Nur Saputri
Venita Maya Surya
BAB 7
PEMERIKSAAN FISIK
A. PENGERTIAN
Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan tubuh klien secara keseluruhan atau hanya
bagian tertentu yang dianggap perlu, untuk memperoleh data yang sistematis dan
komprehensif, memastikan/membuktikan hasil anamnesa, menentukan masalah dan
merencanakan tindakan keperawatan yang tepat bagi klien.
B. Tujuan Dan Manfaat
Tujuan
Secara umum pemeriksaan fisik bertujuan untuk:
1. Mengumpulkan data dasar tentang kesehatan klien.
2. Menambah, mengkonfirmasi, atau menyangkal data yang diperoleh dalam riwayat
keperawatan.
3. Mengkonfirmasi dan mengidentifikasi diagnosa keperawatan.
4. Membuat penilaian klinis tentang perubahan status kesehatan klien dan
penatalaksanaan.
5. Mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan.
Manfaat
Manfaat dari pemeriksaan fisik antara lain:
1. Sebagai data untuk membantu perawat dalam menegakkan diagnosa keperawatan.
2. Mengetahui masalah kesehatan yang dialami klien.
3. Sebagai dasar untuk memilih intervensi keperawatan yang tepat.
4. Sebagai data untuk mengevaluasi hasil dari asuhan keperawatan.
3. Tanda-tanda Vital
a. Suhu
Suhu normal dewasa : 36-37°C
Batas normal untuk dewasa
1) Oral rata-rata :37°C
2) Rectal rata-rata :37,5°C
3) Aksila :36,5°C
b. Respirasi
Frekuensi pernapasan rata-rata normal
1) Bayi baru lahir :35-45 x/menit
2) Bayi (6 bulan) :30-50 x/menit
3) Toddler (2 tahun) :25-35 x/menit
4) Anak-anak :20-30 x/menit
5) Remaja :16-19 x/menit
6) Dewasa :12-20 x/menit
c. Tekanan darah
Tekanan darah normal rata-rata
1) Bayi baru lahir :40 (rerata) mmHg
2) 1 bulan :85/54 mmHg
3) 1 tahun :95/65 mmHg
4) 6 tahun :105/65 mmHg
5) 10-13 tahun :110/65 mmHg
6) 14-17 tahun :120/75 mmHg
7) Dewasa :120/80 mmHg
8) Lansia :140/90 mmHg
d. Denyut nadi
Nadi normal
1) Bayi :120-160 x/menit
2) Toddler :90-140 x/menit
3) Prasekolah :80-110 x/menit
4) Usia Sekolah :75-100 x/ menit
5) Remaja :60-90 x/ menit
6) Dewasa :60-100 x/ menit
e. Tinggi badan dan berat badan
Tinggi badan dan berat badan dapat memberikan gambaran tentang kecukupan
gizi pada seseorang.
c. Kuku
Tujuan
Untuk mengetahui keadaan kuku: warna dan panjang kuku.
Untuk mengetahui kapiler refill pada kuku.
Tindakan
Inspeksi. Catatan mengenai warna: biru: sianosis, merah:
peningkatan visibilitas Hb, bentuk: clubbing karena hypoxia
pada kanker paru, beau's lines pada penyakit difisisensi
fe/anemia fe
Palpasi. Catatan adanya nyeri tekan, dan hidung berapa detik
kapiler refill (pada pasien hypoxia lambat s/d 5-15 detik).
2. Kepala ( Mata, Hidung, Telinga dan Mulut )
a. Kepala
Tujuan
Untuk mengetahui bentuk dan fungsi kepala.
Untuk mengetahui luka dan kelainan pada kepala.
Tindakan
Inspeksi. Lihat kesimetrisan wajah, jika muka kanan dan kiri
berbeda atau misalnya lebih condong ke kanan atau ke kiri itu
menunjukkan ada parese/kelumpuhan.
Palpasi. Cari adanya luka, tonjolan patologik, dan respon nyeri
dengan menekan kepala sesuai kebutuhan.
b. Mata
Tujuan
Untuk mengetahui bentuk dan fungsi mata (medan
penglihatan,visus dan otot-otot mata).
Untuk mengetahui adanya kelainan atau peradangan pada
mata.
Tindakan
Inspeksi. Kelopak mata ada radang atau tidak, simetris kanan
dan kiri atau tidak, refleks kedip baik/tidak, konjungtiva dan
sklera: merah/konjungtivitis, ikterik/indikasi
hiperbilirubin/gangguan pada hepar, pupil: isokor kanan dan
kiri (normal), miosis/mengecil, pin point/sangat kecil (suspek
SOL), medriasis/melebar/dilatasi (pada pasien sudah
meninggal).
Inspeksi gerakan mata:
Anjurkan pasien untuk melihat lurus ke depan.
Amati adanya nistagmus/gerakan bola mata ritmis
(cepat/lambat).
Amati apakah kedua mata memandang ke depan atau
ada yang deviasi.
Beritahu pasien untuk memandang dan mengikuti jari
Anda, dan jaga posisi kepala pasien tetap, lalu gerakan
jari ke 8 arah untuk mengetahui fungsi otot-otot mata.
Tindakan
a. Genitalia laki-laki
Inspeksi
Amati penis mengenai kulit, ukuran dan kelainan lain.
Pada penis yang tidak di sirkumsisi buka prepusium dan amati
kepala penis adanya lesi.
Amati skrotum apakah ada hernia inguinal, amati bentuk dan
ukuran.
Palpasi
Tekan dengan lembut batang penis untuk mengetahui adanya
nyeri.
Tekan saluran sperma dengan jari dan ibu jari.
b. Genitalia wanita
Inspeksi
Inspeksi kuantitas dan penyebaran pubis merata atau tidak.
Amati adanya lesi, eritema, keputihan/candidiasis.
Palpasi: Tarik lembut labia mayora dengan jari-jari oleh satu
tangan untuk
Mengetahui keadaan klitoris, selaput dara, orifisium dan perineum.
7. Rektum dan Anal
Tujuan
a. Untuk mengetahui kondisi rectum dan anus.
b. Untuk mengetahui adanya massa pada rektal.
c. Untuk mengetahui adanya pelebaran vena pada rektal/hemoroid.
Tindakan: Posisi pria sims/berdiri setengah membungkuk, wanita dengan
posisi litotomi/ terlentang kaki di angkat dan di topang.
Inspeksi: Jaringan parineal dan jaringan sekitarnya kaji adanya lesi dan ulkus.
Palpasi: Ulaskan zat pelumas dan masukkan jari-jari ke rektal dan rasakan
adanya nodul dan atau pelebaran vena pada rektum.
G. EVALUASI
1. Sebutkan dan jelaskan proses pemeriksaan fisik!
2. Bagaimana langkah kerja palpasi pada klien!
3. Sebutkan suara yang dihasilkan dari perkusi!
4. Bagaimana langkah mengkaji keadaan umum pasien saat observasi pertama
kali?
5. Sebutkan dan jelaskan tingkat kesadaran!
6. Jelaskan pemeriksaan fisik pada bagian kulit, rambut dan kuku!
7. Sebutkan tujuan pemeriksaan fisik pada kepala, mata dan hidung!
8. Jelaskan bagaimana tindakan inspeksi pada bagian leher!
9. Sebutkan tujuan pemeriksaan pada paru!
10. Jelaskan urutan tindakan pemeriksaan fisik pada abdomen!