Anda di halaman 1dari 24

SOP PERSONAL HYGIENE

MATA KULIAH KEPERAWATAN DASAR

DOSEN:
Anita Puri, S.Kp.,MM.

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
Ayu Bening Aulia 2214401003
Dela Sulistia 2214401005
Fitriya 2214401009
Najwa Salma Fathin 2214401018
Oktari Rohmawati 2214401020
Riko Andri 2214401023
Wanda Ayu Oktaviani 2214401026
Adrian Fadhil Athala 2214401028
Afifah Salsabila 2214401029
Agnes Rahayu Ningrum 2214401030
Arrsy Kusuma Ning Tyas 2214401042
Cincin Ayu Sagita Ningrum 2214401045

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
1. SOP PERAWATAN RAMBUT
A. PENGERTIAN
Mencuci rambut dan kulit kepala dengan menggunakan shampoo dan air.

B. TUJUAN
1. Membersihkan kulit kepala dan rambut
2. Menghilangkan bau dan memberikan rasa nyaman

C. ALAT YANG DIBUTUHKAN


1. Handuk 2 buah
2. Talang
3. Peniti
4. Kain pel
5. Baskom berisi air hangat
6. Gayung
7. Shampoo dalam tempatnya
8. Sisir 2 buah
9. Kain kassa dan kapas
10. Ember kosong
11. Sarung tangan bersih
12. Bengkok berisi larutan desinfektan 2 – 3 %
13. Celemek untuk petugas
14. Alat pengering rambut

D. PROSEDUR PELAKSANAAN
a) Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan pengecekan program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
b) Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan menyapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
c) Tahap Kerja
1. Menjaga privacy
2. Mengenakan sarung tangan dan celemek
3. Mengganti selimut klien dengan selimut mandi
4. Mengatur posisi tidur pasien dengan kepala dipinggir tempat tidur
5. Memasang handuk dibawah kepala
6. Memasang ember dialasi kain pel
7. Memasang talang dengan ujung berada didalam ember
8. Menutup dada dengan handuk sampai ke leher
9. Menyisir rambut
10. Menutup lubang telinga dengan kapas dan mata dengan kain kassa/sapu tangan pasien
11. Menyiram dengan air hangat, menggosok (memijit-mijit) kulit kepala dan rambut
dengan shampoo
12. Membilas rambut dengan air hangat sampai bersih
13. Melepas kapas penutup lubang telinga dan kain kassa penutup mata
14. Mengangkat talang, mengeringkan rambut dengan handuk, kemudian dengan
pengering
15. Menyisir rambut
16. Meletakkan kepala pada bantal yang telah dialasi handuk kering
17. Merapikan pasien, ganti selimut mandi dengan selimut tidur
d) Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi hasil tindakan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
2. SOP PERAWATAN GIGI DAN MULUT: MENYIKAT GIGI, MERAWAT MULUT
DAN GIGI PADA PASIEN YANG TIDAK SADAR
1) SOP ORAL HYGIENE PADA PASIEN SADAR

A. PENGERTIAN
Tindakan yang ditujukan untuk menjaga kontinuitas bibir, lidah dan mukosa mulut,
mencegah infeksi dan melembabkan membran mulut dan bibir.

B. TUJUAN
1. Mencegah penyakit gigi dan mulut.
2. Mencegah penularannya melalui mulut.
3. Mempertinggi daya tahan tubuh.
4. Memperbaiki fungsi mulut untuk meningkatkan nafsu makan.

C. ALAT DAN BAHAN


a) Sarung tangan bersih
b) Handuk kecil
c) Bengkok
d) Sikat gigi dan pasta gigi
e) Gelas untuk kumur
f) Spatel lidah yang dibungkus kasa
g) Klorheksidin oral 0,12-0,2% (atau NaCl 0,9%)
h) Pelembab bibir
i) Tisu

D. PROSEDUR
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir,
dan/atau nomor rekam medis).
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur.
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukann.
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah.
5. Pasang sarung tangan bersih.
6. Atur pasien pada posisi yang nyaman.
7. Lakukan inspeksi pada seluruh rongga mulut dengan menggunakan spatel lidah.
8. Letakkan handuk kecil di bagian dada atau selipkan di baju pasien.
9. Letakkan bengkok di bawah dagu.
10. Anjurkan menggosok gigi, membilasnya dengan air bersih dan membuang air cuci
mulut ke bengkok. Jika tidak mampu menggosok gigi secara mandiri, renggangkan gigi
atas dan bawah dengan spatel lidah dengan lembut dan bersihkan mulut dengan spatel
lidah yang telah dibasahi air atau pencuci mulut.
11. Gosok lidah tetapi hindari reflex gag.
12. Periksa kondisi gigi, gusi dan lidah pasien.
13. Oleskan pelembab bibir jika perlu.
14. Rapikan pasien dan alat-alat yang telah digunakan.
15. Lepaskan sarung tangan.
16. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah.
17. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien.

2) SOP ORAL HYGIENE PADA PASIEN TAK SADAR


A.PENGERTIAN   
Merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu
memenuhi kebutuhan untuk merawat gigi dan mulut secara mandiri (pasien tidak sadar).

B. TUJUAN        
1. Mencegah infeksi gusi dan gigi
2. Mempertahankan kenyamanan rongga mulut.

C. ALAT DAN BAHAN :


1. Handuk dan kain pengalas.
2. Gelas kumur berisi:
 Air masak/ NaCl.
 Obat kumur.
 Borax gliserin.
3. Spatel lidah yang telah dibungkus dengan kain kasa.
4. Kapas lidi.
5. Bengkok.
6. Kain kasa.
7. Pinset atau arteri klem.
8. Sikat gigi dan pasta gigi.

D. Prosedur 
a) Tahap Preinteraksi
1. Cek catatan perawat, lihat jadwal oral hygiene dan data klien
2. Cuci tangan
3. Siapkan alat-alat
b) Tahap Orientasi
1. Beri salam, identifikasi klien, panggil klien dengan nama panggilan dan sapa keluarga
klien
2. Jelaskan prosedur tujuan kepada klien (bila sadar) dan keluarga
3. Beri kesempatan apabila ada pertanyaan
c) Tahap Kerja
1. Jelaskan prosedur pada klien.
2. Cuci tangan.
3. Atur posisi pasien dengan posisi tidur miring kiri/kanan.
4. Pasang handuk dibawah dagu/pipi pasien.
5. Ambil pinset dan bungkus dengan kain kasa yang dibasahi air hangat masak / larutan
listerin.
6. Gunakan tong spatel (sudip lidah) untuk membuka mulut pada saat membersihkan
gigi/mulut.
7. Lakukan pembersihan dimulai dari dinding rongga mulut, gusi, gigi dan lidah.
8. Keringkan dengan kasa steril yang kering.
9. Rapihkan alat-alat yang digunakan.
10. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
d) Tahap Terminasi

1. Akhiri kegiatan
2. Cuci tangan
3. Dokumentasikan kegiatan perawatan oral hygiene dalam dokumntasi keperawatan
- Waktu pelaksanaan tindakan
- Respon klien
3. SOP MENGGANTI PAKAIAN PASIEN
A. PENGERTIAN
Mengganti pakaian pasien adalah membantu pasien untukmengganti pakaian agar tetap
nyaman.Mengganti pakaian pasien adalah melepaskan pakaian kotor pasien dan
memakaikan pakaian bersih untuk pasien agarmemberikan rasa bersih dan nyaman kepada
pasien.

B. TUJUAN
a. Mengurangi infeksi akibat kulit kotor
b. Menambah kenyamanan pasien
c. Meningkatkan kebersihan pasien
d. Mencegah timbulnya komplikasi pada kulit
e. Mendidik pasien untuk menjaga kebersihan
f. Menjaga kebersihan pasien

C. ALAT DAN BAHAN YANG DIBUTUHKAN


1. Pakaian yang bersih
2. Kasa steril
3. Air bersih dalam tempatnya
4. Bengkok
5. Sarung tangan bersih/handscoon bersih

D. PROSEDUR PELAKSANAAN
a) Tahap Pra Interaksi
1. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
a. Pakaian yang bersih
b. Kasa steril
c. Air bersih dalam tempatnya
d. Bengkok
e. Sarung tangan bersih/handscoon bersih
b) Tahap Orientasi
a. Beri salam terapeutik
b. Jelaskan kepada pasien mengenai prosedur dantujuan tindakan yang akan dilakukan.
c. Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya sebelum memulai
tindakan
d. Mintalah persetujuan kepada pasien sebelummemulai tindakan.
c) Tahap Kerja
a. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
b. Pasang sarung tangan bersih
c. Sediakan pakaian pada tempat yang mudah dijangkau
d. Fasiitasi menggenakan pakaian
e. Fasiitasi berhias (seperti menyisir rambut, merapikan kumis dan jenggot)
f. Jaga privasi pasien selama berpakaian
g. Tawarkan untuk laundry
h. Berikan pujian terhadap kemampuan berpakaian secara mandiri
i. Lepaskan sarung tangan
j. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

1. Untuk pasien yang tidak memakai infus, cara pemakaiannya sebagai berikut :
 Longgarkan pakaian mulai dari leher
 Lepaskan pakaian menuruni lengan
 Masukkan pakaian kotor ke dalam tempatkain kotor
 Ambil baju yang bersih
 Pakaikan baju kepada pasien mulai darilengan hingga leher
 Pastikan pasien diselimuti kembali setelahmengganti pakaian
2. Untuk pasien yang sedang di infus, cara pemakaiannya sebagai berikut :
 Melepas pakaian
 Lepaskan pakaian dari lengan yang tidak diinfus
 Gulung lengan pakaian itu ke belakang badandan melewati lengan dan lokasi yang
diinfus.Hati-hati dengan selang infus
 Lipat pakaian dengan sisi tangan lain
 sehingga tidak ada tarikan atau tekanan padaselang dan perlahan-lahan turunkan
pakaianmelewati ujung jari
 Dengan tangan yang lain angkat selang infusdari tiangnya dan masukkan dalam
lipatan pakaian plastik untuk tidak merendahkan posisi botol infus
 Tarik pakaiannya dan kembalikan botol infuske tiang penggantung infus.
 Memakai pakaian
 Pegang lengan baju di sisi selang infusdengan satu tangan
 Angkat botol infus dari tiangnya, dan pertahankan ketinggiannya
 Selipkan botol infus melalui lengan bahudari bagian dalam dan gantung kembali
botolinfus ke tiangnya
 Tarik baju sepanjang selang infus sampai ketempat tidur
 Masukkan pakaian melalui tangan, lakukandengan hati-hati agar tidak
memengaruhiarea infus
 Posisikan pakaian pada lengan yangterpasang selang infus
 Kemudian masukkan pakaian lengan satunyalagi hingga baju terkancing sempurna
padatubuh pasien.

d) Tahap Terminasi
a. Mengevaluasi hasil tindakan
b. Berpamitan dengan pasien
c. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
d. Mencuci tangan
e. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
e) Dokumentasi
a. Waktu dan tanggal
b. Jenis kegiatan yang dilakukan
c. Respon klien
d. Tanda tangan perawat yang melakukan
4. SOP MEMANDIKAN PASIEN DI ATAS TEMPAT TIDUR PADA PASIEN SADAR
DAN PENURUNAN KESADARAN
A. Pengertian : membersihkan tubuh pasien dengan air bersih dan sabun

B. Tujuan :
1. Membersihkan kulit dan menghilangkan bau badan
2. Melaksanakan kebersihan perorangan
3. Memberikan rasa nyaman

C. Indikasi : pasien yang memerlukan bantuan mandi di tempat tidur

D. Persiapan alat
 Pakaian bersih satu stel
 Baskom mandi dua buah
 Air panas dan dingin
 Waslap 2 buah
 Perlak dan handuk kecil 1 buah
 Selimut mandi atau kain penutup
 Handuk besar dua buah
 Celemek plastik
 Tempat tertutup untuk pakaian kotor
 Sabun mandi
 Bedak
 Sarung tangan bersih
 Pispot atau urinal dan pengalas
 Botol cebok

E. Prosedur
a) Tahap pra interaksi :
 Melakukan verifikasi program pengobatan klien
 Mencuci tangan
 Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
b) Tahap orientasi :
 Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada kalian atau keluarga
 Menanyakan kesiapan kalian sebelum kegiatan dilakukan
c) Tahap kerja :
 Menjaga privasi
 Mencuci tangan
 Mengganti selimut klien dengan selimut mandi
 Melepas pakaian atas klien

1. Membasuh muka
 Membentangkan perlak kecil dan handuk kecil di bawah kepala
 Menawarkan pasien menggunakan sabun atau tidak
 Membersihkan muka, telinga dengan waslap lembab lalu dikeringkan
 Menggulung perlak dan handuk
2. Membasuh lengan
 Menurunkan selimut mandi ke bagian perut klien
 Memasang handuk besar di atas dada kalian secara melintang dan kedua
tangan klien diletakkan di atas handuk
 Membasahi tangan klien dengan waslap air bersih, di sabun, kemudian dibilas
dengan air hangat (lakukan mulai dari ekstremitas terjauh klien)
3. Membasuh dada dan perut
 Melepas pakaian bawah kliean dan menurunkan selimut hingga perut bagian
bawah, kedua tangan diletakkan di atas bagian kepala, membentangkan
handuk pada sisi klien
 Membasuh ketiak dan dada serta perut dengan waslap basa, disabun,
kemudian dibilas dengan air hangat dan dikeringkan, kemudian menutup
dengan handuk
4. Membasuh punggung
 Memiringkan pasien ke arah perawat
 Membentangkan handuk di belakang punggung hingga bokong
 Membasahi punggung hingga bokong dengan waslap, di sabun, kemudian
dibilas dengan air hangat dan keringkan
 Memberi bedak pada punggung
 Mengembalikan ke posisi terlentang kemudian membantu pasien mengenakan
pakaian
5. Membasuh kaki
 Mengeluarkan kaki pasien dari selimut mandi dengan benar
 Membentangkan handuk di bawah kaki tersebut, menekuk lutut
 Membasahi kaki mulai dari pergelangan sampai pangkal paha, di sabun,
dibilas dengan air bersih, kemudian dikeringkan
 Melakukan tindakan yang sama untuk kaki yang lain
6. Membasuh daerah lipatan paha dan genital
 Membentangkan handuk di bawah bokong, kemudian selimut mandi bagian
bawah dibuka
 Membasahi daerah lipatan paha dan genital dengan air, di sabun, dibilas,
kemudian dikeringkan
 Mengangkat handuk, membantu mengenakan pakaian bawah klien
 Merapikan klien ganti selimut mandi dengan selimut tidur
d) Tahap terminasi
 Mengevaluasi hasil tindakan
 Berpamitan dengan pasien
 Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
 Mencuci tangan
 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
 Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
e) Dokumentasi :
Cara seluruh hasil kegiatan tindakan dalam buku, beri waktu pelaksanaan kegiatan dan
tanda tangan perawat juga.
5. SOP VULVA DAN PENIS HYGINE
1) SOP PENIS HYGIENE
A. PENGERTIAN
Penis hygiene adalah membersihkan daerah kemaluan pria dan sekitarnya pada klien yang
tidak dapat melakukannya sendiri.

B. TUJUAN
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1. Menjaga kebersihan daerah penis dan sekitarnya
2. Mencegah terjadinya infeksi pada daerah penis dan sekitarnya
3. Memberikan rasa nyaman pada klien

C. PROSEDUR
a) Fase pra interaksi :
Persiapan petugas :
1. Periksa kerapihan pakaian seragam
2. Periksa kelengkapan atribut
3. Melakukan verifikasi program pengobatan klien
4. Mencuci tangan
5. Menyiapkan alat
Persiapan alat :
1. Baskom mandi/ botol cebok berisi air hangat
2. Kom berisi kapas air hangat
3. Selimut mandi
4. Sabun
5. Washlap 2 buah
6. Bengkok
7. Handscoun bersih
8. Tissue
9. Tempat kain kotor
10. Sampiran bila perlu
b) Fase Interaksi :
1. Mengucapkan salam, menyebutkan nama dan departemen/ unit kerja serta
menyebutkan maksud dan tujuan kedatangan
2. Meminta pasien menyebutkan nama dan tanggal lahir sambil petugas mencocokkan
nama dan tanggal lahir pada gelang identitas.
3. Bagi pasien yang tidak sadar atau pasien bayi dan anak-anak petugas meminta ijin
kepada keluarga atau penunggu pasien sambil mencocokkan dengan gelang identitas
4. Dekatkan alat – alat pada klien
5. Tutup pintu, jendela/tirai kamar klien
6. Atur tempat tidur klien untuk posisi kerja kita
7. Mencuci tangan
8. Ganti selimut klien dengan selimut mandi
9. Pasang perlak
10. Atur posisi klien dorsal recumbent, lepas celana
11. Perlahan – lahan angkat penis dan letakkan handuk dibawahnya. Letakkan bengkok
didekatnya. Pegang ujung penis, bila klien tidak di sirkumsisi, retraksikan kulup. Tunda
prosedur bila klien ereksi
12. Bersihkan ujung penis pada meatus uretra pertama kali. Lakukan gerakan memutar,
bersihkan meatus uretra ke arah luar
13. Kembalikan kulup pada posisinya
14. Basuh batang penis perlahan, tetapi kuat dengan menggosok kearah pangkal penis,
gunakan washlap dan air hangat
15. Basuh dan keringkan penis secara menyeluruh. Minta klien untuk merenggangkan
kakinya
16. Dengan perlahan bersihkan skrotum. Angkat testis dengan hati – hati dan cuci lipatan
kulit dibawahnya. Basuh dengan washlap dan keringkan
17. Lipat selimut mandi ke belakang perineum dan bantu klien untuk miring
18. Bersihkan daerah anal dari perineum dan bantu klien untuk miring
19. Bersihkan daerah anal dari perineum ke anus dengan satu gosokkan, ulangi dengan
ashlap dan keringkan
20. Bantu klien terlentang
21. Lepaskan handscoun
22. Bantu mengenakan baju bawah
23. Ganti selimut mandi dengan selimut tidur
24. Rapikan alat dan atur posisi klien
25. Tanyakan apakah sudah merasa nyaman dan bersih
26. Cuci tangan
c) Fase Terminasi :
1. Bersihkan alat
2. Informasikan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya dan waktu pelaksanaan
3. Ucapkan terima kasih
4. Petugas mencuci tangan dengan handrub
Dokumentasikan tindakan penis hygiene

2) SOP VULVA HYGIENE

A. PENGERTIAN
Memberikan tindakan pada vulva untuk menjaga kebersihannya

B. TUJUAN
1. Untuk mencegah terjadinya infeksi di daerah vulva, perineum maupun uterus
2. Untuk penyembuhan luka perineum/jahitan pada perineum
3. Untuk kebersihan perineum dan vulva
4. Memberikan rasa nyaman pasien

C. KEBIJAKAN
Dilakukan pada ibu setelah melahirkan

D. PERALATAN
1. Oleum coccus yang hangat (direndam dalam air hangat)
2. Kapas
3. Handuk besar: 2 buah
4. Peniti: 2 buah
5. Air hangat dan dingin dalam baskom
6. Waslap: 2 buah
7. Bengkok
E. PROSEDUR
a) Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan verifikasi program pengobatan klien
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
b) Tahap Orientasi
1. Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien/keluarga
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
c) Tahap Kerja
1. Memasang sampiran/menjaga privacy
2. Memasang selimut mandi
3. Mengatur posisi pasien dorsal recumbent
4. Memasang alas dan perlak dibawah pantat
5. Gurita dibuka, celana dan pembalut dilepas bersamaan dengan pemasangan pispot,
sambil memperhatikan lochea. Celana dan pembalut dimasukkan dalam tas plastic yang
berbeda
6. Pasien disuruh BAK/BAB
7. Perawat memakai sarung tangan kiri
8. Mengguyur vulva dengan air matang
9. Pispot diambil
10. Mendekatkan bengkok ke dekat pasien
11. Memakai sarung tangan kanan, kemudian mengambil kapas basah. Membuka vulva
dengan ibu jari dan jari telunjuk kiri
12. Membersihkan vulva mulai dari labia mayora kiri, labia mayora kanan, labia minora
kiri, labia minora kanan, vestibulum, perineum. Arah dari atas ke bawah dengan kapas
basah (1 kapas, 1 kali usap)
13. Perhatikan keadaan perineum. Bila ada jahitan, perhatikan apakah lepas/longgar,
bengkak/iritasi. Membersihkan luka jahitan dengan kapas basah
14. Menutup luka dengan kassa yang telah diolesi salep/betadine
15. Memasang celana dalam dan pembalut
16. Mengambil alas, perlak dan bengkok
17. Merapikan pasien, mengambil selimut mandi dan memakaikan selimut pasien
d) Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi hasil tindakan yang baru dilakukan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
4. Mencuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

6. SOP PERAWATAN KUKU DAN KAKI


A. Pengertian
Membersihkan kuku tangan dan kaki yang meliputi perendaman,
pemotongan,pengikiran untuk mempertahankan kesehatan kuku tangan maupun
kaki.

B. Tujuan
1. Mencegah infeksi
2. Mencegah bau kaki
3. Mencegah cidera pada jaringan lunak

C. Prosedur

a) Tahap Prainteraksi
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya
bila ada
2. Mencuci tangan
3. Persiapan alat :
a. Baskom cuci
b. Pengikir kuku
c. Handuk mandi
d. Lotion
e. Waslap
f. Keset mandi sekali pakai
g. Gunting kuku
h. Sarung tangan sekali pakai
b) Tahap Interaksi
1. Memberikan salam terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
pada keluarga/pasien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum
kegiatan dilakukan
c) Tahap Kerja
1. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
2. Atur peralatan pada meja tempat tidur, tarik tirai sekitar tempat tidur atau tutup pintu
ruangan
3. Bantu klien duduk dikursi samping tempat tidur, tempatkan keset mandi sekali pakai
dilantai dibawah kaki klien
4. Isi baskom cuci dengan air 43*c sampai 44* c
5. Tempatkan baskom diatas keset mandi dan bantu klien menempatkan kakinya
kedalam baskom
6. Atur meja tempat tidur pada posisi rendah dan tempatkan pada pangkuan klien
7. Isi baskom dengan air bersuhu 43*c sampai 49*c dan tempatkan pada handuk kertas
di meja tempat tidur
8. Instruksikan kien untuk menempatkan jari-jarinya dalam baskom dengan lengannya
dalam posisi nyaman
9. Biarkan jari kaki dan jari tangan klien terendam selama 10 menit sampai 20 menit.
Hangatkan ulang air dalam 10 menit
10. Bersihkan dengan perlahan dibagian bawah kuku jari
11. Dengan gunting kuku, gunting kuku jari tangan melintang dan rata pada bagian atas
jari. Bentuk kuku dengan mengikir kuku
12. Singkirkan meja tempat tidur menjauhi klien
13. Kenakan sarung tangan, dan sikat area kalus kaki klien dengan waslap
14. Bersihkan dengan perlahan bagian bawah kuku jari klien dengan tongkat, angkat
kaki dari baskom dan keringkan
15. Bersihkan dan gunting sedikit kuku jari (lihat langkah 13) jangan mengikir sudut
kuku jari kaki
16. Berikan lotion pada kaki klien
17. Bersihkan dan kembalikan peralatan pada tempatnya
18. Cuci tangan
d) Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
e) Dokumentasi
1. Waktu dan tanggal
2. Jenis kegiatan yang dilakukan
3. Respon klien
4. Tanda tangan perawat yang melakukan
7. SOP PEMELIHARAAN LINGKUNGAN PASIEN
8. SOP MENGGANTI LAKEN TANPA DAN DENGAN PASIEN DIATASNYA

1) SOP MENGGANTI LAKEN DENGAN PASIEN DIATASNYA


A. PENGERTIAN
Suatu kegiatan untuk mengganti laken (sprei) pada temoat tidur pasien yang tidak dapat
bangkit dari tempat tidur.

B. TUJUAN
1. Untuk memberikan lingkungan yang bersih, tenang dan nyaman.
2. Untuk menghilangkan hal yang dapat mengiritasi kulit dengan menciptakan alat tidur
dan selimut yang bebas dari kotoran/lipatan.
3. Untuk meningkatkan gambaran diri dan harga diri pasien dengan menciptakan tempat
tidur yang bersih dan nyaman.
4. Untuk mengontrol penyebab mikroorganisme.

C. PROSEDUR:
a) Persiapan Alat
1. Sprei/laken besar
2. Sprei sedang/bovanlaken
3. Laken kecil / stiklaken
4. Alas/perlak
5. Selimut
6. Sarung bantal
b) Pelaksanaan
 Fase pre interaksi
- Membawa catatan keperawatan
- Mencucitangan
- Mempersiapkan alat
 Fase Orientasi
- Mengucap salam
- Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
- Kontrak waktu
- Memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya
- Menutup sampiran
 Fase kerja
1. Mencuci tangan.
2. Menggenakan sarung tanga bersih.
3. Memindahkan perlengkapan milik pasien yang ada ditempat tidur.
4. Membantu pasien tidur miring menjauhi perawat dengan memperhatikan keadaan
Umum pasien.
5. Melepaskan laken, perlak, steak laken yang kotor dengan menggulungnya kearah
punggung pasien, bagian kotor berada didalam gulungan.
6. Memasang dan menggulung linen bersih ke tengah tempat tidur dan meletakkannya
dibelakang punggug pasien.
7. Pasien dibantu untuk membalikkan posisi kehadapan perawat dengan melewati
gulungan linen bersih tersebut Melepas laken dan selimut penutup, melipatnya dan
meletakkannya pada ember.
8. Semua linen kotor diambil kemudian dimasukkan ke dalam tempat kain kotor.
Gulungan linen bersih dirapikan dengan memasukkan sisa-sisa linen pada sisi tempat tidur
kebawah kasur dengan sudut lipatan 45°.
9. Pasien dikembalikan pada posisi supinasi (posisi nyaman) Memasang selimut dan
boven laken yang bersih sambil memakaikannya.
10. Membantu klien tidur dengan posisi nyaman.
 Fase terminasi
- Rapikan alat
- Evaluasi respon pasien
- Cuci tangan
- Dokumentasikan tindakan dan hasil observasi yang dilakukan pada catatan terintergrasi
(CPPT)
2) SOP MENGGANTI LAKEN TANPA PASIEN DIATASNYA
A. PENGERTIAN
Tindakan mengganti laken (sprei) tempat tidur tanpa pasien diatasnya.

B. TUJUAN
1. Menyiapkan tempat tidur yang dapat digunakan sewaktu-waktu
2. Menjaga kebersihan dan kerapihan tempat tidur pasien
3. Untuk mencegah timbulnya infeksi
4. Memberikan ketenangan dan kenyamanan pada pasien
5. Dapat siap pakai

C. PROSEDUR
a) Persiapan alat:
1. Tempat tidur, kasur dan bantal
2. Laken (seprai)
3. Perlak
4. Stik Laken
5. Bovenlaken
6. Selimut
7. Sarung bantal
8. Overlaken
b) Prosedur pelakasanaan (fase kerja)
1. Cuci tangan
2. Menggunakan sarung tangan bersih
3. Letakan alat tenun yang telah tersusun sesuai urutan pemasangan di deakat tempat tidur
4. Letakan garis tengah lipatan tepat ditengah kasur
5. Bentangkan laken, kemudian masukkan ujung laken bagian kepala ke bawah kasur ± 30
cm. Lakukan hal yang sama pada ujung laken bagian kaki. Selanjutnya tarik hingga tidak
ada kerutan pada laken
6. Lipat setiap ujung laken dengan membentuk sudut 90°, kemudian masukan tepi laken ke
bawah kasur hingga rapi dan tidak ada kerutan pada laken
7. Letakkan perlak pada posisi melintang sekitar 50 cm dari kepala tempat tidur
8. Lapisi perlak dengan stik laken, kemudian masukan kedua sisi stik laken ke bawah
kasur bersama dengan perlak
9. Pasang bovenlaken dibagaian kaki secara terbalik, yaitu bagian kain yang halus
menghadap kasur, dan masukkan ujungnya ke bawah kasur. Bentuk sudut 90° pada ujung
bovenlaken bagian kaki dan masukkan ke bawah kasur, kemudian tarik bovenlaken hingga
terbentang menutupi kasur
10. Pasang selimut dibagian kaki kasur dan masukkan ujungnya ke bawah kasur sekitar 10
cm. Bentuk sudut 90° diujung selimut bagian kaki, kemudian masukkan ke bawah kasur,
tarik selimut hingga terbentang menutupi kasur
11. Lipat ujung atas bovenlaken bersama selimut hingga tampak pitanya.
12. Masukan bantal di dalam sarungnya dan letakan diatas tempat tidur dengan bagian
yang terbuka menghadap kebawah atau membelakangi pintu
13. Pasang overlaken
14. Cuci tangan

Anda mungkin juga menyukai