Anda di halaman 1dari 5

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

JAHIT LUKA (HECTING ON)

Oleh:
AGUNG WICAKSONO 202131004
ANGGA ISWARA 202131010

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES ST. ELISABETH SEMARANG
2022
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

MELAKUKAN JAHIT LUKA

Nama Pasien : Tn. X

Diagnosa Medis : Cedera Luka Terbuka (vulnus laceratum)

Tanggal : 17 Juli 2022

No.Register :-

1. Keperawatan Pasien
a. Diagnosa Keperawatan
Kerusakan Integritas Kulit
b. Dasar pemikiran
Luka terbuka mempunyai resiko untuk terjadinya infeksi yang serius dan
dapat menyebabkan kematian karena terjadi perdarahan. Penanganan luka
yang sesuai sangat penting untuk mengurangi terjadinya infeksi pada
luka.
c. Pengkajian / Data Fokus
 Pasien mengatakan kaki mengalami robek akibat terkena mesin
grenda saat bekerja.
 Terdapat luka sepanjang ± 4 cm pada kaki kanan kiri bagian dalam.
2. Tindakan Keperawatan
Melakukan Jahit Luka (hecting on)
3. Prinsip – prinsip Tindakan
Bersih dan Steril saat Tindakan
Prosedur Tindakan1

FASE PRA INTERAKSI


1. Verifikasi Data
2. Persiapan alat :
a. Sarung tangan steril
b. Duk lubang
c. Set alat bedah minor
d. Benang jahit
e. Jarum jahit
f. Kassa steril
g. Cairan normal saline (Nacl 0,9 % )
h. Cairan antiseptic
i. Korentang steril dan tempatnya
j. Perlak dan pengalasnya obat anastesi
k. Plester
l. Guntung plester
m. Kom steril
n. Tempat sampah medis
o. Disposable syringe
p. Larutan H2O2/perhidrol
q. Celemek
r. Masker
s. Trolly

FASE ORIENTASI
1. Memberi salam/menyapa klien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan tindakan
4. Menjelaskan langkah prosedur
5. Menanyakan kesiapan pasien

FASE KERJA
1. Mencuci tangan
2. Memakai sarung tangan steril
3. Membersihkan luka menggunakan cairan antiseptic
4. Mengganti sarung tangan dengan sarung tangan steril yang lain
5. Memberikan anastesi disekitar jaringan luka
6. Membersihkan luka dengan cairan normal saline (Nacl 0,9%)
7. Menggunakan larutan H2O2/perlhidrol 10% luka kotor
8. Memasang duk lubang
Menggunakan jarum untuk menjahit kulit, masukkan benang ke lubang jarum,
pada penggunaan jarum melengkung ( curved needle ) dari arah dalam keluar
9. Memegang jarum dengan menggunakan klem, kemudian mulai menjahit luka
10. Menjahit lapis demi lapis (jenis benang disesuaikan dengan jaringan yang
robek, contoh : catgut, chromic, side dll) jika luka dalam sampai jaringan otot
11. Mengikat benang dengan membentuk simpul
12. Memotong benang, sisakan sepanjang 1mm (untuk jahit dalam) , 0,65 cm (jika
jahit luar)
13. Melanjutkan menjahit luka sampai luka tertutup
14. Mengoleskan normal salien/desinfektan pada jahitan
15. Menutup dengan kassa steril
16. Memasang pelster/hipafix

FASE TERMINASI
1. Merapikan pasien
2. Mengevaluasi
3. Menyampaikan rencana tindak lanjut
4. Berpamitan
5. Merapikan alat
6. Mencuci tangan

4. Analisa Tindakan Keperawatan


Prosedur pelaksanaan penjahitan luka sangat berperan dalam
menentukan penyembuhan dengan hasil akhir yang diharapkan. Untuk
memperoleh hasil akhir tersebut harus memenuhi prinsip-prinsip dasar dalam
penatalaksanaan luka, diantaranya sterilisasi, anastesi, peralatan (instrument),
sayatan (insisi), hemostatis, penutupan luka (woud closure), balutan
(dressing), rawat lanjutan (after care), asepsis (teknik aseptic) saat
penanganan luka. Penatalaksanaan prosedur penjahitan luka adalah tindakan
untuk memperoleh penutupan luka secepat mungkin dengan hasil yang baik
dan tidak disela oleh kejadian infeksi.2
Pemilihan teknik penjahitan tergantung pada jenis dan lokasi anatomi
luka, ketebalan kulit, derajat keregangan dan hasil yang diinginkan. Beberapa
macam teknik jahitan di antaranya: Jahitan terputus (interupted suture),
Jahitan matras horizontal (horizontal mattress suture, interrupted mattress),
Jahitan matras vertikal (vertical mattress suture), Jahitan kontinu (doorloven),
Jahitan intradermal, jahitan simpul intrakutan (subcutaneus interupted suture,
intradermal burried suture, interrupted dermal stitch), Jahitan jelujur
intrakutan atau jahitan jelujur subkutikular (running subcuticular suture) 3
Dalam praktik keperawatan yang dilakukan oleh perawat di ruang IGD
sudah melakukan sesuai SOP yang ada. Tetapi ada beberapa hal yang
dilewatkan oleh perawat yaitu lupa membawa duk steril. Tetapi hal ini dalam
beberapa hal memang terkadang tidak perlu digunakan karena dapat
mengganggu proses menjahit luka. Hal yang terpenting yaitu tetap menjaga
prinsip kesterilan saat melakukan proses menjahit luka. Hal sekecil ini
memang kadang terabaikan oleh perawat ketika proses menjahit luka. Tentu
dapat membahayakan bahwa mikroorganisme yang tidak terlihat secara kasap
mata dapat menyebabkan infeksi jika sampai terkena ke area luka.4
Menjahit luka dengan prinsip steril merupakan tindakan untuk menutup
luka terbuka akibat sayatan dengan tujuan menghentikan perdarahan serta
meningkatkan proses penyembuhan jaringan dengan mencegah infeksi. Dari
tindakan jahit luka terdapat luka jahit yang harus diberi tindakan perawatan
luka dan ganti balutan dengan steril agar tidak terjadi infeksi. Perawatan luka
dan ganti balutan steril bertujuan untuk menutup luka agar mencegah infeksi
dan penyembuhan luka menjadi optimal. Jadi mempertahankan prinsip steril
saat menjahit luka merupakan langkah yang wajib dan harus dilakukan guna
merealisasikan tujuan tersebut yaitu mencegah infeksi luka dan memperbaiki
jaringan.4
5. Bahaya Tindakan dan Cara Pencegahan
6. Evaluasi / hasil yang didapat
Didalam praktik tindakan menjahit yang dilakukan oleh perawat
diruangan semua proses dilakukan dengan benar san sesuai SOP. Hal ini perlu
diperhatikan oleh perawat dalam melakukan jahit luka, dimana harus sesuai
SOP dan yang tidak kalah penting harus mempertahakan prinsip steril saat
melakukan jahit luka. Kita ketahui mikroorganisme tidak dapat dilihat secara
kasap mata, tetapi paling tidak kita selalu mempertahankan prinsip steril
sebagai upaya kita sebagai perawat dalam mencegah resiko infeksi saat
melakukan jahit luka. Sehingga proses menyembuhan luka tidak terhambat
jika semua proses dilalui sesuai SOP dan sesuai prinsip steril dalam
melakukan jahit luka.
7. Tindakan Keperawatan Lain
Melakuan Perawatan Luka Steril
8. Kepustakaan
1. Sianturi, Medina, dkk. Ketrampilan Keperawatan. Semarang: Stikes St.
Elisabeth. 2010.
2. Kusnadi E, Prassandi D, Setiasih L. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap
Perawat Dalam Pelaksanaan Pencegahan Infeksi Pada Jahitan Luka Di
RSI Jakarta Sukapura. Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan. 2015;5(1):300–8.
3. Zainuddin Z. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berupa
Material Organik, Hewan Postmortem dan Sintetik Terhadap
Kemampuan dan Kepercayaan Diri Mahasiswa Kedokteran Pada Teknik
Penjahitan Jaringan Kulit. 2013.
4. Arviyani, Rusminah. Penerapan Perawatan Luka Pasca Open Reduction
Internal Fixation (ORIF) Klavikula Hari Ke-2. J keperawatan Karya
Bhakti. 2019;5(1):14–8.

Anda mungkin juga menyukai