Anda di halaman 1dari 17

Efektifitas Senam Terapi Latih Otak Dan Terapi Reminiscence Terhadap Harga Diri

Lansia Di Desa Mojolegi Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo


Leny Rizka Januaristina1), Rizka Yunita2),Grido Handoko Sriyono3)
1) Mahasiswa Prodi S1 Keperawatan, Stikes Hafshawaty Pesantren Zainul
Hasan Genggong, Probolinggo, Email : Lenyrizkaj2599@gmail.com
2) Dosen Profesi Ners Stikes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong,
Probolinggo
3) Dosen Profesi Ners Stikes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong,
Probolinggo

Abstrak

Harga diri dapat menjadi masalah serius pada usia lanjut karena pada umumnya lansia
dengan permasalahan harga diri cenderung tidak mampu megatasi masalah dan jatuh dalam
kekalutan emosional, yang dapat menyebabkan tidak memiliki persepsi yang baik atau sehat
mengenai dirinya maupun lingkungan sekitarnya. Penanganan yang dapat diterapkan untuk
mengatasi harga diri adalah dengan senam terapi latih otak dan terapi reminiscence. Tujuan dari
penelitian ini untuk menganalisis efektifitas senam terapi latih otak dan terapi reminiscence
terhadap harga diri lansia di Desa Mojolegi Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo.
Jenis penelitian adalah quasi eksperimental dengan metode pendekatan cross over group
design. Populasi sebanyak 225 orang dengan 36 responden yang memenuhi syarat inklusi
penelitian, dipilih dengan tekhnik random sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar
kuesioner Rosenberg self esteem scale kemudian data dikumpulkan melalui proses editing, coding,
scoring dan tabulating. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan hipotesis, wilcoxon,
independent samples T test dan uji hipotesis paired samples T test pada kedua kelompok.
Hasil penelitian didapatkan didapatkan nilai pV 0,000 pada kelompok yang diberikan senam
terapi latih otak dan nilai pV 0,000 pada kelompok yang diberikan terapi reminiscence. Untuk uji
perbaningan didapatkan nilai sig(2-tailed) 0,646 di periode pertama (sebelum cross over) dan
0,733 diperiode kedua (sesudah cross over) pada kedua kelompok dengan sig(2-tailed) > 0,05.
Sehingga tidak ada perbedaan antara senam terapi latih otak dan terapi reminiscence terhadap
harga diri lansia.
Senam terapi latih otak adalah serangkai gerakan aktivitas sederhana yang didesain untuk
mengkoordinasikan fungsi otak sementara itu terapi reminiscence adalah suatu metode untuk
mengingat masa lalu. Memfasilitasi lansia untuk mengumpulkan kembali memori masa lalu yang
menyenangkan sejak masa anak, remaja, dan dewasa serta hubungan dengan keluarga, kemudian
dilakukan sharing dengan orang lain dengan tujuan memotivasi .

Kata kunci : Lansia, Harga Diri, Senam Terapi Latih Otak, Terapi Reminiscence

STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 1


Abstract

Efektivitas senam terapi latih otak dan terapi reminiscence terhadap harga diri lansia di Desa
Mojolegi Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo
Leny Rizka Januaristina

Self-esteem can be a serious problem in the elderly because in general the elderly with self-
esteem problems tend to be unable to cope with problems and fall into emotional tumoil,
which can lead to not having a good or healthy perception of themselves and their
surroundings. Handling that can be applied to overcome self-esteem is with brain training
therapy gymnastic and reminiscence therapy.The purpose of this study was to analyze the
effectiveness of brain exercise therapy gymnastics and reminiscence therapy on the self-
esteem of the elderly in mojolegi village, gading district, probolinggo regency. This type of
research is an experimental quasi experimental approach with a cross over group design
method. The population of 225 people with 36 respondents who met the research inclusion
requirements, was selected by random sampling technique. The instrument used was the
(RESS) Rosenberg self esteem scale sheet and then the data was collectesd through the
process of editing, coding, scoring and tabulating. The data obtained were analyzed using the
independent wilcoxon, qqsamples t-test hypothesis and paired t-test hypothesis test in both
groups. After being analyzed using for windows 21, the sig(2-tailed) value was 0.646 in the
first period (before cross over) and 0.733 in the second period (after cross over) in both
groups with sig(2-tailed) >0.05. So there is no difference between brain exercise therapy
gymnastics and reminiscence therapy on the self-esteem of the elderly.

Keywords: elderly, self-esteem, brain exercise therapy gymnastics,reminiscence therapy

1. Pendahuluan Menurut teori perkembangan Stuart ( 2016)


Masa lansia pada umumnya akan bahwa tahapan perkembangan psikologis
mengalami berbagai perubahan, perubahan sesuai dengan usia seseorang sehingga
diantaranya perubahan fisik, kognitif (daya tugas perkembangan pada usia lansia yaitu
ingat), seksual, sosial, perubahan perasaan dapat melakukan penyesuaian terhadap
atau sikap dan pandangan negatif terhadap perubahan dan kehilangan,
kondisi menua. Perubahan inilah yang akan mempertahankan harga diri, dan
memberikan suatu pengaruh pada seluruh mempersiapkan kematian yang akan
aspek kehidupan lansia itu sendiri dan dihadapi. Terjadinya perubahan pada
mempengaruhi konsep diri pada lansia, psikologis akan menyebabkan merosotnya
seperti citra tubuh, ideal diri, identitas diri, tentang kesadaran dan akan menimbulkan
peran dan harga diri (Haswita & Reni, perasaan rendah diri. Apabila
2017). Perubahan-perubahan tersebut dibandingkan dengan orang yang lebih
secara tidak langsung menuntut muda, kekuatan, kecepatan dan
kemampuan lansia untuk dapat beradaptasi keterampilannya. Perubahan inilah yang
dan menerima secara psikologis terhadap akan memberikan suatu pengaruh pada
perubahan yang terjadi pada proses menua seluruh aspek kehidupan lansia itu sendiri
(Melani, 2016). dan mempengaruhi harga diri.
perubahan-perubahan seperti
adanya perubahan yang dapat menyebabkan Menurut World Health
penurunan kondisi fisik, biologis, Organization (WHO), proporsi penduduk
psikologis, maupun sosial yang saling di atas 60 tahun di dunia pada tahun 2017
berinteraksi satu sama lain (Kartini, 2017). sebanyak 765 juta sekitar 12% dan
Salah satu perubahan yang terjadi pada meningkat pada tahun 2019 sebanyak 984
lansia adalah perubahan secara psikososial. juta sekitar 16%. Menurut Badan Pusat

STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 2


Statistik (BPS) (2018) di Indonesia seluruh aspek kehidupan lansia itu sendiri
proporsi penduduk usia 60 tahun ke atas dan mempengaruhi harga diri.
sebesar 24.754.500 jiwa (9,34%)
(Riskesdas, 2018). Sedangkan di Wilayah Dengan demikian untuk
Jawa Timur tahun 2018 tercatat 13,06% mengurangi terjadinya permasalahan
atau sejumlah 84.360 lansia. (Permatasari, lansia dengan harga diri yaitu bisa
2018). Sementara itu, di Kota Probolinggo dilakukan dengan aktivitas atau latihan
tahun 2021 prevalensi penduduk diatas 60 fisik (Indah, 2018). Latihan fisik berupa
tahun sebanyak 24,100 jiwa sekitar senam terapi latih otak merupakan
10,15% dan di Kecamatan Gading tercatat serangkaian gerakan aktivitas sederhana
1,846 lansia atau sekitar 5,10%. yang didesain untuk mengkoordinasikan
Berdasarkan laporan dari fungsi otak melalui keterampilan gerak,
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Pada dasarnya senam terapi latih otak
memperkirakan bahwa di Indonesia pada dapat membantu mengoptimalkan fungsi
tahun 2017 prevalensi kejadian harga diri dari segala macam pusat yang ada di otak
pada usia 60 tahun keatas mencapai 6,4% manusia. Senam ini dapat memperlancar
atau sejumlah 71.225 jiwa. Sementara aliran darah dan oksigen ke otak,
berdasarkan data kesehatan Kabupaten meningkatkan daya ingat dan konsentrasi,
Probolinggo tahun 2019 tercatat sejumlah meningkatkan energi tubuh, mengatur
235 lansia yang mengalami harga diri tekanan darah, meningkatkan penglihatan,
rendah (Dinkes, 2018). keseimbangan jasmani, dan juga
Berdasarkan hasil studi koordinasi (Aminuddin, 2016). Gerakan-
pendahuluan yang dilakukan pada gerakan senam terapi latih otak dapat
tanggal 01 ebruari 2021 didapatkan data mengaktifkan neocortex dan saraf
lansia di Puskesmas Condong, Desa parasimpatis untuk mengurangi
Mojolegi, Kecamatan Gading, peningkatan hormon adrenalin dalam
Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur tubuh yang dapat meredakan ketegangan
pada bulan Januari sampai Mei 2021 psikis maupun ketegangan fisik sehingga
terdapat 225 lansia. Desa yang memiliki jiwa dan tubuh menjadi relaks dan
penduduk lansia terbanyak adalah desa seimbang (Widianti, 2019).
Kaliacar, Desa Mojolegi, dan di Desa Selain senam terapi latih otak, terdapat
Wangkal. alternatif lain yaitu terapi reminiscence
pada lansia banyak mengalami merupakan terapi efektif terhadap harga
perubahan-perubahan seperti adanya diri lansia, hal ini karena terapi
perubahan yang dapat menyebabkan reminiscence merupakan salah satu
penurunan kondisi fisik, biologis, metode pengekspresian perasaan akan
psikologis, maupun sosial yang saling memicu munculnya rasa percaya diri dan
berinteraksi satu sama lain (Kartini, 2017). perasaan dihargai pada lansia yang
Salah satu perubahan yang terjadi pada berdampak munculnya koping positif
lansia adalah perubahan secara psikososial. yang mempengaruhi persepsi dan emosi
Menurut teori perkembangan Stuart ( 2016) lansia dalam memandang suatu masalah.
bahwa tahapan perkembangan psikologis Proses kenangan memberikan kesempatan
sesuai dengan usia seseorang sehingga kepada individu untuk membicarakan
tugas perkembangan pada usia lansia yaitu masa lalu dan konflik yang dihadapi.
dapat melakukan penyesuaian terhadap Proses ini memberikan individu perasaan
perubahan dan kehilangan, aman untuk menyatukan kembali ingatan
mempertahankan harga diri, dan masa lalu, dan menumbuhkan penerimaan
mempersiapkan kematian yang akan diri yang akan berguna untuk tujuan
dihadapi. Terjadinya perubahan pada terapeutik (Sumedi, 2019).
psikologis akan menyebabkan merosotnya 2. Metode Penelitian
tentang kesadaran dan akan menimbulkan Penelitian ini menggunakan jenis
perasaan rendah diri. Apabila penelitian eksperimental dengan
dibandingkan dengan orang yang lebih rancangan penelitian quasy-
muda, kekuatan, kecepatan dan experimental dengan metode pendekatan
keterampilannya. Perubahan inilah yang cross over group design.. Populasi pada
akan memberikan suatu pengaruh pada penelitian ini adalah 225 orang dan
sampel penelitian sebanyak 36 orang,
STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 3
dengan tekhnik sampling random Berdasarkan Jenis Kelamin pada
sampling. Pengumpulan data lansia dengan harga diri Di Desa
menggunakan lembar kuesioner Mojolegi Kecamatan Gading
Rosenberg self-esteem scale uji statistik bulan juni 2021
menggunakan uji hipotesis wilcoxon, Jenis Kelompok Kelompok
paired t test pada kedua kelompok dan Kelamin I II
uji hipotesis independent Samples T-test Ʃ % Ʃ %
pada kelompok 1 dan kelompok II Pria 3 16,7 2 11,1
dengan tingkat signifikan <0,05. Perempua 15 83,3 16 88,9
3. Hasil dan Pembahasan n
3.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Total 18 100.00 18 100.00
Tempat penelitian di Desa Mojolegi Berdasarakan tabel 3.2 diatas, dapat
Kecamatan Gading Kabupaten disimpulkan bahwa pada kelompok I,
Probolinggo. Menurut data dari responden yang mengalami harga diri
Puskesmas Condong, Desa Mojolegi paling banyak terjadi pada jenis kelamin
merupakan salah satu desa dengan perempuan sebanyak 15 orang (83,3%)
jumlah lansia terbanyak Kecamatan dan paling sedikit terjadi pada jenis
Gading. kelamin laki-laki sebanyak 3 orang
3.2 Gambaran Karakteristik Responden (16,7%). Sedangkan, pada kelompok II,
3.2.1 Gambaran Karakteristik Responden responden yang mengalami harga diri
Berdasarkan usia paling banyak terjadi pada jenis kelamin
Tabel 3.1: Distribusi Frekuensi perempuan sebanyak 16 orang (88,9%)
Karakteristik Responden dan paling sedikit terjadi pada jenis
Berdasarkan Usia pada lansia kelamin laki-laki sebanyak 2 orang
dengan harga diri Di Desa (11,1%).
Mojolegi Kecamatan Gading 3.2.3 Gambaran Karakteristik Responden
pada bulan Juni 2021 Berdasarkan Pendidikan
Kategori Kelompok I Kelompok II Tabel 3.3: Distribusi Frekuensi
Usia Ʃ % Ʃ % Karakteristik Responden
45-50 7 27.8 12 33,3 Berdasarkan Pendidikan
tahun Terakhir lansia dengan harga
55-50 8 22,2 6 16,7 diri di Desa Mojolegi Kecamatan
tahun Gading pada bulan Juni 2021
55-59 Pekerjaan Kelompok Kelompok
tahun I II
Total 18 100.0 18 100.0 Ʃ % Ʃ %
Berdasarkan tabel 3.1 diatas, dapat Petani 12 66,7 14 77.8
disimpulkan bahwa pada kelompok I, Wiraswasta 1 5.6 0 0
responden yang mengalami harga diri Tidak 5 27.8 4 22.2
paling banyak terjadi pada rentang usia Bekerja/IRT
45-50 tahun sebanyak 7 orang (38,9%) Total 18 100.0 18 100.0
dan paling sedikit terjadi pada rentang Berdasarkan tabel 3.3 diatas, dapat
usia 51-55 tahun sebanyak 9 orang disimpulkan bahwa pada kelompok I,
(50,0%). Sedangkan pada kelompok II, responden yang mengalami harga diri
responden yang mengalami resiko jatuh paling banyak terjadi pada petani
paling banyak terjadi pada rentang usia sebanyak 12 orang (66,7%), pada
45-50 tahun sebanyak 9 orang (50,0%) wiraswasta sebanyak 1 orang (5,6%),
dan paling sedikit terjadi pada rentang pada lansia yang tidak bekerja sebanyak
usia 51-55 tahun sebanyak 6 orang 5 orang (27,8%). Sedangkan, pada
(33,3%) dan pada rentang usia 56-59 kelompok II, responden yang mengalami
tahun sebanyak 3 orang (16,7%) yang harga diri paling banyak terjadi pada
mengalami harga diri. petani sebanyak 14 orang (77,8%),
3.2.2 Gambaran Karakteristik Responden paling sedikit terjadi pada responden
Berdasarkan Jenis Kelamin yang tidak bekerja sebanyak 4 orang
Tabel 3.2: Distribusi Frekuensi (22,2%), sementara pada lansia
Karakteristik Responden
STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 4
wiraswasta tidak ada yang mengalami sebelum diberikan senam terapi latih
harga diri yaitu 0 (0%). otak adalah 13,00 dan nilai yang sering
3.2.4 Gambaran Karakteristik Responden muncul di nilai harga diri sebelum
Berdasarkan Pendidikan diberikan senam terapi latih otak adalah
Tabel 3.4: Distribusi Frekuensi 12.
Karakteristik Responden 3.4.2 Skor harga diri sesudah diberikan
Berdasarkan Pendidikan lansia senam terapi latih otak periode 1
dengan harga diri di Desa Tabel 3.7 Distribusi Frekuensi skor
Mojolegi Kecamatan Gading harga diri sesudah diberikan
pada bulan Juni 2021 senam terapi latih otak periode 1
Pendidika Kelompok Kelompok (sebelum cross over)
n 1 II Statistic N Mean Median Mode
Ʃ % Ʃ % POST1 18 17,56 17,00 15
Tidak 8 44.4 3 16.7 Berdasarkan tabel 5.7 diatas, dapat
sekolah disimpulkan bahwa nilai rata-rata harga
SD 7 38.9 1 61.1 diri sesudah diberikan senam terapi latih
1 otak adalah 17,56, sedangkan nilai
SMP 2 11.1 2 11.1 tengah harga diri sesudah diberikan
SMA 1 5.6 2 11.1 senam terapi latih otak adalah 17,00 dan
nilai yang sering muncul di nilai harga
Total 1 100. 1 100. diri sesudah diberikan senam terapi latih
8 0 8 0 otak adalah 15.
Berdasarkan tabel 3.4 diatas, dapat 3.4.3 Skor harga diri sebelum diberikan
disimpulkan bahwa pada kelompok I, terapi reminiscence periode 1
responden yang mengalami harga diri Table 3.8 Distribusi Frekuensi skor
paling banyak terjadi pada yang tidak harga diri sebelum diberikan
sekolah sebanyak 8 orang (44.4%), terapi reminiscence periode 1
tingkat pendidikan SD sebanyak 7 orang (sebelum cross over)
(38,9%), pada lansia tingkat pendidikan Statistic N Mean Median Mode
SMP sebanyak 2 orang (11,1%) paling PRE2 18 13,44 12,50 10
sedikit terjadi pada tingkat pendidikan
SMA dimana responden yang Berdasarkan tabel 3.8 diatas, dapat
mengalami harga diri sebanyak 1 orang disimpulkan bahwa nilai rata-rata harga
(5.6%). Sedangkan, pada kelompok II, diri sebelum diberikan terapi
responden yang mengalami harga diri reminiscence adalah 13,44, sedangkan
paling banyak terjadi pada tingkat nilai tengah harga diri sebelum diberikan
pendidikan SD sebanyak 11 orang terapi square stepping exercise adalah
(61,1%), sementara untuk lansia yang 12,50 dan nilai yang sering muncul di
tidak sekolah sebanyak 3 orang (16,7%), nilai harga diri sebelum diberikan terapi
dan terjadi pada tingkat pendidikan reminiscence adalah 10.
SMA sebanyak 2 orang (11,1%) yang
mengalami harga diri. 3.4.4 Skor harga diri sesudah diberikan
3.4 Data Khusus terapi reminiscence periode 1
3.4.1 Skor harga diri sebelum diberikan Tabel 3.9 Distribusi Frekuensi skor harga
senam terapi latih otak periode 1 diri sesudah diberikan terapi
Tabel 3.6 Distribusi Frekuensi skor reminiscence periode 1 (sebelum cross
harga diri sebelum over)
diberikansenam terapi latih otak Statistic N Mean Median Mode
periode 1 (sebelum cross over) POST2 18 16,94 16,00 13
Statistic N Mean Median Mode Berdasarkan tabel 3.9 diatas, dapat
PRE1 18 32,06 31,00 30 disimpulkan bahwa nilai rata-rata harga
Berdasarkan tabel 3.6 diatas, diri sesudah diberikan terapi
dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata reminiscence adalah 16,94, sedangkan
harga diri sebelum diberikan terapi nilai tengah harga diri sesudah diberikan
senam terapi latih otak adalah 13,17, terapi reminiscence adalah 16,00 dan
sedangkan nilai tengah harga diri nilai yang sering muncul di nilai harga

STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 5


diri sesudah diberikan terapi 3.4.8 Skor harga diri sesudah diberikan
reminiscence adalah 13. senam terapi latih otak periode II
3.4.5 Skor harga diri sebelum diberikan . Tabel 3.13 Distribusi Frekuensi skor
terapi reminiscence kelompok 1 harga diri sesudah diberikan
periode II senam terapi latih otak periode
Tabel 3.10 Distribusi Frekuensi skor harga II (sesudah cross over)
diri sebelum diberikan terapi Statisti N Mea Media Mod
reminiscence periode II (sesudah cross c n n e
over) POST2 1 17,22 17,00 17
Statistic N Mean Median Mode 8
PRE1 18 13,17 13,00 12 Berdasarkan tabel 3.13 diatas, dapat
disimpulkan bahwa nilai rata-rata harga
Berdasarkan tabel 3.10 diatas, dapat diri sesudah diberikan senam terapi latih
disimpulkan bahwa nilai rata-rata harga otak adalah 17,22, sedangkan nilai
diri sebelum diberikan terapi tengah harga diri sesudah diberikan
reminiscence adalah 13,117, sedangkan senam terapi latih otak adalah 17,00 dan
nilai tengah harga diri sebelum diberikan nilai yang sering muncul di nilai harga
terapi reminiscence adalah 13,00 dan diri sesudah diberikan senam terapi latih
nilai yang sering muncul di nilai harga otak adalah 17.
diri sebelum diberikan terapi
eminiscence adalah 12. 3.5 Hasil Analisa Data
3.4.6 Skor harga diri sesudah diberikan 3.5.1 Uji Normalitas
terapi reminiscence periode II Table 3.14 Hasil uji normalitas data
Tabel 3.11 Distribusi Frekuensi skor penelitian Efektivitas senam terapi
harga diri sesudah diberikan latih otak dan terapi reminiscence
terapi reminiscence periode II pada lansia dengan harga diri di
(sesudah cross over) Desa Mojolegi Kecamatan Gading
Statistic N Mean Median Mode pada bulan Juni-Juli 2021 periode
POST1 18 16,94 16,50 15 I
Berdasarkan tabel 3.11 diatas, dapat Normaliditas
disimpulkan bahwa nilai rata-rata harga Terapi Shapiro-Wilk
diri sesudah diberikan terapi Statist D Sig.
reminiscence adalah 16,94, sedangkan Skor ik f
nilai tengah harga diri sesudah diberikan harg
terapi reminiscence adalah 16,50 dan a Pre senam .920 1 0.12
nilai yang sering muncul di nilai harga diri terapi latih 8 7
diri sesudah diberikan terapi otak
reminiscence adalah 15.
Post senam .944 1 0,33
3.4.7 Skor harga diri sebelum diberikan
terapi latih 8 9
senam terapi latih otak periode II
otak
Tabel 3.12 Distribusi Frekuensi skor
harga diri sebelum diberikan Pre terapi .840 1 0,00
senam terapi latih otak periode reminiscen 8 6
II (sesudah cross over) ce
Statistic N Mean Median Mode
PRE2 18 13,61 13,00 10 Post terapi .901 1 0,06
Berdasarkan tabel 5.12 diatas, dapat reminiscen 8 0
disimpulkan bahwa nilai rata-rata harga ce
diri sebelum diberikan senam terapi latih
otak adalah 13,61, sedangkan nilai
tengah harga diri sebelum diberikan Berdasarkan tabel 5.14 didapatkan
senam terapi latih otak adalah 13,00 dan hasil uji normalitas data sebelum
nilai yang sering muncul di nilai harga dilakukan senam terapi latih otak yaitu ρ
diri sebelum diberikan senam terapi latih = 0,127 > α = 0,05 maka dinyatakan
otak adalah 10. distribusi data normal dan hasil uji
normalitas data sesudah dilakukan

STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 6


senam terapi latih otak yaitu ρ = 0,339 > reminiscence yaitu ρ = 0,033< α = 0,05
α = 0,05 maka dinyatakan distribusi data maka dinyatakan distribusi data tidak
normal. Sedangkan, hasil uji normalitas normal. Sedangkan, hasil uji normalitas
data sebelum dilakukan terapi data sebelum dilakukan terapi senam
reminiscence yaitu ρ = 0,006<α = 0,05 terapi latih otak yaitu ρ = 0,037<α = 0,05
maka dinyatakan distribusi data tidak maka dinyatakan distribusi data tidak
normal dan hasil uji normalitas data normal dan hasil uji normalitas data
sesudah dilakukan terapi reminiscence sesudah dilakukan senam terapi latih
yaitu ρ = 0, 060< α = 0,05 maka otak yaitu ρ = 0, 096> α = 0,05 maka
dinyatakan distribusi data kedua post- dinyatakan distribusi data kedua post-test
test tersebut normal dan post-test kedua tersebut normal pada periode kedua.
tidak normal pada periode pertama. Dapat disimpulkan bahwa hasil uji
normalitas untuk variabel post-test senam
terapi latih otak dan terapi reminiscence
pada periode pertama dan kedua adalah
distribusi data normal karena nilai α post-
test pada kedua terapi tersebut bernilai >
0,05, sehingga analisa data yang
digunakan paired T test dan dan untuk
posttest 1 dan pretest 2 terapi
reminiscence distribusi data tidak normal
<0,05 sehingga menggunakan wilcoxon
Table 3.15 Hasil uji normalitas data dan melakukan transformasi data untuk
penelitian Efektivitas senam terapi hasil uji normalitas data yang tidak
latih otak dan terapi reminiscence normal .
pada lansia dengan harga diri di
Desa Mojolegi Kecamatan Gading 3.5.2 Uji Hipotesis
pada bulan Juni-Juli 2021 periode Tabel 3.16 Hasil uji analisa data
II sebelum dan sesudah penelitian
Normaliditas Efektivitas senam terapi latih otak
Terapi Shapiro-Wilk dan terapi reminiscence pada
Statist D Sig. lansia dengan harga diri di Desa
Skor ik f Mojolegi Kecamatan Gading pada
harg bulan Juni-Juli 2021 periode I
a Pre senam .920 1 0,12 (sebelum cross over)
diri terapi latih 8 7 Median Mea Nila
otak (Minimu n i ρV
m-
Post terapi .886 1 0,03 Maksimu
reminiscen 8 3 m
ce
Pre senam (10-16) 13,1
Pre senam .889 1 0,03 terapi latih 7 0,00
terapi 8 7 otak (13-24) 0
reminiscen Post test 17,5
ce senam 6
Post senam .913 1 0,09 terapi latih (10-21)
terapi latih 8 6 otak
otak Pre test 13,4
terapi (12-25) 4 0,00
Berdasarkan tabel 5.15 didapatkan reminiscen 0
hasil uji normalitas data sebelum ce
dilakukan terapi reminiscence yaitu ρ = Post test 16,9
0,127 > α = 0,05 maka dinyatakan terapi 4
distribusi data normal dan hasil uji reminiscen
normalitas data sesudah dilakukan terapi ce

STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 7


(2-tailed),<0,05 maka H0 ditolak dan H1
diterima dan sebaliknya jika nilai sign.
Berdasarkan tabel 3.16 tabel hasil uji (2-tailed) >0,05, maka H0 diterima dan
statistik dengan menggunakan windows H1 ditolak. Dari hasil analisis dapat
SPSS 21 dengan menggunakan uji disimpulkan bahwa ada pengaruh senam
wilcoxon, uji paired T test didapatkan terapi latih otak dan terapi reminiscence
nilai ρ value (asymp. sign. 2 tailed) terhadap harga diri lansia di Desa
sebesar 0,00 dengan taraf signifikan jika Mojolegi Kecamatan Gading Kabupaten
nilai sign. (2-tailed),<0,05 maka H0 Probolinggo. Sehingga berdasarkan nilai
ditolak dan H1 diterima dan sebaliknya ρ signifikan dapat disimpulkan bahwa
jika nilai sign.(2-tailed) >0,05, maka H0 nilai harga diri pada periode pertama dan
diterima dan H1 ditolak. Dari hasil kedua kelompok responden yang
analisis dapat disimpulkan bahwa ada diberikan senam terapi latih otak dan
pengaruh senam terapi latih otak dan terapi reminiscence adalah sama. Maka
terapi reminiscence terhadap harga diri untuk mencari perbedaan mean antara
lansia di Desa Mojolegi Kecamatan dua kelompok tidak berpasangan yaitu
Gading Kabupaten Probolinggo. uji independent samples test untuk
membandingkan skor post test kedua
Table 3.17 Hasil uji analisa data kelompok yang tidak berpasangan.
sebelum dan sesudah penelitian Adapun ringkasan uji independent
Efektivitas senam terapi latih otak samples test responden yang diberikan
dan terapi reminiscence pada senam terapi latih otak dan responden
lansia dengan harga diri di Desa yang diberikan terapi reminiscence
Mojolegi Kecamatan Gading pada ditunjukkan oleh tabel berikut :
bulan Juni-Juli 2021 periode II
(sesudah cross over) Tabel 3.18 Hasil uji analisa data post test
Median Mea Nila penelitian Efektivitas senam terapi
(Minimu n i ρV latih otak dan terapi reminiscence
m- terhadap lansia dengan harga diri
Maksimu di Desa Mojolegi Kecamatan
m Gading pada bulan Juni-Juli 2021
periode I (sebelum cross over) dan
Pre test (10-16) 13,1 II (sesudah cross over)
terapi 7 0,00
Mean Mea Nilai
reminiscen (14-23) 0
differenc n s111i
ce 16,9
e g
Posttest 4
terapi (10-21) Kelompok 17,5
reminiscen senam 6 0,646
ce 13,6 terapi latih .563
Pre test (13-23) 1 0,00 otak 1
senam 0 Kelompok 17,0
terapi latih II terapi 0
otak 17,2 reminiscen
Posttest 2 ce 0,733
senam Kelompok -278 16,9
terapi latih 1 terapi 4
otak reminiscen
ce
Kelompok 17,2
Berdasarkan tabel 5.17 tabel hasil uji II senam 2
statistic dengan menggunakan windows terapi latih
SPSS 21 dengan menggunakan uji otak
paired T test didapatkan nilai ρ value
(asymp. sign. 2 tailed) sebesar 0,00
dengan taraf signifikan jika nilai sign.

STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 8


Berdasarkan tabel 3.18 dapat responden merasa sebagai lanjut usia
disimpulkan bahwa ringkasan uji bisa melakukan pekerjaan yang baik ,
independent samples test post-test yang biasanya orang lain lakukan,
diketahui diperiode pertama rata-rata merasa selalu berfikir mengenai hal-hal
kelompok 1 responden yang diberikan yang baik terhadap diri sendiri.
senam terapi latih otak 17,56 dan Dengan demikian, peneliti
kelompok II yang diberikan terapi berasumsi bahwa selain untuk kesehatan
reminiscence sebesar 17,00 dan nilai fisik senam terapi latih otak juga
mean difference 0,563 dengan nilai memiliki manfaat untuk kesehatan mental
sig(2-tailed) 0,646 >0,05 . Sedangkan dan psikologi, olahraga juga memiliki
diperiode kedua rata-rata kelompok I manfaat untuk kesehatan mental dan
responden yang diberikan terapi psikologi mengurangi stress dan
reminiscence diperiode pertama sebesar kecemasaan. Aktifitas fisik dapat memicu
16,94 dan kelompok II yang diberikan pengeluaran hormon serotonin dan
senam terapi latih otak sebesar 17,22 dan endorphin yang dapat mempengaruhi
nilai mean difference -276 dengan nilai mood serta memberikan rasa bahagia bagi
sig(2-tailed) 0,733 >0,05. seseorang. Senam terapi latih otak akan
Sehingga dapat disimpulkan membantu memompa darah ke otak
berdasarkan nilai sig(2-tailed) di periode sehingga membantu proses berpikir,
1 (sebelum cross over) dan periode II meningkatkan ukuran hipokampus yang
(sesudah cross over) antara kelompok I dapat meningkatkan hubungan anatara
dan kelompok II yaitu >0,05 yang selsel saraf pada otak, menigkatkan daya
artinya tidak ada perbedaan antara ingat dan melindungi otak dari berbagai
pemberian senam terapi latih otak dan penyakit, melalui gerakan- gerakan yang
terapi reminiscence terhadap harga diri. telah diatur dalam senam terapi latih otak
Sehingga tidak ada yang lebih efektif yang manfaatnya meningkatkan
untuk permasalahan harga diri terhadap pemfokusan, pemahaman dan pemusatan
lansia antara senam terapi latih otak dan otak bekerja dengan baik maka akan
terapi reminiscence. Jadi setelah memperbaiki kesehatan mental pada
dilakukan dengan metode cross over lansia seperti mudah depresi, kehilangan
(silang) pemberian senam terapi latih kepercayaan diri serta mudah putus asa .
otak dan terapi reminiscence pada kedua
kelompok yaitu tidak ada perbedaan 3.6.2Skor harga diri sebelum dan sesudah
yang lebih efektif dari kedua intervensi diberikan terapi reminiscence
tersebut. periode 1 (sebelum cross over)
Berdasarkan tabel 3.8 nilai rata-rata pre-
3.6 Pembahasan test terapi reminiscence pada kelompok II
3.6.1 Skor harga diri sebelum dan adalah sebesar 13,44 dengan skor harga
sesudah diberikan senam terapi diri sesuai pertanyaan kuesioner (RESS)
latih otak periode 1 (sebelum cross sebagian besar responden merasa kadang-
over) kadang sebagai lanjut usia merasa tidak
Berdasarkan tabel 3.6 diperiode baik dalam melakukan sesuatu pekerjaan
pertama menunjukkan bahwa nilai rata- atau kemampuan, terkadang merasa gagal
rata pretest pada senam terapi latih otak dalam suatu pekerjaan, merasa tidak
kelompok I adalah sebesar 13,17 berguna.
dengan skor dengan skor harga diri Berdasarkan tabel 3.9 menunjukkan
sesuai pertanyaan kuesioner (RESS) bahwa nilai rata-rata post test terapi
sebagai besar responden merasa ‘merasa reminiscence kelompok II periode
gagal dalam segala pekerjaan, measa pertama adalah sebesar 16,94 dengan skor
sebagai lansia adalah orang tua yang harga diri sesuai pertanyaan kuesioner
tidak berguna sama sekali. (RESS) sebagian besar responden merasa
Berdasarkan tabel 3.7 menunjukkan selalu berfikir mengenai hal-hal yang baik
bahwa nilai rata-rata post test senam terhadap diri sendiri, merasa sendiri
terapi latih otak kelompok I periode sebagai lanjut usia banyak bersyukur
pertama adalah sebesar 17,56 dengan terhadap diri sendiri.
skor harga diri sesuai pertanyaan Peneliti berasumsi bahwa diman
kuesioner (RESS) sebagian besar proses ini merupakan proses metode yang
STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 9
berhubungan dengan memori tidak hanya pendapat, bertanya, dan berinteraksi
mengingat kegiatan peristiwa yang lalu, dengan dirinya sendiri yang sedang
tetapi juga merupakan proses terstruktur bercerita, pada akhirnya peneliti dapat
secara sistematis dan berguna untuk memberikan pujian, memberikan
merefleksikan kehidupan seseorang untuk apresiasi, memberikan dukungan dan
mengevaluasi ulang, menyelesaikan konflik hiburan kepada responden. Hal ini
dari masa lalu dan menemukan makna merupakan keterkaitan hubungan interaksi
kehidupan itu sendiri dan menilai koping sosial dengan kesehatan mental .
adaptif yang akan digunakan. Dari proses Meningkatkan komunikasi dan interaksi
ini juga memberikan individu perasaan sosial lansia dengan mengajak lansia
aman untuk menyatukan kembali ingatan bercerita tentang hal-hal yang menarik
masa lalu, dan menumbuhkan penerimaan dan menyenangkan yang pernah
diri yang akan berguna untuk tujuan dilaluinya menyebabkan perasaan bosan,
terapeutik . kehilangan kepercayaan diri dan kesepian
yang dirasakan lansia berkurang.

3.6.3 Skor harga diri sebelum dan 3.6.4 Skor harga diri sebelum dan sesudah
sesudah diberikan terapi diberikan senam terapi latih otak
reminiscence periode II (sesudah periode II (sesudah cross over)
cross over) Berdasarkan tabel 3.12 periode kedua
Berdasarkan tabel 3.10 diperiode kedua bahwa nilai rata-rata pretest senam terapi
bahwa nilai rata-rata pretest terapi latih otak kelompok II adalah sebesar
reminiscence pada kelompok I adalah 13,61 dengan skor harga diri sesuai
sebesar 13,17 dengan skor skor harga diri pertanyaan kuesioner (RESS) sebagian
sesuai pertanyaan kuesioner (RESS) besar responden merasa sebagai lanjut
sebagian besar responden merasa sebagai usia adalah orang tua yang tidak berguna
lanjut usia merasa bahwa dirinya sendiri sesekali, kadang-kadang sebagai lanjut
adalah orang yang tidak berharga, usia merasa tidak baik dalam melakukan
setidaknya kemampuan yang dia miliki sesuatu pekerjaan atau kemampuan.
tidak sama dengan kemampuan baik yang
orang lain miliki , kadang-kadang merasa Berdasarkan tabel 3.13 menunjukkan
tidak memiliki banyak kemampuan yang bahwa nilai rata-rata post test senam
bisa dirinya banggakan. terapi latih otak kelompok II periode
kedua adalah sebesar 17,22 dengan skor
Berdasarkan tabel 3.11 menunjukkan harga diri sesuai pertanyaan kuesioner
bahwa nilai rata-rata post test terapi (RESS) seabagian bezar responden
reminiscence kelompok I periode kedua merasa selalu berharap memiliki rasa
adalah sebesar 16,94 dengan skor harga diri syukur yang lebih pada dirinya sendiri,
sesuai pertanyaan kuesioner (RESS) merasa selalu berfikir mengenai hal-hal
sebagian bbesar responden merasa selalu yang baik terhadap diri sendiri, merasa
berfikir mengenai hal-hal yang baik sebagai lanjut usia bisa melakukan
terhadap dirinya sendiri, merasa selalu pekerjaan yang baik , yang biasanya orang
berharap memiliki rasa syukur yang lebih lain lakukan.
pada dirinya sendiri.
Peneliti berasumsi bahwa terapi 3.6.5Analisis efektifitas senam terapi latih
reminiscence juga membantu lansia otak terhadap harga diri periode 1
mengingat kembali masa lalu yang (sebelum cross over)
menyenangkan, sehingga menghadirkan Berdasarkan hasil penelitian pada tabel
perasaan berarti sebagai individu dan 3.16, menunjukkan bahwa kelompok
pernah menjadi individu yang berarti bagi responden pada periode pertama yang
orang lain, sehingga terapi tersebut dapat diberikan terapi balance exercise
memperbaiki emosi negatif sehingga kelompok I rata rata nilai pretest sebesar
responden terlihat lebih menunjukkan 13,17 dan post test sebesar 17,56 dengan
ekspresi bahagia dan lebih banyak nilai ρ signifikan 0,000. Sehingga dapat
berinteraksi dengan orang lain. Interaksi disimpulkanberdasarkan nilai ρ
responden telihat dalam bentuk signifikan 0,000<0,05 bahwa ada
memberikan tanggapan, menyampaikan
STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 10
pengaruh pemberian senam terapi latih selsel saraf pada otak, menigkatkan daya
otak terhadap harga diri lansia. ingat dan melindungi otak dari berbagai
Senam terapi latih otak merupakan penyakit, melalui gerakan- gerakan yang
alternatif terapi yang bertujuan tujuan telah diatur dalam senam terapi latih otak
untuk memperlancar aliran darah dan yang manfaatnya meningkatkan
oksigen ke otak serta merangsang kedua pemfokusan, pemahaman dan pemusatan
belah otak bekerja (Hukmiyah, 2019). otak bekerja dengan baik maka akan
Dalam penelitian lainnya, yang dilakukan memperbaiki kesehatan mental pada
oleh Guslinda, ( 2013) membuktikan lansia seperti mudah depresi, kehilangan
bahwa gerakan senam terapi latih otak kepercayaan diri serta mudah putus asa .
dapat bermanfaat dalam melancarkan
aliran darah dan oksigen keotak sehingga 3.6.6Analisis efektifitas terapi reminiscence
dapat meningkatkan koordinasi dan terhadap harga diri periode 1 (sebelum
konsentrasi, menjernihkan fikiran, cross over)
menjaga badan tetap rileks dan Berdasarkan hasil penelitian pada tabel
mengurangi kelelahan mental 3.16 di atas, menunjukkan bahwa rata-
(stress)sehingga fungsi kognitif dapat rata kelompok II yang diberikan terapi
dijaga dan dipertahankan. Hal ini bisa reminiscence nilai rata rata pretest
mencegah kehilangan harga diri dan akan sebesar 13,44 dan post test sebesar 16,94
meningkatkan kepercayaan diri. Melalui dengan nilai ρ signifikan 0,000.
gerakan senam terapi latih otak maka Sehingga dapat disimpulkanberdasarkan
akan mengakibatkan stimulasi yang baik nilai ρ signifikan 0,000<0,05 bahwa ada
dalam mengoptimalkan fungsi otak, dan pengaruh pemberian terapi reminiscence
waktu pemberian intervensi selama 2 terhadap harga diri lansia.
minggu sebanyak 3 kali seminggu Manusia yang muda menjadi tua
(Martini, 2016). merupakan proses penuaan secara
alamiah yang tidak bisa dihindari dan
Menurut Widianti, (2019) merupakan hukum alam, akibat dari
menyatakan senam terapi latih otak proses itu menimbulkan beberapa
dapat dilakukan oleh lanjut usia karena perubahan, meliputi perubahan fisik,
gerakan senam terapi latih otak tidak mental, spiritual, psikososial, kehilangan
hanya dapat memperlancar aliran darah kepercayaan diri, bahkan adaptasi
dan oksigen ke otak, tetapi dapat terhadap stress mulai menurun
merangsang kerja dan berfungsinya otak (Setyowati, 2016). Penatalaksanaan yang
secara optimal, yaitu lebih mengaktifkan adekuat untuk permasalahan pada lansia
kemampuan otak kanan dan kiri terutama pada gangguan psikososial
sehingga kerjasama antara belahan otak adalah dengan terapi reminiscence.
kanan dan kiri bisa terjalin dengan Terapi reminiscence merupakan suatu
melakukan senam terapi latih otak terapi yang dilakukan pada penderita
kualitas hidup lansia pun akan secara berkelompok atau individu
meningkat. dengan cara memotivasi penderita untuk
Dengan demikian, peneliti mengingat kembali kejadian dan
berasumsi bahwa selain untuk kesehatan pengalaman masa lalu serta kemampuan
fisik senam terapi latih otak juga penyelesaian masalahnya kemudian
memiliki manfaat untuk kesehatan mental disampaikan dengan keluarga, teman,
dan psikologi, olahraga juga memiliki kelompok atau staf. Berdasarkan fakta-
manfaat untuk kesehatan mental dan fakta dan bukti-bukti dinyatakan bahwa
psikologi mengurangi stress dan terapi reminiscence dapat memberikan
kecemasaan. Aktifitas fisik dapat memicu kemudahan untuk memperbaiki perasaan
pengeluaran hormon serotonin dan depresi, kehilangan percaya diri,
endorphin yang dapat mempengaruhi perasaan kesepian dan meningkatkan
mood serta memberikan rasa bahagia bagi kenyamanan psikologi (Manurung ,
seseorang. Senam terapi latih otak akan 2016).
membantu memompa darah ke otak Peneliti berasumsi bahwa diman
sehingga membantu proses berpikir, proses ini merupakan proses metode yang
meningkatkan ukuran hipokampus yang berhubungan dengan memori tidak hanya
dapat meningkatkan hubungan anatara mengingat kegiatan peristiwa yang lalu,
STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 11
tetapi juga merupakan proses terstruktur mengingat kembali masa lalu yang
secara sistematis dan berguna untuk menyenangkan, sehingga menghadirkan
merefleksikan kehidupan seseorang untuk perasaan berarti sebagai individu dan
mengevaluasi ulang, menyelesaikan pernah menjadi individu yang berarti bagi
konflik dari masa lalu dan menemukan orang lain, sehingga terapi tersebut dapat
makna kehidupan itu sendiri dan menilai memperbaiki emosi negatif sehingga
koping adaptif yang akan digunakan. Dari responden terlihat lebih menunjukkan
proses ini juga memberikan individu ekspresi bahagia dan lebih banyak
perasaan aman untuk menyatukan berinteraksi dengan orang lain. Interaksi
kembali ingatan masa lalu, dan responden telihat dalam bentuk
menumbuhkan penerimaan diri yang akan memberikan tanggapan, menyampaikan
berguna untuk tujuan terapeutik . pendapat, bertanya, dan berinteraksi
dengan dirinya sendiri yang sedang
Hal ini juga sesuai dengan bercerita, pada akhirnya peneliti dapat
pernyataan bahwa terapi reminiscence memberikan pujian, memberikan
merupakan salah satu fasilitas untuk apresiasi, memberikan dukungan dan
bersosialisasi dan berbagi yang hiburan kepada responden. Hal ini
diharapkan dapat meningkatkan kepuasan merupakan keterkaitan hubungan interaksi
dalam diri lansia itu sendiri, sehingga sosial dengan kesehatan mental .
menurunkan depresi yang dialami lansia Meningkatkan komunikasi dan interaksi
(Sumintardja, 2016). sosial lansia dengan mengajak lansia
bercerita tentang hal-hal yang menarik
3.6.7Analisis efektifitas terapi reminiscence dan menyenangkan yang pernah
terhadap harga diri periode II (sesudah dilaluinya menyebabkan perasaan bosan,
cross over) kehilangan kepercayaan diri dan kesepian
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel yang dirasakan lansia berkurang.
3.17 di atas, menunjukkan bahwa di
periode kedua (sesudah cross over) rata- 3.6.8Analisis efektifitas senam terapi latih
rata kelompok I yang diberikan square otak terhadap harga diri periode II
stepping exercise nilai rata rata pretest (sesudah cross over)
sebesar 13,17 dan post test sebesar 16,94 Berdasarkan hasil penelitian pada
dengan nilai ρ signifikan 0,000. Sehingga tabel 3.17 di atas, menunjukkan bahwa
dapat disimpulkanberdasarkan nilai ρ kelompok responden pada periode kedua
signifikan 0,000<0,05 bahwa ada (sesudah cross over) yang diberikan
pengaruh pemberian terapi reminiscence senam terapi latih otak kelompok II rata
terhadap harga diri lansia. rata nilai pretest sebesar 13,61 dan post
Menurut Samiyono (2020) terapi test sebesar 17,22 dengan nilai ρ
reminiscence adalah terapi untuk signifikan 0,000. Sehingga dapat
mengenang kembali kejadian di masa disimpulkan berdasarkan nilai ρ
lampau, pikiran, dan perasaan yang signifikan 0,000<0,05 bahwa ada
menyenangkan dan diberikan kepada pengaruh pemberian senam terapi latih
lansia dengan bertujuan untuk otak terhadap permasalahan harga diri
meningkatkan kualitas hidup atau lansia.
kemampuan penyesuaian terhadap Penelitian Greenough (2006),
perubahan dari suatu kejadian saat saat menyebutkan bahwa saat ada stimulasi
ini. maka struktur otak akan berubah secara
Menurut Susanto, (2020) berhasil signifikan, hubungan antar neuron lebih
menemukan bahwa terapi reminiscence banyak, sel glia yang menyongkong
berfungsi untuk merekonsiliasi masa lalu, fungsi neuron bertambah dan kapiler-
mencapai rasa harga diri, dan kapiler darah yang menyuplai darah dan
memecahkan masalah membuat lansia oksigen ke otak menjadi lebih padat.
menjadi berhasil dalam mengatasi Stimulasi otak mempunyai banyak efek
masalah-masalah penyesuaian dirinya dan positif pada struktur dan fungsi otak,
menjadikan mereka menjadi lansia yang termasuk menambah jumlah cabang-
sukses untuk melanjutkan hidupnya. cabang dendrit, memperbanyak sinapsis
Peneliti berasumsi bahwa terapi (hubungan antar sel saraf), meningkatkan
reminiscence juga membantu lansia untuk jumlah sel penyongkong saraf, dan
STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 12
kemamapuan memperbaiki memori berkaitan dengan Pemberian dua
(Fitriangga, 2016). perlakuan pada responden, dimana kedua
Peneliti berasumsi bahwa senam terapi kelompok akan mendapatkan 1 perlakuan
latih otak dapat dilakukan dimana saja di periode pertama dan 1 perlakuan lagi
dan kapan saja, bahkan dalam posisi diperiode kedua sehingga besar
santai seperti duduk, saat ada stimulasi kemungkinan responden akan mengalami
maka struktur otak akan berubah secara kejenuhan dan sulit untuk fokus.
signifikan, hubungan antar neuron lebih 3.7 Kesimpulan dan Saran
banyak, sel glia yang menyongkong 3.7.1 Kesimpulan
fungsi neuron bertambah dan kapiler- Berdasarkan hasil penelitian yang
kapiler darah yang menyuplai darah dan berjudul “Efektifitas senam terapi latih
oksigen ke otak menjadi lebih padat dan otak dan terapi reminiscence terhadap
terstruktur dengan baik. Latihan yang harga diri lansia di Desa Mojolegi
dilakukan juga akan mengatasi Kecamatan Gading Kabupaten
permasalahan seperti kecemasan, stress, Probolinggo”, didapatkan kesimpulan
depresi, kehilangan kepercayaan diri dan sebagai berikut :
permasalahan kesehatan mental yang 1 Rata-rata nilai harga diri lansia
dialami lanjut usia . Peningkatan mood kelompok I yang diberikan senam
ini disebabkan oleh peningkatan sirkulasi terapi latih otak sebesar 17,56 dengan
darah ke otak dan latihan yang diinduksi nilai minimal 13 , nilai maksimal 24
dari senam terapi latih otak. pada periode I.
3.6.9Analisis Efektivitas senam terapi latih 2 Rata-rata nilai harga diri lansia
otak dan terapi reminiscence Terhadap kelompok II yang diberikan terapi
harga diri lansia reminiscence sebesar 16.94 dengan
Berdasarkan hasil penelitian tabel 3.18 nilai minimal 12, nilai maksimal 25
didapatkan nilai rata rata kelompok I yang pada periode 1.
diberikan senam terapi latih otak sebesar 3 Rata-rata nilai harga diri lansia
17,56 sementara kelompok II yang kelompok I yang diberikan terapi
diberikan terapi reminiscence sebesar reminiscence sebesar 16,94 dengan
17,00 dan nilai mean difference .563 nilai minimal 14 , dan nilai maksimal
dengan nilai sig(2-tailed) 0,646 diperiode 23 pada periode II.
pertama (sebelum cross over). Sedangkan 4 Rata-rata nilai harga diri lansia
pada periode kedua (sesudah cross over) kelompok II yang diberikan senam
didapatkan nilai rata rata kelompok I yang terapi latih otak sebesar 17.22 dengan
diberikan terapi reminiscence sebesar nilai minimal 13 dan nilai maksimal
16,94 dan kelompok II yang diberikan 23 pada periode II.
senam terapi latih otak sebesar 17,22 dan 5 Tidak ada perbedaan yang lebih efektif
nilai mean difference -278 dengan nilai antara pemberian senam terapi latih
sig(2-tailed) 0,733. otak dan terapi reminiscence terhadap
Sehingga dapat disimpulkan harga diri lansia, dimana nilai sig(2-
berdasarkan nilai sig(2-tailed) di periode 1 tailed)>0,05.
(sebelum cross over) dan periode II 5.4.1 Saran
(sesudah cross over) antara kelompok I 1. Bagi Institusi Pendidikan
dan kelompok II yaitu >0,05 yang artinya Bagi institusi pendidikan
tidak ada perbedaan antara pemberian disarankan hasil penelitian ini dapat
senam terapi latih otak dan terapi dijadikan sebagai tambahan referensi
reminiscence terhadap harga diri. Sehingga dalam proses belajar mengajar baik
tidak ada yang lebih efektif untuk untuk kalangan mahasiswa, pendidikan
menurunkan harga diri terhadap lansia sarjana maupun profesi mengenai
antara senam terapi latih otak dan terapi intervensi untuk mengurangi harga diri
reminiscence . Jadi setelah dilakukan pada lansia melalui latihan senam
dengan metode cross over (silang) terapi latih otak dan terapi
pemberian senam terapi latih otak dan reminiscence pada lansia.
terapi reminiscence pada kedua kelompok
yaitu tidak ada perbedaan yang lebih 2. Bagi Profesi Perawat
efektif dari kedua intervensi tersebut. Bagi profesi keperawatan
Menurut Oktapiani (2016) hal ini disarankan hasil penelitian ini dapat di
STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 13
implimentasikan dalam intervensi dan 5. Bagi Peneliti
implementasi keperawatan sebagai Bagi peneliti disarankan hasil
salah satu pilihan intervensi untuk penelitian ini dapat menambah
mengurangi lansia dengan wawasan dan mengimplementasikan
permasalahan harga diri melalui ilmu yang telah didapat di bangku
latihan senam terapi latih otak dan perkuliahan serta mampu
terapi reminiscence pada lansia. mengidentifikasi dan menganalisis
3. Bagi Lahan Penelitian efektivitas senam terapi latih dan terapi
Bagi lahan penelitian reminiscence terhadap harga diri lansia
disarankan hasil penelitian ini dapat di Desa Mojolegi Kecamatan Gading
diterapkan di lingkungan sekitar Kabupaten Probolinggo.
dengan dibentuknya kader yang 6. Bagi peneliti selanjutnya
membuat jadwal latihan senam terapi Bagi peneliti selanjutnya
latih otak dan terapi reminiscence disarankan hasil penelitian ini dapat
sehingga dapat mengedukasikan dijadikan sebagai penambah informasi
latihan senam terapi latih otak dan untuk pengembangan penelitian lebih
terapi reminiscence pada lansia kepada lanjut, khususnya bagi peneliti
masyarakat untuk mengurangi lansia keperawatan yang ingin melakukan
dengan permasalahan harga diri seperti pengembangan penelitian tentang
dibentuknya Posyandu Lansia. Serta senam terapi latih otak dan terapi
diharapkan penelitian ini juga dapat reminiscence yaitu dengan
dijadikan sebagai data baru bagi menambahkan atau menyetarakan
tempat lahan penelitian dan mampu waktu dan durasi pemberian senam
menerapkan penatalaksanaan senam terapi latih otak dan terapi
terapi latih otak dan terapi reminiscence untuk memaksimalkan
reminiscence dengan baik, tidak hanya peningkatan nilai harga diri terhadap
komitmen pribadi akan tetapi, untuk lansia.
mengurangi permasalahan harga diri 3.8 Daftar Pustaka
terhadap lansia selanjutnya di Desa Yen, H.-Y., & Lin, L.-J. (2018). A
Mojolegi Kecamatan Gading Systematic Review of Reminiscence
kabupaten Probolinggo. Therapy for Older Adults in Taiwan.
4. Bagi Responden The Journal of Nursing Research :
Bagi reponden penelitian JNR, 26(2), 138–150.
disarankan hasil penelitian ini dapat https://doi.org/10.1097/jnr.00000000
melakukan latihan secara rutin dan 00000233
dilaksanakan untuk jangka panjang Siverová, J., & Bužgová, R. (2018). The
tidak hanya di lakukan pada saat effect of reminiscence therapy on quality
penelitian sebagai latihan fisik untuk of life, attitudes to ageing, and depressive
mengurangi harga diri melalui latihan symptoms in institutionalized elderly
senam terapi latih otak dan terapi adults with cognitive impairment: A
reminiscence pada lansia sehingga quasiexperimental study. International
responden dapat merasakan manfaat Journal of Mental Health Nursing, 27(5),
dari intervensi ini 1430–1439.
https://doi.org/10.1111/inm.12442

Shalaby M.H, M. S. A. E. . (2018). The


Effect of Reminiscence Therapy on
Depression among Elderly. E-ISSN:
2320–1959.p- ISSN: 2320–1940, 7(6).

Musavi, M., Mohammadian, S., &


Mohammadinezhad, B. (2017). The effect
of group integrative reminiscence therapy
on mental health among older women
living in Iranian nursing homes. Nursing
Open, 4(4), 303–309.
https://doi.org/10.1002/nop2.101
STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 14
Jakarta: Fakultas Keperawatan
Gerber, A. M., Botes, R., Mostert, A., Universitas Indonesia
Vorster, A., & Buskens, E. (2016). A Onat, S.-S. (2014). Relationship between
cohort study of elderly people in Urinary Incontinence and Quality of
Bloemfontein, South Africa, to determine life/depression in elderly patient.
health-related quality of life and Journal of Clinical Gerontology and
functional abilities. South African Geriatry vol.5, 86-90.
Medical Journal = SuidAfrikaanse Onat, S.-S. (2014). Relationship between
Tydskrif Vir Geneeskunde, 106(3), 298– Urinary Incontinence and Quality of
301. https://doi.org/10.7196/SAMJ.2016. life/depression in elderly patient.
v106i3.10171 Journal of Clinical Gerontology and
Geriatry vol.5, 86-90.
Hamzehzadeh M, Golzari M, R. H. World Health Organization. (2015).
(2018). Investigating The Effectiveness of Mental health and older adults. Fact
Reminiscence Therapy on of Elderlies Sheet N°381
Depression and Optimism: An Wu, D., Chen, T., Yang, H., Gong, Q., &
Experimental Study. . . La Prensa Medica Hu, X. (2018). Verbal responses,
Argentina Are the Property of depressive symptoms, reminiscence
SciTechnol. functions and cognitive emotion
regulation in older women receiving
Jonsson, U., Bertilsson, G., Allard, P., individual reminiscence therapy.
Gyllensvärd, H., Söderlund, A., Tham, A., Journal of Clinical Nursing, 27(13–
& Andersson, G. (2016). Psychological 14), 2609–2619.
Treatment of Depression in People Aged https://doi.org/10.1111/jocn.14156
65 Years and Over: A Systematic Review Yen, H.-Y., & Lin, L.-J. (2018). A
of Efficacy, Safety, and Systematic Review of Reminiscence
CostEffectiveness. PloS One, 11(8), Therapy for Older Adults in Taiwan:
e0160859. Journal of Nursing Research, 26(2),
https://doi.org/10.1371/journal.pone. 138–150.
0160859 https://doi.org/10.1097/jnr.000000000
0000233
Mahendran, R., Rawtaer, I., Fam, J., Friedrich, M. (2017). Depression is the
Wong, J., Kumar, A. P., Gandhi, M., leading cause of disability around the
Jing, K. X., Feng, L., & Kua, E. H. world. Jama, 317(15), 1517.
(2017). Art therapy and music Lök, N., Bademli, K., & Selçuk‐Tosun, A.
reminiscence activity in the prevention (2019). The effect of reminiscence
of cognitive decline: study protocol therapy on cognitive functions,
for a randomized controlled trial. depression, and quality of life in
Trials, 18(1), 324. Alzheimer patients: Randomized
https://doi.org/10.1186/s13063- controlled trial. International Journal
0172080-7 of Geriatric Psychiatry, 34(1), 47–53.
Meléndez-Moral, J. C., Charco-Ruiz, L., https://doi.org/10.1002/gps.4980
Mayordomo-Rodríguez, T., & Ismalinda, W., Nauli, F. A., & Dewi, A. P.
SalesGalán, A. (2013). Effects of a (2016). Hubungan Keberadaan
reminiscence program among Pasangan Hidup Dengan HargabDiri
institutionalized elderly adults. Pada Lansia. Retrieved from
Psicothema, Vol. 25, No. 3,, 319-323. https://repository.unri.ac.id/xmlui/bitst
Firdausi, N. (2016). Pengaruh ream/
Reminiscence Theraphy Terhadap handle/123456789/4457/MANUSCRI
Psychological Well Being Pada Lanjut PT.pdf ?sequence=1
Usia (Literature Review). Jurnal AKP Narullita, D. (2017). Faktor-Faktor Yang
Vol. 7 57 No.1;, 57-61. Mempengaruhi Harga Diri,
Nursalam, 2013. Metodologi Penelitian 2(October), 354–361.
Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Muhith dan Siyoto. 2016. Pendidikan
Medika. Keperawatan Gerontik. Yogyakarta
Workshop Keperawatan Jiwa. (2014). :Penerbit ANDI.
Modul Terapi Keperawatan Jiwa.
STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 15
Kementerian Kesehatan RI. 2017. Analisis
lansia di Indonesia.Pusat data dan
Informasi.
Keisari, S., & Palgi, Y. (2017).
Lifecrossroads on stage: Integrating
life review and drama therapy for
older adults. Aging & mental health,
21(10), 1079-1089.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Pusat Data Dan Informasi (2017)
(online). http://www.depkes.go.id
(diakses 16 Juli 2018)
Sangian, dan Reginus. (2017) ‘Hubungan
Dukungan Emosional Keluarga
Dengan Penerimaan Diri Pada Lansia
Di Desa Watutumou III’. Jurnal
Keperawatan, (Online), 5(2), tersedia
pada: https://ejournal.unsrat.ac.id
(diakses 31 Maret 2018)
Situasi Lanjut Usia (Lansia) di Indonesia.
(2016) Jakarta: Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia
World Health Organization (WHO) (2018)
‘Media Centre Elder Abuse’. (online),
tersedia pada:
http://www.who.int/mediacentre/factsh
eet s/fs357/en/ (diakses 3 Maret 2018).

STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 16


STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 17

Anda mungkin juga menyukai