Anda di halaman 1dari 27

SOP ORAL HYGIENE

a. DEFENISI
Tindakan yang di lakukan seorang perawat untuk membersihkan gigi pasien dari sisa-
sisa makanan atau kotoran dengan menggunakan sikat gigi, dan di lakukan pada
pasien yang tidak dapat melakukan sendiri.

b. TUJUAN
1. Mencegah penyakit gigi dan mulut
2. Mencegah penyakit yang penularannya melalui mulut
3. Mempertinggi daya tahan tubuh
4. Memperbaiki fungsi mulut untuk meningkatkan nafsu makan.
5. Mencegah infeksi gusi dan gigi.
6. Mempertahankan kenyamanan rongga mulut.

c. INDIKASI
1. Pasien dengan penurunan kesadaran
2. Pasien dengan paralysis
3. Pasien yang mengalami pembedahn rongga mulut

d. PERSIAPAN PASIEN
1. Memberikan penjelasan tentang maksut dan tujuan tindakan.
2. Posisika pasien sesuai kebutuhan

e. PERSIAPAN ALAT
1. Handuk
2. Perlak
3. Gelas umur
4. Obat kumur
5. Sikat gigi dan pasta gigi
6. Bengkok
7. Tissue
8. Lidi kapas
9. Tongue spatel
10. Senter
11. Sarung tangan
12. Pelembab bibir
f. CARA KERJA
No TINDAKAN

1 Cuci Tangan
2 Dekatkan Alat-alat
3 Letakan perlak di salah satu sisi wajah di atas bantal
4 Letakan handuk di bawah dagu
5 Miringkan kepala pasien di salah satu sisi
6 Letakan bangkok di bawah dagu
7 Periksa gigidengan enggunakan tongue spatel dan senter.
8 Berikan air untuk berkumur
9 Gosok gigi pasien dengan gerakan ke atas bawah dan gerakan ke arah luar
dalam untuk gigi geraham.
10 Berikan air untuk berkumur
11 Bersihkan sisa kotoran yang masih menempel pada gusi dengan
menggunakan tongue spatel
12 Keringkan bibir dengan tisue
13 Angkat handuk dan berikan pelembab bibir
14 Cuci tangan
15 Dokumentasi tindakan

SOP VULVA HYGIENE


a. DEFENISI
Tindakan yang di lakukan oleh seorang perawat utuk membersihkan alat kelamin
wanita bagian luar

b. TUJUAN
1) Menjaga kebersihan diri terutama perineal-Genital
2) Mencegah infeki
3) Menghindari kelembaban berlebihan
4) Memberikan pengobatan
5) Memberikan rasa nyaman

c. INDIKASI
1) Pasien dengan penurunan kesadaran
2) Pasien post partum
3) Pasien dengam luka episiotomy
4) Pasien dengan masalah genitalia

d. PERSIAPAN PASIEN
1) Memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan tindakan
2) Posisikan pasien sesuai kebutuhan

e. PERSIAPAN ALAT
1) Kom steril berisi kapas savlon/ kapas sublimat
2) Sarung tangan
3) Pinset anatomis
4) Korentang
5) Perlak
6) Bengkok
7) Pispot
8) Baskom berisi air bersih
9) Pembalut celana dalam

f. CARA KERJA
N
Tindakan
O
1 Dekatkan alat-alat
2 Atur posisi litotomi
3 Lepas celana dalam
4 Cuci tangan
5 Kenakan sarung tangan
6 Pasang perlak dan pispot
7 Guyur alat genetalia luar dengan air bersih
8 Ambil kapas savlon dengan pinset. Bungkus ibu jari dan telunjuk kiri
dengan kapas savlon, dan regangkan labia
9 Dengan tangan kanan ambil kapas savlon dengan menggunakan pinset
10 Usapkan kapas savlon pada labia mayora kanan, labia mayora kiri, dan
labia minora. Satu kapas di gunakan untuk satu labia. Sekali usap dan
buang ke bengkok
11 Pasang pembalut dan celana dalam
12 Rapikan alat
13 Kembalikan pasien ke posisi semula
14 Lepas sarung tangan dan cuci tangan
15 Dokumentasikan tindakan

SOP MENCUCI RAMBUT PASIEN

a. DEFRNISI
Tindakan yang di lakukan oleh seorang perawat untuk membershkan rambut pasien
dengan menggunakan air hangat dan shampo untuk mempertahankan kebersihan
rambut.

b. TUJUAN
1. Memberikan perasaan senang dan segar kepada klien
2. Rambut tetap bersih, rapih, dan terpelihara
3. Merangsang peredaran darah di bawah kulit kepala
4. Membersihkan kutu dan / atau ketombe

c. INDIKASI
1. Pasien yang berkutu setelah dilakukan pemasangan cap kutu
2. Pasien dengan masalah pada rambut

d. PERSIAPAN PASIEN
1. Memberikan penjelasan tentang maksud dan tunjuan tindakan
2. Posisikan pasien sesuai kebutuhan

e. PERSIAPAN ALAT
1. Dua buah sisir
2. Dua buah handuk
3. Satu buah waslap
4. Sarung tangan bersih
5. Kapas dan tempatnya
6. Sabun/sampo
7. Alas (handuk/perlak)
8. Talang karet
9. Kom kecil (mangkok)
10. Bengkok berisi larutan 2-3%
11. Sarung tangan bersih
12. Celemek
13. Gayung
14. Ember berisi air bersih
15. Kain pel
16. Ember kosong
17. Ceret/termos berisi air panas

F. CARA KERJA
NO TINDAKAN
1 Bawa alat ke dekat klien
2 Cuci tangan
3 Pakai sarung tangan
4 Pakai celemek
5 Atur posisi tidur klien senyaman mungkin dengan kepala dekat di sisi
tempat tidur
6 Pasang perlak dan handuk di bawah tempat tidur klien
7 Letakan ember yang di alasinkain pel di lantai, di bawah kepala klien
8 Pasang handuk dan perlak di bawah tempat tidur klien
9 Pasang talang karet dan arahkan ke ember yang kosong
10 Tutup lubang telinga keluar dengan kapas dan tutup mata klien dengan
kasa
11 Tutup dada dengan handuk sampai ke leher
12 Sisir rambut kemudian siram dengan air hangat dengan menggunakan
gayung
13 Gosok pangkal rambut dengan kain kasa yang telah di beri shampo
kemudian urut dengan unjung jari. Kasa kotor di buang ke bengkok.
14 Bilas rambut sampai bersih kemudian keringkan
15 Angkat tutup mata dan telinga
16 Angkat talang, masukan kedalam ember dan letakan handuk ke dalam
baki
17 Kembalikan klien pada posisi semula, Dengan cara mengangkat kepala
dan alasnya serta meletakannya di atas bantal
18 Keringkan rambut klien dengan menggunakan handuk kemudian di sisir
sampai rapi
19 Rapikan klien
20 Lepas sarung tangan dan masukan ke dalam bengkok
21 Lepaskan celemek dan masukan ke dalam ember kosong
22 Bereskan dan bersihkan alat
23 Kembalikan alat ke tempat semula
24 Cuci tangan
25 Dokumentasi tindakan

SOP MERAWAT KUKU KLIEN

a. DEFENISI
Tindakan yang di lakukan oleh seorang perawat untuk membersihkan kuku tangan
dan kaki yang meliputi perendaman, pemotongan, pengikiran untuk mempertahankan
kesehatan kuku tangan maupun kaki.
b. TUJUAN
1. Mempertahankan kebersihan kuku klien
2. Menghindari infeksi di sekitar kuku klien
3. Memberikan kenyamanan
4. Merapikan penampilan klien
5. Mencegah kemungkinan pasien tercakar jika kukunya panjang
6. Mencegah bau

c. INDIKASI
1. Pasien dengan masalah pada kuku dan kaki tangan
2. Pasien lansia
3. Pasien anak-anak hinga dewasa
4. Pasien diabetes

d. PERSIAPAN PASIEN
1. Memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan tindakan
2. Posisikan pasien sesuai kebutuhan

e. PERSIAPAN ALAT
1. Baskom 2 buah
2. Pengikir kuku
3. Handuk mandi
4. Washlap
5. Losion
6. Keset mandi sekali pakai
7. Guntig kuku
8. Sarung tangan
9. Orang stick

F. CARA KERJA
No Tindakan

1 Cuci tangan
2 Dekatkan alat-alat
3 Hapus cat kuku pasien
4 Isi baskom dengan air hangat 43-44C
5 Tempatkan baskom diatas keset mandi dan bantu pasien merendamkan kakinya
6 Dekatkan meja pasien dan letakan baskom lain diatasnya, bantu pasien merendam
kukutangan. Perendam di lakukan selama 10-20 menit.
7 Bersikan bagian bahwa kuku dengan orange stick. Singkirkan baskom dan
keringkan kuku.
8 Gunting kuku pasien secara lurus menyilang pada ujung jari dengan gunting kuku.
Bentuk kuku dengan pengikir.
9 Dorong kutikula kebelakang dengan perlahan dengan menggunakan orange stick
10 Kenakan sarung tangan dan gosok area kalus kaki klien dengan washlap
11 Bersikan bagian bawah jari dengan menggunakan orange stick. Angkat kaki dari
baskom dan keringkan
12 Bersikan dan gunting kuku ibu jari lurus menyilang. Jangan mengikir kuku ibu jari.
13 Berikan losion pada kaki klien.
14 Bantu klien kembali ke posisi semula
15 Rapikan alat
16 Cuci tangan
17 Dokumentasikan tindakan
18 Cuci tangan

SOP PEMBERIAN OBAT SUBLINGUAL

a. DEFENISI
Memberikan obat oral adalah memasukan obat yang memiliki efek sistemik dan atau
efek local melalui saluran pencernaan gastrointestinal

b. TUJUAN
Menyembuhkan, meringankan atau mencegah penyakit atau gejala-gejalanya asalkan
diberikan dengan dosis yang tepat
No Aspek ketrampilan yang dinilai
1. 1. Persiapan Alat
a. Tablet sublingual
b. Sarung tangan
c. Bengkok
d. Tissue
e. Kom kecil ( tempat obat)
f. Buku instruksi obat
2. Persiapan lingkungan
2. Jaga privasi klien
3. Persiapan klien
3. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakuakan
4. Beri klien posisi fouwler ditempat tidur atau posisi duduk dikursi
4. Langkah-langkah:
5. Perawat cuci tangan
6. Gunakan sarung tangan bersih
7. Cek instruksi obat pasien
8. Menyiapkan obat dengan benar sesuai instruksi pengobatan
9. Instruksi klien untuk membuka mulut dan membuka lidah
10. Letakan satu tablet dibawa lidah
11. Instruksikan klien untuk tidak mengunya

SOP PENIS HYGIENE

A. DEFENISI
Tindakan yang dilakukan oleh seorang perawat untuk membersihkan alat kelamin pria
bagian luar

B. TUJUAN
1. Menjaga kebersihan diri terutama perineal-genital
2. Mencegah infeksi
3. Memberikan pengobatan
4. Membersihkan rasa nyaman

C. INDIKASI
1. Pasien dengan penurunan kesadaran
2. Pasien yang akan di pasangan kateter
3. Pasien dengan masalah pada genitalia

D. PERSIAPAN PASIEN
1. Memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan tindakan
2. Posisikan pasien sesuai kebutuhan

E. PERSIAPAN ALAT
1. Kom steril berisi kapas savlon/kapan sublimat
2. Sarung tangan
3. Pinset anatomis
4. Korentang
5. Periak
6. Bengkok
7. Pispot

F. CARA KERJA

No Tindakan

1. Dekatkan alat-alat
2. Atur posisi litotomi
3. Lepas celana dalam
4. Cuci tangan
5. Kenakan sarung tangan
6. Pasang perlak dan pispot
7. Tangan kiri memegang batang penis dengan gentle pada pasien yang belum
dicircumsisi tarik preputium sehingga gland penis terlihat. Tunda tindakan
apabila pasien ereksi.
8. Dengan tangan kanan ambil kapas savlon dengan menggunakan pinset.
9. Usapkan kapas savlon pada metus uretra dengan gerakan memutar kea rah luar.
Buang kapas dan ulangi prosedur sampai brsih. Keringkan.
10. Cuci batang penis dengan perlahan namun kuat kea rah bawah. Bilas dan
keringkan.
11. Bersihkan skrotum. Angkat testis dengan hati-hati dan cuci lipatan kulit
dibawahnya. Bilas dan keringkan.
12. Rapikan alat
13. Kembalikan pasien ke posisi semula.
14 Lepas sarung tangan dan cuci tangan
15. Dokumentasi tindakan

SOP PERSONAL HYGIENE DAN LINGKUNGAN

a. DEFENISI
Tindakan keperawatan yang dilakukan oleh seorang perawat mulai dari dada, perut,
ekstremitas atas, punggung , dan ekstremitas bawa untuk mempertahankan kebersihan
tubuh pasien yang tidak mampu mandi sacara mandiri atau memerlukan bantuan dari
orang menggunakan air dan sabun mandi.

b. TUJUAN
1. Membersihkan kulit dan menghilangkan bau badan
2. Memberikan rasa nyaman
3. Merangsang peredaran darah
4. Merilekskan otot
5. Mencegah infeksi kulit
6. Mendidik pasien dalam kebersihan perseorangan

c. INDIKASI
1. Dilakukan pada pasien dengan keadaan yang lemah
2. Dilakukan pada pasien dengan masalah pada kulit

d. PERSIAPAN PASIEN
1. Memberikan penjelasan pada pasien tentang maksud dan tujuan tindakan
2. Memposisikan pasien sesuai kebutuhan

e. PERSIAPAN ALAT
1. 2 waskom berisi air hangat
2. 2 waslap
3. Sabun
4. 2 handuk
5. 1 stel pakaian
6. Selimut underpad ganti
7. Perlak
8. Sarung tangan
9. Troli
10. Tempat tertutup pakaian kotor
11. Pispot urinal
12. Kapas cebok
13. Bila perlu minyak telon dan bedak.

f. CARA KERJA

No Tindakan

1. Pintu jendela atau gorden ditutup, bila digunakan scherm bila perlu.
2. Selimut dan bantal dipindahkan dari tempat tidur. Bila masih dibutuhkan,
bantal digunakan seperlunya
3. Dekatkan alat-alat
4. Tanyakan apakah pasien hendak BAB/BAK sebelum dimandikan
5. Perawat berdiri disisi kiri atau kanan pasien
6. Mencuci tangan klien
7. Beri tahu pasien, bahwa pakaian bagian atas harus dibuka, lalu bagian yang
terbuka itu ditutup dengan selimut mandi atau kain penutup
8. Pasien siap dimandikan dengan urutan sbb:
a. Mencuci muka
b. Mencuci lengan
c. Mencuci dada dan perut
d. Mencuci punggung
e. Mencuci kaki
f. Mencuci daerah lipat paha dan genetalia
9. Mencuci muka
a. Bentangkan handuk dibawah kepala
b. Bersihkan bagian mata pasien hanya dengan menggunakan air. Gunakan
satu sisi washlap untuk membersihkan satu mata.
c. Tanyakan apakah pasien ingin memakai sabun atau tidak
d. Bersihkan bagian wajah, telinga dan leher pasien dengan menggunakan
washlap dan keringkan.
10. Mencuci lengan
Langkah :
a. Turunkan selimut mandi
b. Naikkan kedua tangan pasien, letakkan handuk di atas dada pasien dan
lebarkan ke samping kiri dan kanan sehingga kedua tangan dapat dilettakan
di atas handuk
c. Basahi dan sabuni lengan pasien dimulai dari sisi terjauh dari perawat,
kemudian bilas dan keringkan . lakukan hal yang sama pada lengan disisi
terdekat perawat.
11. Mencuci dada dan perut
Langkah
a. Tanggalkan pakaian bawah pasien danturunkan selimut mandi sampai ke
area pubis
b. Naikkan kedua tangan pasien, angkat handuk dan bentangkan handuk pada
sisi pasien
c. Basahi dan sabuni ketiak, dada dan perut pasien kemudian bilas dan
keringkan dengan handuk.
12. Mencuci punggung
Langkah:
a. Miringkan pasien ke kiri
b. Bentangkan handuk dibawah punggung hingga bagian bokong
c. Basahi dan sabuni punggung kemudian bilas dan keringkan. Angkat handuk
d. Miringkan pasien ke kanan dan lakukan hal yang sama
e. Telentangkan pasien dan kenakan pakian bagian atas dengan rapi
13. Mencuci kaki
Langkah
a. Keluarkan kaki pasien di sisi terjauh perawat dari bawah selimut mandi
b. Bentangkan handuk di bawah kaki dan tekuk lutut pasien
c. Basahi, sabuni kaki pasien kemudian bilas dan keringkan
d. Lakukan hal yang sama pada kaki di sisi terdekat perawat
14 Mencuci daerah lipat paha dan genitalia
Langkah:
a. Bentangkan handuk dibawah bokong
b. Bersihkan daerah lipatan paha dan genetalia dengan cara dibasahi dibasahi,
disabuni, dibilas dan keringkan.
c. Bantu pasien mengenakan pakaian bagian bawah. Angkat handuk
d. Ganti selimut mandi dengan selimut pasien
e. Rapikan kembali bed dan posisiskan pasien supaya nyaman
f. Bereskan alat, pakian dan alat tenun yang telah terpakai atau kotor.
15. Cuci tangan
16 Dokumentasikan tindakan

SOP MERAWAT KUKU KLIEN

A. PRINSIP DASAR
Kuku jari tangan atau jari kaki kadang menyebabkan ketidaknyaman sampai
menimbulkan rasa nyeri apabila dibiarkan memanjang. Kuku yang panjang juga
menjadi tempat sumber pertumbuhan kuman. Masalah paling umum pada kuku jari
diakibatkan oleh penyalahgunaan atau perawatan yang buruk seperti penyakit
tertentu, nutrisi buruk, proses fisiologik penuaan dan gangguan integritas kulit.

B. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MERAWAT KUKU


Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan yang untuk memenuhi kebutuhan
personal hygene dengan
memotong kuku.
Indikasi Pasien dengan masalah imobilitas fisik.
Tujuan Memenuhi personal hygiene dengan memotong kuku.
Persiapan tempat dan Alat-alat:
alat 1. Handuk.
2. Gunting/pemotong kuku.
3. Bengkok.
4. Kapas alkohol.
5. Air hangat dalam waskom.
6. Tissu.
7. Pengalas.
Persiapan pasien Memberikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan.
Persiapan Mengatur ruangan / tempat yang nyaman dan cukup pencahayaan.
Lingkungan
Pelaksanaan 1. Pasien diberitahu.
2. Alat-alat didekatkan pada pasien.
3. Perawat cuci tangan.
4. Memeriksa kondisi kuku dan jari-jari tangan pasien.
5. Memasang handuk di bawah tangan.
6. Bila keadaan kotor kuku direndam dengan air hangat ± 3 menit.
7. Keringkan kuku dan jari-jari tangan dengan handuk.
8. Lakukan pemotongan kuku dengan bentuk ovale jangan terlalu
pendek.
9. Kikir kuku dan bersihkan dengan kapas alkohol.
10. Membereskan peralatan.
11. Mencuci tangan.
Sikap Sikap Selama Pelaksanaan:
1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah.
2. Menjamin Privacy pasien.
3. Bekerja dengan teliti.
4. Memperhatikan body mechanism.
Evaluasi Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah tindakan.

SOP PERAWATAN MULUT KLIEN

A. PRINSIP DASAR
Membersihkan rongga mulut untuk memelihara mukosa dan pertumbuhan bakteri.
Sedang cara memberihkan dengan kassa lembab atau menyikatnya dengan sikat.
Tindakan membersihkan mulut dan gigi dilakukan pada klien immobilisasi dan masalah
pada mulut.

B. STANDARD PERASIONAL PROSEDUR MERAWAT MULUT


Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan yang untuk memenuhi memenuhi
kebutuhan personal hygiene dengan membersihkan daerah mulut
pasien.
Indikasi 1. Pasien dengan masalah imobilitas fisik.
2. Pasien dengan masalah di mulut.
3. Kesadaran menurun.
Tujuan Memenuhi personal hygene dengan membersihkan mulut pasien.
Persiapan tempat Alat-alat:
dan alat 1. Larutan air garam.
2. Deppers.
3. Pinset.
4. Sudip lidah.
5. Borak gliserin.
6. Bengkok.
7. Pengalas dagu.
Persiapan pasien Memberitahu pasien tentang maksud dan tujuan.
Persiapan Mengatur ruangan/tempat yang aman dan nyaman.
Lingkungan
Pelaksanaan 1. Pasien diberitahu.
2. Alat-alat didekatkan pada pasien.
3. Perawat cuci tangan.
4. Memasang pengalas di bawah dagu pasien.
5. Mengambil deppres dengan pinset dan dibasahi dengan air garam
6. Menekan lidah dengan sudip sehingga mulut dibuka.
7. Mula-mula dibersihkan gusi dan lidah kemudian dinding dalam
yang terakhir gigi dan bibir.
8. Mulut dikeringkan dengan dengan diulas dengan borak gliserin
(mencengah kekeringan dan pecah).
9. Bengkok dan pengalas diangkat.
10. Membereskan peralatan.
11. Mencuci tangan.
Sikap Sikap Selama Pelaksanaan:
1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah.
2. Menjamin Privacy pasien.
3. Bekerja dengan teliti.
4. Memperhatikan body mechanism.
Evaluasi Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah tindakan.
SOP TINDAKAN KEPERAWATAN GIGI KLIEN

A. PRINSIP DASAR
Membersihkan gigi untuk memelihara gigi dan mencegah infeksi. Tujuan menyikat gigi
memenuhi personal hygiene dengan membersihkan gigi pasien. Sedang cara
membersihkan dengan menyikatnya dengan sikat. Tindakan membersihkan gigi
dilakukan pada klien immobilisasi dan masalah pada gigi. Tindakan membersihkan gigi
untuk menghilangkan kotoran berupa sisa-sisa makanan, menghilangkan bau, dan
merangsang peredaran darah mukosa mulut.

B. STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR MERAWAT GIGI


Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan yang untuk memenuhi memenuhi
kebutuhan personal
hygene dengan membersihan gigi pasien.
Indikasi Pasien dengan masalah imobilitas fisik.
Tujuan 1. Memenuhi personal hygiene dengan membersihkan gigi pasien.
2. Mempertahankan dan membantu memelihara gigi.
3. Memberikan kenyamanan dan mencengah infeksi.
Persiapan tempat dan Alat-alat:
alat 1. Handuk/pengalas.
2. Bengkok.
3. Air untuk kumur-kumur.
4. Sikat gigi dan pasta gigi.
5. Tissu.
Persiapan pasien 1. Pasien diberi tahu maksud dan tujuan.
2. Mengatur posisi pasien.
Persiapan Tutup pintu dan jendela.
Lingkungan
Pelaksanaan 1. Kepala pasien dimiringkan.
2. Handuk dan pengalas diletakkan di bawah dagu.
3. Bengkok diletakkan di bawah dagu.
4. Pasien diberi air untuk kumur-kumur .
5. Sikatlah gigi pasien dengan perlahan-lahan dari atas ke bawah luar
dalam gerakan atas dan bawah.
6. Pasien diberi air untuk kumur-kumur lagi sampai bersih.
7. Mulut dibersihkan/dikeringkan dengan tissu.
8. Bengkok dengan pengalas diangkat pasien dibaringkan kembali.
9. Membereskan peralatan.
10. Mencuci tangan.
Sikap Sikap Selama Pelaksanaan :
1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah.
2. Menjamin Privacy pasien.
3. Bekerja dengan teliti.
4. Memperhatikan body mechanism.
Evaluasi Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah tindakan.
SOP TINDAKAN KEPERAWATAN MEMANDIKAN KLIEN

A. PRINSIP DASAR
Mandi adalah suatu kegiatan yang dilakukan yang untuk memenuhi kebutuhan personal
hygiene dengan memandikan pasien. Mandi merupakan kebutuhan setiap manusia yang
harus terpenuhi. Pasien dengan masalah imobilitas fisik atau keadaan sakit mandi tidak
selalu diperhatikan untuk menjaga integritas kulit, karena kulit merupakan pintu masuk
utama kuman pathogen ke dalam tubuh. Kompetensi ini mencakup upaya membersihkan
seluruh permukaan kulit dari bagian wajah, badan, ekstremitas, genetalia, menghilangkan
kotoran, mengontrol bau badan, menstimula sirkulasi, dan memberikan rasa nyaman.

B. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MEMANDIKAN


Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan yang untuk memenuhi memenuhi kebutuhan
personal hygene dengan memandikan pasien.
Indikasi Pasien dengan masalah imobilitas fisik.
Tujuan Memenuhi personal hygiene dengan memandikan pasien.
Persiapan tempat dan Alat-alat: Baki berisi:
alat 1. 2 kom berisi air hangat.
2. 3 kantong pencuci.
3. 2 handuk.
4. Alas meja.
5. Sabun dalam tempatnya,
6. Kamfer spiritus dan dedak/talk.
7. Peralatan untuk menggosok gigi.
8. Pakaian bersih.
9. Sisir.
10. Botol berisi air untuk membilas sesudah BAB/BAK.
11. Kertas kloset.
12. Selimut mandi.
13. Tempat pakaian kotor.
Persiapan pasien Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.
Persiapan 1. Menutup pintu dan jendela.
Lingkungan 2. Memasang tabir dan tirai.
Pelaksanaan 1. Mencuci tangan.
2. Menutup selimut pada bagian kaki tempat tidur.
3. Membantu pasien menyikat gigi.
4. Menawaarkan paien untuk BAB dan BAK.
5. Mencuci muka pasien.
 Handuk di bagian atas dibentangkan di bawah kepala.
 Membersihkan mata pasien tanpa menggunakan sabun.
 Mencuci muka dan telinga dengan waslap, mengeringkan dengan
handuk atas.
6. Mencuci lengan
 Pakaian bagian atas ditanggalkan.
 Handuk atas dibentangkan memanjang di sisi kanan dan handuk
bawah di sisi kiri sehingga menutup bagian depan dan kedua lengan
di atas handuk.
 Mencuci lengan dan ketiak membilas minimum 3 x.
 Mengeringkan dengan handuk atas.
7. Mencuci dada dan perut
 Kedua lengan dikeataskan dan diletakkan di samping kepala.
 Merubah letak kedua handuk sehingga leher, dada dan perut dapat
dicuci.
 Mencuci leher, dada dan perut kemudian mengeringkannya dengan
handuk atas.
 Memberi bedak tipis-tipis pada leher, dada ketiak dan perut.
8. Mencuci punggung
 Menutup bagian depan dengan handuk bawah.
 Menanggalkan celana dalam.
 Menganjurkan pasien miring ke kiri.
 Membentangkan handuk atas memanjang di bawah punggung.
 Mencuci punggung dengan waslap.
 Mencuci paha dan bokong dengan waslap.
 Mengeringkan punggung dengan handuk atas, paha dan bokong
dengan handuk bawah.
 Menggosok kamfer spiritus dan memberi bedak tipis-tipis.
 Mengenakan pakaian bagian atas.
9. Mencuci paha dan kaki.
 Membentangkan handuk atas menutupi bagian bawah.
 Handuk bawah memanjang di bawah kaki.
 Mencuci dengan kantong pencuci atas.
 Mengeringkan dengan handuk bawah.
10. Mencuci bagian bawah depan.
 Menanggalkan pakaian bagian bawah.
 Handuk bawah melintang di bawah bokong separuh menutupi
bagian atas.
 Mencuci bagian bawah dengan waslap.
 Mengeringkan dengan handuk bawah.
 Memberi bedak tipis-tipis.
 Mengenakan pakaian bawah.
11. Menyisir rambut.
12. Membereskan peralatan.
13. Mencuci tangan.
Sikap Sikap Selama Pelaksanaan :
1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah.
2. Menjamin Privacy pasien.
3. Bekerja dengan teliti.
4. Memperhatikan body mechanism.

Evaluasi Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah tindakan.


SOP PEMASANGAN KATETER

A. PRINSIP DASAR
Pemasangan kateter adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
eleminasi urin dengan melakukan pemasangan kateter untuk membantu memenuhi kebutuhan
BAK, keadaan penyakit, preoperasi dan postoperasi, dan diagnostik. BAK merupakan
kebutuhan setiap manusia yang harus terpenuhi. Tindakan memberikan bantuan pada pasien
yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan dasar eleminasi urin karena
ketidakmampuan atau keterbatasan untuk melakukan BAK secara spontan keadaan penyakit
seperti retensio urine, coma dan lain-lain, preoperasi dan postoperasi, dan diagnostik.

B. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMASANGAN KATETER


Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan yang untuk memenuhi kebutuhan
eliminasi urine.
Indikasi 1. Pasien dengan gangguan eliminasi urine.
2. Pasien dengan pemantauan output.
3. Pasien post op.
Tujuan Memenuhi kebutuhan urin eliminasi.
Persiapan tempat dan Alat-alat:
alat 1. Baki.
2. Kateter steril, ukuran disesuaikan dengan pasien.
3. Kantong penampung urine (Urine Bag).
4. Kapas sublimat/kapas savlon steril dalam tempatnya.
5. Kassa.
6. Korentang.
7.Cairan pelumas/jelly.
8.Perlak dan alasnya.
9.Bengkok 2 buah (untuk kapas kotor dan penampung urine.
Pinset anatomi atau sarung tangan steril.
10.
Duk steril.
11.
Spuit 20 cc dan aquades.
12.
Sketsel.
13.
Selimut ekstra.
14.
Plester atau gunting.
15.
Persiapan pasien 1.Memberitahu pasien dan menjelaskan tujuannya.
2.Menyiapkan pasien dalam posisi dorsal recumbent (Gambar 2.3).
Persiapan Memasang sketsel/tabir dan menutup pintu.
Lingkungan
Pelaksanaan 1. Pasang ekstra selimut.
2. Perlak dan alasnya dipasang di bawah bokong dan lepas pakaian .
3. Meletakkan dua bengkok diantara kedua tungkai.
4. Mencuci tangan.
5. Pakai sarung tangan.
6. Memasang duk steril.
Pada Pasien Perempuan
1. Membuka labia minora dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri,
dan tangan kanan memengang kapas sublimat.
2. Membersihkan vulva dengan kapas savlon/sublimat dari labia
mayora dari atas kebawah 1 kali usap, kapas kotor diletakkan
dibengkok, kemudian labia minora, dan perineum sampai bersih
(sesuai kebutuhan) .
3. Dengan memakai sarung tangan atau dengan pinset anatomis
mengambil kateter dan diberi pelumas pada ujungnya 2.5-5 cm
4. Perawat membuka labia minora dengan tangan kiri.
5. Memasukkan kateter ke dalam orificium uretra perlahan-lahan (5-
7.5 cm dewasa) dan menganjurkan pasien untuk menarik nafas
panjang
6. Urine yang keluar ditampung dalam bengkok atau botol steril dan
masukan lagi (2.5-5 cm).
7. Bila kateter dipasang tetap/permanen maka, isi balon 5-15 cc
(kateter dikunci memakai spuit dan aquades steril)
8. Tarik sedikit kateter untuk memeriksa bolan sudah terfiksasi
dengan baik.
9. Menyambung kateter dengan urobag/urine bag.
10. Fiksasi kateter di paha dengan plester bila untuk aktifitas
11. Pasien dirapikan dengan angkat pengalas dan selimut.
12. Rapikan dan alat-alat dibereskan.
13. Lepas sarung tangan.
14. Mencuci tangan.
15. Buka sampiran.

Pada Pasien Pria


1. Tangan kiri perawat memegang penis atas.
2. Preputium ditarik sedikit ke pangkalnya dan dibersihkan dengan
kapas savlon minimal 3 kali.
3. Oleskan minyak pelicin pada ujung kateter sepanjang 12.5-17.5
cm
4. Penis agak ditarik supaya lurus, dan kateter dimasukkan perlahan-
lahan (17.5-22 cm (dewasa) dan menganjurkan pasien untuk nafas
panjang
5. Urine yang keluar ditampung dalam bengkok atau botol steril lalu
masukkan lagi 5 cm.
6. Bila kateter dipasang tetap/permanen maka kateter dikunci
memakai spuit dan aquades steril (mengisi balon)
7. Menyambung kateter dengan urobag/urine bag.
8. Fiksasi kateter di paha dengan plester bila untuk aktifitas
9. Pasien dirapikan dengan angkat pengalas dan selimut/
10. Rapikan dan alat-alat dibereskan/
11. Mencuci tangan
12. Buka sampiran
Sikap Sikap Selama Pelaksanaan:
1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah.
2. Menjamin Privacy pasien.
3. Bekerja dengan teliti.
4. Memperhatikan body mechanism.
Evaluasi 1. Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah tindakan.
2. Observasi pengeluaran urine (jumlah, warna, dan bau).
SOP MEMBERIKAN HUKNAH RENDAH ATAU TINGGI

A. PRINSIP DASAR
Memberikan huknah adalah suatu kegiatan yang dilakukan yang untuk membantu memenuhi
kebutuhan eleminasi fekal dengan memberikan huknah rendah atau tinggi. Tindakan ini
memberikan bantuan pada pasien yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan dasar
eleminasi fekal karena feses yang keras dan persiapan tindakan pembedahan. Kondisi ini
terjadi karena feses berada di intestinal lebih lama, sehingga banyak air diserap. Biasanya
disebabkan oleh pola defikasi yang tidak teratur, penggunaan laksatif yang lama, stress
psikologis, obat-obatan, kurang aktifitas dan faktor usia. Bila hal ini tidak mendapatkan
perawatan dengan baik bisa terjadi fekal Impaksi.

B. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MEMBERIKAN HUKNAH


RENDAH ATAU TINGGI
Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan untuk membantu memenuhi kebutuhan
eliminasi fekal.
Indikasi Pasien yang tidak bisa BAB dan persiapan pembedahan.
Tujuan Melancarkan pengeluaran BAB dan mengosongkan feses supaya tidak
BAB saat operasi.
Persiapan tempat dan Alat-alat:
alat 1. Selimut.
2. Irigator/slang karet.
3. Canul klem rectal.
4. Air hangat/ NaCl 0.9% (40,5-43,3 derajat Celcius) sebanyak 500
cc untuk huknah rendah dan 1000 cc untuk huknah tinggi.
5. Bengkok.
6. Tissu.
7. Vaselin.
8. Pispot.
9. Botol berisi air cebok.
10. Handuk.
11. Kertas kloset.
12. Sarung tangan.
13. Perlak.
14. Sketsel.
15. Standar infus.
Persiapan pasien 1. Menjelaskan pasien tentang prosedur tindakan yang akan
dilakukan.
2. Mengatur posisi miring kiri (huknah rendah), miring kanan untuk
huknah tinggi.
Persiapan Menyiapkan lingkungan yang aman dan nyaman.
Lingkungan
Pelaksanaan 1. Pasang sampiran.
2. Perawat mencuci tangan.
3. Perawat memakai sarung tangan.
4. Menanggalkan pakaian bawah pasien dan melepaskan sprei kecil
lalu selimut dipasang.
5. Meletakkan bengkok ke bawah pantat.
6. Gantung irigatur pada standart infuse dengan ketinggian 15-20 cm
(klisma rendah) dan 45-50 cm (klisma tinggi) dari bokong pasien.
7. Pasang kanul klem.
8. Mengisi irigator dengan air hangat/Nacl 1000 cc klisma tinggi dan
500 cc klisma rendah.
9. Dicoba dialirkan melalui kanule ke bengkok dan klem kembali.
10. Mengolesi ujung kanule dengan slem/jelly.
11. Memasukkan kanule ke dalam rektum dengan hati-hati dengan
arah menuju umbilicus (huknah rendah 7,5 cm dan huknah tinggi
10 cm).
12. Mengatur cairan perlahan-lahan kurang lebih 100 cc/menit.
13. Klem selang karet bila cairan habis.
14. Mengeluarkan kanule bila cairan irigator habis (atau bila pasien
merasa tidak bisa menahan lagi).
15. Menganjurkan pasien untuk menahan cairan sampai betul-betul
ingin BAB.
16. Membantu pasien untuk BAB dengan menggunakan pispot atau ke
kamar mandi.
17. Membersihkan daerah anus.
18. Angkat pispot dan dan selimut ektra dan tutup.
19. Kembalikan ke posisi semula.
20. Membereskan alat-alat.
21.Sarung tangan dilepas.
22.Perawat mencuci tangan.
23.Observasi klien.
24.Catat tindakan yang dilakukan.
Sikap Sikap Selama Pelaksanaan:
1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah.
2. Menjamin Privacy pasien.
3. Bekerja dengan teliti.
4. Memperhatikan body mechanism.
Evaluasi 1. Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah tindakan.
2. Observasi pengeluaran urine.

Anda mungkin juga menyukai