Anda di halaman 1dari 8

KEBUTUHAN BIOLOGIS MANUSIA

A. Pemenuhan Kebutuhan Kebersihan Tubuh


1. Tingkat kebutuhan dasar manusia
Semua manusia sebagai mahluk hidup tentunya memiliki kebutuhan dasar dalam
rangka menjaga keseimbangan kehidupan dan kesehatannya. Mengenai tingkat
kebutuhan manusia tersebut Abraham Maslow menjelaskan dan merinci kebutuhan
manusia. Berikut ini lima tingkat kebutuhan menurut Maslow.
a. Kebutuhan fisiologis
b. Kebutuhan keamanan
c. Kebutuhan cinta, sayang dan kepemilikan
d. Kebutuhan penghargaan
e. Kebutuhan aktualisasi diri

Setelah memahami kebutuhan dasar manusia menurut maslow tersebut para perawat
hendaknya merawat pasien dengan rasa kasih sayang dan profesional.

2. Pemenuhan kebutuhan perawatan kebersihan tubuh hygiene


a. Memandikan pasien
Adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh para perawat dengan cara
membersihkan seluruh bagian tubuh pasien. Pasien berbaring ditempat tidur lalu
dimandikan dengan memakai air bersih, sabun, dan alrutan antiseptik.
Memandikan pasien dilakukan pada pasien yang tidak mampu mandi sendiri
sehingga harus dimandikan ditempat tidur.
b. Indikasi
- Pada pasien bed rest
- Pada pasien yang tidak dapat dan tidak di izinkan mandi sendiri dan
- Pada pasien baru yang dalam keadaan kotor
c. Kontra indikasi
- Pada pasien luka bakar
- Usahakan kesopanan tetap terjaga serta menghindari tindakan yang dapat
menimbulkan rasa malu pada pasien
- Pada pasien yang koma
- Pada pasien yang terpasang alat - alat kesehatan
d. Pelaksanaan
1) Alat dan bahan
- Handuk mandi 2 buah
- Waslap 3 buah
- Sabun mandi pada tempatnya
- Selimut extra 1 buah
- Baskom air kecil 1 buah
- Alat rias pribadi seperti :
 Bedak atau kolonye
 Deodoran
 Losion atau krim tubuh
 Minyak zaitun
- Persiapan awal saat memandikan pasien
 Identifikasi kebutuhan pasien / kilen
 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
 Siapkan alat-alat dan susun diatas troli
 Dekatkan ke pasien
 Pasang tirai untuk menjaga privasi klien
 Atur pasien pada posisi supine atau semi fowler
 Cuci tangan sampai bersih
 Pasang selimut ekstra sambil menurunkan selimut pasien
 Buka pakaian pasien dibawah selimut
 Pasang handuk dibawah kepala pasien
2) Membersihkan wajah
 Langkah awal, basahi waslap lalu basuh wajah dan leher pasien, dimulai
dari dahi
 Tanyakan apakah pasien mau menggunakan sabun wajah
 Kemudian basuh dan bersihkan bibir dengan arah melingkar
 Setelah itu basuh kelopak mata menggunakan air bersih dengan arah dari
dalam ke luar.
 Kemudian bersihkan seluruh daun telinga dengan perlahan
 Langkah terakhir, keringkan wajah dan telingan dengan handuk.
3) Membersihkan lengan
 Langkah pertama, letakkan handuk secara memanjang pada lengan yang
terjauh
 Kemudian basahi dan sabun lengan dari bagian pergelangan tangan
sampai pangkal lengan atau dari bagian bersih ke bagian yang kotor
 Rendam tangan pasien, bersihkan telapak dan kuku nya menggunakan
sikat dan sabun
 Setelah itu bilas dan bersihkan seluruh lengan dengan air bersih lalu
keringkan dengan handuk. Setelah kering, lengan diposisikan ke atas.
 Langkah-langkah terakhir, pindahkan handuk ke lengan terdekat. Lakukan
langkah-langkah yang sama pada lengan sebelumnya.
4) Membersihkan dada
 Langkah pertama, pindahkan handuk memanjang untuk menutupi bagian
dada dan perut pasien
 Kemudian basahi dan sabun bagian dada hingga atas simfisis dengan arah
gerakan dari dada ke bawah atau dari yang bersih ke bagian yang kotor.
 Selanjutnya bilas dan bersihkan dengan air
 Langkah terakhir keringkan dengan handuk. Setelah kering, tutup badan
pasien dengan baju atau selimut bersih.
5) Membersihkan kaki
 Langkah pertama, letakkan handuk dibawah kaki yang terjauh dari
perawat
 Kemudian basahi dan sabun kaki tersebut dengan arah gerakan dari
telapak kaki ke paha atau dari bagian yang bersih ke bagian yang kotor.
 Lalu rendam kaki dan bersihkan kuku serta telapaknya dengan
menggunakan sikat dan sabun
 Setelah itu bilas dengan air bersih dan keringkan dengan handuk
 Setelah kering tutup bagian kaki dengan selimut bersih
 Langkah terkahir, letakkan handuk dibawah kaki yang terdekat dengan
perawat, bersihkan dengan cara yang sama
6) Membersihkan genitalia
 Langkah pertama, basahi dan sabuni bagian genitalia pasien dengan
memakai waslap lain (jika pasien bisa melakukannya sendiri, berikan
waslap ditangan kiri dan ajari cara membersihkannya)
 Selanjutnya bilas dan keringkan area yang sudah dibersihkan
 Langkah terkakhir tutupi badan pasien dengan selimut bersih
7) Membersihkan punggung
 Langkah pertama miringkan pasien (berlawanan dengan perawat)
 Kemudian letakkan handuk secara memanjang dibawah punggung, dan
pantat pasien, tutup bagian kaki yang sudah bersih
 Lalu , basahi dan sabuni dari arah pantat ke punggung. Bilas dan
keringkan dengan handuk
 Setelah itu lakukan massage dengan menggunakan losion atau minyak
dari arah pantat ke punggung, lakukan gerakan melingkar pada area-area
tulang yang menonjol.
 Langkah terakhir bersihkan sisa - sisa lotion atau minyak denag handuk,
kemudian
8) Tahap perawatan
Berikut ini tahap paling akhir setelah memandikan badan pasien, sebelum
perawat meninggalkan pasien tersebut. Tahap akhir perawatan dapat
dilakukan dengan :
 Memberikan bedak, deodoran dan lotion (sesuai kebiasan pasien)
 Membantu pasien memakai pakaian dalam dan baju luar
 Mengatur pasien dalam posisi yang nyaman sebelum ditinggalkan
 Merapikan dan membersihkan alat yang telah digunakan, serta
 Mencatat tindakan yang telah dilakukan dan hasilnya.
3. Oral Hygiene (membersihkan mulut klien)
Kebersihan mulut harus dijaga dan dirawat, terlebih bagi seorang pasien. Jika tidak
dirawat, akan tercium bau tidak sedap dan banyak kuman/bakteri yang menyerang
mulut. Oleh karena itu perawat harus dapat membersihkan mulut pasien dengan baik
dan benar. Berikut ini langkah-langkah yang baik dan benar dalam membersihkan
mulut pasien
a. Definisi
Membersihkan mulut adalah suatu kegiatan yang masih berada dalam asuhan
keperawatan pada pasien. Hal yang harus dilakukan antara lain membersihkan
rongga mulut, lidah, dan gigi dari semua kotoran atau sisa makanan dengan
menggunakan kain kasa atau kapas yang dibasahi air bersih.
b. Indikasi
1) Pada pasien lumpuh
2) Pada pasien sakit berat
3) Pada pasien apatis
4) Pada pasien stomatitis
5) Pada pasien yang mendapatkan oksigenasi dan nasogastric tube (NGT)
6) Pada pasien yang sudah lama tidak menggunakan mulut
7) Pada pasien yang tidak mampu melakukan perawatan mulut secara mandiri
8) Pada pasien sesudah operasi mulut atau menderita patah tulang rahang.
c. Kontraindikasi
1) Perhatikan perawatan mulut pada pasien yang menderita penyakit diabetes.
Hal tersebut dapat berisiko stomatitis (penyakit yang disebabkan oleh
kemoterapi, radiasi dan intubasi selang masogastric
2) Luka pada gusi jika terlalu kuat menyikatnya
d. Pelaksanaan
1) Alat dan bahan
 Alas (perlak dan kain)
 Bengkok 1 buah (2 buah jika pasien sadar)
 Kasa tebal lembab yang dibasahi dengan NACL 0,9% atau air garam
 Sudip lidah yang telah dibalut dengan kasa (tidak perlu pada pasien sadar)
 Pinset anatomi 1 buah
 Tisu pada tempatnya
 Boraks gliserin (jika perlu)
 Gentian violet
 Lidi kapas
 Air untuk berkumur dalam gelas (jika pasien sadar)
2) Cara Kerja
 Langkah pertama, kaji kebutuhan pasien
 Jelaskan perihal tindakan yang akan dilakukan
 Siapkan alat-alat sesuai kebutuhan pada troli
 Dekatkan alat-alat ketempat tidur pasien
 Cuci tangan hingga bersih
 Atur posisi (miringkan kepala pasien)
 Pasang pengalas dibawah dagu
 Letakkan bengkok dibawah dagu pasien
 Ambil kasa besar yang telah dibasahi NaCl 0,9 %
 Minta pasien untuk membuka mulut
3) Membersihkan mulut
 Bersihkan langit – langit mulut dengan cara menariknya dari arah
dalam keluar
 Bersihkan gusi bagian dalam atas sebelah kanan dan kiri
 Bersihkan gigi bagian bawah sebelah kanan dan kiri
 Gusi bagian dalam bawah kanan dan kiri
 Gigi bagian dalam bawah kanan dan kiri
 Gusi bagian luar atas kanan dan kiri
 Gigi bagian luar atas kanan dan kiri
 Gusi bagian luar bawah kanan dan kiri
 Gigi bagian luar bawah kanan dan kiri
 Dinding mulut dan
 Lidah bagian atas dan bawah
4) Setelah pembersihan mulut
 Keringkan bibir dengan tisu
 Oleskan gliserin pada bibir
 Keringkan bibir dengan tisu
 Angkat bengkok dan pengalas
 Atur posisi pasien
 Rapikan alat – alat
 Cuci tangan
 Observasi keadaan pasien
 Catat tindakan yang dilakukan dan hasilnya
B. Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi Urin
1. Definisi
Eliminasi urin adalah proses pembuangan sisa metabolisme tubuh. Eliminasi
sangat dibutuhkan untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Miksi adalah proses
pengosongan kandung kemih apabila kandung kemih terisi. Sistem tubuh yang
berperan dalam terjadinya proses eliminasi urine adalah ginjal, ureter, kandung
kemih dan uretra.
2. Masalah - masalah dalam eliminasi urin.
Masalah eliminasi urin adalah keadaan dimana seorang individu mengalami
atau berisiko mengalami disfungsi eliminasi urine. Biasanya orang yang mengalami
gangguan eliminasi urin akan dilakukan kateterisasi urin, yaitu tindakan memasukan
selang kateter ke dalam kandung kemih melalui uretra denagn tujuan mengeluarkan
urin. Masalah masalah eliminasi urin antara lain :
a. Retensi, yaitu penumpukan urin didalam kandung kemih dan ketidaksanggupan
kandung kemih untuk mengosongkan diri.
b. Inkontinensia urin, yaitu ketidaksanggupan sementara atau permanen otot sfingter
eksterna untuk mengontrol keluarnya urine dari kandung kemih
c. Enuresis adalah seperti yang terjadi pada anak – anak atau tidak dapat menahan
untuk kencing.
3. Faktor - faktor yang mempengaruhi eliminasi urin
a. Pertumbuhan dan perkembangan
b. Sosio kultural
c. Psikologis
d. Kebiasaan seseorang
e. Tonus dan tingkat aktivitas
f. Intake cairan dan makanan
g. Kondisi penyakit
h. Pembedahan
i. Pengobatan
4. Perubahan pola eliminasi urin
Perubahan pola eliminasi urin merupakan keadaan seseorang yang mengalami
gangguan pola eliminasi urin, disebabkan oleh multipel (obstruksi anatomis),
kerusakan motorik sensorik dan infeksi saluran kemih. Perubahan pola eliminasi urin
terdiri atas :
a. Frekuensi
Frekuensi yaitu jumlah berkemih seorang klien atau pasien dalam sehari.
Frekuensi berkemih biasanya disebabkan oleh peningkatan jumlah cairan yang
masukke dalam tubuh. Jika frekuensinya banyak, hal ini bisa disebabkan oleh stres
atau hamil
b. Urgensi
Urgensi merupakan perasaan klien atau pasien yang ingin berkemih, tetapi
takut terhadap inkontinensia jika tidak berkemih. Pada umumnya, hal ini terjadi
pada usia anak kecil yang buruk dalam mengontrol sfingter eksternal dan perasaan
segera ingin berkemih biasanya terjadi pada mereka.
c. Disuria
Disuria merupakan sebuah rasa sakit saat berkemih. Penyebabnya adalah
penyakit infeksi saluran kemih (ISK), trauma dan striktur uretra.
d. Poliuria
Poliuria adalah produksi urin yang tidak normal. Jumlah produksinya
sangat banyak padahal tidak ada asupan cairan. Biasanya terdapat pada penderita
diabetes melitus, defisiensi diuretik hormon (ADH) dan penyakit ginjal kronik
e. Urinaria supresi
Urinaria supresi merupakan suatu kondisi urine yang tidak dapat diproduksi
secara mendadak. Secara normal urin diproduksi oleh ginjal terus menerus pada
kecepatan 60-120 ml/jam
C. Pemeriksaan Sistem dalam Tubuh
1. Tujuan
Pemeriksaan tanda vital yang pelaksanaannya dilakukan oleh perawat
memiliki tujuan utama, yaitu untuk memantau perkembangan pasien saat dirawat.
Tindakan pemeriksaan tanda vital ini merupakan langkah pengawasan terhadap
perubahan/gangguan sistem tubuh selama pasien dirawat. Pada prinsipnya,
pemeriksaan tanda vital ini tidak selalu sama antara pasien satu dengan yang lainnya.
Tingkat frekuensi pengukuran akan lebih sering atau lebih ketat pada pasien yang
gawat darurat dibandingkan pasien yang tidak memiliki kegawatan atau kritis.
a. Tekanan Darah
Cara untuk mengukur tekanan darah menggunakan tensimeter adalah
dengan melingkarkan manset pada lengan kanan 11/2 cm diatas fossa cubiti
anterior, lalu naikkan tekanan tensimeter sambil meraba denyut arteri radialis
sampai kurang lebih 20 mmHg diatas tekanan sistolik. Selanjutnya, tekanan
diturunkan dengan palpasi pada arteri radialis ataupun brakialis, dapatkan tekanan
sistolik saja. Lakukan perlahan sambil meletakkan stestoskop di fossa cubiti
anterior yang berada diatas arteri brakialis maka akan terdengar denyut nadi. Nilai
normal tekanan darah pada orang dewasa adalah 120/80 mmHg .
b. Denyut nadi
Denyut nadi adalah sebuah tanda dari tekanan akibat kontraksi jantung.
Setiap jantung memompa,tekanan darah akan dikirimkan melalui arteri dan dapat
dirasakan pada arteri besar yang terletak di atas tulang. Nilai normal denyut nadi
orang dewasa antara 60-100 kali per menit. Perawat harus bisa mengukur nadi
pasien dengan melakukan palpasi pada arteri radialis. Saat mengecek denyut nadi
hendaknya perawat melakukan pemeriksaan yaitu frekuensi denyut nadi, isi nadi,
kualitas dinding nadi dan irama nadi.
c. Suhu
Cara perawat untuk mengukur nilai suhu tubuh pada pasien adalah dengan
menggunakan termometer yang diletakkan pada ketiak pasien (selama 15 menit),
mulut (selama 10 menit) atau anus (selama 2-5 menit).
d. Pernafasan
Tipe pernafasan dapat dilihat dengan mesin pencatat pernafasan. Pernafasan
pada pasien dapat dibagi menjadi empat kelompok berikut ini :
1) Pernafasan normal
Nilai normal pernafasan pada bayi antara 30 sd 50 kali per menit dan anak-
anak antara 15 – 30 kali per menit. Nilai normal pernafasan pada orang dewasa
antara 12-20 kali per menit. Dalam ilmu keperawatan dan kesehatan nilai
frekuensi normal pernafasan adalah 16 sd 24 kali per menit. Frekuensi
pernafasan kurang dari 16 kali per menit disebut bradipnea, tetapi jika lebih
dari 24 kali per menit disebut takipnea. Kesulitan bernafas atau sesak nafas
disebut dispnea. Pernafasan yang dangkal disebut hypopnea, dan pernafasan
yang dalam disebut hiperpnea.
2) Pernafasan Kussmaul
Pernafasan kussmaul ialah pernafasan yang dalam dan cepat
3) Pernafasan Biot
Pernafasan biot adalah pernafasan yang tidak teratur irama dan amplitudonya
karena diselingi dengan periode apneu(henti nafas)
4) Pernafasan Cheyne Stokes
Pernafasan disebut pernafasan Cheyne stokes jika irama pernafasan dengan
amplitudo yang awalnya kecil lalu membesar dan mengecil kembali dan
diselingi dengan periode apneu(henti nafas).

Anda mungkin juga menyukai