Anda di halaman 1dari 3

MENJAHIT LUKA

Nomor : 180/ /II.02.2.A/TUBABA/2018


Terbit ke :
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD
PUSKESMAS
RAWAT INAP
MAMPU PONED
DAYAMURNI YULISIR M. NOOR, SE.,SKM., M.Kes.
Nip. 19630727 198502 1 001
1. Pengertian  Luka adalah terputusnya kontinuitas dari suatu jaringan yang di
sebabkan karna trauma
 Menjahit luka ( hecting ) adalah tindakan mendekatkan tepi – tepi
luka dan mempertahankan dengan benang atau jahitan sampai terjadi
kontinuitas jaringan

2. Tujuan Meningkatkan kualitas pelayanan perawatan luka agar tidak terjadi


infeksi lanjut dan mempercepat proses penyembuhan luka
3. Kebijakan Keputusan Kepala Uptd Puskesmas Rawat Inap Mampu Poned
Dayamurni Nomor : 180/001/II.02.2/TUBABA/2008 Tentang Jenis –
Jenis Pelayanan Dan Penanggung Jawab Administrasi Manajemen,
UKM Dan UKP pada UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP MAMPU
PONED DAYAMURNI
4. Referensi

5. Prosedur / 1. Persiapan alat dan bahan


langkah – a. Alat
langkah Persiapan alat steril
1. Nalvoeder, gunting jaringan, pinset anatomi, pinset sirugis,
klem arteri, klem duk
2. Duk
3. Nal hecting cutting dan tapper
4. Benang cuthgut dan side
5. Kasa steril
6. Sarung tangan / handscon
Persiapan non steril
1. Plester
2. Gunting plester
3. Bengkok
b. Bahan
1. Lidokain 2 %
2. Povidine iodine
3. Sufratule

1/3
4. ATS injeksi
5. NaCL 0,9 %

2. Petugas yang melaksanakan


a. Dokter
b. Perawat
c. Bidan

3. Langkah – langkah
a. Memberi penjelasan yang akan dilakukan dan meminta
persetujuan pasien / keluarga ( jika pasien anak – anak )
b. Pasien ditidurkan dengan nyaman, posisi sesuai dengan lokasi
luka
c. Memakai handscon
d. Memasang duk steril
e. Membersihkan luka dengan NaCL 0,9 % sampai bersih,
terakhir dengan betadine kalau perlu lakukan nekrotomi /
debridement
f. Melakukan anestesi dengan lidokain pada jaingan sekitar luka
hingga luka tidak sakit lagi saat di tes
g. Lakukan penjahitan lapis demi lapis di mulai dari lapisan yang
paling dalam, jika ada perdarahan atasi perdarahannya
h. Setelah penjhitan selesai tutup luka dengan sufratule, kemudian
tutup dengan kasa steril
i. Berikan ATS pada luka yang kotor, yang dalam, > 1 cm, dosis
ATS anak usia < 14 th 750 unit IM
j. Memberikan obat, merencanakan waktu kontrol ( 3 hari sekali )
jahitan dibuka pada hari ke 5 untuk area kepala dan wajah ,
untuk area lain 7 – 10
k. Alat alat di bersihkan dan catat pada status pasien

6. Bagan alir

petugas member Pasien ditidurkan dengan


penjelasan dan
nyaman, posisi sesuai
meminta persetujuan
tindakan dengan lokasi luka

Membersihkan luka dengan Memakai handscon dan


NaCL 0,9 % sampai bersih,
Memasang duk steril
terakhir dengan betadine kalau
perlu lakukan nekrotomi /
debridement

2/3
Melakukan anestesi dengan Lakukan penjahitan lapis
lidokain pada jaingan sekitar luka demi lapis di mulai dari
hingga luka tidak sakit lagi saat di lapisan yang paling
tes dalam, jika ada
perdarahan atasi
perdarahannya
Memberikan obat,
merencanakan waktu
kontrol ( 3 hari sekali ) Setelah penjhitan selesai
jahitan dibuka pada hari tutup luka dengan
ke 5 untuk area kepala sufratule, kemudian
dan wajah , untuk area tutup dengan kasa steril
lain 7 – 10

7. Hal – hal yang 1. Identitas pasien


perlu 2. Keadaan umum pasien
diperhatikan 3. Kesterilan alat dan tindakan
4. Tanggal kadaluarsa obat anestasi

8. Unit terkait 1. UGD


2. Rawat inap
3. Rawat jalan ( BP Umum, BP gigi )
4. Pendaftaran

9. Dokumen terkait 1. Rekam medic


2. Informed consent
10. Rekaman historis No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan

3/3

Anda mungkin juga menyukai