Analisis Sintesis Tindakan Perawatan Kuku dan Manajemen Lingkungan Pada Ny.
Etikah Wardah
Di Paviliun Soka Rumah Sakit Umum Kab. Tangerang
Hari : Jumat
Tanggal : 19 Maret 2021
Jam : 08.30 WIB
A. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri pada dada bagian kanan. Nyeri terasa seperti tertekan dan
hilang timbul. Pasien juga mengatakan tidak nafsu makan, pusing, lemas dan sesak
nafas.
B. Diagnosa medis
Ca mamae dextra
C. Diagnosis Keperawatan
1. Nyeri akut b/d agen pencedera fisiologis (D.0077)
2. Defisit nutrisi b/d faktor psikologis (D.0019)
3. Defisit perawatan diri b/d kelemahan (D.0109)
D. Data yang mendukung diagnosis keperawatan
1. Nyeri akut b/d agen pencedera fisiologis (D.0077)
DS : Pasien mengatakan nyeri pada dada bagian kanan. Nyeri terasa seperti
tertekan dan hilang timbul.
DO :
P: nyeri bertambah jika bergerak
Q: nyeri seperti tertekan dan hilang timbul
R: nyeri berada dibagian payudara kanan
S: skala nyeri 5
T: nyeri dirasakan kadang-kadang
2. Defisit nutrisi b/d faktor psikologis (D.0019)
DS : Pasien juga mengatakan tidak nafsu makan, pusing, lemas dan sesak nafas.
DO :
Nyeri abdomen
Nafsu makan menurun
Otot pengunyah lemah
Membran mukosa pucat
3. Defisit perawatan diri b/d kelemahan (D.0109)
DS : Pasien mengatakan pusing dan lemas
DO :
Kekuatan otot menurun
Fisik lemah
E. Dasar Pemikiran
1. Pemberian obat intravena
Menyiapkan dan memberikan agen farmakologis melalui kateter intravena/selang
infus.
2. Perawatan kuku
Mengidentifikasi dan merawat kuku agar bersih dan sehat serta tidak mengalami
lesi kulit akibat perawatan kuku yang tidak tepat.
3. Manajemen kenyamanan lingkungan (Bed Making)
Mengidentifikasi dan mengelola kenyamanan lingkungan yang optimal
F. Prinsip tindakan keperawatan
1. Pemberian obat intravena
NO KEGIATAN
6. Pakai APD
2. Perawatan kuku
NO KEGIATAN
2. Handuk
4. Bengkok
5. Sabun
6. Kassa
7. Perlak
8. Handscoon
9. Lotion
3. Salam terapeutik
4. Jelaskan tujuan dan prosedur kepada pasien
5. Dekatkan alat kepada pasien
6. Langkah-langkah :
1. Cuci tangan 6 langkah
5. Rendam kuku dengan air hangat dan sikat dengn air sabun bila kotor
6. Pakai APD
7. Dekatkan alat-alat yang sudah dilipat dan disusun diatas meja bersih
. Meletakkan sprei dengan lipatan memanjang yang menentukan garis
tengahnya di tengah-tengah tempat tidur
Memasukkan sprei pada bagian kepala kurang lebih 25cm di bawah kasur,
kemudian dibuat sudut
11 Memasukkan sprei pada bagian kaki kurang lebih 25cm di bawah kasur,
kemudian dibuat sudut
12 Jika ukuran sprei tidak sesuai ukurannya, maka masukkan bagian kepala lebih
banyak daripada kaki
13 Memasukkan sprei dengan sisi ke bawah kasur (sisi tempat perawatan diri)
14 Meletakkan perlak melintang kurang lebih 50cm dari garis kasur bagian
kepala, demikian juga sprei melintang dan sama-sama masukkan ke bawah
kasur
15 Meletakkan sprei atas secara terbalik dengan jahitan lebar di bagian kepala
mulai dari kasur ; masukkan bagian kaki ke bawah kasur
16 Melipat selimut kurang lebih 25cm dari garis kasur bagian kepala dan
masukkan bagian kaki ke bawah kasur
17 Melipat sprei atas bagian atas garis selimut
18 Memasukkan bantal ke dalam sarungnya dan meletakkan bantal pada bagian
yang tertutup ke jurusan pintu
19 Menyelesaikan sisi yang lain seperti sisi yang sebelumnya
20 Rapikan pasien dan atur dalam posisi nyaman
21 Rapihkan alat-alat kembali
22 Lepas sarung tangan
23 Cuci tangan 6 langkah
22. Lakukan evaluasi: respon pasien setelah dilakukan tindakan
23. Ucapkan salam
24. Dokumentasikan : waktu pelaksanaan dan respon pasien
G. Analisis tindakan
1. Pemberian obat intravena
a. Tujuan : Agar obat yang diberikan dapat bereaksi dengan cepat dan untuk
menghindari percampuran medikasi yang tidak cocok.
b. Indikasi :
1) Pasien yang secara kritis tidak stabil
2) Situasi gawat darurat
3) Pemberian obat-obatan yang perlu absorbsi lebih cepat pada pasien yang
jumlah masukan cairannya terbatas.
c. Kontraindikasi : -
2. Perawatan kuku
a. Tujuan :
1) Membersihkan kuku dari kotoran.
2) Mencegah timbulnya penyakit.
3) Memberikan rasa nyaman pada jari-jari kai maupun tangan.
b. Indikasi : Pada pasien yang kukunya panjang tidak dapat melakukannya
sendiri.
c. Kontraindikasi
1) Memotong kuku pasien tidak terlalu dalam.
2) Pada pasien diabetes memotong kuku harus hati-hati karena bisa berakibat
fatal.
3. Manajemen kenyamanan lingkungan (Bed Making)
a. Tujuan :
1) Memberikan lingkungan yang bersih, tenang dan nyaman.
2) Menghilangkan hal yang dapat mengiritasi kulit dengan menciptakan alat
tidur dan selimut yang bebas dari kotoran/lipatan.
3) Meningkatkan gambaran diri dan harga diri klien dengan menciptakan
tempat tidur yang bersih, rapi, dan nyaman.
4) Mengontrol penyebab mikroorganisme
b. Indikasi :
1) Pasien tidak sadar
2) Pasien yang mempunyai sesak nafas
3) Pasien yang akan dirawat inap
4) Pasien pasca bedah
5) Dilakukan sepanjang hari, biasanya dilakukan setelah pasien mandi, ketika
pasien keluar ruangan sewaktu-waktu pada semua pasien yang dirawat
inap
c. Kontraindikasi :
1) Pasien yang tidak menginginkan dirapikan tempat tidurnya karena ada
beberapa pasien yang beranggapan bahwa apabila ia banyak bergerak
maka tubuhnya akan bertambah sakit.
H. Bahaya dilakukannya tindakan
1. Pemberian obat intravena : -
2. Perawatan kuku :
1) Memotong kuku pasien tidak terlalu dalam.
2) Pada pasien diabetes memotong kuku harus hati-hati karena bisa berakibat
fatal.
3. Manajemen kenyamanan lingkungan (Bed Making) :
Pasien yang tidak menginginkan dirapikan tempat tidurnya karena ada beberapa
pasien yang beranggapan bahwa apabila ia banyak bergerak maka tubuhnya akan
bertambah sakit.
I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan
1. Pemberian obat secara intravena
2. Personal hygiene diri dan lingkungan (perawatan kuku dan bed making/ perbeden)
J. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan
Setelah dilakukan pemberian obat intravena, perawatan kuku, dan bed making/
perbeden diharapkan pasien merasa nyaman, tidak ada luka setelah tindakan dan
dapat tidur dengan pulas
K. Evaluasi diri
1. Pasien tersenyum dan terlihat nyaman
2. Tidak ada luka pada pasien setelah dilakukan pemberian obat intravena,
perawatan kuku dan bed making/ perbeden
3. Pasien dapat tidur dengan nyaman dan tenang
L. Daftar pustaka/ referensi
Alimul, Aziz.2004.Kebutuhan Dasar Manusia.EGC:Jakarta
Potter, Perry.2005.Fundamental Keperawatan.EGC:jakarta
http://www.depkes.go.id/article/print/17020200002/kementeriankesehatan-ajak-
masyarakat-cegah-dan-kendalikan-kanker.html.2 Februari 2017
Irianto K.(2015). Kesehatan Reproduksi , Teori & Praktikum. Bandung : Alfabeta CV
Pudiastuti Ratna D. (2011). Buku Ajar Kebidanan Komunitas : Teori dan Aplikasi .
Yogyakarta: Nuhamedika.
Tugas Akhir Dalam Bentuk Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta: Poltekes Kemenkes
Yogyakarta.
Asmadi.2008.Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta:EGC
Herdman, T.Heather . (2015). Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2012-
2014:
Mengetahui,
Mahasiswa praktikan, Pembimbingan Klinik / CI
( ) ( )
RESUME KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
a. Nama : Etikah Wardah
b. Alamat : Kp. Dukuh RT/RW 08/01
c. Umur : 45 tahun
d. Pendidikan : SD
2. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan utama :
Pasien mengatakan nyeri pada dada bagian kanan. Nyeri terasa seperti
tertekan dan hilang timbul. Pasien juga mengatakan tidak nafsu makan, pusing,
lemas dan sesak nafas.
b. Riwayat penyakit sekarang :
Pasien awalnya mengira penyakit lambung (maag/asam lambung). Lama
kemudian payudara bagian kanan membengkak lalu terdiagnosa kanker
payudara.
NO Diagnosis DAR
Keperawatan
(Data, Action,
Respon)
1 Nyeri akut b/d DATA
agen pencedera Nyeri akut b/d agen pencedera fisiologis (D.0077)
fisiologis DS : Pasien mengatakan nyeri pada dada bagian
(D.0077) kanan. Nyeri terasa seperti tertekan dan hilang timbul.
DO :
• P: nyeri bertambah jika bergerak
• Q: nyeri seperti tertekan dan hilang timbul
• R: payudara kanan
• S: skala nyeri 5
• T: nyeri dirasakan kadang-kadang
ACTION
Pemberian Obat Intravena (I.02065)
1. Observasi
• Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, dan
kontraindikasi obat
• Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
• Periksa tanggal kadaluwarsa obat
• Monitor tanda vital dan nilai laboratorium
sebelum pemberian obat, jika perlu
• Monitor efek samping, toksisitas, dan interaksi
obat
2. Terapeutik
• Lakukan prinsip 6 benar (pasien, obat, dosis,
waktu, rute, dokumentasi)
• Pastikan ketepatan dan kepatenan kateter IV
• Campurkan obat ke dalam kantung, botol, atau
buret, sesuai kebutuhan
• Berikan obat IV dengan kecepatan yang tepat
• Tempelkan label keterangan nama obat dan
dosis pada wadah cairan IV
• Gunakan mesin pompa untuk pemberian obat
secara continue, jika perlu
3. Edukasi
• Jelaskan jenis obat, alasan pemberian,
tindakan yang diharapkan, dan efek samping
sebelum pemberian
• Jelaskan faktor yang dapat meningkatkan dan
menurunkan efektifitas obat.
RESPONS
DS: -
DO:
• Pasien terlihat nyaman
• Pasien tersenyum setelah diberikan obat
• Pasien dapat tidur dengan pulas
2 Defisit nutrisi b/d DATA
faktor psikologis
DS : Pasien juga mengatakan tidak nafsu makan,
(D.0019) pusing, lemas dan sesak nafas.
DO :
• Berat badan menurun drastis (minimal 10 persen)
• Nyeri abdomen
• Nafsu makan menurun
• Otot mengunyah lemah
• Membran mukosa pucat
ACTION
Pemberian Obat Intravena (I.02065)
1. Observasi
• Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, dan
kontraindikasi obat
• Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
• Periksa tanggal kadaluwarsa obat
• Monitor tanda vital dan nilai laboratorium
sebelum pemberian obat, jika perlu
• Monitor efek samping, toksisitas, dan interaksi
obat
2. Terapeutik
• Lakukan prinsip 6 benar (pasien, obat, dosis,
waktu, rute, dokumentasi)
• Pastikan ketepatan dan kepatenan kateter IV
• Campurkan obat ke dalam kantung, botol, atau
buret, sesuai kebutuhan
• Berikan obat IV dengan kecepatan yang tepat
• Tempelkan label keterangan nama obat dan
dosis pada wadah cairan IV
• Gunakan mesin pompa untuk pemberian obat
secara continue, jika perlu
3. Edukasi
• Jelaskan jenis obat, alasan pemberian,
tindakan yang diharapkan, dan efek samping
sebelum pemberian
• Jelaskan faktor yang dapat meningkatkan dan
menurunkan efektifitas obat.
RESPONS
DS: -
DO:
• Pasien terlihat nyaman
• Pasien tersenyum setelah diberikan obat
• Nafsu makan pasien kembali meningkat
3 Defisit DATA
perawatan diri
DS : Pasien mengatakan pusing dan lemas
b/d kelemahan
(D.0109) DO :
• Kekuatan otot menurun
• Fisik lemah
ACTION
1) Perawatan Kuku (I.11355)
1. Observasi
• Monitor kebersihan dan kesehatan kuku
• Monitor perubahan yang terjadi pada kuku
2. Terapeutik
• Rendam kuku dengan air hangat
• Faasilitasi pemotongan dan pembersihan
kuku
• Bersihkan kuku dengan air
• Bersihkan kuku bagian bawah dengan alat
bantu pembersih kuku
• Lembabkan daerah sekitar kuku untuk
mencegah kekeringan
3. Edukasi
• Anjurkan memotong dan membersihkan kuku
secara rutin
• Anjurkan mengonsumsi makanan kaya biotin
(mis. Susu, telur, kacang-kacangan)
RESPONS
DS:
Pasien mengatakan kuku menjadi bersih dan nyaman.
Pasien juga mengatakan tempat tidurnya sudah bersih
dan rapi sehingga dapat tidur dengan nyaman dan
tenang.
DO:
• Pasien terlihat nyaman
• Pasien tersenyum setelah dilakukan perawatan
kuku dan bed making/ perbeden
• Pasien dapat tidur dengan nyaman dan tenang
C. PEMBAHASAN
Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada Ny Etikah dengan karsinoma mamae
dextra di Ruang Soka RSU Kabupaten Tangerang selama 2 hari maka pada bab
pembahasan ini penulis akan meresume adanya kesesuaian maupun kesenjangan
yang terdapat pada pasien antara teori dengan kasus. Tahapan pembahasan sesuai
dengan tahapan asuhan keperawatan yang dimulai dari pengkajian, merumuskan
diagnosa keperawatan, menyusun intervensi, melakukan implementasi keperawatan
dan melakukan evaluasi keperawatan.
1. Pengkajian
Setelah dilakukan pengkajian pada Ny Etikah usia 45 tahun, ditemukan beberapa
keluhan yaitu nyeri pada dada bagian kanan. Nyeri dirasakan seperti tertekan dan
hilang timbul. Selain itu terdapat mual muntah, pusing, lemas dan sesak nafas.
Klien awalnya mengira penyakit lambung (maag atau asam lambung). Namun
payudara bagian kanan membengkak lalu terdiagnosa kanker payudara.
2. Diagnosa keperawatan
Menurut Nurarif & Kusuma (2013), bahwa kemungkinan masalah dan diagnosa
keperawatan yang muncul pada karsinoma mamae diantaranya adalah : Nyeri
akut, Ansietas/Cemas, Resiko Infeksi, Kurang pengetahuan, Kerusakan integritas
jaringan/kulit, Gangguan citra tubuh, Ketidakefektifan pola nafas,
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan.
Pada kasus Ny Etikah ditemukan beberapa diagnosa keperawatan baik pada saat
sebelum operasi maupun setelah operasi, diantaranya adalah : Nyeri akut,
Ansietas/Cemas, Resiko Infeksi, Kurang pengetahuan, Kerusakan integritas
jaringan/kulit, Gangguan citra tubuh, Ketidakefektifan pola nafas,
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
masalah atau diagnosa keperawatan yang muncul pada Ny Etikah tersebut adalah
sesuai dengan teori yang ada.
3. Intervensi
Rencana tindakan keperawatan pada diagnosa cemas antara lain: Gunakan
pendekatan yang tenang, Jelaskan semua prosedur dan apa yang akan prognosis,
ajarkan teknik relaksasi /nafas dalam, dorong keluarga untuk mendampingi pasien.
4. Implementasi
Implementasi yang sudah dilakukan pada kasus Ny Etikah adalah sesuai dengan
rencana tindakan yang sudah direncanakan.
5. Evaluasi
Hasil evaluasi keperawatan yang dapat teratasi di hari pertama pada Ny Etikah
adalah pada diagnosa kurang pengetahuan tentang penyakit yang dideritanya dan
diagnosa Cemas tentang prosedur operasi.
Hasil evaluasi keperawatan yang dapat teratasi di hari ke 3 pada Ny Etikah adalah
diagnosa nyeri akut, gangguan citra tubuh dan defisit perawatan diri. Rencana
tindak lanjut dilakukan discharge planing kepada pasien dan keluarga diantaranya
kontrol.