A SYSTEMATIC REVIEW
Program Magister Keperawatan,Universitas Airlanga
Kampus C Mulyorejo Surabaya 60115 Telp (031)593752, Fax. (031)5913257
Pendahuluan: Lansia dianggap sebagai kelompok rentan karena mereka lebih mungkin
mengalami masalah kesehatan, lebih sulit menerima perawatan medis untuk mengobati
masalah tersebut, memiliki pendapatan yang berkurang, atau memiliki harapan hidup
yang lebih rendah sebagai akibat dari penyakit medis. Memburuknya fungsi kognitif
mempengaruhi kemampuan lansia untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial sehari-
hari, yang merugikan kesehatan masyarakat dan meningkatkan kebutuhan akan dana
keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah demensia pada lansia yaitu dengan memberikan art therapy dan braim gym.
Metode: Pencarian literatur menggunakan Medical Subject Heading (MeSh) dengan
kata kunci “Brain gym” AND “Activity” AND “Physical” AND “Elderly”. Penelitian
ini menggunakan database akademis dari Scopus, PubMed, ScienceDirect, Ebscohost,
ProQuest dengan kriteria inklusi tinjauan literatur, meta-analisis maupun guideline
tentang “Aktivitas Fisik dan Brain Gym Terhadap Lansia”, untuk meningkatkan
kemampuan kognitif, kekuatan dan mobilisasi, kenyamanan, peningkatan kualitas
tidur, menurunkan kecemasan dan depresi, diterbitkan pada tahun 2017-2022 dan
berbahasa Inggris. Hasil: Latihan 6 minggu dengan Xbox Kinect meningkatkan kualitas
tidur, mengurangi gejala kecemasan, dan meningkatkan kapasitas fungsional, daya
tahan aerobik, keseimbangan, dan kekuatan ekstremitas bawah pada lansia. Bagaimana
aktivitas fisik berpengaruh ini karena efek kardio-protektif aktivitas fisik dapat dianggap
sebagai faktor potensial yang merangsang aktivitas otak dan fungsi kognitif di usia tua
dan dapat diakomodasi dalam intervensi yang berkaitan dengan penuaan aktif.
Kesimpulan: Intervensi aktivitas fisik aman dilakukan pada lansia. Aktivitas fisik dapat
berpengaruh terhadap kondisi fisik, ksehatan psikologis, dan spesifik berpengaruh terhadap
kondisi otak lansia yang terus mengalami degeneratif akibat penuaan. Namun, pemilihan
intervensi aktivitas fisik juga harus mempertimbangkan beberapa hal, seperti pemilihan
kegiatan, waktu dan juga intervensi kombinasi. Selain itu, kondisi lansia yang memiliki
kelemahan-kelaman karena penuaan juga harus menjadi faktor penting dalam pemilihan
intervensi.
Upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan memberikan art therapy dan brain
gym. Sesuai penelitian yang yang telah dilakukan oleh Wang, Qiu-Yue & Li, Dong-Mei
(2016) bahwa art therapy dapat meningkatkan perhatian dan orientasi pada pasien
demensia, mengurangi gejala perilaku dan psikologis, meningkatkan keterampilan sosial
pasien dan meringankan beban keluarga atau caregiver pasien demensia. Penelitian lain
menyebutkan bahwa pelatihan kognitif yang berbasis senam otak dapat meningkatkan
fungsi kognitif global dari orang tua (Cano-Estrada et al. 2022). Brain gym dan
standart exercises memiliki efek serupa pada fungsi kognitif, kemandirian fungsional,
kualitas hidup, dan tingkat kebugaran di antara orang dewasa yang lebih tua yang
dilembagakan dengan gangguan kognitif (Cancela et al. 2020).
Hasil penelitian lain di dapatkan terapi seni dan intervensi pelatihan otak efektif
meningkatkan fungsi kognitif lansia, sesuai hasil tes bivariat menggunakan instrumen
MMSE dan HVLT (Erwanto, Aquino, and Amigo 2017). Kombinasi kedua terapi
tersebut diharapkan dapat meningkatkan fungsi kognitif pada lansia. Intervensi ini dapat
mendorong ekspresi seseorang, memahami emosi melalui ekspresi artistik, dan melalui
proses kreatif, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kognisi dan memori pada
lansia. Penelusuran artikel-artikel ini diharapkan dapat menjadi bukti empiris mengenai
adanya hubungan aktivitas fisik dan brain gym terhdap lansia.
METODE
Pencarian Artikel
Pencarian literatur yang dilakukan menggunakan tiga tahapan yaitu: planning,
conducting dan reporting. Pada tahap planning peneliti yang hendak menulis sistematic
review harus terlebih dahulu menentukan research question atau memperhatikan
sejumlah pertanyaan yang akan digunakan sebagai kerangka dalam penyusunan review.
Pada tahap conducting peneliti harus melakukan pencarian dan penyeleksian literature
untuk mengetahui apakah literature tersebut relevan atau tidak. Selanjutnya pada tahap
reporting peneliti menuliskan hasil review dalam bentuk penulisan sistematika yang
dituliskan dalam artikel yang terdiri dari pendahuluan, bagian utama dan kesimpulan
(Zhu, Sari and Lee, 2018). Adapun Topik dari sistematic review ini yakni “Aktivitas
fisik dan Brain Gym terhadap lansia”.
Seleksi Studi
Berdasarkan hasil pencarian literature melalui tiga basis data dengan menggunakan kata
kunci yang telah ditentukan, peneliti mendapatkan 2.241 artikel yang sesuai dengan kata
kunci tersebut. Hasil pencarian yang sudah didapatkan kemudian dimasukkan ke
Mendeley untuk proses pemilihan dan penghapusan duplikasi. Kemudian ditemukan
2.223 Artikel yang sama sehingga dikeluarkan dan tersisa 18 artikel. Selanjutnya
peneliti melakukan screening berdasarkan judul, abstrak dan full text yang sudah
disesuaikan dengan tema literature review.
HASIL
Karakteristik Responden
Responden yang berpartisipasi pada penelitian ini adalah lansia berusia >50
tahun, namun ada beberapa studi juga menggunakan responden berusia mulai dari 35
tahun. Mayoritas Penelitian dilakukan pada lansia sehat, selain itu ada beberapa
penelitian dilakukan pada lansia dengan Cardiovascular Risk Factors. Jenis kelamin
responden beragam, namun mayoritas responden pada beberapa penelitian tersebut
adalah Wanita. Karakteristik umur juga bervariasi mulai dari 35 tahun sampai lebih dari
65 tahun. Responden yang berpartisipasi adalah lansia yang sehat namun jarang sekali
untuk melakukan aktifitas fisik dan ada beberapa penelitian dengan responden
mempunyai penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes.
Karakteristik Studi
Berdasarkan hasil review yang telah dilakukan, mayoritas desain penelitian yang
digunakan adalah studi eksperimen yaitu Randomized Control Trial (RCT) dan
beberapa penelitian memiliki desain cross sectional, pilot study, quasy-experiment dan
systematic review. studi-studi tersebut berasal dari berbagai negara seperti Canada,
Israel, German, Australia, Brazil, India, Jepang dan Turki. Berdasarkan hasil review
yang sudah dilakukan, jenis intervensi yang banyak digunakan adalah aktivitas fisik
seperti aerobic, yoga, resistance exercise, peregangan dan relaksasi otot. Sedangkan
intervensi diet berfokus pada program diet Green-MED (high-polyphenol yang
mengandung the hijau.
Pada beberapa artikel membandingkan efek latihan Brain Gym (BG) versus latihan
standar (SE) pada fungsi kognitif, kemandirian fungsional, kebugaran fisik, dan kualitas
hidup di antara melembagakan orang dewasa yang lebih tua dengan gangguan kognitif.
Pelatihan senam otak terdiri dari pertemuan kelompok dua mingguan selama 12
minggu, masing-masing berlangsung 50 menit. Bebrapa artikel juga melakukan
kombinasi dari intervensi tersebut. Kedua program memiliki efek yang sama pada
peserta, dan tidak pada tingkat kognitif penurunan nilai atau program tidak memiliki
dampak yang signifikan. Ditemukan beberapa faktor juga mempengaruhi seperti usia,
jenis kelamin, pendidikan, dan aktivitas fisik sehingga dapat berdampak pada penurunan
fungsi kognitif progresif.
Temuan-temuan dari penelitian ini menyarankan aktivitas fisik sebagai salah satu
faktor risiko yang dapat dimodifikasi yang mencegah atau menunda timbulnya dari
gangguan kognitif. Karena efek pelindung jantungnya, aktivitas fisik dapat dianggap
sebagai potensi faktor yang merangsang aktivitas otak dan fungsi kognitif pada usia tua
dan dapat diakomodasi di dalamnya intervensi yang berkaitan dengan penuaan aktif.
Oleh karena itu, praktisi kesehatan bertujuan untuk meningkatkan fungsi kognitif pasien
atau klien yang lebih tua mungkin mendapat manfaat dari pengembangan intervensi
yang berkaitan dengan aktivitas fisik dirancang untuk mengurangi penurunan sumber
daya kognitif. Selain itu, dalam hal pengayaan kognitif pada populasi yang lebih tua dan
pada wanita khususnya dengan memulai intervensi perilaku yang juga dapat
berkontribusi untuk mengoptimalkan penuaan yang sukses, studi longitudinal lebih
lanjut diperlukan.
PEMBAHASAN
Aktivitas fisik dalam jangka waktu tertentu dapat meningkatkan fungsi kognitif.
Hal tersebut dijelaskan dalam (Mohammadi et al., 2021), aktivitas fisik yang dilakukan
dalam jangka waktu 12 bulan memberikan dampak juga bagi aktivitas otak yang dilihat
dari gambaran cerebral pulsatility individu. Penilaian tentang aktivitas fisik juga
disebutkan di dalam (Baik et al., 2021) bahwa aktivitas fisik secara signifikan dapat
memperbaiki kesehatan psikologis dan kesehatan fisik. Studi oleh (Volders et al., 2020)
menyebutkan aktivitas fisik yang dapat dilakukan tersebut antara lain kegiatan rumah
tangga sehari-hari, berjalan, bersepeda, berkebun dan kegiatan olahraga.
Penerapan aktivitas fisik juga bisa dilakukan bersama intervensi yang lain pada
lansia. Intervensi yang diberikan oleh (Kaplan et al., 2022) sebelumnya adalah Diet
Green-MED (high-polyphenol) yang dikombinasikan dengan dukungan aktivitas fisik.
Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa intervensi diet dan aktivitas fisik cukup
berpengaruh dan berpotensi untuk melindungi saraf dari atrofi otak pada lansia.
Pemberian intervensi tersebut memperlambat degenerasi saraf terkait usia, karena
nutrisi dan kandungan dari makanan berpengaruh pada pembentukan sel-sel di otak.
Selain itu, aktivitas fisik juga mendukung kondisi tubuh dari lansia untuk menjaga
kebugaran.
Pelatihan kognitif dan aktivitas fisik dianggap sebagai strategi yang berguna
untuk meningkatkan fungsi kognitif pada lansia dengan gangguan kognitif. Latihan
senam otak dan latihan standar memiliki efek serupa pada fungsi kognitif, kemandirian
fungsional, kualitas hidup, dan tingkat kebugaran di antara orang dewasa yang
dilembagakan dengan gangguan kognitif (Cancela et al., 2020). Hal ini sejalan dengan
penelitian yang lain juga menunjukkan bahwa pelatihan kognitif berbasis senam otak
meningkatkan fungsi kognitif global orang tua yang dilembagakan (Cano-Estrada et al.,
2022).
KESIMPULAN
Dari penelitian-penelitian yang sudah dilakukan, intervensi aktivitas fisik aman
dilakukan pada lansia. Aktivitas fisik dapat berpengaruh terhadap konfisi fisik, ksehatan
psikologis, dan spesifik berpengaruh terhadap kondisi otak lansia yang terus mengalami
degeneratif akibat penuaan. Namun, pemilihan intervensi aktivitas fisik juga harus
mempertimbangkan beberapa hal, seperti pemilihan kegiatan, waktu dan juga intervensi
kombinasi. Selain itu, kondisi lansia yang memiliki kelemahan-kelaman karena penuaan
juga harus menjadi faktor penting dalam pemilihan intervensi.
DAFTAR PUSTAKA
Akehurst, E., Scott, D., Rodriguez, J. P., Gonzalez, C. A., Murphy, J., McCarthy, H.,
Dorgo, S., & Hayes, A. (2021). Associations of sarcopenia components with
physical activity and nutrition in Australian older adults performing exercise
training. BMC Geriatrics, 21(1), 1–10. https://doi.org/10.1186/s12877-021-02212-
y
Baik, D., Song, J., Tark, A., Coats, H., Shive, N., & Jankowski, C. (2021). Effects of
Physical Activity Programs on Health Outcomes of Family Caregivers of Older
Adults with Chronic Diseases: A Systematic Review. Geriatric Nursing, 42(5),
1056–1069. https://doi.org/10.1016/j.gerinurse.2021.06.018
Cancela, J. M., Casal, Á., Sánchez-Lastra, M. A., & Ayán, C. (2020). Brain gym
exercises versus standard exercises for institutionalised older people with cognitive
impairment: A randomised controlled study. Asian Journal of Gerontology and
Geriatrics, 15(2), 74–80. https://doi.org/10.12809/ajgg-2019-383-oa
Darmojo, B. (2011). Buku Ajar Geriatic (Ilmu Kesehatan Lanjut Usia) edisi ke -
4.Jakarta : FKUI.
Domingos, C., Picó-Pérez, M., Magalhães, R., Moreira, M., Sousa, N., Pêgo, J. M., &
Santos, N. C. (2021). Free-Living Physical Activity Measured With a Wearable
Device Is Associated With Larger Hippocampus Volume and Greater Functional
Connectivity in Healthy Older Adults: An Observational, Cross-Sectional Study in
Northern Portugal. Frontiers in Aging Neuroscience, 13(November), 1–14.
https://doi.org/10.3389/fnagi.2021.729060
Esmail, A., Vrinceanu, T., Lussier, M., Predovan, D., Berryman, N., Houle, J., Karelis,
A., Grenier, S., Minh Vu, T. T., Villalpando, J. M., & Bherer, L. (2020). Effects of
Dance/Movement Training vs. Aerobic Exercise Training on cognition, physical
fitness and quality of life in older adults: A randomized controlled trial. Journal of
Bodywork and Movement Therapies, 24(1), 212–220.
https://doi.org/10.1016/j.jbmt.2019.05.004
Evangelista de Lima, B., Passos, G. S., Youngstedt, S. D., Bandeira Santos Júnior, L.
C., & Gonçalves Santana, M. (2021). Effects of Xbox Kinect exercise training on
sleep quality, anxiety and functional capacity in older adults. Journal of Bodywork
and Movement Therapies, 28, 271–275. https://doi.org/10.1016/j.jbmt.2021.07.029
Kumar, M., Srivastava, S., & Muhammad, T. (2022). Relationship between physical
activity and cognitive functioning among older Indian adults. Scientific Reports,
12(1), 1–14. https://doi.org/10.1038/s41598-022-06725-3
Lahav, Y., Levy, D., Ohry, A., Zeilig, G., Lahav, M., Golander, H., Guber, A. C., Uziel,
O., & Defrin, R. (2021). Chronic Pain and Premature Aging – The Moderating
Role of Physical Exercise. Journal of Pain, 22(2), 209–218.
https://doi.org/10.1016/j.jpain.2020.08.001
Lee, S. Y., Goh, A., Tan, K., Choo, P. L., Ong, P. H., Wong, W. P., & Wee, S. L.
(2021). Effectiveness of a community-delivered pneumatic machine resistance
training programme (Gym Tonic) for older adults at neighbourhood senior centres
– a randomized controlled trial. European Review of Aging and Physical Activity,
18(1), 1–13. https://doi.org/10.1186/s11556-021-00273-x
Maitre, J., & Paillard, T. (2017). Vestibular adaptations induced by gentle physical
activity are reduced among older women. Frontiers in Aging Neuroscience,
9(MAY), 1–7. https://doi.org/10.3389/fnagi.2017.00167
Ottoboni, G., Gallelli, T., Mariani, E., Rebecca Soluri, V., Nunziata, S., Tessari, A.,
Savary, J. P., & Chattat, R. (2019). Remote home physical training for seniors:
guidelines from the AAL-supported MOTION project. European Journal of
Ageing, 16(1), 25–37. https://doi.org/10.1007/s10433-018-0477-0
Stanhope, M. & Lancaster, J. (2004). Community & public health nursing (Six ed.). St.
Louis, Missouri: Mosby
Volders, E., Bolman, C. A. W., De Groot, R. H. M., Verboon, P., & Lechner, L. (2020).
The effect of active plus, a computer-tailored physical activity intervention, on the
physical activity of older adults with chronic illness(es)-A cluster randomized
controlled trial. International Journal of Environmental Research and Public
Health, 17(7). https://doi.org/10.3390/ijerph17072590
Weber, M., Belala, N., Clemson, L., Boulton, E., Hawley-Hague, H., Becker, C., &
Schwenk, M. (2018). Feasibility and Effectiveness of Intervention Programmes
Integrating Functional Exercise into Daily Life of Older Adults: A Systematic
Review. Gerontology, 64(2), 172–187. https://doi.org/10.1159/000479965