sistem hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila poin peserta
seri (24-24) maka pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yg pertama
kali unggul dengan selisih 2 poin akan memenangi pertandingan.
i. Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila
ada dua tim atau lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group
dan runner-up akan dilihat dari kualitas angka pada tiap-tiap set yang
dimainkan.

j. Kesalahan meliputi:

1. Pemain menyentuh net atau melewati garis batas tengah lapangan


lawan.
2. Tidak boleh melempar ataupun menangkap bola. Bola voli harus di
pantulkan tanpa mengenai dasar lapangan.
3. Bola yang dipantulkan keluar dari lapangan belum dihitung sebagai
out sebelum menyentuh permukaan lapangan.
4. Pada saat servis bola yang melewati lapangan dihitung sebagai
poin bagi lawan, begitu juga sebaliknya penerima servis lawan
yang membuat bola keluar dihitung sebagai poin bagi lawan.
5. Seluruh pemain harus berada di dalam lapangan pada saat serve
dilakukan.
6. Pemain melakukan spike di atas lapangan lawan.
7. Seluruh bagian tubuh legal untuk memantulkan bola kecuali
dengan cara menendang.
8. Para pemain dan lawan mengenai net 2 kali pada saat memainkan
bola dihitung sebagai double faults.

k. Setiap team diwajibkan bertukar sisi lapangan pada saat setiap babak
berakhir. Dan apabila dilakukan babak penetuan (set ke 3) maka tim yang
memiliki nilai terendah boleh meminta bertukar lapangan sesaat setelah
tim lawan mencapai angka 13.

30
l. Time out dilakukan hanya 1 kali dalam setiap babak dan berlangsung
hanya 1 menit.
m. Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti
peraturan internasional.

31

Anda mungkin juga menyukai