Abstrak
Harga diri dapat menjadi masalah serius pada usia lanjut karena pada umumnya lansia
dengan permasalahan harga diri cenderung tidak mampu megatasi masalah dan jatuh dalam
kekalutan emosional, yang dapat menyebabkan tidak memiliki persepsi yang baik atau sehat
mengenai dirinya maupun lingkungan sekitarnya. Penanganan yang dapat diterapkan untuk
mengatasi harga diri adalah dengan senam terapi latih otak dan terapi reminiscence. Tujuan dari
penelitian ini untuk menganalisis efektifitas senam terapi latih otak dan terapi reminiscence
terhadap harga diri lansia di Desa Mojolegi Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo.
Jenis penelitian adalah quasi eksperimental dengan metode pendekatan cross over group
design. Populasi sebanyak 225 orang dengan 36 responden yang memenuhi syarat inklusi
penelitian, dipilih dengan tekhnik random sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar
kuesioner Rosenberg self esteem scale kemudian data dikumpulkan melalui proses editing, coding,
scoring dan tabulating. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan hipotesis, wilcoxon,
independent samples T test dan uji hipotesis paired samples T test pada kedua kelompok.
Hasil penelitian didapatkan didapatkan nilai pV 0,000 pada kelompok yang diberikan senam
terapi latih otak dan nilai pV 0,000 pada kelompok yang diberikan terapi reminiscence. Untuk uji
perbaningan didapatkan nilai sig(2-tailed) 0,646 di periode pertama (sebelum cross over) dan
0,733 diperiode kedua (sesudah cross over) pada kedua kelompok dengan sig(2-tailed) > 0,05.
Sehingga tidak ada perbedaan antara senam terapi latih otak dan terapi reminiscence terhadap
harga diri lansia.
Senam terapi latih otak adalah serangkai gerakan aktivitas sederhana yang didesain untuk
mengkoordinasikan fungsi otak sementara itu terapi reminiscence adalah suatu metode untuk
mengingat masa lalu. Memfasilitasi lansia untuk mengumpulkan kembali memori masa lalu yang
menyenangkan sejak masa anak, remaja, dan dewasa serta hubungan dengan keluarga, kemudian
dilakukan sharing dengan orang lain dengan tujuan memotivasi .
Kata kunci : Lansia, Harga Diri, Senam Terapi Latih Otak, Terapi Reminiscence
Efektivitas senam terapi latih otak dan terapi reminiscence terhadap harga diri lansia di Desa
Mojolegi Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo
Leny Rizka Januaristina
Self-esteem can be a serious problem in the elderly because in general the elderly with self-
esteem problems tend to be unable to cope with problems and fall into emotional tumoil,
which can lead to not having a good or healthy perception of themselves and their
surroundings. Handling that can be applied to overcome self-esteem is with brain training
therapy gymnastic and reminiscence therapy.The purpose of this study was to analyze the
effectiveness of brain exercise therapy gymnastics and reminiscence therapy on the self-
esteem of the elderly in mojolegi village, gading district, probolinggo regency. This type of
research is an experimental quasi experimental approach with a cross over group design
method. The population of 225 people with 36 respondents who met the research inclusion
requirements, was selected by random sampling technique. The instrument used was the
(RESS) Rosenberg self esteem scale sheet and then the data was collectesd through the
process of editing, coding, scoring and tabulating. The data obtained were analyzed using the
independent wilcoxon, qqsamples t-test hypothesis and paired t-test hypothesis test in both
groups. After being analyzed using for windows 21, the sig(2-tailed) value was 0.646 in the
first period (before cross over) and 0.733 in the second period (after cross over) in both
groups with sig(2-tailed) >0.05. So there is no difference between brain exercise therapy
gymnastics and reminiscence therapy on the self-esteem of the elderly.
3.6.3 Skor harga diri sebelum dan 3.6.4 Skor harga diri sebelum dan sesudah
sesudah diberikan terapi diberikan senam terapi latih otak
reminiscence periode II (sesudah periode II (sesudah cross over)
cross over) Berdasarkan tabel 3.12 periode kedua
Berdasarkan tabel 3.10 diperiode kedua bahwa nilai rata-rata pretest senam terapi
bahwa nilai rata-rata pretest terapi latih otak kelompok II adalah sebesar
reminiscence pada kelompok I adalah 13,61 dengan skor harga diri sesuai
sebesar 13,17 dengan skor skor harga diri pertanyaan kuesioner (RESS) sebagian
sesuai pertanyaan kuesioner (RESS) besar responden merasa sebagai lanjut
sebagian besar responden merasa sebagai usia adalah orang tua yang tidak berguna
lanjut usia merasa bahwa dirinya sendiri sesekali, kadang-kadang sebagai lanjut
adalah orang yang tidak berharga, usia merasa tidak baik dalam melakukan
setidaknya kemampuan yang dia miliki sesuatu pekerjaan atau kemampuan.
tidak sama dengan kemampuan baik yang
orang lain miliki , kadang-kadang merasa Berdasarkan tabel 3.13 menunjukkan
tidak memiliki banyak kemampuan yang bahwa nilai rata-rata post test senam
bisa dirinya banggakan. terapi latih otak kelompok II periode
kedua adalah sebesar 17,22 dengan skor
Berdasarkan tabel 3.11 menunjukkan harga diri sesuai pertanyaan kuesioner
bahwa nilai rata-rata post test terapi (RESS) seabagian bezar responden
reminiscence kelompok I periode kedua merasa selalu berharap memiliki rasa
adalah sebesar 16,94 dengan skor harga diri syukur yang lebih pada dirinya sendiri,
sesuai pertanyaan kuesioner (RESS) merasa selalu berfikir mengenai hal-hal
sebagian bbesar responden merasa selalu yang baik terhadap diri sendiri, merasa
berfikir mengenai hal-hal yang baik sebagai lanjut usia bisa melakukan
terhadap dirinya sendiri, merasa selalu pekerjaan yang baik , yang biasanya orang
berharap memiliki rasa syukur yang lebih lain lakukan.
pada dirinya sendiri.
Peneliti berasumsi bahwa terapi 3.6.5Analisis efektifitas senam terapi latih
reminiscence juga membantu lansia otak terhadap harga diri periode 1
mengingat kembali masa lalu yang (sebelum cross over)
menyenangkan, sehingga menghadirkan Berdasarkan hasil penelitian pada tabel
perasaan berarti sebagai individu dan 3.16, menunjukkan bahwa kelompok
pernah menjadi individu yang berarti bagi responden pada periode pertama yang
orang lain, sehingga terapi tersebut dapat diberikan terapi balance exercise
memperbaiki emosi negatif sehingga kelompok I rata rata nilai pretest sebesar
responden terlihat lebih menunjukkan 13,17 dan post test sebesar 17,56 dengan
ekspresi bahagia dan lebih banyak nilai ρ signifikan 0,000. Sehingga dapat
berinteraksi dengan orang lain. Interaksi disimpulkanberdasarkan nilai ρ
responden telihat dalam bentuk signifikan 0,000<0,05 bahwa ada
memberikan tanggapan, menyampaikan
STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 10
pengaruh pemberian senam terapi latih selsel saraf pada otak, menigkatkan daya
otak terhadap harga diri lansia. ingat dan melindungi otak dari berbagai
Senam terapi latih otak merupakan penyakit, melalui gerakan- gerakan yang
alternatif terapi yang bertujuan tujuan telah diatur dalam senam terapi latih otak
untuk memperlancar aliran darah dan yang manfaatnya meningkatkan
oksigen ke otak serta merangsang kedua pemfokusan, pemahaman dan pemusatan
belah otak bekerja (Hukmiyah, 2019). otak bekerja dengan baik maka akan
Dalam penelitian lainnya, yang dilakukan memperbaiki kesehatan mental pada
oleh Guslinda, ( 2013) membuktikan lansia seperti mudah depresi, kehilangan
bahwa gerakan senam terapi latih otak kepercayaan diri serta mudah putus asa .
dapat bermanfaat dalam melancarkan
aliran darah dan oksigen keotak sehingga 3.6.6Analisis efektifitas terapi reminiscence
dapat meningkatkan koordinasi dan terhadap harga diri periode 1 (sebelum
konsentrasi, menjernihkan fikiran, cross over)
menjaga badan tetap rileks dan Berdasarkan hasil penelitian pada tabel
mengurangi kelelahan mental 3.16 di atas, menunjukkan bahwa rata-
(stress)sehingga fungsi kognitif dapat rata kelompok II yang diberikan terapi
dijaga dan dipertahankan. Hal ini bisa reminiscence nilai rata rata pretest
mencegah kehilangan harga diri dan akan sebesar 13,44 dan post test sebesar 16,94
meningkatkan kepercayaan diri. Melalui dengan nilai ρ signifikan 0,000.
gerakan senam terapi latih otak maka Sehingga dapat disimpulkanberdasarkan
akan mengakibatkan stimulasi yang baik nilai ρ signifikan 0,000<0,05 bahwa ada
dalam mengoptimalkan fungsi otak, dan pengaruh pemberian terapi reminiscence
waktu pemberian intervensi selama 2 terhadap harga diri lansia.
minggu sebanyak 3 kali seminggu Manusia yang muda menjadi tua
(Martini, 2016). merupakan proses penuaan secara
alamiah yang tidak bisa dihindari dan
Menurut Widianti, (2019) merupakan hukum alam, akibat dari
menyatakan senam terapi latih otak proses itu menimbulkan beberapa
dapat dilakukan oleh lanjut usia karena perubahan, meliputi perubahan fisik,
gerakan senam terapi latih otak tidak mental, spiritual, psikososial, kehilangan
hanya dapat memperlancar aliran darah kepercayaan diri, bahkan adaptasi
dan oksigen ke otak, tetapi dapat terhadap stress mulai menurun
merangsang kerja dan berfungsinya otak (Setyowati, 2016). Penatalaksanaan yang
secara optimal, yaitu lebih mengaktifkan adekuat untuk permasalahan pada lansia
kemampuan otak kanan dan kiri terutama pada gangguan psikososial
sehingga kerjasama antara belahan otak adalah dengan terapi reminiscence.
kanan dan kiri bisa terjalin dengan Terapi reminiscence merupakan suatu
melakukan senam terapi latih otak terapi yang dilakukan pada penderita
kualitas hidup lansia pun akan secara berkelompok atau individu
meningkat. dengan cara memotivasi penderita untuk
Dengan demikian, peneliti mengingat kembali kejadian dan
berasumsi bahwa selain untuk kesehatan pengalaman masa lalu serta kemampuan
fisik senam terapi latih otak juga penyelesaian masalahnya kemudian
memiliki manfaat untuk kesehatan mental disampaikan dengan keluarga, teman,
dan psikologi, olahraga juga memiliki kelompok atau staf. Berdasarkan fakta-
manfaat untuk kesehatan mental dan fakta dan bukti-bukti dinyatakan bahwa
psikologi mengurangi stress dan terapi reminiscence dapat memberikan
kecemasaan. Aktifitas fisik dapat memicu kemudahan untuk memperbaiki perasaan
pengeluaran hormon serotonin dan depresi, kehilangan percaya diri,
endorphin yang dapat mempengaruhi perasaan kesepian dan meningkatkan
mood serta memberikan rasa bahagia bagi kenyamanan psikologi (Manurung ,
seseorang. Senam terapi latih otak akan 2016).
membantu memompa darah ke otak Peneliti berasumsi bahwa diman
sehingga membantu proses berpikir, proses ini merupakan proses metode yang
meningkatkan ukuran hipokampus yang berhubungan dengan memori tidak hanya
dapat meningkatkan hubungan anatara mengingat kegiatan peristiwa yang lalu,
STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 11
tetapi juga merupakan proses terstruktur mengingat kembali masa lalu yang
secara sistematis dan berguna untuk menyenangkan, sehingga menghadirkan
merefleksikan kehidupan seseorang untuk perasaan berarti sebagai individu dan
mengevaluasi ulang, menyelesaikan pernah menjadi individu yang berarti bagi
konflik dari masa lalu dan menemukan orang lain, sehingga terapi tersebut dapat
makna kehidupan itu sendiri dan menilai memperbaiki emosi negatif sehingga
koping adaptif yang akan digunakan. Dari responden terlihat lebih menunjukkan
proses ini juga memberikan individu ekspresi bahagia dan lebih banyak
perasaan aman untuk menyatukan berinteraksi dengan orang lain. Interaksi
kembali ingatan masa lalu, dan responden telihat dalam bentuk
menumbuhkan penerimaan diri yang akan memberikan tanggapan, menyampaikan
berguna untuk tujuan terapeutik . pendapat, bertanya, dan berinteraksi
dengan dirinya sendiri yang sedang
Hal ini juga sesuai dengan bercerita, pada akhirnya peneliti dapat
pernyataan bahwa terapi reminiscence memberikan pujian, memberikan
merupakan salah satu fasilitas untuk apresiasi, memberikan dukungan dan
bersosialisasi dan berbagi yang hiburan kepada responden. Hal ini
diharapkan dapat meningkatkan kepuasan merupakan keterkaitan hubungan interaksi
dalam diri lansia itu sendiri, sehingga sosial dengan kesehatan mental .
menurunkan depresi yang dialami lansia Meningkatkan komunikasi dan interaksi
(Sumintardja, 2016). sosial lansia dengan mengajak lansia
bercerita tentang hal-hal yang menarik
3.6.7Analisis efektifitas terapi reminiscence dan menyenangkan yang pernah
terhadap harga diri periode II (sesudah dilaluinya menyebabkan perasaan bosan,
cross over) kehilangan kepercayaan diri dan kesepian
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel yang dirasakan lansia berkurang.
3.17 di atas, menunjukkan bahwa di
periode kedua (sesudah cross over) rata- 3.6.8Analisis efektifitas senam terapi latih
rata kelompok I yang diberikan square otak terhadap harga diri periode II
stepping exercise nilai rata rata pretest (sesudah cross over)
sebesar 13,17 dan post test sebesar 16,94 Berdasarkan hasil penelitian pada
dengan nilai ρ signifikan 0,000. Sehingga tabel 3.17 di atas, menunjukkan bahwa
dapat disimpulkanberdasarkan nilai ρ kelompok responden pada periode kedua
signifikan 0,000<0,05 bahwa ada (sesudah cross over) yang diberikan
pengaruh pemberian terapi reminiscence senam terapi latih otak kelompok II rata
terhadap harga diri lansia. rata nilai pretest sebesar 13,61 dan post
Menurut Samiyono (2020) terapi test sebesar 17,22 dengan nilai ρ
reminiscence adalah terapi untuk signifikan 0,000. Sehingga dapat
mengenang kembali kejadian di masa disimpulkan berdasarkan nilai ρ
lampau, pikiran, dan perasaan yang signifikan 0,000<0,05 bahwa ada
menyenangkan dan diberikan kepada pengaruh pemberian senam terapi latih
lansia dengan bertujuan untuk otak terhadap permasalahan harga diri
meningkatkan kualitas hidup atau lansia.
kemampuan penyesuaian terhadap Penelitian Greenough (2006),
perubahan dari suatu kejadian saat saat menyebutkan bahwa saat ada stimulasi
ini. maka struktur otak akan berubah secara
Menurut Susanto, (2020) berhasil signifikan, hubungan antar neuron lebih
menemukan bahwa terapi reminiscence banyak, sel glia yang menyongkong
berfungsi untuk merekonsiliasi masa lalu, fungsi neuron bertambah dan kapiler-
mencapai rasa harga diri, dan kapiler darah yang menyuplai darah dan
memecahkan masalah membuat lansia oksigen ke otak menjadi lebih padat.
menjadi berhasil dalam mengatasi Stimulasi otak mempunyai banyak efek
masalah-masalah penyesuaian dirinya dan positif pada struktur dan fungsi otak,
menjadikan mereka menjadi lansia yang termasuk menambah jumlah cabang-
sukses untuk melanjutkan hidupnya. cabang dendrit, memperbanyak sinapsis
Peneliti berasumsi bahwa terapi (hubungan antar sel saraf), meningkatkan
reminiscence juga membantu lansia untuk jumlah sel penyongkong saraf, dan
STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 12
kemamapuan memperbaiki memori berkaitan dengan Pemberian dua
(Fitriangga, 2016). perlakuan pada responden, dimana kedua
Peneliti berasumsi bahwa senam terapi kelompok akan mendapatkan 1 perlakuan
latih otak dapat dilakukan dimana saja di periode pertama dan 1 perlakuan lagi
dan kapan saja, bahkan dalam posisi diperiode kedua sehingga besar
santai seperti duduk, saat ada stimulasi kemungkinan responden akan mengalami
maka struktur otak akan berubah secara kejenuhan dan sulit untuk fokus.
signifikan, hubungan antar neuron lebih 3.7 Kesimpulan dan Saran
banyak, sel glia yang menyongkong 3.7.1 Kesimpulan
fungsi neuron bertambah dan kapiler- Berdasarkan hasil penelitian yang
kapiler darah yang menyuplai darah dan berjudul “Efektifitas senam terapi latih
oksigen ke otak menjadi lebih padat dan otak dan terapi reminiscence terhadap
terstruktur dengan baik. Latihan yang harga diri lansia di Desa Mojolegi
dilakukan juga akan mengatasi Kecamatan Gading Kabupaten
permasalahan seperti kecemasan, stress, Probolinggo”, didapatkan kesimpulan
depresi, kehilangan kepercayaan diri dan sebagai berikut :
permasalahan kesehatan mental yang 1 Rata-rata nilai harga diri lansia
dialami lanjut usia . Peningkatan mood kelompok I yang diberikan senam
ini disebabkan oleh peningkatan sirkulasi terapi latih otak sebesar 17,56 dengan
darah ke otak dan latihan yang diinduksi nilai minimal 13 , nilai maksimal 24
dari senam terapi latih otak. pada periode I.
3.6.9Analisis Efektivitas senam terapi latih 2 Rata-rata nilai harga diri lansia
otak dan terapi reminiscence Terhadap kelompok II yang diberikan terapi
harga diri lansia reminiscence sebesar 16.94 dengan
Berdasarkan hasil penelitian tabel 3.18 nilai minimal 12, nilai maksimal 25
didapatkan nilai rata rata kelompok I yang pada periode 1.
diberikan senam terapi latih otak sebesar 3 Rata-rata nilai harga diri lansia
17,56 sementara kelompok II yang kelompok I yang diberikan terapi
diberikan terapi reminiscence sebesar reminiscence sebesar 16,94 dengan
17,00 dan nilai mean difference .563 nilai minimal 14 , dan nilai maksimal
dengan nilai sig(2-tailed) 0,646 diperiode 23 pada periode II.
pertama (sebelum cross over). Sedangkan 4 Rata-rata nilai harga diri lansia
pada periode kedua (sesudah cross over) kelompok II yang diberikan senam
didapatkan nilai rata rata kelompok I yang terapi latih otak sebesar 17.22 dengan
diberikan terapi reminiscence sebesar nilai minimal 13 dan nilai maksimal
16,94 dan kelompok II yang diberikan 23 pada periode II.
senam terapi latih otak sebesar 17,22 dan 5 Tidak ada perbedaan yang lebih efektif
nilai mean difference -278 dengan nilai antara pemberian senam terapi latih
sig(2-tailed) 0,733. otak dan terapi reminiscence terhadap
Sehingga dapat disimpulkan harga diri lansia, dimana nilai sig(2-
berdasarkan nilai sig(2-tailed) di periode 1 tailed)>0,05.
(sebelum cross over) dan periode II 5.4.1 Saran
(sesudah cross over) antara kelompok I 1. Bagi Institusi Pendidikan
dan kelompok II yaitu >0,05 yang artinya Bagi institusi pendidikan
tidak ada perbedaan antara pemberian disarankan hasil penelitian ini dapat
senam terapi latih otak dan terapi dijadikan sebagai tambahan referensi
reminiscence terhadap harga diri. Sehingga dalam proses belajar mengajar baik
tidak ada yang lebih efektif untuk untuk kalangan mahasiswa, pendidikan
menurunkan harga diri terhadap lansia sarjana maupun profesi mengenai
antara senam terapi latih otak dan terapi intervensi untuk mengurangi harga diri
reminiscence . Jadi setelah dilakukan pada lansia melalui latihan senam
dengan metode cross over (silang) terapi latih otak dan terapi
pemberian senam terapi latih otak dan reminiscence pada lansia.
terapi reminiscence pada kedua kelompok
yaitu tidak ada perbedaan yang lebih 2. Bagi Profesi Perawat
efektif dari kedua intervensi tersebut. Bagi profesi keperawatan
Menurut Oktapiani (2016) hal ini disarankan hasil penelitian ini dapat di
STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 13
implimentasikan dalam intervensi dan 5. Bagi Peneliti
implementasi keperawatan sebagai Bagi peneliti disarankan hasil
salah satu pilihan intervensi untuk penelitian ini dapat menambah
mengurangi lansia dengan wawasan dan mengimplementasikan
permasalahan harga diri melalui ilmu yang telah didapat di bangku
latihan senam terapi latih otak dan perkuliahan serta mampu
terapi reminiscence pada lansia. mengidentifikasi dan menganalisis
3. Bagi Lahan Penelitian efektivitas senam terapi latih dan terapi
Bagi lahan penelitian reminiscence terhadap harga diri lansia
disarankan hasil penelitian ini dapat di Desa Mojolegi Kecamatan Gading
diterapkan di lingkungan sekitar Kabupaten Probolinggo.
dengan dibentuknya kader yang 6. Bagi peneliti selanjutnya
membuat jadwal latihan senam terapi Bagi peneliti selanjutnya
latih otak dan terapi reminiscence disarankan hasil penelitian ini dapat
sehingga dapat mengedukasikan dijadikan sebagai penambah informasi
latihan senam terapi latih otak dan untuk pengembangan penelitian lebih
terapi reminiscence pada lansia kepada lanjut, khususnya bagi peneliti
masyarakat untuk mengurangi lansia keperawatan yang ingin melakukan
dengan permasalahan harga diri seperti pengembangan penelitian tentang
dibentuknya Posyandu Lansia. Serta senam terapi latih otak dan terapi
diharapkan penelitian ini juga dapat reminiscence yaitu dengan
dijadikan sebagai data baru bagi menambahkan atau menyetarakan
tempat lahan penelitian dan mampu waktu dan durasi pemberian senam
menerapkan penatalaksanaan senam terapi latih otak dan terapi
terapi latih otak dan terapi reminiscence untuk memaksimalkan
reminiscence dengan baik, tidak hanya peningkatan nilai harga diri terhadap
komitmen pribadi akan tetapi, untuk lansia.
mengurangi permasalahan harga diri 3.8 Daftar Pustaka
terhadap lansia selanjutnya di Desa Yen, H.-Y., & Lin, L.-J. (2018). A
Mojolegi Kecamatan Gading Systematic Review of Reminiscence
kabupaten Probolinggo. Therapy for Older Adults in Taiwan.
4. Bagi Responden The Journal of Nursing Research :
Bagi reponden penelitian JNR, 26(2), 138–150.
disarankan hasil penelitian ini dapat https://doi.org/10.1097/jnr.00000000
melakukan latihan secara rutin dan 00000233
dilaksanakan untuk jangka panjang Siverová, J., & Bužgová, R. (2018). The
tidak hanya di lakukan pada saat effect of reminiscence therapy on quality
penelitian sebagai latihan fisik untuk of life, attitudes to ageing, and depressive
mengurangi harga diri melalui latihan symptoms in institutionalized elderly
senam terapi latih otak dan terapi adults with cognitive impairment: A
reminiscence pada lansia sehingga quasiexperimental study. International
responden dapat merasakan manfaat Journal of Mental Health Nursing, 27(5),
dari intervensi ini 1430–1439.
https://doi.org/10.1111/inm.12442