Anda di halaman 1dari 7

FORMAT LAPORAN ANALISA SINTESA RUANG

KEGAWATDARURATAN

Nama mahasiswa : SHANDY FABBIYANT PUTRA


tanggal : 14/11/2021
Nama pasien : Tn. A

1. Pengkajian primer : ( pengkajian airway, breathing,


circulation, disintergrity)
o Airway : Tidak ada masalah pada jalan nafas pasien
o Breathing : Pola nafas reguler, pasien tidak
menggunakan otot bantu nafas, gerakan dinding dada
simetris, irama reguler.
o Circulation : Denyut nadi 81 x/menit, suhu tubuh 36.6
C,
o Disintegrity : composmentis
2. Tindakan keperawatan yang dilakukan : ( dilakukan untuk
mengatasi kondisi yang Didapat )
Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah
utama pada resiko infeksi , yaitu dengan melakukan intervensi
pencegahan infeksi (I.14539) dengan cara memonitor tanda dan
gejala infeksi, menjelaskan tanda dan gejala infeksi,
mengajarkan cara cuci tangan dengan benar.
3. Evaluasi hasil tindakan ( didapat setelah tindakan untuk
mengatasi masalah primer ) Dilakukan
Evaluasi tindakan keperawatan yang dilakukan untuk
mengatasi masalah utama resiko infeksi, yaitu dengan
melanjutkan intervensi melakukan tindakan irigasi mata.

4. Diagnosa keperawatan ( diagnosa kep. Untuk tindakan diatas


PES dan rasional diagnosa)
Masalah utama pasien yaitu dengan diagnosa keperawatan
resiko infeksi didapatkan data
Data Subjektif : pasien mengatakan nyeri menurun,
kemerahan menurun,
Data Objektif : pasien terlihat mengeluarkan air mata saat
nyeri datang.
5. Pengkajian sekunder : ( meliputi pengkajian riwayat kep. Dan
head to toe )
o Bentuk kepala : mesosopal
o Rambut : hitam, tidak berketombe, sedikit beruban
o Mata : konjungtiva, sclera putih, dan tidak anemis
o Hidung : tidak ada polip, bersih
o Mulut : mukosa kering dan pecah-pecah, tidak
berbau, dan tidak
o Caries
o Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan
limfe
o Dada : sebelah kiri terjadi pembesaran, dan tidak
ada kelainan
o Abdomen : terdapat asites, nyeri abdomen
o Ekstremitas : terpasang kateter, tidak ada udem
o Anus : bersih, tidak ada haemorhoid
o Tanda-tanda Vital : T : 125/80 mmHg
o RR : 20x/menit
o N : 81 x/menit, suhu : 36.6 C,
6. Pemeriksaan penunjang ( meliputi : laboratorium, RO, CT.
Scan )
7. Diagnosa kep.( 2 diagnosa kep.utama untuk data yang
didapat dari pengkajian sekunder)
Diagnosa keperawatan yang muncul setelah pengakajian
sekunder yaitu nyeri akut D.0077. dengan data subjektif :
pasien mengeluh nyeri, pasien mengatakan sakit dibagian
mata. Dataobjektif : pasien tampak gelisah meringis.
8. Prinsip-prinsip tindakan :( tindakan mandiri, dan kolaborasi )

A. Tahap prainteraksi
1) Cek program terapi
2) Mencuci tangan
3) Mengidentifikasi pasien dengan benar
4) Menyiapkan dan mendekatkan alat kepasien
B. Tahap orientasi
1) Salam, sapa, memperkenalkan diri
2) Melakukan kontrak
3) Menjelaskan tujuan dan prosedur
4) Menanyakan kesiapan dan kerja sama pasien
C. Tahap kerja
1) Menjaga privasi pasien
2) Membaca basmallah bersama-sama
3) Mengatur posisi pasien
1. Irigasi mata
A. Persiapan alat

1) Larutan irigasi yang diresepkan


2) Kom steril untuk larutan
3) Kassa
4) Spuit dengan penetes mata
5) Bengkok
B. Prosedur/langkah-langkah
1) Identifikasi pasien
2) Mencuci tangan
3) Memakai sarung tangan
4) Letakkan handuk dibawah wajah pasien
5) Dengan kassa yang dibasahi dengan larutan
irigasi bersihkan kelopak mata dari bagian
dalam keluar kantus
6) Isi spuit dengan larutan irigasi, renggangkan
kelopak mata perlahan dengan memberikan
tekanan pada bagian bawah tulang orbita dan
tonjolan tulang dibawah lakrimalis ( tidak
boleh memberikan tekanan yang berlebihan
pada bola mata )
7) Pegang spuit irigasi kurang lebih 2,5 cm
diatas kantus dalam
8) Minta pasien untuk melihat keatas dengan
perlahan irigasi dengan mengarahkan larutan
kedalam sakus konjungtiva bawah kearah
kantus luar
9) Biarkan pasien memejamkan matanya secara
periodic, terutama bila terasa panas
10) Lakukan irigasi sampai secret bersih ( 15
menit irigasi untuk membilas bahan kimia )
11) Keringkan kelopak matadan area wajah
dengan kassa
12) Bereskan peralatan
13) Mencuci tangan
14) Catat dalam catatan keperawatan.
2. Manejemen nyeri
- Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri
- Mengidentifikasi skala nyeri
- Memberikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri (dengan berdzikir)
C. Tahap terminasi
1. Evaluasi respon dan perasaan pasien
2. Kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3. Cuci tangan
9. Monitor pasien : ( monitor / pengkajian berkelanjutan yang
dilakukan dan hasil yang didapat )
Pasien mengatakan mata nya sudah agak mendingan, kemerahan
berkurang, nyeri sudah mulai berkurang.
10. Evaluasi diri:
Evaluasi diri saat melakukan tindakan yaitu harus
mengurangi rasa grogi atau tremor didepan pasien.

Anda mungkin juga menyukai