Anda di halaman 1dari 7

3.

Mencuci Rambut (Keramas)


a. Pengertian
Menghilangkan kotoran pada rambut dan kulit kepala dengan
menggunakan sabun atau sampo kemudian dibilas dengan air bersih
sampai bersih.
b. Tujuan
1) Memberikan perasaan segar dan nyaman pada klien.
2) Rambut tetap bersih, rapi, dan terpelihara.
3) Merangsang peredaran darah dibawah kulit kepala.
4) Membersihkan kutu dan ketombe.
c. dilakukan
1) Apabila rambut kotor.
2) Pada klien yang akan menjalankan operasi.
3) Secara rutin lima hari sekali, apabila keadaan klien memungkinkan.
4) Setelah dipasang kap kutu.
d. Persiapan Alat
1) Baki berisi.
 2 buah sisir
 2 buah handuk
 1 buah waslap
 Sarung tangan
 Kapas dan tempatnya
 Sampo
 Alas (Handuk atau perlak).
 Talang karet.
 Kom kecil dan kain kasa dalam tempatnya
 Bengkok berisi larutan lisol 2-3%
 Sarung tangan bersih
 Celemek
2) Gayung.
3) Ember berisi air bersih.
4) Kain pel.
5) Ember kosong.
6) Ceret/ termos berisi air panas.

e. Prosedur pelaksanaan
1) Bawa alat ke dekat klien.
2) Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan.
3) Cuci tangan,pakai celemek,pakai sarung tangan.
4) Atur posisi tidu klien senyaman mungkin dengan kepala dekat sisi tempat tidur atau posisi kepala
lebih rendah atau trendelenburg.
5) Pasang perlak handuk dibawah kepala klien.
6) Letakkan ember yang dialasi kain pel,dibawah kepala klien.
7) Pasang talang dan arahkan ke ember yang kosong
8) Tutup lubang telinga luar dengan kapas,dan tutup mata klien dengan kasa.
9) Tutup dada dengan handuk sampai leher.
10) Sisir rambut kemudian siram dengan air hangat dengan menggunakan gayung.
11) Gosokkan pangkal rambut dengan kain kasa yang telah diberi sampo kemudian urut dengan
ujung jari. Kasa kotor buang ke bengkok.
12) Bilas rambut sampai bersih kemudian keringkan .
13) Akat tutup mata klien dan telinga.
14) Angkat talang, masukan ke dalam ember,dan letakkan handuk dalam baki.
15) Kembalikan posisi klien seperti semula dengan cara mengangkat kepala dan alasnya serta
meletakkannya di atas bantal.
16) Sisir rambut klien dengan sisir bersih dan biarkan kering. Atau keringkan dengan alat pengering
rambut lalu sisir dengan rapi.
17) Rapikan klien.
18) Lepaskan sarung tangan dan masukkan ke dalam bengkok.
19) Lepaskan celemek dan masukkan kedalam ember kosong.
20) Bereskan dan bersihkan alat.
21) Kembalikan alat ketempat semula.
22) Cuci tangan.
23) Dokumentasikan tindakan.
4. Memotong kuku
a. Pengertian
Merupakan tindakan keperawatan pada klien yang
tidak mampu merawat kuku sendiri
b. tujuan
1) Menjaga kuku.
2) Mencegah timbulnya luka atau infeksi akibat
garukan dari kuku.
c. Alat dan bahan
1) Alat pemotong kuku.
2) Handuk.
3) Baskom berisi air hangat.
4) Baskom/nierbekken.
5) Sabun.
6) Kapas/kassa
7) Sikat kuku.
d. Prosedur kerja
1) Jelaskan prosedur pada klien atau keluarga.
2) Cuci tangan.
3) Atur posisi klien dengan duduk atau baring.
4) Tentukan kuku yang akan dipotong.
5) Rendam kuku dengan air hangat kurang lebih 2 menit dan lakukan sikat dengan beri sabun bila kotor.
6) Keringkan dengan handuk.
7) Letakkan tangan diatas Baskom/nierbekken dan lakukan memotong kuku.
8) Potong kuku dari bagian pinggir kanan kiri,kemudian bagian tengah.
9) Cuci tangan.
10) Dokumentasi pelaksanaan.
2. Oral Hygiene (Membersihkan Mulut Klien)
a. Pengertian
Membersihkan mulut adalah membersihkan rongga mulut,lidah dan gigi dari semua kotoran
atau sisa makanan dengan menggunakan kain kasa atau kapas yang dibasahi air bersih.
b. Tujuan
1) Mencegah terjadi infeksi.
2) Memberikan rasa nyaman pada mulut klien.
3) Mengurangi nyeri yang berlebihan.
4) Mencegah terjadinya kompikasi.
c. Indikasi
1) Pada klien lumpuh.
2) Pada klien sakit berat.
3) Pada klien apatis/tidak sadar.
4) Pada klien stomatitis.
5) Pada klien yang mendapatkan oksigenasi dan Naso Gastrik Tube (NGT)
6) Pada klien yang lama tidak menggunakan mulut.
7) Pada klien yang tidak mampu melakukan perawatan mulut secara mandiri.
8) Pada klien yang mengalami trombosit turun,misalnya pada penderita DNF. Gosong gigi bisa
menyebabkan gusi berdarah.
9) Klien sesudah operasi mulut atau yang menderita patah tulang rahang.
d. Kontra Indikasi
1) Perhatikan perawatan mulut pada klien yang menderita penyakit diabetes dapat beresiko
stomatitis (penyakit yang disebabkan oleh kemoterapi,radiasi dan itubasi selang nasogratik).
2) Luka pada gusi apabila terlalu kuat membersihkannya.
e. Pelaksanaan
1) Alat dan bahan.
 Pengalas (perlak dan kain).
 Bengkok 1 buah (2 buah bila klien sadar)
 Kasa tebal lembap yang dibasahi dengan NaCl 0,9% atau air garam.
 Sudip lidah yang telah dibalur dengan kasa (tidak perlu pada klien yang sadar).
 Pinset anatomi 1 buah.
 Tisu pada tempatnya.
 Boraks gliserin ( apabila perlu ).
 Lidi kapas (apabila perlu)
 Air untuk berkumur dalam gelas (bila klien sadar).

2) Cara kerja
 Kaji kebutuhan klien.
 Jelaskan perihal tindakan yang akan dilakukan.
 Siapkan alat-alat sesuai kebutuhan klien pada troli.
 Dekatkan alat-alat ketempat tidur klien.
 Cuci tangan.
 Atur posisi (miringkan kepala klien).
 Pasang pengalas dibawah dagu.
 Letakkan bengkok di bawah dagu klien.
 Ambil kasa tebal yang telah dilembabkan dengan NaCl 0,9% atau air garam.
 Minta klien untuk membuka mulut.
 Membersihkan mulut.
 Bersihkan langit-langit mulut dengan cara menariknya dari arah dalam ke luar.
 Bersihkan gusi bagian dalam atas sebelah kanan dan kiri.
 Bersihkan gigi bagian dalam atas sebelah kanan dan kiri.
 Gusi bagian dalam bawah sebelah kanan dan kiri.
 Gigi bagian dalam bawah sebelah kanan dan kiri.
 Gusi bagian luar atas sebelah kanan dan kiri.
 Gigi bagian luar atas sebelah kanan dan kiri.
 Gusi bagian luar bawah sebelah kanan dan kiri.
 Gigi bagian luar bawah sebelah kanan dan kiri.
 Dinding mulut.
 Lidah bagian atas dan bawah.
 Keringkan bibir dengan tisu.
 Oleskan gliserin/gentian violet pada bicir.
 Keringkan bibir dengan tisu.
 Angkat bengkok dan pengalas.
 Atur posisi pasien.
 Rapikan alat-alat.
 Cuci tangan.
 Observasi keadaan klien.
 Catat tindakan yang dilakukan dan hasilnya.

Perawatan Mulut Klien Tidak Sadar Tanpa Sikat Gigi


a. Alat dan Bahan
1) Pencuci mulut atau larutan antiseptik.
2) Spatel lidah dengan bantalan/spons.
3) Handuk wajah, handuk kertas.
4) Baskom/nierbekken/com.
5) Gelas dengan air.
6) Jeli larut air.
7) Kateter penghisap yang dihubungkan dengan alat pengisap.
8) Sarung tangan sekali pakai.

b. Prosedur Kerja
1) Lihat protokol standar.
2) Uji adanya refleks muntah dengan menempatkan spatel lidah di atas bagian belakang
lidah.
3) Inspeksi rongga mulut.
4) Posisikan klien dekat ke sisi tempat tidur, balik kepala klien ke arah matras/kasur. Selalu
siap bila perlu, nyalakan mesin pengisap dan sambungkan selang kateter pengisap.
5) Tempatkan handuk dibawah wajah klien dan com/nierbekken di bawah dagu.
6) Secara hati-hati, regangkan gigi atas dan bawah klien dengan spatel lidah dengan
memasukkan tong spatel secara cepat tetapi lembut di antara molar belakang, masukan
bila klien rileks jangan memaksa.
7) Bersihkan mulut klien menggunakan spatel lidah yang dibasahi dengan pencuci mulut
atau air. Isap sesuai kebutuhan selama pembersihan. Bersihkan permukaan pengunyah dan
permukaan dalam pertama. Bersihkan atap mulut dan bagian dalam pipi dan bibir. Gosok
lidah hati-hati untuk menghidari refleks muntah. Basahi aplikator bersih dengan air dan
gosok mulut untuk mencuci. Ulangi sesuai kebutuhan.
8) Isap sekresi bila terakumulasi.
9) Berikan lapisan tipis jeli larut air pada bibir klien.
10) Jelaskan kepada klien bahwa anda telah melaksanakan prosedur.
11) Lepasakan sarung tangandan buang pada wadah yang tepat.
12) Kembalikan posisi nyaman klien, tinggikan pagar tempat tidur, dan kembalikan tempat
tidur pada posisi semula.
13) Bersihkan peralatan dan kembalikan pada tempat yang tepat. Buang linen yang basah
pada wadah yang tepat.
14) Lengkapi akhir protokol.

Perawatan Gigi dan Mulut Dengan Sikat Gigi


Merawat gigi dan mulut merupakan tindakan
kepaerawatan yang dilakukan pada klien yang di
hospitaliasi. Tindakan ini dapat dilakukan oleh klien yang
sadar secara mandiri atau dengan bantuan perawat. Untuk
klien yang tidak mampu mempertahankan kebersiham
mulut dan gigi secara mandiri harus dibantu sepenuhnya
oleh perawat.
Tujuan dari tindakan tersebut adalah untuk
mencegah infeksi gusi dan gigi, dan mempertahankan
kenyamanan rongga mulut.
a. Alat dan Bahan
1) Handuk dan kain pengalas.
2) Gelas kumur berisi :
 Air masak/nacl.
 Obat kumur.
 Borax gliserin.
3) Spatel lidah yang telah dibungkus dengan kain
kassa.
4) Kapas lidi.
5) Bengkok.
6) Kain kassa.
7) 1 buah pinset atau arteri klem.
8) Sikat gigi dan pasta gigi.
b. Prosedur kerja
Untuk klien tidak sadar.
1) Jelaskan prosedur pada klien.
2) Cuci tangan.
3) Atur posisi dengan posisi tidur miring kanan/kiri.
4) Pasang handuk dibawah dagu/pipi klien.
5) Ambil pinset dan bungkus dengan kain kassa yang dibasahi air hangat/masak,
6) Gunakan tong spatel (sudip lidah ) untuk membuka mulut pada saat membersihkan
gigi/mulut.
7) Lakukanpembersihan dimulai dari dinding rongga mulut, gusi, gigi, dan lidah.
8) Keringkan dengan kassa steril yang kering.
9) Setelah bersih, oleskan borax gliserin.
10) Cuci tangab setelah prosedur dilakukan.
Untuk klien sadar, tetapi tidak mampu melakukan sendiri.
1) Jelaskan prosedur pada klien.
2) Cuci tangan.
3) Atur posisi dengan duduk.
4) Pasang handuk dibawah dagu.
5) Ambil pinset dan bungkus dengan kain kassa yang berisi air hangat/masak.
6) Kemudian bersihkan pada daerah mulut mulai rongga mulut, gusi, gigi dan lidah.
7) Setelah bersih, oleskan borax gliserin.
8) Untuk perawatan gigi dilakukan penyikatan dengan gerakan naik-turun.
9) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
10) Dokumentasi pelaksanaan.

Perawatan Gigi dan Mulut Dengan Sikat Gigi Klien Dependen


Yang dimaksud klien dependen adalah klien yang tidak dapat turun dari tempat tidur untuk
melakukan kegiatan menyikat gigi, sehingga dilakukan di atas tempat tidur.

a. Persiapan Alat.
1) Sikat gigi dengan pegangan lurus dan bulu sikat lembut dan kecil.
2) Pasta gigi atau odol.
3) Gelas dengan air.
4) Pencuci mulut.
5) Kom kecil.
6) Handuk wajah dan handuk kertas.
7) Sedotan.
8) Sarung sekali pakai.

b. Prosedur Kerja
1) Ikuti protokol standar.
2) Tempatkan handuk kertas di atas meja tempat tidur dan atur peralatan lain dalam jangkauan yang
mudah dan sesuaikan tingginya bila perlu.
3) Tinggikan tempat tidur pada posisi kerja yang nyaman. Tinggikan kepala tempat tidur ( bila
memungkinkan ).
4) Tempatkan handuk diatas dada klirn.
5) Kenakan sarung tangan.
6) Berikan pasta gigi pada sikat gigi, pegang sikat di atas kom kecil. Tuangkan sejumlah air di atas
pasta gigi.
7) Pegang sikat gigi dengan sudut bulu 45° terhadap gusi. Yakinkan ujung bulu sikat gigi menempel
dan masuk dibawah tepi gusi. Bagian dalam sikat permukaan luar atas dan bawah gigi dengan
sikat pada tiap gigi/gunakan tekakan gosokkan pendek dan sikat tiap gigi secara terpisah.
Bersihkan permukaan gigi penggigit dengan memegang bagian atas bulu sejajar dengan gigi dan
sikat perlahan kebelakang dan kedepan.
8) Pegang sikat pada sudut 45° dan dengan ringan sikat permukaan dan samping lidah. Hindari
tekanan lebih merangsang refleks muntah.
9) Biarkan klien mencuci mulut dengan menyedot banyak air, berkumur pada semua permukaan
gigi dan membuangnya ke kom kecil.
10) Biarkan klien berkumur dan mencuci mulut dengan pencuci mulut.
11) Singkirkan peralatan dan biarkan klien membersihkan mulut.
c. Pertimbangan Penyuluhan
1) Instruksikan klien untuk melakukan perawatan sendiri, bahkan bila klien terlalu lemah atau tidak
mampu untuk melakukan perawatan sendiri, dapat dibantu oleh perawat.
2) Jelaskan pedoman dalam pencegahan karies gigi, yaitu:
 Mengurangi asupan karbohidrat diantara makan,.
 Menyikat dalam 30 menit setelah makan-makanan manis,.
 Selalu membilas mulut secara sesama dengan air,.
 Menyikat dan flossing gigi sebelum tidur,.
 Serta menggunakan air berflorida bila perlu.

Anda mungkin juga menyukai