Disusun Oleh :
2019
SOP MENJAHIT LUKA/HECTING
No Dokumen No Revisi Halaman
... ... ...
Non steril :
1. Plester
2. Verband Role gs
3. Gunting plester (5)
4. Bengkok (1)
5. Lampu sorot
Obat :
1. Lidocain 2% / compositem (gs)
2. Sofratul (gs)
3. Betadine/povidon
4. ATS injeksi
5. Aquadest steril / Nacl 0,9 %
Instruksi Kerja A. Tahap Prainteraksi
1. Mencuci tangan
2. Menyiapkan alat
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan sapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menyakan persetujuan/kesiapan pasien
C. Tahap kerja
1. Menjaga privacy pasien
2. Mempersiapkan penderita dan Pelaksanaan Hecting
3. Pasien ditidurkan dengan nyaman, posisi menyamakan
lokasi luka
4. Melakukan anastesi dengan lidocain pada jaringan yang luka
sampai luka tidak sakit lagi saat dites
5. Membersihkan luka dengan Aquadest / NACL 0,9 % sampai
bersih betul, terakhir dengan betadine kalau perlu lakukan
necrotomi/ debridement
6. Lakukan penjahitan lapis demi lapis di mulai dari lapisan
yang dalam, jika ada perdarahan atasi perdarahannya
7. Setelah penjahitan selesai tutup luka dengan sofratulle,
kemudian tutup dengan kassa steril
8. Berikan ATS pada luka kotor yang dalam > 1 cm
Dosis ATS:
Anak-anak < 14 tahun ½ ampul / 750 Unit IM
9. Berikan HE pada pasien untuk menjaga luka agar
tetap bersih dan kering, obat diminum sesuai aturan /
cara/efeknya, waktu kontrol lagi
10. Alat-alat dibersihkan dan catat pada status pasien
D. Tahap Terminasi
1. Melakuka evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Mencuci tangan
4. Mencatat kegiatan dalam lembr catatatan keperawatan
5. Pasien kontrol setiap 3 hari sekali dan dirumah agar
luka dijaga jangan sampai kena air
6. Jahitan dibuka pada hari ke 5 untuk area kepala dan
wajah, untuk area lain hari ke 7 – 10
Terbanyak digunakan karena sederhana dan mudah. Tiap jahitan disimpul sendiri. Dapat
dilakukan pada kulit atau bagian tubuh lain, dan cocok untuk daerah yang banyak bergerak
karena tiap jahitan saling menunjang satu dengan lain. Digunakan juga untuk jahitan situasi.
Cara jahitan terputus dibuat dengan jarak kira-kira 1 cm antar jahitan. Keuntungan jahitan
ini adalah bila benang putus, hanya satu tempat yang terbuka, dan bila terjadi infeksi luka,
cukup dibuka jahitan di tempat yang terinfeksi. Akan tetapi, dibutuhkan waktu lebih lama
untuk mengerjakannya.
2. Jahitan Matras
a. Jahitan Matras Horizontal
3. Jahitan Kontinu
Simpul hanya pada ujung-ujung jahitan, jadi hanya dua simpul. Bila salah satu
simpul terbuka, maka jahitan akan terbuka seluruhnya. Jahitan ini jarang dipakai untuk
menjahit kulit.
a. Jahitan Jelujur Sederhana (Continous Over and Over)
Jahitan ini sangat sederhana, sama dengan kita menjelujur baju.
Biasanya menghasilkan hasil kosmetik yang baik, tidak disarankan
penggunaannya pada jaringan ikat yang longgar.
4. Jahitan Intradermal
Memberikan hasil kosmetik yang paling bagus (hanya berupa satu garis saja).
Dilakukan jahitan jelujur pada jaringan lemak tepat di bawah dermis.