Anda di halaman 1dari 12

- Kelompok 3 -

otonomi daerah
Pengertian otonomi daerah
Otonomi secara sempit diartikan sebagai "Mandiri", sedangkan dalam arti luas adalah
"Berdaya". Jadi otonomi daerah yang dimaksud disini adalah pemberian kewenangan
pemerintah kepada pemerintah daerah untuk secara mandiri atau berdaya membuat
keputusan mengenai kepentingan daerahnya sendiri dan otonomi daerah juga dapat
diartikan pelimpahan kewenangan dan tanggung jawab dari pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah, dalam pola pikir demikian, otonomi daerah adalah suatu intrumen
politik dan instrumen administrasi/manajemen yang digunakan untuk meng optimalkan
sumber daya lokal, sehingga dapat dimanfaatkan sebenar benarnya untuk kemajuan
masyarakat di daerah, terutama menghadapi tantangan global, mendorong pemberdayaan
masyarakat, menumbuh kan kreativitas, meningkatkan peran serta masyarakat, serta
mengembangkan demokrasi.
Tujuan dan prinsip otonomi daerah
Dilihat dari segi Dilihat dari segi
01 politik 03 sosial-budaya

Dilihat dari segi Dilihat dari segi


02 pemerintah 04 ekonomi
Sebagian para ahli pemerintahan juga mengemukan pendapat lain tentang alasan perlunya
otonomi-desentralisasi, yaitu:

 Untuk terciptanya efisiensi dan efektivitas penyelengaraan pemerintahan.


 Sebagai sarana pendidikan politik
 Sebagai persiapan karir politik
 Stabilitas politik
 Kesetaran politik (political equality)
 Akuntabilitas, publik, Demokrasi
Perkembangan uu otonomi daerah di indonesia

1. UU Nomor 1 2. UU Nomor 22 3. UU Nomor 1


Tahun 1945 Tahun 1948 Tahun 1957
tentang susunan Pemda yang , tentang Pemerintahan
tentang pemerintahan
demokratis Daerah yang berlaku
daerah
menyeluruh dan bersifat
seragam

4. UU Nomor 18 5. UU Nomor 5 6. UU Nomor 22


Tahun 1965 Tahun 1974 Tahun 1999
tentang pemerintahan tentang pokok-pokok tentang Otonomi Daerah
daerah yang menganut penyelenggaraan
otonomi yang seluas- pemerintahan pusat
luasnya
Perkembangan uu otonomi daerah di indonesia

7. UU Nomor 25 8. UU Nomor 32 9. UU Nomor 33


Tahun 1999 Tahun 2004 Tahun 2004
tentang Perimbangan tentang Perimbangan Daerah tentang perimbangan
Keuangan Pusat dan keuangan antara pemerintah
Daerah Pusat dan Daerah,
Pembagian urusan pemerintah
Menurut UU Nomor 32 Tahun2004, tentang Otonomi Daera,
urusan pemerintahan dapat dibagi kedalam urusan
pemerintah pusat, peme rintahan daerah tingkat 1, dan
pemerintahan tingkat II
Urusan pemerintah pusat

Politik luar negri pertahanan keamanan

Moneter dan fiksal


yustisi nasional agama
Pemerintah daerah provinsi
 Perencanaan dan pengendalian pembangunan
 Perencanaan, Pemamfaatan, dan pengawasan tata ruang
 Penyelenggaraan, ketertiban umum, dan ketentraman masya rakat
 Penyediaan sarana dan prasarana umum
 Penanganan bidang kesehatan
 Penyelenggaraan pendidikan dan alokasi sumber daya manusia
potensial
 Penanggulangan masalah sosial kabupaten/kota
 Pelayanan bidang ketenagakerjaan lintas kabupaten/kota
Pemerintah daerah kabupaten/kota
1. Pelayanan bidang ketenaga kerjaan.
2. Fasilitas pengembangan kopetensi, usaha kecil, dan menengah.
3. Pengendaliaan lingkungan hidup.
4. Pelayanan pertahanan.
5. Pelayanan kependudukan, dan catatan sipil.
6. Pelayanan administrasi umum pemerintah.
7. Pelayanan administrasi penanaman modal.
8. Penyelenggaraa pelayanan dasar lainnya.
Model desentralisasi
Model Desentralisasi adalah pola
penyerahan kewenangan peme
1. Dekonsentrasi rintahan oleh pemerintahan
kepada daerah otonomi untuk
2. Delegasi mengatur dan menangani urusan
3. Devolusi pemerintahan dalam sistem
4. Privatisasi. Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Menurut Rondinelli,
model desentralisasi ada empat
macam yaitu:
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai