Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN PERAWATAN LUKA

PADA NY. S DENGAN POST SECTIO CAESAREA DI BANGSAL


PONEK 2 RS Dr. MOEWARDI SURAKARTA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan
Maternitas Clinical Teacher : Yuyun Setyorini, S. Kp., Ns., M. Kep
Clinical Instructure : Alfida Fitri, S.Kep.,Ns,
M.Kep Clinical Instructure : Pratiwi Ayu W, S. Tr.
Keb., Bdn

Disusun Oleh :

Afrilia
Nursanti
P2722002327
4
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN SURAKARTA
TAHUN 2023
Laporan Analisis Sintesis Tindakan Perawatan Luka Pada Ny. S Dengan Post
Sectio Caesarea Di Bangsal Ponek 2 RS Dr. Moewardi Surakarta

Tanggal/Jam MRS : 12 September/07.30 WIB


Tanggal/Jam Pengkajian : 12 September/15.30 WIB
Diagnosis Medis : Post SC, G2P1001 UK 37 minggu + 2 hari, KPD
1 hari, letak lintang (kepala di kiri punggung di atas), dengan ibu SLE dalam
pengobatan
No. Registrasi : 0125XXXX

A. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri pada luka post operasi SC

B. Diagnosa medis
G2P1001 Post SC

C. Diagnosa keperawatan
Resiko infeksi b.d efek prosedur invasive (D.0142)

D. Data yang mendukung diagnosa keperawatan


DS :
Pasien mengatakan nyeri pada luka post operasi SC, pasien post operasi SC
hari ke-2
DO :
- Terdapat luka Post SC ± 10 cm, kondisi balutan luka bersih dan kering,
tidak terdapat kemerahan pada area luka, tidak ada rasa panas diarea
luka, tidak ada pembengkakan pada luka

E. Dasar pemikira
Sectio caesarea adalah tindakan operasi paling konservatif. Indikasi tindakan
operasi obstetric dipertimbangkan dengan melihat adanya indikasi pada ibu,
indikasi pada janin, indikasi profilaks dan indikasi vital (Manuaba, 2009).
Perawatan pasien dengan SC merupakan masalah yang paling rawan karena
banyaknya komplikasi yang didapatkan baik pada ibu dan janin seperti
aspirasi metabolisme pulmonary, infeksi pada luka, infeksi saluran kemih,
cedera bladder atau bowel dan komplikasi akibat anastesi diantaranya adalah
perubahan pola nafas, brakikardi maupun kelemahan fisik.
Perawatan post operasi adalah perawatan yang dilakukan oleh
tenagakesehatan setelah tindakan operasi sebagai tindak lanjut. Sedangkan
lukaoperasi adalah luka yang disebabkan oleh tindakan operasi. Biasanya luka
tipe ini lebih kecil, hanya berupa sayatan dan sudah dilakukan penjahitan
jaringan sehingga biasanya luka tidak dalam kondisi terbuka. Untuk kondisi
ini luka berada pada kondisi luka bersih sehingga yang harus ditekankan
adalah perawatan luka selanjutnya, juga harus mempertahankan kebersihan/
sterilitasnya karena itu adalah hal yang penting yang harus diperhatikan agar
luka segera sembuh. Prosedur perawatan luka pada pasien post op bertujuan
meningkatkan proses penyembuhan jaringan dan juga untuk mencegah infeksi.
F. Prinsip tindakan keperawatan
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN LUKA
Pengertian Membersihkan luka, mengobati luka, dan menutup
kembali luka dengan tehnik steril mempertahankan
kesehatan dan mencegah terjadinya infeksi.
Tujuan 1. Mencegah terjadinya infeksi pada luka post operasi
2. Untuk penyembuhan luka post operasi
Persiapan Persiapan alat
1. Set perawatan luka
2. Sarung tangan steril
3. Pinset anatomis
4. Pinset cirugis
5. Gunting
6. Kassa steril
7. Kom untuk larutan antiseptic/ larutan
pembersih
8. Salep antiseptic
9. Gunting perban
10. Plester
11. Perlak pengalas
12. Kantong untuk sampah
13. Korentang steril
Tahap Orientasi 1. Mengucap salam, sapa pasien, perkenalkan diri,
cek identitas pasien
2. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3. Minta persetujuan pasien untuk dilakukan tindakan
Tahap Kerja 1. Memasang sampiran/menjaga privacy
2. Mendekatkan alat ke dekat klien
3. Mencuci tangan
4. Pasang perlak pengalas
5. Gunakan sarung tangan bersih sekali pakai dan
lepaskan plester, ikatan atau balutan dengan pinset
6. Lepaskan plester dengan melepaskan dari ujung
perlahan
7. Dengan sarung tangan atau pinset, angkat balutan,
pertahankan permukaan kotor jauh dari
pengelihatan klien
8. Jika balutan lengket pada luka, lepaskan dengan
larutan steril / NaCl
9. Buang balutan kotor pada bengkok
10. Lepas sarung tangan dan buang pada bengkok
11. Buka bak instrument steril
12. Siapkan larutan yang akan digunakan
13. Pakai sarung tangan steril
14. Inspeksi luka
15. Inspeksi luka adanya tanda-tanda infeksi
16. Bersihkan luka dengan antiseptic memakai pinset
dengan depress satu kali usap dari arah dalam
keluar dan buang kebengkok, ulangi sampai bersih
17. Keringkan luka dengan kasa kering
18. Beri antiseptic/ nebasetin powder/ salep/ supratull
19. Tutup luka dengan kassa steril
20. Diksasi dengan plester
Tahap Terminasi 1. Rapikan pasien
2. Rapikan alat dan buang bahan bekas pakai
3. Lakukan evaluasi respon pasien
4. Berpamitan
5. Cuci tangan
6. Dokumentasikan Tindakan

G. Analisis Tindakan
Prinsip utama adalah manajemen perawatan luka adalah pengendalian infeksi
karena infeksi menghambat proses penyermbuhan luka sehingga
menyebabkan angka mordibilitas dan mortalitas bertambah besar.
Pembersihan luka secara klasik menggunakan antiseptik seperti hydrogen
peroxide, povidon iodine, acetic acid dan chlorodexadine dapat mengganggu
proses penyembuhan dari tubuh karena kandungan antiseptic tersebut tidak
hanya membunuh kuman, tapi juga membunuh leukosit yang dapat
membunuh bakteri pathogen dan jaringan fibroblast yang membentuk jaringan
kulit baru. Cara yang terbaik untuk membersihkan luka adalah dengan
menggunakan cairan saline dan untuk luka yang sangat kotor menggunakan
water pressure. Cairan NaCl 0.9% juga merupakan cairan fisiologis yang
efektif untuk perawatan luka karena sesuai dengan kandungan garam tubuh
(Thomas, 2007 dalam Suwarto, 2013).
Tindakan perawatan luka post operasi harus selalu memperhatikan Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan seperti mencuci tangan,
alat-
alat yang digunakan harus steril sebelum digunakan pada pasien. Kesesuaian
prosedur keperawatan sangat penting dalam perawatan luka. Perawatan luka
yang tidak benar oleh perawat, akan menimbulkan penyembuhan luka menjadi
lambat, nyeri yang ditimbulkan mengakibatkan proses pemulihan semakin
memanjang, pemulihan fungsi dapat mengalami gangguan, bahkan dapat
terjadi kematian. Selain perawatan luka terdapat beberapa faktor lain yaang
dapat mempengaruhi kesembuhan luka operasi yaitu prosedur perawatan,
status nutrisi, mobilisasi, obat-obatan dan keadaan luka.
H. Bahaya dilakukannya tindakan
Tindakan perawatan luka ini memiliki dampak yang signifikan dan sangat
membahayakan jika tindakannya tidak dilakukan sesuai tenik steril dan SOP,
yang akan menyebabkan atau memicu adanya infeksi luka operasi (ILO).

I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan


Edukasi pencegahan infeksi (I.12406)

J. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan


S:
- Pasien mengatakan bersyukur karena lukanya bersih dan merasa
nyaman setelah dilakukan perawatan
O:
- Luka post sc ±10 cm, kondisi balutan luka bersih dan kering, tidak
terdapat kemerahan pada area luka, tidak ada rasa panas diarea luka,
tidak ada pembengkakan pada luka
A:
Masalah keperawatan resiko infeksi teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Berikan perawatan kulit pada area luka

K. Evaluasi diri
Tindakan perawatan luka post SC sudah dilakukan sesuai dengan
standart operasional prosedur yang ada. Setelah menyelesaikan asuhan
keperawatan ini saya memahami terkait pencegahan infeksi terutama pada
pasien post SC.

L. Daftar Pustaka
Aziz. 2008. Nursing Interventions Classification (NIC). Solo: Mosby An
Affiliate Of Elsefer
Mubarak, Iqbal. 2010. Buku ajar : Kebutuhan dasar manusia. ECG. Jakarta
NANDA. 2015. Diaagnosis Keperawatan 2013-2015. Jakarta : ECG.
Suwarto. dll. 2013. Efektifitas Penggunaan Larutan NaCl Dibandingkan
dengan D40% Terhadap Proses Penyembuhan Luka Ulkus DM. JIKK.
Volume 4 Nomor 5 : Juli 2013 : Halaman 52-58
Winkinson, Judith. 2008. Buku Saku Diagnosis Keperawatan NIC NOC Edisi
7, Jakarta : ECG.

Mengetahui,
Pembimbing Klinik/CI/CT Mahasiswa Praktikan,

Alfida Fitri, S.Kep.,Ns, M.Kep Afrilia


NIP. 19840329 200903 2 005 Nursanti
P27220023274

Anda mungkin juga menyukai