1. Diagnosa Keperawatan : Kerusakan Integritas Kulit
Data Subjektif : Klien mengatakan nyeri pada luka Klien mengatakan ada nanah pada luka
Data Objektif :
Terdapat ulkus pada bagian telapak kaki disertai eritema
Panjang luka +- 5 cm. kedalaman 1 cm, jaringan mati (nekrosis) Terdapat eksudat dengan jenis caran berwarnah jernih , dengan dasar luka warna merah. 2. Dasar pemikiran. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah kekurangan volume cairan. Kekurangan volume cairan berarti penurunan cairan intavaskuler, intersisial atau intaseluler. Hal ini mengacu pada dehidrasi, kehilangan cairan saja tanpa perubahan pada natrium. 3. Tindakan keperawatan yang dilakukan. Perawatan luka 4. Prinsip tindakan A. Prosedur tindakan 1) Tahap pra interaksi. a. Membaca laporan/ instruksi, perintah/ program terapi medic/ program terapi keperawatan b. Mengecek laporan klien dengan focus data : tingkatan dehidrasi, shock, intoksikasi berat klien yang tidak makan atau minum yang melalui mulut, klien memerlukan pengobatan iv dalam waktu yang lama, klien pra dan pasca bedah, sesuai program pengobatan. c. Menulis / mencek identitas klien pada format dokumentasi asuhan keperawatan. d. Menyiapkan peralatan steril 1. Set steril a. Pinset anattomi b. Pinset sirurgi c. Gunting jaringan d. Dan kom 2 buah 2. Kasa steril 3. Handscun bersih dan steril 4. Cairan normal saline 5. Antiseptic 6. Plester 7. Perlak 8. Nierbeken 9. Gunting 2) Tahap Orientasi a. Memperkenalkan diri 1. MengucapkanSalam terapeutik/memperkenalkan diri 2.Validasi data : nama klien, keluhan. b. Meminta persetujuan tindakan 1. Menyampaikan/menjelaskan tujuan tindakan 2. Menyampaikan/menjelaskan Iangkah langkah tindakan 3. Membuat kontrak dan kesepakatan untuk pelaksanaan tindakan. 3) Tahap Interaksi 1. Membawa peralatan ke dekat klien/Membawa klien ke tempat pemeriksaan (ruang tindakan). 2. Mengatur posisi pasien dan lingkungan (kalau perlu memakai sampiran). 3. Mecuci tangan 4. Membuka balutan dengan menggunakan handscun bersih, jika ingin membuka balutan dengan pingset boleh tapi jika tidak boleh juga 5. Menyimpan balutan di dalam bengkok 6. Lalu mengkaji luka pasien, seperti lokasi ,luas, tanda infeksi, nyeri tekan, eksudat. 7. Setelah di obeservasi, lalu bersihkan luka dengan prinsip steril 8. Dekatkan peralatan steril 9. Setalah itu siapkan kasa steril , saipakan normal saline 10. Siapkan antiseptic 11. Lalu pasang handscon steril 12. Lalu irigasi luka 13. Lalu bersihkan luka dengan kassa sirkular dari dalam keluar 14. Lalu bersihkan luka dengan antiseptic 15. Lalu berikan salep atau growth factor, lalu olskan ke semua luka 16. Lalu menutup luka dengan menggunakan kassa steril an setalah itu di balut 17. Merapikan peralatan dan klien 4) Evaluasi 1. Menginformasikan kepada pasien bahwa tindakan sudah selesai 2. Dan menyarankan kepada pasien harus menjaga kebersihan terkhusu pada daerah luka 3. Merapikan alat 4. Mencuci tangan 5) Dokumentasi 1. Mencatat hasil tindakan dan respon kliendengan nama/paraf yang jelas. 2. Mencatat waktu tindakan (hari/tanggal/jam). 3. Mencatat nama ners yang melakukan/tanda tangan. 5. Analisa tindakan Pemberian Perawatan luka Mencegah terjadinya infeksi, ,mempercepat proses penyembuhan luka dan meningkatkan kenyamanan fisik dan psikologis. 6. Bahaya dan pencegahan Bahaya : a. Pengangkatan balutan dan pemasangan kembali dapat menyebabkan pasien merasa nyeri b. Infeksi Pencegahan : harus lebih menjaga keberihan luka 7. Hasil yang di dapatkan dan maknanya. S : pasien dapat merasa nyaman setalah perawatan luka O : Monitor TTV , tampak luka klien bersih A : Masalah belum teratasi ditandai dengan adanya balutan luka. P : Kolaborasi dengan dokter dalam perawatan luka 8. Evaluasi tindakan lain Monitor TTV Monitor keadaan luka 9. Evaluasi diri Dapat melakukan tindakan perawatan luka secara mandiri Link youtube : https://youtu.be/l7dBwpFUZhY