Anda di halaman 1dari 6

Berapa tinggi dan berat badan ideal anak?

Kadang, orangtua mungkin membandingkan pertumbuhan fisik anaknya dengan anak


lainnya yang sebaya. Tapi, hal ini belum tentu bisa menggambarkan apakah anak Anda
memiliki tinggi dan berat badan yang ideal atau tidak, walaupun anak mempunyai tinggi
badan atau berat badan yang hampir sama dengan anak lainnya. Anak yang pertumbuhan
fisiknya tidak sama dengan anak seusianya juga belum tentu memiliki pertumbuhan yang
lebih lambat atau lebih cepat. Untuk itu, Anda perlu mengetahui berapa tinggi dan berat
badan ideal anak.

Berikut ini merupakan berat badan ideal anak usia 1-5 tahun, berdasarkan Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.

Berat badan anak yang kurang dari rentang tersebut menandakan berat badan anak kurang,
sehingga anak perlu asupan makan yang lebih banyak lagi untuk memperbaikinya.
Sedangkan, berat badan anak yang lebih dari rentang tersebut menandakan anak kelebihan
berat badan atau obesitas.

Berikut ini merupakan tinggi badan ideal anak usia 1-5 tahun, berdasarkan Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.

Anak yang mempunyai tinggi badan di bawah angka tersebut bisa dikatakan anak tersebut
pendek. Sedangkan, anak yang mempunyai tinggi badan di atas rentang angka tersebut
bisa dikatakan anak tersebut mempunyai badan yang tinggi.
Sebaiknya periksakan tinggi dan berat badan anak ke Posyandu atau Puskesmas setiap
bulan untuk memantau pertumbuhan anak. Jika berat badan anak mengalami penurunan
setiap bulan, sebaiknya segera periksakan anak ke dokter. Pada masa ini, nafsu makan
anak mungkin sering berkurang, namun sebaiknya tidak sampai menyebabkan penurunan
berat badan berlebih. Penurunan berat badan yang terus-menerus bisa menjadi tanda
pertumbuhan anak sedang bermasalah atau kondisi kesehatan anak sedang terganggu.

TINGGI BADAN
Tinggi badan merupakan ukuran antropometrik kedua yang terpenting. Keistimewaannya adalah bahwa ukuran
tinggi badan pada masa pertumbuhan meningkat terus sampai tinggi maksimal dicapai.
Kenaikan tinggi badan ini berfluktuasi, dimana tinggi badan meningkat pesat pada masa bayi, kemudian
melambat, dan menjadi pesat kembali (pacu tumbuh adolesen), selanjutnya melambat lagi dan akhirnya berhenti
pada umur 18-20 tahun. Tulang-tulang anggota gerak berhenti bertambah panjang, tetapi ruas-ruas tulang
belakang berlanjut tumbuh sampai umur 30 tahun, dengan pengisian tulang pada ujung atas dan bawah korpus-
korpus ruas tulang belakang, sehingga tinggi badan sedikit bertambah yaitu sekitar 3-5 mm. Antara umur 30
smpai 45 tahun tinggi badan tetap statis, kemudian menyusut.
Teknik pengukuran tinggi badan, ada 2 macam:
1. Pada anak umur kurang dari 2 tahun dengan posisi tidur telentang (pajang supinasi)
2. Pada umur > 2 tahun dengan posisi berdiri. Panjang supinasi pada umumnya 1 cm lebih panjang daripada tinggi
berdiri

Tinggi badan rata-rata pada waktu lahir adalah 50 cm. Secara garis besar, dapat diperkirakan sebagai berikut
(Soetjiningsih, 1998) :
 1 tahun = 1,5 x TB lahir
 4 tahun = 2 x TB lahir
 6 tahun = 1,5 x TB umur 1 tahun
 13 tahun= 3 x TB lahir
 Dewasa = 2 x TB umur 2 tahun (3,5 x tinggi badan lahir)

Atau digunakan rumus seperti yang dikutip dari Behrman, 1992 dalam buku dr.Soetjiningsih perkiraan tinggi
badan dalam sentimeter:
a. Lahir : 50 cm
b. Umur 1 tahun : 75 cm
c. 2 - 12 tahun : umur (tahun) x 6 + 77

Dalam tahun pertama panjang badan bayi bertambah dengan 23 cm (di negara maju 25 cm), sehingga anak pada
umur 1 tahun panjangnya menjadi 71 cm (di negara maju 75 cm) kemudian kecepatan pertumbuhan berkurang
sehingga setelah umur 2 tahun kecepatan pertambahan panjang badan kira-kira 5cm/ tahun.
Formula yang dipakai untuk menentukan panjang anak dari umur 3 tahun:

Panjang Badan = 80 + 5 (n) cm

Ket: n = jumlah umur dalam tahun


Rumus prediksi tinggi akhir anak sesuai dengan potensi genetik berdasarkan data tinggi badan orang tua dengan
asumsi bahwa semuanya tumbuh optimal sesuai dengan potensinya adalah sebagai berikut:
 TB anak perempuan = (TB ayah – 13 cm) + TB ibu) ± 8,5 cm
2
 TB anak laki-laki = (TB ibu + 13 cm) + TB ayah) ± 8,5 cm
2
(13 cm adalah rata-rata selisih tinggi badan antara orang dewasa laki-laki dan perempuan di Inggris, dan 8.5 cm
adalah nilai absolute tentang TB).
LINGKARAN KEPALA
Lingkaran kepala mencerminkan volume intrakranial dan dapat dipakai untuk menilai kecepatan pertumbuhan
otak. Apabila otak tidak tumbuh normal maka kepala akan kecil. Sehingga pada lingkar kepala yang lebih kecil
dari normal (mikrosefali), maka menunjukkan adanya retardasi mental. Sebaliknya kalau ada penyumbatan pada
aliran cairan serebrospinal pada hidrosefalus akan meningkatkan volume kepala, sehingga LK lebih besar dari
normal.
Cara mengukur lingkar kepala adalah dengan melingkarkan alat pengukur dari frontalis ke tulang telinga terus
ke occipitalis kembali ke frontalis dengan alat pengukur yang lembut.
Pertumbuhan lingkar kepala yang paling pesat adalah pada 6 bulan pertama kehidupan, yaitu dari 33 cm pada
waktu lahir menjadi 40 cm pada umur 6 bulan (bertambah 1,5 setiap bulan). Sedangkan pada umur 1 tahun 45-
47 cm (bertambah 0,5 tiap bulan), umur 2 tahun 49-52 cm, dan umur 5 tahun sampai masa pubertas bertambah
1 1/4 cm per 5 tahun, sehingga pada dewasa mencapai 52-55 cm.
Untuk melihat perkembangan pengukuran lingkar kepala anak dapat dilakukan setiap bulan atau paling sedikit 3
bulan sekali pada anak kurang dari 12 bulan dan 6 bulan sekali bagi anak berumur 1 tahun atau lebih

LINGKARAN LENGAN ATAS


Lingkaran lengan (LLA) atas mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak dan otot yang tidak terpengaruh
banyak oleh keadaan cairan tubuh dibandingkan dengan berat badan. LLA dapat dipakai untuk menilai keadaan
gizi/ tumbuh kembang pada kelompok umur prasekolah. Laju tumbuh lambat, dari 11 cm pada saat lahir
menjadi 16 cm pada umur 1 tahun. Selanjutnya tidak banyak berubah pada selama 1-3 tahun.
Tabel 1
Pertumbuhan dan Perkembangan anak dilihat dari
Lingkar Lengan Atas
Umur Lingkaran pertengahan Lingkaran otot pertengahan
(dlm Bulan) lengan (cm) lengan (cm)
0-5 13,0 10,5
6-11 15,2 12,1
12-17 16,0 12,6
18-23 16,1 12,8
24-29 16,3 13,1
30-35 16,4 13,3
36-47 16,7 13,8
48-59 17,0 14,2
60-71 17,1 14,4
PERTUMBUHAN GIGI
Seperti telah diketahui bahwa gigi manusia dalam perkembangannya mempunyai 2 tahap :
1. Semasa anak-anak yang di sebut gigi susu/gigi sulung
2. Setelah berganti atau dewasa disebut gigi tetap
Kedua tahap pertumbuhan gigi tersebut adalah sangat penting sehingga kita tidak boleh mengabaikan salah satu
diantaranya. Gigi susu akan tanggal dan diganti dengan gigi tetap. Masa tumbuh gigi tetap mempunyai waktu
yaitu dalam periode 6-12 tahun. Gigi susu mulai tumbuh pada bayi usia 5-9 bulan. Pada umur 1 tahun sebagian
besar anak mempunyai 6-8 gigi susu. Selama tahun kedua gigi tumbuh lagi 8 biji, sehingga jumlah seluruhnya
sekitar 14-16 gigi, da pada umur 2 1/2 tahun sudah terdapat 20 gigi susu.
Berikut ini terlihat kapan mulai tumbuhnya gigi :
Gigi Rahang bawah Rahang atas
Gigi seri tengah 6 bulan 7 ½ bulan
Gigi seri taring 7 bulan 9 bulan
Gigi taring 16 bulan 18 bulan
Gigi geraham I 12 bulan 14 bulan
Gigi geraham II 20 bulan 24 bulan

Berikut ini akan dijelaskan umur anak dengan jumlah gigi yang telah tumbuh sebagai berikut :
1. Umur 12 bulan
a) Gigi seri atas 4 buah
b) Gigi seri bawah 4 buah
c) Gigi geraham atas bawah masing-masing 2 buah
2. Umur 14 bulan
a) Gigi seri atas 4 buah
b) Gigi seri bawah 4 buah
c) Gigi geraham I atas 2 buah
d) Gigi geraham I bawah 2 buah
3. Umur 16 bulan
a) Gigi seri atas 4 buah
b) Gigi seri bawah 4 buah
c) Gigi geraham I atas 2 buah
d) Gigi geraham I bawah 2 buah
e) Gigi taring bawah 2 buah
4. Umur 18 bulan
a) Gigi seri atas 4 buah
b) Gigi seri bawah 4 buah
c) Gigi geraham I atas 2 buah
d) Gigi geraham I bawah 2 buah
e) Gigi taring bawah 2 buah
f) Gigi taring atas 2 buah
5. Umur 20 bulan
Gigi anak sama dengan umur 18 bulan hanya bertambah gigi geraham II bawah sebanyak 2 buah
6. Umur 24 bulan
Pada umur ini hanya bertambah gigi geraham II atas sebanyak 2 buah

TAHAP PERKEMBANGAN ANAK


Tingkat perkembangan yang harus dicapai anak pada our tertentu di kutip dari dr. Soetjiningsih, 1998
misalnya:
 4-6 minggu :Tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara 1-2 mg
 20 minggu :Meraih benda yang didekatkan kepadanya
 13 bulan :Berjalan tanpa bantuan, mengucapkan kata-kata tunggal

Adapun skema praktis perkembangan mental anak Balita disebut skala Yaumil-Mimi:
1. Dari lahir sampai 3 bulan
− Belajar mengangkat kepala
− Belajar mengikuti objek dengan matanya
− Melihat ke muka orang lain dengan wajah tersenyum
− Bereaksi dengan suara dan bunyi
− Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak
− Menahan barang yang di pegangnya
− Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
2. Dari 3-6 bulan
− Mengangkat kepala 90o dan mengangkat dada dengan bertopang tangan
− Mulai belajar meraih benda-benda yang ada di dalam dan luar jangkauannya
− Menaruh benda-benda di mulutnya
− Berusaha memperluas lapangan pandangan
− Tertawa dan menjerit karena gembira diajak bermain
− Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang
3. Dari 6-9 bulan
− Dapat duduk tanpa di bantu
− Dapat tengkurap dan berbalik sendiri
− Dapat merangka meraih benda / mendekati seseorang
− Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya
− Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
− Bergembira dengan melempar benda-benda
− Mengeluarkan kata-kata yang tanpa arti
− Mengenal wajah-wajah anggota keluarga dan takut pada orang asing
− Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi-sembunyian
4. Dari 9-12 bulan
− Dapat berdiri sendiri tanpa di bantu
− Dapat berjalan dengan di tuntun
− Menirukan suara
− Mengulang bunyi yang didengarnya
− Belajar menyatakan satu atau dua kata
− Mengerti perintah sederhana atau larangan
− Memperlihatkan minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya, ingin menyentuh apa saja dan memasukkan
benda-benda ke mulutnya
− Berpartisipasi dalam permainan
5. Dari 12 – 18 bulan
− Berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah
− Menyusun 2 atau 3 kotak
− Dapat mengatakan 5 – 10 kata
− Memperlihatkan rasa cemburu dan bersaing
6. Dari 18 sampai 24 bulan
− Naik turun tangga
− Menyusun kotak
− Menunjuk mata dan hidunya
− Menyusun dua
− Belajar makan sendiri
− Menggambar garis dikertas atau pasir
− Mulai belajar mengontrol BAB dan BAK
− Menaruh minat kepada apa yang di kerjakan oleh orang-orang yang lebih besar
− Memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan mereka
7. Dari 2 – 3 tahun
− Belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki
− Membuat jembatan dengan tiga kotak
− Mampu menyusun kalimat
− Mempergunakan kata-kata saya, bertanya, mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya
− Menggambar lingkaran
− Bermain bersama anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarganya
8. Dari 3 – 4 tahun
− Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetanggannya
− Berjalan pada jari sendiri
− Belajar berpakaian dan membuka pakaian
− Menggambar garis silang
− Menggambar orang hanya kepala dan badan
− Mengenal 2 – 3 warna
− Bicara dengan baik
− Menyebut namanya, jenis kelamin dan umurnya
− Banyak bertanya
− Bertanya bagaimana anak dilahirkan
− Mengenal sisi atas, bawah, muka dan belakang
− Bermain dengan anak lain dan menunjukan rasa sayang kepada saudaranya
− Dapat melaksanakan tugas sederhana
9. Dari 4 – 5 tahun
− Melompat dan menari
− Mengganbar orang terdiri dari kepala, lengan, badan
− Menggambar segi empat dan segi tiga
− Pandai bicara
− Dapat menghitung jari - jarinya
− Dapat menyebut hari – hari dalam seminggu
− Mendengar dan mengulang hal – hal penting dan cerita
− Minat kepada kata baru dan artinya
− Memprotes bila dilarang apa yang diingininya
− Mengenal 4 warna
− Memperkirakan bentuk dan besarnya benda, membedakan besar dan kecil
− Menaruh minat kepada aktifitas orang dewasa

Anda mungkin juga menyukai