Anda di halaman 1dari 7

ANALISA SINTESIS TINDAKAN

PERAWATAN LUKA POST OP LAPARATOMI PADA TN.A


DI RUANGAN LILY 4B RSUP. Dr.TADJUDDIN CHALID

Disusun oleh :
NILAWATI
14420231047

CI LAHAN CI INSTITUSI

__________________________ ___________________________

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2023
ANALISA SINTESIS TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Klien : Tn. A


Umur : 67 Tahun
Alamat : Sudiang
Diagnosa Medik : Peritonitis
No.RM : 112588
a. Diagnosa Keperawatan : Resiko infeksi dibuktikan dengan efek prosedur invasif (D. 0142)
Data Subjektif :
- Pasien mengeluh nyeri pada luka post op laparatomy
- Pasien mengatakan gatal pada luka post op laparatomy
Data Objektif :
- Tampak jahitan pada post op laparatomy
- Luka tampak lembab
- TD : 128/77 mmHg
N : 98x/menit
S : 36,5o C
P : 20x/menit
SPO2 :96%
b. Dasar Pemikiran
Peritonitis adalah peradangan peritoneum (membran serosa yang melapisi
rongga abdomen dan menutupi visera abdomen) merupakan penyulit berbahaya
yang dapat terjadi dalam bentuk akut maupun kronis. Keadaan ini biasanya terjadi
akibat penyebaran infeksi dari organ abdomen, perforasi saluran cerna, atau dari
luka tembus abdomen (Arianta, 2021).
Laparatomi merupakan tindakan operasi pada daerah abdomen, dengan teknik
sayatan yang dilakukan pada daerah abdomen yang dapat dilakukan pada bedah
digestif dan kandungan (Dictara et al., 2018). Laparotomi adalah pembedahan
yang dilakukan pada usus akibat terjadinya perlekatan usus dan biasanya terjadi
pada usus halus. Laparatomi adalah pembedahan perut, membuka selaput perut
dengan operasi (Utari & Hidayat, 2017).
Perawatan luka merupakan salah satu tindakan keperawatan yang dikerjakan
oleh perawat dengan sistematis dan komprehensif. Perawatan luka yang sistematis
merupakan urutan langkah perawatan yang harus dikerjakan oleh profesional di
bidang perawatan luka, sedangkan komprehensif merupakan metode yang
dilakukan saat melakukan perawatan luka dengan mempertimbangkan kondisi bio,
psikologis, sosial dan spiritual secara menyeluruh. Adapun langkah proses
perawatan luka secara umum di bagi menjadi 3 tahapan yaitu pencucian,
pengkajian dan pemilihan balutan (Aminuddin et al., 2020).
c. Tindakan Keperawatan yang dilakukan
Perawatan luka sederhana
d. Prinsip Tindakan
Bersih dan streril
Peralatan
 Alat-alat steril
1. Pinset anatomis 1 buah
2. Pinset sirugis 1 buah
3. Gunting bedah/ jaringan 1 buah
4. Kassa kering dalam kom tertutup secukupnya
5. Kassa desinfektan dalam kom tertutup
6. Sarung tangan (Handschoon) 1 pasang
7. Korentnag/ forcep
 Alat-alat non steril
1. Gunting verban 1 buah
2. Plester
3. Pengalas
4. Pinset anatomi 1 buah
5. Kom kecil 2 buah bila dibutuhkan
6. Nierbeken 2 buah
7. Kapas alkohol
8. Aceton/bensin
9. Larutan NaCl 0,9%
10. Larutan savlon
11. Larutan H2O2
12. Larutan Boor Water (BWC)
13. Bethadine
14. Sarung tangan 1 pasang
15. Masker
16. Kantong plastik/baskom untuk tempat sampah
Prosedur pelaksanaan
a. Tahap PraInteraksi
1) Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2) Mencuci tangan
3) Menempatkan alat didekat pasien dengan benar
b. Tahap orientasi
1) Memberi salam sebagai pendekatan terapeutik
2) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien
3) Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
c. Tahap Kerja
1) Menutup sampiran
2) Pasang masker dan sarung tangan yang tidak steril
3) Atur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan
4) Letakkan pengalas dibawah area luka
5) Letakkan nierbeen didekat pasien
6) Buka balutan lama (hati-hati jangan sampai menyentuh luka) dengan
menggunkan pinset anatomi, Buang balutan bekas kedalam nierbeken.
Jika menggunakan plester lepaskan plester dengan cara melepaskan
ujungnya dan menahan kulit di bawahnya, setelah itu tarik secara perlahan
sejajar dengan kulit dan kearah balutan. Bila masih terdapat sisa perekat
dikulit, dapat dihilangkan dengan aceton/ bensin
7) Bila balutan melekat pada jaringan dibawah, jangan dibasahi, tapi angkat
balutan dengan perlahan.
8) Letakkan balutan kotor ke nierbeken lalu buang ke kantong plastik,
hindari kontaminasi dengan permukaan luar wadah
9) Kaji lokasi, tipe, jumlah jahitan atau bau dari luka
10) Buka sarung tangan ganti dengan sarung tangan steril
11) Membersihkan luka sesuai denganjenis lukanya apakah luka bersih atau
kotor serta sejenisnya.
12) Menutup luka dengan cara tertentu sesuai keadaan luka
13) Plester dengan rapi
14) Buka sarung tangan dan masukkan kedalam nierbeken
15) lepaskan masker
16) Atur dan rapikan posisi pasien
17) Buka sampiran
18) Evaluasi keadaan umum pasien
19) Rapikan peralatan dan kembalikan ketempatnya dalam keadaan bersih,
kering dan rapi

d. Tahap Terminasi
1) Melakukan evaluasi tindakan
2) Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3) Berpamitan dengan klien
4) Membereskan alat-alat
5) Mencuci tangan
6) Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan
7) Dokumentasikan tindakan dalam catatan keperawatan
e. Analisa Tindakan
Perawatan luka post op laparotomi pada Tn. A bertujuan untuk mempercepat
penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksi. Saat dilakukan tindakan
perawatan luka, pasien kooperatif. luka bersih tampak lembab, tidak ada push,
tidak ada edema, dan tidak nampak kemerahan pada luka. Luka kemudian
dibersihkan dengan cairan Nacl, lalu dikeringkan dan diberikan bactigras pada
daerah luka jahitan dan ditutup menggunakan kassa.
f. Bahaya dan Pencegahan
1) Apabila dalam perawatan luka tidak menggunakan alat yang steril maka dapat
menyebabkan infeksi pada luka tersebut sehingga perawat harus memastikan
alat dan bahan yang digunakan tersebut dalam kondisi baik dan steril
perhatikan pula tanggal kadaluarsa dari bahan/obat topical yang digunakan.
2) Apabila dalam perawatan luka perawat tidak berhati-hati dan menyebabkan
luka yang telah dirawat beberapa hari berdarah kembali maka akan
menyebabkan fase penyembuhan luka kembali ke fase awal sehingga dalam
hal ini perawat perlu berhati-hati dalam perawatan luka.
3) Luka yang tidak dibersihkan atau dirawat dengan baik akan mudah
menyebabkan infcksi.
g. Hasil yang didapatkan dan Maknanya
S : Pasien mengatakan sudah tidak gatal lagi pada daerah luka post op
O:
- Luka tampak lembab
- Tidak ada tanda-tanda infeksi
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
h. Tindakan Keperawatan Lain
a. Observasi TTV
b. Mengidentifikasi tanda dan gejala infeksi
c. Lakukan perawatan luka
d. Kolaborasi pemberian antibiotik
i. Evaluasi Diri
Tindakan ini sudah dilakukan sesuai prosedur dan prinsip steril. Diperlukan
keterampilan khusus dan selalu mencoba untuk bisa melakukan perawatan luka
dengan benar dan tenang.
j. Daftar Pustaka
Aminuddin, M., Sholichin, S. K., & Nopriyanto, D. (2020). Modul Perawatan luka.
Samarinda: Program Studi Diploma Iii Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman.
Arianta, I. P. (2021). Asuhan Keperawatan Perioperatif Pada Pasien Peritonitis
Dengan Tindakan Laparatomi Di Ruang Instalasi Bedah Central Rumah Sakit
Menggala Tulang Bawang. Poltekkes Tanjungkarang.
Dictara, A. A., Angraini, D. I., & Musyabiq, S. M. (2018). Efektivitas Pemberian
Nutrisi Adekuat dalam Penyembuhan Luka Pasca Laparotomi. Jurnal Majority,
7(2), 249–256.
Utari, P., & Hidayat, F. R. (2017). Analisa Praktik Klinik Keperawatan pada Klien
dengan Post Laparatomi atas Indikasi Perforasi Gaster dengan Intervensi
Inovasi Terapi Suara Alam Terhadap Penurunan Kecemasan di Ruang Intensive
Care Unit (ICU) RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2017.

Anda mungkin juga menyukai