Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KEBUGARAN JASMANI

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

NAMA :M.SAHIBUL ILMI


KELAS : IX C

MtsN 7 HST

ABSTRAK
Dalam era serba canggih ini setiap kegiatan manusia telah dibantu oleh teknologi.
Semakin canggih teknologi semakin mudah pula pekerjaan manusia. Untuk menjaga pola
hidup manusia yang tidak seimbang kita harus selalu rutin berolahraga. Salah satunya dengan
menjaga kebugaran jasmani.

Kebugaran Jasmani yaitu alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan


Kesehatan, dan juga upaya untuk meningkatkan dan mengembangkan kesehatan dan
kebugaran tubuh.

Semua bentuk kegiatan manusia memerlukan dukungan kemampuan fisik, oleh karena
itu kemampuan fisik merupakan faktor dasar ( fundamental factor ) untuk setiap aktivitas
manusia. Untuk menjalankan tugas sehari-hari, seseorang minimal memiliki kemampuan fisik
yang selalu mampu mendukung tuntutan aktivitas itu dan lebih baik lagi bila memiliki
kemampuan cadangannya yang bertingkat-tingkat itu adalah kemampuan jasmani / kondisi
fisik dan beratnya tugas yang harus dilakukan.

Sesungguhnya bergerak adalah kebutuhan dasar bagi manusia seperti halnya makan
dan minum, karena dengan bergerak manusia mencapai beberapa tujuan seperti pertumbuhan
fisik, perkembangan mental dan sosial. Penyakit kurang gerak ( Hipokinetik ) adalah
ditimbulkan karena ulah manusia itu sendiri, karena manusia itu ingin bisa hidup nyaman dan
ringan, serta ditunjang oleh perkembangan teknologi. Pada tahun 1960-an , penyakit ini
melada beberapa negara seperti USA, Jepang, Jerman, dan Inggris. Beberapa gejala yang
nampak seperti fisknya tambah banyak lemak dan derajat kebugaran jasmani dibawah normal
serta kecendrungan mengidap penyakit jantung dan paru-paru.
Kata kunci : Menjaga pola hidup, Kesehatan dan kebugaran tubuh, Bergerak.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Identifikasi Masalah


Kebugaran jasmani merupakan hal yang sudah populer di kalangan masyarakat saat
ini. Kebugaran jasmani sangat penting dalam menunjang aktivitas kehidupan sehari-hari, akan
tetapi nilai kebugaran jasmani tiap-tiap orang berbeda-beda sesuai dengan tugas/profesi
masing-masing.

Kebugaran jasmani terdiri dari komponen-komponen yang dikelompokkan menjadi


kelompok yang berhubungan dengan kesehatan ( Health Related Physical Fitness) dan
kelompok yang berhubungan dengan keterampilan ( Skill Related Physical Fitness).

Seseorang yang memilik kasegaran jasmani yang baik dapat diartikan cukup
mempunyai kesanggupan untuk melakukan pekerjaannya dengan efisien tanpa menimbulkan
kelelahan yang berarti, sehingga masih memiliki sisa tenaga untuk mengisi waktu luangnya
dan tugas-tugas mendadak lainnya. Bisa dikatakan pula bahwa tingkat kesegaran jasmani
yang baik memberikan seseorang kesanggupan pada seseorang untuk menjalankan hidup
yang produktif dan dapat menyesuaikan diri pada tiap pembebanan yang banyak. Komponen
kesegaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan, terdiri dari daya tahan jantung dan
paruparu, komposisi tubuh, fleksibilitas, kekuatan dan daya tahan otot. Sedangkan komponen
kesegaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan, meliputi: daya ledak, kecepatan,
kelincahan, koordinasi, kecepatan, reaksi dan keseimbangan.

Berdasarkan beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kesegaran jasmani dapat
diartikan sebagai kemampuan fisik untuk melakukan tugas pekerjaan sesuai dengan
bidangnya tanpa mengalami kelelahan yang berlebih dan mendapat pemulihan yang cepat
seperti pada saat belum melakukan aktivitas.

1. 2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Kebugaran Jasmani ?
2. Apa tujuan Kebugaran Jasmani ?
3. Apa saja komponen-komponen Kebugaran Jasmani ?
4. Bagaimana daya tahan jantung dan paru-paru ?
5. Bagaimana daya tahan otot dan kelenturan (fleksibilitas) ?
6. Bagaimana kekuatan otot ?
7. Bagaimana komposisi tubuh ?
8. Bagaimana tes dan pengukuran Kebugaran Jasmani ?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk memahami pengertian kebugaran jasmani
2. Untuk memahami tujuan kebugaran jasmani
3. Untuk mengetahui komponen-komponen kebugaran jasmani
4. Untuk mengetahui daya tahan jantung dan paru-paru
5. Untuk mengetahui daya tahan otot dan kelenturan
6. Untuk mengetahui kekuatan otot
7. Untuk memahami komposisi tubuh
8. Untuk mengetahui tes dan pengukuran kebugaran jasmani
BAB II
PEMBAHASAN
Kajian Teori

2.1 Pengertian Kebugaran Jasmani


• Kebugaran Jasmani adalah kemampuan seseorang dalam menyelesaikan segala bentuk
kegiatan fisik dalam sehari-hari yang membutuhkan 3 unsur inti. Ketiga unsur inti
tersebut adalah daya tahan, fleksibilitas, dan kekuatan. (Rusli Lutan)
• Kebugaran jasmani adalah kemampuan fisik dari seseorang dalam melakukan adaptasi
terhadap beberapa kegiatan sehari-hari tanpa merasakan rasa capek dan lelah.
(Muhajir)
• Kebugaran jasmani adalah kemampuan dari manusia dalam melakukan kegiatan
dalam kehidupan sehari-hari dan masih tetap memiliki tenaga cadangan untuk
melakukan kegiatan tambahan (Djoko Pekik Irianto).

Berdasarkan definisi – definisi di atas; dapat disimpulkan bahwa pengertian kebugaran


jasmani adalah kemampuan manusia untuk menjalani aktivitas sehari – hari tanpa mengalami
kelelahan yang berarti.

2. 2 Tujuan Kebugaran Jasmani

Tujuan utama dari latihan kebugaran jasmani adalah untuk mempertahankan


danmeningkatkan tingkat kebugaran jasmani. Unsur-unsur kebugaran jasmani yang
berhubungan dengan konsep kebugaran jasmani dalam kehidupan sehari-hari terdiri dari
kekuatan, kelenturan dankeseimbangan.Bentuk- bentuk latihan kekuatan, kelenturan, dan
keseimbangan yang dapatdilakukan dengan cara yang mudah dan murah, namun
menghasilkan kebugaranyang maksimal apabila dilakukan dengan benar, teratur, dan dalam
jangka waktuyang lama.

2. 3 Komponen-komponen Kebugaran Jasmani


1. Kekuatan (Streght)
Kekuatan adalah kemampuan otot ketika digunakan untuk menerima beban sewaktu
melakukan aktivitas atau melakukan kerja. Kekuatan otot , baik otot lengan ataupun otot kaki,
dapat diperoleh dari latihan yang kontinyu dengan beban berat dan frekuensi sedikit. Latihan
angkat beban dapat digunakan untuk melatih kekuatan otot lengan. Jika beban yang Anda
gunakan tersebut hanya dapat diangkat 8-12 kali saja. Berikut adalah contoh latihan dari
latihan untuk meningkatkan kekuatan atau latihan strength:

• Squat jump – latihan ini dapat menambah kekuatan otot tungkai dan otot perut Anda.
• Push up – latihan ini dapat menambah kekuatan otot lengan.
• Sit up – selain dapat mengecilkan perut, latihan ini juga dapat membuat otot perut
Anda menjadi semakin kuat.
• Angkat beban – latihan ini digunakan untuk melatih kekuatan otot lengan. Lakukan
latihan tersebut dengan frekuensi sedikit saja.
• Back up – sama halnya seperti sit up, back up dapat membantu meningkatkan
kekuatan otot perut Anda.

2. Daya Tahan (Endurance)

Daya tahan adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan sistem jantung,


paruparu atau sistem pernapasan, dan peredaran darahnya secara efektif dan efisien untuk
menjalankan kerja secara terus menerus dan tidak pernah berhenti. Berkebalikan dengan
latihan kekuatan, daya tahan dapat dilatih dengan beban yang tidak terlalu berat, namun
dengan frekuensi yang lama dan dalam durasi waktu yang lama pula.

Contoh latihan untuk kebugaran jasmani bagian daya tahan antara lain adalah lari minimal 2
km, lari minimal 12 menit, lari multistage, angkat beban dengan berat yang ringan namun
pengulangan dan jumlahnya diperbanyak serta lari naik turun bukit atau tanjakan dan turunan.
3. Daya Otot (Muscular Power)

Pengertian dari daya otot adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan kekuatan
maksimum yang dikeluarkan dalam waktu yang sangat singkat. Selain itu, hal ini dapat juga
dihubungkan dengan sistem anaerobik dalam proses pemenuhan sebuah energi. Daya otot
dapat juga disebut daya ledak otot atau dalam bahasaIinggrisnya adalah explosive power.

Latihan yang dapat menambah daya otot contohnya antara lain adalah:

• vertical jump atau gerakan meloncat ke atas, dapat melatih daya ledak otot tungkai.
• front jump atau gerakan meloncat ke depan, dapat juga melatih daya ledak otot
tungkai.
• side jump atau gerakan meloncat ke samping, melatih explosive power dari otot
tungkai.

4. Kecepatan (Speed)

Kecepatan atau biasa juga disebut speed merupakan kemampuan seseorang untuk
mengerjakan gerakan secara kontinyu atau terus menerus dalam bentuk yang sama dengan
waktu yang pendek atau relatif singkat. Kecepatan sangat dibutuhkan dalam olahraga lari
pendek 100 meter dan lari pendek 200 meter. Kecepatan dalam hal ini lebih mengarah pada
kecepatan otot tungkai dalam bekerja.

Contoh latihannya :

• Lari cepat 50 m Lari cepat 100 m


• Lari cepat 200 m.

5. Daya Lentur (Flexibility)

Daya lentur atau sering disebut dengan flexibility adalah tingkat penyesuaian
seseorang pada segala aktifitas kerja secara efektif dan efisiens dengan cara penguluran tubuh
yang baik. Jika seseorang memiliki kelenturan yang baik, maka orang tersebut akan dapat
terhindar dari cidera. Cidera bukan hanya dialami oleh seseorang yang berolahraga saja, tetapi
juga dapat terjadi pada semua orang yang melakukan aktivitas fisik secara tiba-tiba. Misalnya
saja mengambil gelas yang akan jatuh, jika orang itu lentur maka kecepatan dan ketepatan
mengambil gelas tersebut tidak akan menimbulkan cidera. Contoh latihan atau olahraga untuk
meningkatkan daya lentur antara lain adalah yoga, senam dan renang.

6. Kelincahan (Agility)

Kelincahan adalah kemampuan seseorang merubah posisi pada area tertentu. Misalnya
saja bergerak dari depan ke belakang lalu kembali ke depan, selain itu dari kiri ke kanan atau
dari samping ke depan, hingga dari kiri ke tengah kemudian ke depan dan sebagainya.
Olahraga yang sangat mengandalkan kelincahan adalah olahraga bulu tangkis. Atlet
bulutangkis dituntut untuk dapat mengambil shuttlecock di manapun yang lawan arahkan asal
masih masuk dalam garis lapangan. Sehingga atlet bulutangkis selain dituntut untuk memiliki
teknik yang baik, kelincahan juga merupakan salah satu faktor yang paling penting.
Kelincahan dapat dilatih dengan lari cepat dengan jarak sangat dekat, kemudian berganti arah.

Contoh latihannya adalah :

• Lari zig-zag
• Lari bolak-balik 5 m dan 10 m
• Lari angka 8
• Kombinasi lari bolak-balik dengan lari zig-zag

7. Koordinasi (Coordination)

Koordinasi adalah kemampuan seseorang mengintegrasikan berbagai gerakan yang


berbeda dan mampu mengkoordinasikan seluruh bagian tubuh dengan baik.Contoh latihan
dari komponen kebugaran jasmani bagian koordinasi adalah memantulkan bola tenis ke
tembok dengan tangan kanan kemudian menangkapnya lagi dengan tangan kiri begitu juga
sebaliknya.

8. Keseimbangan (Balance)

Keseimbangan merupakan kemampuan seseorang mengendalikan tubuh sehingga


gerakan-gerakan yang dilakukan dapat dimunculkan dengan baik dan benar. Senam
merupakan salah satu cabang olahraga yang sangan mengandalkan balance atau
keseimbangan ini. Contoh latihan untuk meningkatkan keseimbangan antrala lain adalah
berjalan di atas balok kayu selebar 10 cm yang memiliki ukuran panjang 10 meter, berdiri
dengan satu kaki jinjit atau juga dengan sikap lilin.
9. Ketepatan (Accuracy)

Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan gerak-gerak bebas


tubuh terhadap suatu sasaran. Beberapa contoh olahraga yang membutuhkan keakuratan ini
adalah memanah, bowling, sepak bola dan basket. Sepak bola membutuhkan ketepatan ketika
menendang bola ke gawang lawan, begitu pun dengan bowling dan memanah yang memiliki
target sasaran. Sedangkan bola basket membutuhkan ketepatan ketika memasukkan bola ke
ring lawan.

Contoh latihan untuk meningkatkan ketepatan antara lain adalah:

• melempar bola tenis ke tembok, sebelumnya tembok telah diberi sasaran atau diberi tanda
terlebih dahulu.
• untuk lebih spesifik, langsung saja melatih ketepatan dengan memasukkan bola ke ring lawan
untuk olahraga bola basket.
• untuk sepak bola dengan latihan menendang bola ke gawang yang dijaga oleh seorang
penjaga gawang agar keakuratan lebih dapat diperhitungkan dan memiliki tantangan.

10. Reaksi (Reaction)

Reaksi adalah kemampuan seseorang untuk segera bertindak dan menanggapi


rangsangan yang ditangkap oleh indera. Salah satu latihan yang dapat meningkatkan reaksi
adalah olahraga tangkap bola.

2. 4 Daya Tahan Jantung dan Paru-paru

Daya tahan jantung-paru adalah kemampuan jantung untuk memompa darah dan
paruparu untuk melakukan respirasi (exhale dan inhale) dan kerja kontraksi otot dalam waktu
yang lama secara terus menerus tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan segara pulih asal
dalam waktu yang singkat. Daya tahan jantung paru sangat penting untuk menunjang kerja
otot dengan mengambil oksigen dan menyalurkannya ke seluruh jaringan otot yang sedang
aktif sehingga dapat digunakan untuk proses metabolisme tubuh. Kemampuan jantung, paru
dan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal pada waktu kerja dalam mengambil O2
secara maksimal (VO2 maks) dan menyalurkannya keseluruh tubuh terutama jaringan aktif
sehingga dapat digunakan untuk proses metabolisme tubuh. Pengukuran daya tahan
jantungparu dapat dilakukan melalui test lari 2,4 Km (12 menit), Bangku Harvard test, dan
Ergocycles test.

2. 5 Daya Tahan Otot dan Kelenturan

Daya tahan otot adalah kapasitas sekelompok otot untuk melakukan kontraksi yang
beruntun atau berulang-ulang terhadap suatu beban submaksimal dalam jangka waktu
tertentu. Daya tahan otot bermanfaat untuk mengatasi kelelahan. Pengukuran daya tahan otot
dilakukan melalui Push up test, Sit up test. Daya tahan otot mengacu pada suatu kelompok
otot yang mampu untuk melakukan kontraksi yang berturut-turut, atau mampu
mempertahankan suatu kontraksi statis untuk jangka waktu lama. Contohnya, atlet yang
melakukan push-up atau seorang ibu yang mengulek sambal.

kelenturan selalu dikaitkan dengan ruang gerak sendi dan elastisitas otot-otot, tendon
dan ligament. Dengan demikian orang yang lentur adalah yang memiliki ruang gerak luas
dalam sendi-sendinya dan yang mempunyai otot yang elastis. Kelentukan (fleksibilitas)
adalah kemampuan tubuh untuk melakukan gerak melalui ruang gerak sendi atau ruang gerak
tubuh secara maksimal tanpa dipengaruhi oleh suatu paksaan atau tekanan. Kelenturan gerak
tubuh pada persendian tersebut, sangat dipengaruhi oleh : elastisitas otot, jenis sendi, struktur
tulang, jaringan sekitar sendi, tendon dan ligamen di sekitar sendi serta kualitas sendi itu
sendiri. Terkait dengan kesehatan, maka kelenturan merupakan salah satu parameter atau
tolok ukur kesembuhan akibat cedera dan penyakit-penyakit sistem muskuloskeletal. Puncak
kelenturan terjadi pada akhir masa pubertas.

Kelenturan penting pada setiap gerak tubuh karena meningkatkan efisiensi kerja otot dan
dapat mengurangi cedera (orang yang kelenturannya tidak baik cenderung mudah mengalami
cedera). Pengukuran kelentukan dilakukan dengan melakukan duduk tegak depan (Sit and
reachTest) Flexometer. Kelenturan menurut Kirkendall dkk (1980:248) adalah kemampuan
tubuh atau bagian-bagian tubuh untuk melakukan berbagai gerakan dengan leluasa dan
seimbang antara kelincahan dan respon keseimbangan. Secara umum, suhu badan dan usia
sangat mempengaruhi luasnya gerakan bagian-bagian tubuh. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa kelenturan adalah ukuran kemampuan seseorang yang mempunyai ruang
gerak yang luas dalam sendi-sendinya dan yang mempunyai otot-otot yang elastis.
2. 6 Kekuatan Otot

Kekuatan otot adalah tenaga, gaya atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau
sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Seseorang mungkin memiliki
kekuatan pada bagian otot tertentu namun belum tentu memiliki pada bagian otot lainnya.
Pada pengukuran kekuatan otot, yang diukur adalah kekuatan kontraksi volunter maksimal
(maximal voluntary contraction-MVC), di mana kekuatan otot harus maksimal dan kontraksi
tidak terjadi akibat rangsangan eksternal tetapi benar-benar secara suka rela (volunter atau
voluntary). Kekuatan otot dapat diukur menggunakan dinamometer.

2.7 Komposisi Tubuh

Komposisi tubuh (body composition)adalah persentase (%) lemak dari berat badan
total dan Indeks Massa Tubuh (IMT).digambarkan dengan berat badan tanpa lemak dan berat
lemak. Berat badan tanpa lemak terdiri dari massa otot, tulang dan organ-organ tubuh.
Masing-masing unsur tersebut memiliki komposisi sebagai berikut :

- Massa otot : 40 – 50%


- Tulang : 16 – 18%
- Organ-organ tubuh : 29 – 39%

Komposisi tubuh memberi bentuk pada tubuh. Pengukuran dilakukan melalui Skinfold
callipers, IMT, IMT = (Berat Badan Dalam kg : Tinggi Badan Dalam M2). Obesitas pada
anak-anak disebabkan oleh : hipeplasi dan hipertropi sel adiposit serta input berlebihan
sedangkan obesitas pada orang dewasa oleh : hiperplasi dan hipertropi sel adiposit serta
output yang kurang.

Berat lemak dinyatakan dalam persentasenya terhadap berat badan total. Secara umum dapat
ditarik konklusi bahwa semakin kecil persentase lemak, maka akan semakin baik kinerja
seseorang.

2.8 Tes dan Pengukuran Kebugaran Jasmani

Tingkat kebugaran jasmani seseorang siswa dapat diketahui dengan cara


melaksanakan tes dan pengukuran kebugaran jasmani. Terdapat beberapa petunjuk yang harus
dicermati sebagai acuan dalam melaksanakan tes kebugaran jasmani, yaitu mempersiapkan
pengorganisasian yang berisi tentang pedoman pelaksanaan bagi peserta tes dan pelaksanaan
tes, prinsip-prinsip tes dan pengukuran serta prosedur pelaksanaan tes dan pengukuran
hubungan jasmani .

Untuk mengetahui derajat kebugaran jasmani siswa-siswi sekolah, Pusat Kesegaran


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1995) telah menuyusun Tes Kebugaran Jasmani
untuk anak-anak dan remaja dalam berbagai kelompok usia. Tes kebugra jasmani terdiri dari
beberapa tes yang merupakan suatu rangkaian ( battery test ) yang tidak terpisahkan.

Rangkaian tes kebugaran jasmani untuk usia 16-19 tahun ( untuk siswa SMA ) terdiri dari:

1. Lari cepat ( 60 m )
2. Angkat tubuh ( pull-up/ 30 detik untuk putri dan 60 detik untuk putra
3. Cara memberi skor : Skor hasil tes yaitu, jumlah angkatan tubuh yang dilakukan
dengan benar selama waktu yang telah ditetapkan. Setiap gerakan angkat tubuh yang
tidak benar diberi 0 ( nol )

Hakikat Teori

Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan


penyesuaian terhadap pembebana fisik yang diberikannya kepadanya. dari kerja yang
dilakukan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan berlebihan dan masih mempunyai
cadangan tenaga untuk melakukan kegiatan lainnya. Setiap orang membutuhkan kebugaran
jasmani yang baik agar ia dapat melakukan pekerjaannya dengan efektif dan efisien tanpa
mengalami kelelahan yang berarti.
Pengkondisian jasmani (physical conditioning) memegang peranan yang sangat
penting untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kebugaran jasmani (physical
fitness). Derajat kebugaran jasmani seseorang sangat menentukan kemampuan fisiknya dalam
melaksanakan tugas-tugasnya sehari-hari. Kian tinggi derajat kebugaran jasmani seseorang
kian tinggi pula kemampuan kerja fisiknya. Dengan kata lain, hasil kerjanya kian produktif
jika kebugaran jasmaninya kian meningkat.
Selain berguna untuk meningkatkan kebugaran jasmani, latihan kondisi fisik
merupakan program pokok dalam pembinaan atlet untuk berprestasi dalam suatu cabang
olahraga. Atlet yang memiliki tingkat kebugaran jasmaniyang baik akan terhindar dari
kemungkinan cedera yang biasanya sering terjadi jika seseorang melakukan kerja fisik yang
berat.
Menurut Toho (2007:51) kebugaran jasmani adalah kesanggupan tubuhuntuk
melakukan aktivitas tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Muhajir (2006:79) menyatakan
bahwa kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh untuk melakukan
penyesuaian (adaptasi) terhadap pembebasan fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja yang
dilakukan sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan berlebihan yang berarti.
Kebugaran jasmani yang dibutuhkan setiap individu untuk bergerak dan melakukan
pekerjaan tidak sama, sesuai dengan gerak atau pekerjaan yang dilakukan. Kebugaran jasmani
yang dibutuhkan oleh seorang pelajar berbeda dengan anggota TNI, olahragawan, atau
karyawan. Komponen-komponen kebugaran jasmani adalah faktor penentu derajat kondisi
setiap individu. Seseorang dikatakan bugar jika mampu melakukan segala aktivitas kehidupan
sehari-hari tanpa mengalami hambatan yang berarti, dan dapat melakukan tugas berikutnya
dengan segera.
Menurut Rusli Lutan (2011:63) kebugaran jasmani memiliki dua komponen utama,
yaitu: komponen kebugaran yang berkaitan dengan kesehatan antara lain: kekuatan otot, daya
tahan otot, daya tahan aerobik, dan fleksibilitas; serta komponen kebugaran jasmani yang
berkaitan dengan keterampilan antara lain : koordinasi, agilitas, kecepatan gerak, power dan
keseimbangan.

Manfaat Kebugaran Jasmani


Manfaat melakukan latihan kebugaran jasmani secara teratur dan benar dalam jangka
waktu yang cukup adalah sebagai berikut.
• Menurunkan berat badan dan mencegah obesitas
Selain karena zat-zat makanan atau energi berlebih yang tertimbun di dalam
tubuh,kegemukan dan obesitas juga bisa terjadi karena tubuh kurang beraktivitas. Itu
sebabnya, olahraga merupakan salah satu cara untuk menggerakan tubuh dalam upaya
menurunkan berat badan atau menjaga berat badan agar tidak gemuk, apalagi obesitas. Itulah
manfaat latihan kebugaran jasmani.
• Mencegah penyakit jantung
Manfaat latihan kebugaran jasmani juga untuk mencegah penyakit jantung. Ketika
tubuh berolahraga, aliran darah dari jantung ke seluruh tubuh dan dari seluruh tubuh ke
jantung menjadi lebih cepat daripada saat tubuh diam. Pada saat itu, otot-otot jantung
berkontraksi dengan baik. Semakin sering otot jantung dilatih (dengan olahraga), semakin
baik pula kinerjanya. Itu artinya, jantung akan terhindar dari berbagai macam penyakit
(seperti stroke, serangan jantung, jantung koroner, atau yang lainnya).
• Mencegah dan mengatur penyakit diabetes
Manfaat latihan kebugaran jasmani juga dapat mencegah penyakit diabetes. Pada
penyakit diabetes tipe 2, kelainan pada insulin kebanyakan terjadi akibat kegemukan dan
obesitas. Jadi, agar tubuh terhindar dari penyakit diabetes tipe 2, hindarilah kegemukan dan
obesitas.
• Meningkatkan kualitas hormon
Saat kita berolahraga, segala bentuk metabolisme tubuh akan berada pada tingkat yang
optimal. Jadi, manfaat latihan kebugaran jasmani secara tidak langsung akan meningkatkan
kualitas hormon yang ada di tubuh kita.
• Menurunkan tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi bisa terjadi akibat adanya gangguan kesehatan, termasuk
penyakit jantung koroner, stroke, dan gagal jantung. Oleh karena itu, untuk menghindarinya
perlu dihindari juga penyakitpenyakit penyebabnya. Olahraga mampu menghindarkan Anda
dari berbagai penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.
• Menambah kepintaran
Otak yang pintar adalah otak yang sirkulasi oksigennya lancar. Olahraga mampu
melancarakan sirkulasi oksigen ke otak. Itu sebabnya, olahraga mampu menjauhkan kita dari
penyakit-penyakit yang melemahkan kerja otak (seperti pikun dan Alzeimer). Dengan kata
lain, manfaat latihan kebugaran jasmani adalah akan membuat kamu senantiasa pintar.
• Memberi banyak energi
Jika kamu rutin berolahraga, kamu akan bisa tidur nyenyak, berpikir jernih, terhindar
dari stres, dan berbagai hal lain yang bisa menguras energi. Ini sama saja memberikan
kesempatan bagi tubuh untuk memproduksi banyak energi.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat di simpulkan bahwa kebugaran jasmani
dapat diartikan sebagai kemapuan fisik untuk melakukan tugas pekerjaan sesuai dengan
bidangnya tanpa mengalami kelelahan yang berlebih dan mendapat pemulihan yang cepat
seperti pada saat belum melakukan aktivitas. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tingkat
kesegaran jasmani seseorang, salah satunya yaitu melalui aktivitas jasmani yang dapat
digunakan sebagai bentuk kegiatan siswa dalam upaya menjaga dan meningmati kesegaran
jasmani.

Dengan mempelajari kebugaran jasmani akan mampu membentuk sikap : menghargai


tubuh, syukur kepada Sang Pencipta, berperilaku sportif, bertanggung jawab, menghargai
perbedaan karakteristik, menunjukkan kemauan bekerja sama, toleransi dan mau berbagi
dengan teman, juga disiplin, menerima kekalahan dan kemenangan, mampu menganalisis
variasi dan kombinasi keterampilan bergerak serta mempraktikkan variasi dan kombinasi
latihan kebugaran dan kesehatan jasmani yang baik.

3.2 Saran
Kita harus rajin latihan kebugaran jasmani agar mendapatkan kesehatan tubuh, tidak
mudah sakit ataupun mengalami kelelahan, tidak gampang stress, mendapatkan tubuh yang
ideal serta tubu terasa lebih ringan.

DAFTAR PUSTAKA

Buku Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan


Buku Uji Materi Pelajaran Penjas
Depiknas, 2003, Kurikulum 2004, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan
Jasmani SMP/MTS, Jakarta : Depdiknas
https://salamadian.com/pengertian-kebugaran-jasmani/
http://pelajarananaksekolahan.blogspot.com/2017/12/
https://materipenjasorkes.blogspot.com/2013/11/hakikat-kebugaran-jasmani.html
https://lengkapartikel.blogspot.com/2016/11/
https://gurupenjaskes.com/komponen-kebugaran-jasmani

Anda mungkin juga menyukai