Pengertian Kebugaran
Kebugaran jasmani merupakan kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan penyamaan atau
penyesuaian pada pemberian beban fisik yang diberikan untuknya tanpa mengalami kelelahan
atau kecapean yang berlebih.
Agar kita mendapatkan kebugaran jasmani yang baik, kita perlu melatih semua komponen yang
menjadi dasar kebugaran jasmani.
Kebugaran Jasmani
Fisik, yaitu bersangkutan dengan tulang, otot beserta bagian tubuh yang lain untuk menyongsong
kebugaran jasmani.
Peranan organ, yaitu bersangkutan dengan efisiensi pada jantung, pernafasan, serta pembuluh
darah dan peranan dari organ besar tubuh yang lain yang cukup berperan dalam membuat
kebugaran jasmani.
Respon otot, merupakan bagian yang ketiga dari kebugaran jasmani dan menjadi perhatian
khusus dikarenakan hal ini cukup berperan penting dan memiliki hubungan antara kegiatan-
kegiatan dari otot halus dan otot rangka dengan bagian lainnya dalam membuat kebugaran
jasmani.
Semakin tinggi derajat akan kesegaran jasmani seseorang, maka semakin tinggi pula
sebuah kemampuan kerja fisik orang itu. Dengan kata lain bila kesegaran jasmani seseorang
meningkat maka hasil kerjanya akan menjadi kian produktif (semakin bagus/baik).
Kurangnya daya tahan tubuh, kekuatan otot, kelentukan persendian, serta kelincahan
adalah penyebab utama timbulnya sebuah cidera. Hal ini dikarenakan latihan pemanasan
sebelum terjun untuk olahraga atau kondisi fisik yang dibuat oleh seseorang untuk memicu organ
agar sedikit bekerja sebelum bekerja keras tidak terjadi secara sempurna (kurang).
Program latihan kebugaran jasmani ini sangat perlu direncanakan secara sistematis agar
nantinya tubuh menjadi lebih bugar, sehat serta tidak mudah terkena cidera. Jika suatu proses
latihan kebugaran jasmani dapat dilakukan secara cermat dan benar-benar, kemudian ditambah
berulang-ulang dengan semakin hari semakin meningkat beban latihannya, maka dengan
demikian kemungkinan besar kebugaran jasmani akan lebih mudah untuk meningkat dengan
sendirinya.
Selain itu hal ini akan menyebabkan seseorang untuk menjadi kian terampil dan efisien
pada gerakannya.
Para ahli olahraga ada yang berpandapat bahwa seorang atlet yang mengikuti program
latihan kebugaran jasmani secara intensif kurang lebih selama 6 sampai 8 minggu sebelum
musim pertandingan berlangsung, maka dia akan memiliki kelentukan, kekuatan, dan juga daya
tahan yang jauh lebih baik selama musim pertandingan sedang berlangsung.
Pada perkembangan kebugaran jasmani yang baik, ini juga dapat membantu seorang atlet
untuk bisa membantu dirinya agar mampu dalam mengikuti dan menyelesaikan latihan
berikutnya dalam usaha untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi.
Unsur-unsur tersebut ada ketersangkutannya dengan pencapaian derajat sehat serta dinamis.
Yang artinya, ketiga unsur tersebut penting untuk mendukung sebuah kemampuan seseorang
dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari tanpa merasa kelelahan yang berlebihan, sehingga
masih tersisa energi yang ada untuk melakukan tugas pada berikutnya.
Dalam olahraga, kekuatan digunakan dalam macam-macam bentuk yang antara lain:
Bergeraknya tubuh seorang olahragawan seperti melompat, berlari, berenang dan
sebagainya.
Untuk menggerakkan benda ataupun alat lain seperti tolak peluru, angkat besi, bola,
dayung dan lain sebagainya.
Untuk melawan serta mengatasi kekuatan otot seorang lawan: gulat, judo, dan lain
sebagainya.
Bentuk latihan kekuatan terdapat berbagai kombinasi kekuatan yang lebih dikenal dengan
sebutan circuit training, yang artinya urutan sebuah latihan dengan satu macam kegiatan
pada setiap pos diantara 4 sampai 12 pos.
2. Latihan Kecepatan (Speed Training)
Pada latihan kecepatan yang masih bersifat umum ini diberikan dalam bentuk sebuah latihan lari
serta sekaligus dengan bentuk latihan reaksi. Beberapa buah catatan yang perlu diperhatikan
dalam latihan kecepatan yaitu :
Latihan kecepatan itu dilakukan pada awal dari sebuah unit latihan, disaat otot kita
masih kuat.
Intensitas sebuah latihan berada pada tingkat sub yang maksimal. Diperlukan sebuah
konsentrasi penuh serta kemauan tinggi untuk bisa melakukan latihan ini.
Jarak diantara 30 sampai 80 meter dianggap sebagai jarak yang cukup baik untuk
pelatihan kecepatan secara umum.
Jumlah pengulangan antara 10 sampai 16 kali dan juga terdiri dari 3 sampai 4 seri.
Untuk kecepatan daya ledak atau eksplosive speed dapat dilatih dengan cara penambahan
beban yang tidak lebih dari 20 persen dari beban maksimalnya.
Waktu istirahat antara pengulangan atau repetition 1 sampai 3 menit, sedangkan waktu
untuk istirahat antara seri lebih lama sampai kurang lebih 6 menit.
Perlu untuk diingat bahwa agar latihan kecepatan menjadi lebih efektif, perlu rangsangan
stimulus luar yang seperti bunyi peluit, tanda dengan tepakan tangan, ataupun suara
sebagai komando untuk memulai yang sekaligus juga untuk melatih reaksi pemain.
1. Peregangan Dinamis
Peregangan dinamis ini dilakukan dengan cara menggerakkan tubuh atau anggota tubuh dengan
berirama atau dengan cara mantulkannya (bouncing), yang sehingga otot-otot menjadi terulur
dan teregang.
2. Peregangan Statis
Peregangan statis ini dilakukan dengan cara meregangkan tubuh atau anggota tubuh, dan
kemudian mempertahankan sikap tersebut tanpa bergerak atau disebut statis dalam waktu
beberapa saat.
Contoh dari peregangan statis ialah :
Berdiri dengan posisi kedua kaki rapat. Bungkukkan badan dan jari tangan menyentuh
lantai. Pertahankan sikap ini dengan tanpa bergerak (statis) selama kurang lebih 15
sampai 20 detik.
Berdiri dengan posisi kaki kangkang lebar. Bungkukkan badan dan kedua telapak tangan
bertumpuan pada lantai. Pertahankan sikap ini kurang lebih selama 15 sampai 20 detik.
Duduk bersila dengan telapak kaki yang saling bertemu. Tariklah tumit anda kedalam
dengan menggunakan kedua tangan. Pertahankan sikap ini kurang lebih selama 15 selama
20 detik.
Duduk dengan menggunakan satu kaki lurus ke depan, dan kaki lainnya dilipat. Dengan
posisi kedua tangan memegang pergelangan salah satu kaki yang lurus kedepan.
Dengan sikap berbaring. Tariklah kedua lutut dengan kedua tangan dan kepala diangkat
keatas. Pertahankan sikap ini kuarang lebih selama 15 sampai 20 detik.
Latihan kebugaran jasmani atau olahraga yang dilakukan secara teratur, baik dan benar maka
akan berpengaruh pada sendirinya terhadap beberapa hal, yang antara lain yaitu :
Meningkatkan efisiensi kerja jantungnya
Meningkatkan daya kerja paru-paru secara efisien
Meningkatkan pembuluh darah seseorang
Meningkatkan volume darah yang sehingga lebih meningkatkan sarana untuk penyaluran
oksigen lebih banyak keseluruh tubuh.
Meningkatkan ketegangan otot, pembuluh darah serta mengubah sebuah jaringan yang
lemah dan juga lunak menjadi jaringan yang kuat.
Mengubah kondisi tubuh yang awalnya gemuk menjadi ideal, tegap dan lebih berisi.
Meningkatkan konsumsi oksigen secara lebih maksimal.
Seorang yang aktif berolahraga dan melakukan aktivitas jasmani, pasti banyak dari mereka akan
memperoleh berbagai manfaat bagi kesehatannya. Sebab dengan berolahraga, badan menjadi
tetap bugar, dan metabolisme tubuh serta peredaran darah menjadi semakin lancar.
Oleh karena itu manfaat latihan kebugaran jasmani sangat besar jika dilakukan secara baik, benar
dan teratur.
Demikian sedikit yang dapat dibagikan mengenai kebugaran jasmani. Semoga dapat memberi
manfaat. Mishba7 Blog
Daftar pustaka:
http://www.mishba7.com/2015/03/penjas-kebugaran-jasmani.html