Personal Hygiene
Personal Hygiene adalah suatu tindakan memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang
untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Ukuran kebersihan atau penampilan seseorang dalam
pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene berbeda pada setiap orang sakit karena terjadi
gangguan pemenuhan kebutuhan. Perawat dapat memberikan informasi-informasi tentang
personal hygiene yang lebih baik terkait dengan waktu atau frekuensi aktifitas, dan cara yang
benar dalam melakukan perawatan diri.
B. Indikasi
1. Pada pasien bed rest
2. Pada pasien yang tidak dapat dan tidak diizinkan mandi sendiri
3. Pada pasien baru yang dalam keadaan kotor.
C. Kontraindikasi
1. Pada pasien luka bakar
2. Hindari tindakan yang menimbulkan rasa malu pada pasien dan tetap menjaga kesopanan.
3. Pada pasien yang koma
4. Pada pasien yang terpasang alat-alat kesehatan
D. Pelaksanaan
1. Alat dan bahan
a. Handuk mandi 2 buah
b. Waslap 3 buah
c. Sabun mandi pada tempatnya
d. Selimut ekstra 1 buah
e. Baskom air kecil 1 buah
f. Alat rias pribadi pasien, seperti :
Bedak atau kolonye
Deodorant
Losion atau krim tubuh
Minyak zaitun
B. Indikasi
1. Pada pasien lumpuh
2. Pada pasien sakit berat
3. Pada pasien apatis
4. Pada pasien stomatitis
5. Pada pasien yang mendapatkan oksigenasi dan Naso Gastrik Tube (NGT),
6. Pada pasien yang lama tidak menggunakan mulut
7. Pada pasien yang tidak mampu melakukan perawatan mulut secara mandiri.
8. Pada pasien yang giginya tidak boleh di gosok dengan sikat gigi misalkan karena tomatitis hebat
9. Pasien sesudah operasi mulut atau yang menderita patah tulang rahang.
C. Kontraindikasi
1. Perhatikan perawatan mulut pada pasien yang menderita penyakit diabetes dapat beresiko
stomatitis ( penyakit yang disebabkan oleh kemoterapi, radiasi dan itubasi selang nase gratik )
2. Luka pada gusi jika terlalu kuat membersihkannya
D. Pelaksanaan
1. Alat dan bahan
a. Pengalas (perlak dan kain)
b. Bengkok 1 buah (2 buah jika pasien sadar)
c. Kasa tebal lembab yang dibasahi dengan NaCl 0,9% atau air garam
d. Sudip lidah yang telah di balut dengan kasa (tidak perlu pada pasien yang sadar)
e. Pinset anatomi 1 buah
f. Tisu pada tempatnya
g. Boraks gliserin (jika perlu)
h. Gentian violet (jika perlu)
i. Lidi kapas (jika perlu)
j. Air untuk berkumur dalam gelas (jika pasien sadar)
C. Kontraindikasi
1. Apabila teridentifikasi lesi actual ketidak normalan ada kulit kepala
2. Intregritas kulit kepala berhubungan dengan gangguan parasit
D. Pelaksanaan
1. Alat dan bahan
a. Pengalas
b. Sisir biasa
c. Tisu dan tempatnya
d. Bengkok berisi larutan lisol 2-3%
e. Kantong plastic
f. Karet pengikat (jikaperlu)
g. Minya krambut (jikaperlu)
h. Peniti (jikaperlu)
i. Talang karet (perlak dan handuk yang dibuat sebagai talang)
j. Handuk 1 buah
k. Sampo
l. Kom kecil 1 buah
m. Kain kasa dan kapas bulat dalam tempatnya
n. Gayung air
o. Baskom berisi air hangat (±400 C)
p. Ember kosong
q. Kain pel.