Anda di halaman 1dari 6

Vol.2 No.

4 September 2022 2027


…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP KECEMASAN DAN KOGNITIF MENOPAUSE:
LITERATURE REVIEW

Oleh
Nur Baety Sa’diyah1, Ema Wahyu Ningrum2, Siti Haniyah3
1,2,3 Fakultas Kesehatan, Universitas Harapan Bangsa, Purwokerto

Email: 1nurbaety026@gmail.com, 2em4wahyuningrum@gmail.com,


3sitihaniyah@uhb.ac.id

Abstract
Psychological changes that occur, namely the decline in intellectual which includes perception,
cognitive abilities, memory and learning at an advanced age makes them difficult to understand
and interact. Pathologically a decrease in the number of cholinergic neurons will cause a decrease
in the neurotransmitter acetylcholine, causing cognitive and behavioral disorders. Non-
pharmacological therapy needs to be applied to delay cognitive decline by implementing healthy
behavior and doing brain stimulation as early as possible to train the brain's ability to work. The
selection of data sources is carried out by taking into account matters related to the authenticity of
the writing, objectivity, and contribution to the research. Based on the results of a lietarure review
of 10 journals, the results of the review that the author did found that the factors that influence
brain exercise on anxiety and cognitive function of menopause are age, and gender. If
menopausal women regularly do brain exercise.
Keywords: Brain Gym, Anxiety and Cognitive, Menopause

PENDAHULUAN 65 tahun sedunia sekarang berjumlah 617 juta


Lansia merupakan tahap akhir tumbuh orang. Angka tersebut setara dengan 8,5
kembang manusia. Tahap dewasa merupakan persen dari jumlah seluruh penduduk di dunia.
tahap tubuh mencapai titik perkembangan Namun sebelum tahun 2050, jumlah penduduk
yang maksimal dan kemudian mulai menyusut lanjut usia meningkat menjadi 1,6 miliar orang
karena semakin berkurangnya jumlah sel-sel setara dengan hampir 17% penduduk dunia
yang ada di dalam tubuh. Selain itu tubuh akan saat itu (National Instituteon Aging (NIA),
mengalami penurunan fungsi secara perlahan, 2016). Menurut WHO di kawasan Asia
inilah yang disebut dengan proses penuaan. Tenggara populasi lansia sebesar 8% atau
Perubahan psikologis yang terjadi yaitu sekitar 142 juta jiwa. Pada tahun 2050
adanya penurunan intelektualitas yang diperkirakan populasi lansia meningkat 3 kali
meliputi persepsi, kemampuan kognitif, lipat dari tahun ini. Pada tahun 2000 jumlah
memori dan belajar pada usia lanjut lansia sekitar 5,300,000 (7,4%) dari total
menyebabkan mereka sulit untuk dipahami populasi, sedangkan pada tahun 2010 jumlah
dan berinteraksi (Maryam, dkk, 2012). lansia 24,000,000 (9,77%) dari total populasi,
Data Peningkatan jumlah populasi lansia dan tahun 2020 diperkirakan jumlah lansia
saat ini menjadi isu penting bagi dunia. mencapai 28,800,000 (11,34%) dari total
Berdasarkan data World Population Prospect: populasi. Sedangkan jumlah di jepang menurut
The 2-15 Reviions, pada tahun 2015 terdapat Biro Statistik Kementrian Hubungan Internal
901 juta jumlah lansia yang terdiri dari jumlah dan Komunikasi (Statistic Bureau, Ministryof
populasi global. Pada tahun 2015-2030 Internal Affairsand Communications)
jumlahnya diperkirakan akan meningkat memprediksikan laju peningkatan penduduk
sekitar 56% menjadi 1,4 milyar (Unites akan terus berkembang pesat sampai tahun
Nations. 2015). Populasi orang berusia di atas 2020.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2798-3471 (Cetak) Journal of Innovation Research and Knowledge
ISSN 2798-3641 (Online)
2028 Vol.2 No. 4 September 2022
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Penuaan pada lansia menyebabkan kognitif pada lansia yang sudah menopuse
terjadinya perubahan anatomi dan biokimiawi akan mengakibatkan penderita menarik diri
di susunan saraf pusat yaitu berat otak akan dan suasana hati berubah menjadi tidak stabil,
menurun sebanyak sekitar 10% pada penuaan tidak mampu mengendalikan dirinya, sering
antara umur 30-70 tahun. Pada proses penuaan berjalan-jalan tanpa arah. Pada akhirnya
otak, terjadi penurunan jumlah neuron secara penderita yang mengalami penurunan kognitif
bertahap yang meliputi area girus temporal dimensia akan memperburuk keadaan bagi
superior (merupakan area yang paling cepat dirinya dan keluarga.
kehilangan neuron), girus presentralis dan area Salah satu cara untuk mempertahankan
striata. Secara patologis penurunan jumlah fungsi kognitif pada lansia dengan cara
neuron kolinergik akan menyebabkan menstimulasi otak dan diistirahatkan dengan
berkurangnya neurotransmiter asetikolin tidur, kegiatan seperti membaca,
sehingga menimbulkan gangguan kognitif dan mendengarkan berita dan cerita melalui media
perilaku (Hidayah, 2017). sebaiknya dijadikan sebuah kebiasaan hal ini
Beragam pencegahan untuk menghambat bertujuan agar otak tidak beristirahat secara
penurunan kognitif mulai dari terapi terus menerus serta permainan yang
farmakologis dengan menggunakan obat- prosedurnya membutuhkan konsentrasi atau
obatan sampai terapi non farmakologis seperti atensi, orientasi (tempat, waktu, dan situasi)
3 kegiatan aktivitas stimulasi otak yaitu dan memori. Menurut para ahli senam otak
aktivitas fisik (senam otak), aktivitas mental mampu meningkatkan kemampuan kognitif
dan aktivitas sosial. Terapi non farmakologis lansia. Gerakan-gerakan dalam Brain Gym.
perlu diterapkan untuk menunda kemunduran Brain Gym dapat memberikan manfaat seperti
kognitif dengan menerapkan perilaku sehat stress emosional berkurang dan pikiran lebih
dan melakukan stimulasi otak sedini mungkin jernih, hubungan antar manusia dan suasana
untuk melatih kemampuan otak bekerja. Oleh belajar/ kerja lebih relaks dan senang,
karena itu perlu mengantisipasi dan kemampuan berbahasa dan daya ingat
Meminimalisir perubahan yang terjadi meningkat, orang menjadi lebih bersemangat,
pada lansia tersebut. Salah satu stimulasi otak lebih kreatif dan efisien, orang merasa lebih
yang dilakukan untuk meningkatkan fungsi sehat karena stress berkurang, dan prestasi
kognitif lansia yaitu dengan aktivitas fisik belajar dan bekerja meningkat (Franc, 2012).
yaitu olahraga senam otak (brain gym) untuk Aurojo (2017) menjelaskan bahwa
mempertahankan kemampuan yang ada terdapat perbedaan yang bermakna antara
dengan terus memberikan stimulasi pada otak kelompok yang tidak diberikan senam otak
(Ana, 2018). dengan kelompok senam otak. Melalui data ini
dapat dilihat bahwa senam otak memiliki
LANDASAN TEORI pengaruh terhadap tingkat kecemasan wanita
Senam otak atau lebih dikenal dengan menopause. Pemberian senam otak diberikan
Brain Gym adalah gerakan-gerakan ringan kepada responden ibu usia 40-50 tahun yang
dengan permainan melalui olah tangan dan mengalami menopause, untuk mengurangi
kaki dapat memberikan rangsangan atau gejala kecemasan yang terjadi pada wanita
stimulus pada otak. Gerakan yang menopause. Senam otak dilakukan sebanyak 3
menghasilkan stimulus itulah yang dapat kali dalam 1 minggu dengan durasi waktu 15-
membantu meningkatkan fungsi kognitif dan 20 menit
menunda penuaan dini dalam arti menunda Berdasarkan latar belakang tersebut
pikun atau perasaan kesepian yang biasanya sehingga penulis tertarik untuk melakukan
menghantui para manula (Gunadi, 2009). penlitian tentang pengaruh senam otak
Menurut Mecastore (2012) penurunan fungsi

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Journal of Innovation Research and Knowledge ISSN 2798-3471 (Cetak)
ISSN 2798-3641 (Online)
Vol.2 No.4 September 2022 2029
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
terhadap tingkat kecemasan dan kognitif pada perempuan kurang menjalin hubungan baik
ibu menopause. antar sesamanya. Hal ini memungkinkan lansia
banyak berdiam diri karena tidak memiliki
METODE PENELITIAN banyak teman untuk mengobrol dan
Penelitian ini menggunakan metode mengakibatkan pengalaman dan pikiran lansia
penelitian literature review. Pemilihan sumber pun kurang terasah dengan baik sehingga
data dilakukan dengan memperhatikan hal-hal memudahkan fungsi kognitifnya ikut menurun
terkait keaslian penulisan, objektivitas, dan (Irawani, 2019).
konstribusi terhadap penelitian. Research Brain Gym merupakan serangkaian
Question dalam penelitian ini dengan kata latihan yang berbasis gerakan tubuh yang
kunci pengaruh brain gym terhadap kecemasan dinamis yang memungkinkan didapatkan
dan fungsi kognitif pada menopause. keseimbangan aktivitas kedua belahan otak
secara bersamaan. Gerakan senam otak (brain
HASIL DAN PEMBAHASAN gym) memberikan rangsangan atau stimulasi
Responden dalam penelitian tersebut pada kedua belahan otak yang dikoordinasikan
adalah seluruh wanita yang sudah mengalami secara fisiologis melalui korpus kolosum,
menopause dimasing-masing wilayah yang sehingga bisa meningkatkan daya ingat dan
dilakukan penelitian oleh peneliti. Dalam studi fungsi kognitif lainnya. Senam lansia dan
tersebut telah disebutkan faktor yang brain gym mempunyai gerakan yang hampir
berhubungan dengan pengaruh senam otak sama, gerakan olahraganya tergolong ringan
terhadap kecemasan dan fungsi kognitif tidak memberatkan lansia dan mudah
menopause mayoritas. Responden dalam dilakukan, senam lansia gerakan olahraganya
penelitian rata-rata berusia antara 46-65 tahun. difokuskan untuk membantu tubuh lansia tetap
Prevelensi gangguan kognitif meningkat bugar dan segar, senam lansia. Adapun
sejalan dengan bertambahnya usia, pada usia gerakan-gerakan dalam brain gym sangat
60-70 tahun terjadi penurunan kurang dari 3% sederhana serta tidak membutuhkan waktu
dan menjadi 25% pada usia 85 tahun ke atas. yang lama serta tidak membutuhkan tempat
Hasil penelitian Scanlan et al, 2017 yang khusus.
menunjukkan bahwa penurunan fungsi Banyak factor yang bisa meningkatkan
kognitif sebesar 16% pada kelompok umur 65- fungsi kognitif lansia Salah satu upayanya
69 tahun, 21% pada kelompok umur 70-74 adalah dengan senam otak (brain gym).
tahun, 30% pada umur 75-79 tahun, dan 44% Gerakan senam otak (brain gym) memberikan
pada umur 80 tahun ke atas. Maka terlihat rangsangan atau stimulasi pada kedua belahan
adanya hubungan positif antara usia dan otak yang dikoordinasikan secara fisiologis
penurunan fungsi kognitif pada lansia. melalui korpus kolosum, sehingga dapat
Usia 70 tahun, bagian otak yang rusak meningkatkan daya ingat dan fungsi kognitif
bisa mencapai 5-10 % pertahun, hal ini bisa lainnya.
berakibat kepada proses berfikir yang menjadi Menurut penelitian Martini (2017)
lamban, menjadi sulit berkonsentrasi dan masalah dimensia sangat mempengaruhi
kemampuan daya ingat menurun (Ichsanna & manusia usia lanjut saat ini, sebelum wanita
Sari, 2017). Penurunan fungsi kognitif yang mengalami usia lanjut pasti akan mengalami
paling ringan adalah mudah lupa menopause. Menopause merupakan proses
(forgetfulness). Keluhan yang di dapat pada alami yang dialami setiap wanita, namun bagi
lansia diperkirakan gejala mudah lupa wanita terjadinya tahap menopause merupakan
dikeluhkan oleh 39% lanjut usia yang berusia saat yang menyidihkan karena memiliki
50-59 tahun. banyak kekhawatiran yang menyelubungi
Hal ini terlihat dari hasil pengamatan pikiran wanita, dalam artikel yang didapatkan
yang menunjukan bahwa sebagian besar lansia penulis mendapatkan prosentasi sekitar 75%

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2798-3471 (Cetak) Journal of Innovation Research and Knowledge
ISSN 2798-3641 (Online)
2030 Vol.2 No. 4 September 2022
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
wanita yang mengalami menopause merasakan sedangkan insiasi setelah periode menstruasi
menopause sebagai masalah atau gangguan, terakhir memiliki efek merugikan pada fungsi
sedangkan 25% lainya tidak kognitif. Pengaruh senam otak terhadap
mempermasalahkanya. peningkatan fungsi kognitif. Penelitiannya
Hasil penelitian menunjukkan menjelaskan bahwa hampir lebih dari 70%
peningkatan fungsi kognitif pada lansia dan peserta penelitian menunjukan bahwa senam
penurunan tingkat stres setelah senam otak, otak mampu meningkatkan fungsi kognitif dan
Sasana otak lebih efektif dalam menurunkan mampu mengurangi resiko dimensia (Irawani
tingkat stres daripada peningkatan fungsi (2019), Astuti (2018) dan Hasanah (2021)).
kognitif yang membutuhkan waktu lebih lama Upaya yang dilakukan untuk mencegah
dan lebih intens untuk meningkatkan dan menghambat penurunan fungsi kognitif
konsentrasi dan daya ingat (Martiana, 2017). dapat melalui terapi farmakologis dengan
Seorang wanita akan mengalami menggunakan obat-obatan, serta melalui terapi
ketidakstabilan emosi seiring dengan non farmakologis seperti aktivitas fisik (senam
kekhawatiran perubahan pada tubuh yang otak), aktivitas mental dan aktivitas sosial.
mengakibatkan berakhirnya masa menstruasi Hasil penelitian bahwa fungsi kognitif pada
sehingga hormon dalam tubuh yang dapat lansia yang melakukan Brain Gym dapat
merubah pengaruh emosional, fluktuasi meningkatkan fungsi kognitif poin dari fungsi
hormon dan kecemasan. Hasil penelitian kognitif awal. Menurut peneliti, hal ini
menunjukkan peningkatan fungsi kognitif pada membuktikan bahwa gerakan Brain Gym dapat
lansia dan penurunan tingkat stres setelah bermanfaat dalam melancarkan aliran darah
senam otak, Sasana otak lebih efektif dalam dan oksigen ke otak sehingga dapat
menurunkan tingkat stres daripada meningkatkan koordinasi dan konsentrasi,
peningkatan fungsi kognitif yang menjernihkan pikiran, menjaga badan tetap
membutuhkan waktu lebih lama dan lebih rileks dan mengurangi kelelahan mental
intens untuk meningkatkan konsentrasi dan (Astuti (2018), Mawie (2020), Irwani (2019)).
daya ingat (Merdianti (2018), Martiana (2017), Kesulitan kognitif terkait transisi
Hasanah (2021)). menopause terjadi insiasi hormon sebelum
Penurunan daya ingat pada otak yang periode menstruasi terakhir memiliki efek
dialami oleh wanita menopause akibat menguntungkan. Gerakan sederhana senam
menurunya kadar esterogen pada tubuh. Hasil otak mampu mengkoordinasikan fungsi otak
penelitian menunjukkan peningkatan fungsi sehingga aktivitas otak menjadi lebih optimal
kognitif pada lansia dan penurunan tingkat sehingga terjadi peningkatan fungsi memori,
stres setelah senam otak, Sasana otak lebih daya ingat dan konsentrasi. Mediasi pada
efektif dalam menurunkan tingkat stres wanita menopause menggunakan teknik
daripada peningkatan fungsi kognitif yang relaksasi dapat meningkatkan fungsi kognitif,
membutuhkan waktu lebih lama dan lebih kardiorespirasi, melemahkan vasodilatasi kulit,
intens untuk meningkatkan konsentrasi dan berkeringat dan penurunan aliran darah otak
daya ingat. Terjadi pengaruh yang nyata pada sehingga dapat mengurangi beberapa
wanita menopause akibat penurunan kadar keparahan gejala fisiologis yang akan timbul.
esterogen dalam tubuh wanita sehingga perlu Selain itu brain gym memiliki pengaruh positif
dilakukan latihan fungsi kognitif pada otak terhadap fungsi kognitif dan faktor neurotropik
salah satunya senam otak agar tetap turunan otak plasma (BDNF) pada lansia
mempertahankan daya ingatnya. Kesulitan (Wijayanto (2017), Mawie, (2020), Martiem
kognitif terkait transisi menopause terjadi (2020)).
insiasi hormon sebelum periode menstruasi Estrogen meningkatkan mood dan aspek
terakhir memiliki efek menguntungkan tertentu dari fungsi kognitif pada wanita

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Journal of Innovation Research and Knowledge ISSN 2798-3471 (Cetak)
ISSN 2798-3641 (Online)
Vol.2 No.4 September 2022 2031
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
pascamenopause. Ada juga bukti bahwa efek [3] ElsevierInc. ANA. (2018).
estrogenik pada berbagai fungsi psikologis JointStatementonDelegation American
dapat dipisahkan dan spesifik. Penelitian yang ElsevierInc. (ANA).
didaptakan apabila seseorang tidak melakukan [4] Hidayah, Alimul, Aziz (2017). Pengantar
senam otak atau braingym hasil menunjukan Kebutuhan Dasar Keperawatan Manusia:
bahwa penurunan fungsi sistem reproduksi Aplikasi Konsep Dan Proses
mengakibatkan keluhan seperti memori daya Keperawatan Buku 1. Jakarta: Salemba
ingat, hot flush, keringat malam. Perubahan Medika.
neurologis juga terjadi pada wanita pasca [5] Maryam, Siti, dkk. (2012). Buku Saku
menopause dengan turunya kadar esterogen Asuhan Keperawatan Pada Lansia.
mengakibatkan fungsi kognitif akan Jakarta: Trans Info Media.
terganggu. Estrogen meningkatkan mood dan [6] Pratiwi (2016). Buku Ajar Keperawatan
aspek tertentu dari fungsi kognitif pada wanita Gerontik Terapi Tertawa dan Senam
pascamenopause. Kesulitan kognitif terkait Cegah Pikun. Jakarta: Salemba Medika.
transisi menopause terjadi insiasi hormon [7] Proverawati, MPH. (2010). Menopause
sebelum periode menstruasi terakhir memiliki dan Sindrom Pre Menopause.
efek menguntungkan sedangkan insiasi setelah Yogyakarta: Muha Medika.
periode menstruasi terakhir memiliki efek [8] Sari, Baradero, Mary., dkk. (2015).
merugikan pada fungsi kognitif (Astuti (2018), Asuhan Keperawatan Kesehatan Mental.
Hasanah (2021), Yuliati (2021)). Psikiatri. Jakarta: EGC.
[9] Farooq, A. M. Knowles, J. J. Reilly, and
KESIMPULAN N. Gaoua, The Association between
Faktor yang mempengaruhi senam otak Obesity and Cognitive Function in
terhadap kecemasan dan fungsi kognitif HealthyPremenopausalWomen,
menopuause adalah usia dan jenis kelamin. International
Apabila wanita menopause runtin melakukan SocietyofBehavioralNutritionandPhysica
senam otak dapat memberikan manfaat lActivity, Edinburgh, UK, 2015. Diakses
mengontrol tingkat kecemasan, suasana hati, tanggal 15 februari 2021 pukul 10.00.
dan fungsi kognitif untuk jangka panjang [10]
dimasa tuanya. [11] Ah Yusuf etal (2010). Fakto Yang
Meningkatkan Kecemasan Pada Wanita
Saran MenopauseI.
Rangkuman menyeluruh atau literature http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JKS/arti
riview adalah penulisan secara mandiri, cle/view/2730. diakses tanggal 20
sehingga tidak terdapat konflik kepentingan februari 2021 pukul 09.00.
dalam penulisanya. [12] Shefer, Y. Marcus, and N. Stern, “Is
obesity a
DAFTAR PUSTAKA braindisease?” Neuroscience&Biobehavi
[1] Ana Ratnawati, (2018). Asuhan oralReviews, vol. 37, no. 10, pp. 2489–
Keperawatan Pada Pasien Sistem 2503, 2013. Diakses tanggal 16 februarui
Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Baru 2021 pukul 15.04.
[2] Dianawati, A (2012). Buku [13] Nova Damayanti (2018). Perbandingan
Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4. Fungsi Kognitif Pada Wanita Pre
Jakarta: (2012). Statistik Untuk Menopause dan Postmenopause.
Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: http://repository.uph.edu/7563/. Diakses
Salemba Medika. tanggal 20 februari 2021 pukul 08.30.
Publisinghttp.//medicastore.com/artikel/2 [14] Selvia David etal (2018). Faktor Yang
49. Meningkatkan Kecemasan Pada Wanita

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2798-3471 (Cetak) Journal of Innovation Research and Knowledge
ISSN 2798-3641 (Online)
2032 Vol.2 No. 4 September 2022
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Menopause.https://jurnal.stikesbaptis.ac.i
d/index.php/keperawatan/article/view/39.
Diakses tanggal 20 februari 2021 pukul
08.15.
[15] L. M. Hessand K. C. Insel,
“Chemotherapy-relatedchange in
cognitivefunction: a conceptual
model,” OncologyNursing Forum, vol.
34, no. 5, pp. 981–994. Diakses tanggal
25 februari 2021 pukul 10.20.
[16] Ulfa Husnul (2014). Pengaruh Senam
Otak Terhadap Daya ingat Pada Wanita
PostMenopause.
http://eprints.ums.ac.id/20594/. Diakses
tanggal 20 februari 2021 pukul 08.00.
[17] Selvia David etal (2018). Faktor Yang
Meningkatkan Kecemasan Pada Wanita
Menopause.https://jurnal.stikesbaptis.ac.i
d/index.php/keperawatan/article/view/39.
Diakses tanggal 20 februari 2021 pukul
08.15.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Journal of Innovation Research and Knowledge ISSN 2798-3471 (Cetak)
ISSN 2798-3641 (Online)

Anda mungkin juga menyukai