Disusun oleh :
2018
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ...............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................
1.3 Tujuan ...........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Otonomi .......................................................................................
2.2 Batasan Arti Otonomi ....................................................................................
2.3 Sistem Pemerintahan Republik Indonesia .....................................................
2.4 Asas Penyelenggaraan Pemerintahan & Negara ...........................................
2.5 Hubungan Pusat-Daerah ................................................................................
2.6 Pembangunan Daerah ....................................................................................
2.7 Landasan Pembangunan ................................................................................
2.8 Tujuan Otonomi Daerah ................................................................................
2.9 Anatomi Urusan Otonomi Daerah ..................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
ii
BAB I
PEMBAHASAN
1
kedudukan yang sama dan sejajar, yaitu Majelis Permusyawaratan Rakyat
(MPR), Presiden, Mahkamah Agung (MA), Dewan Perwakilan Daerah (DPD),
Mahkamah Konstitusi (MK), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), serta Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR).
a. Hubungan Struktural
2
Hubungan struktural adalah hubungan yang didasarkan pada tingkat
dan jenjang dalam pemerintahan. Pemerintah pusat merupakan penyelenggara
urusan pemerintahan di tingkat nasional. Pemerintah Daerah merupakan
penyelenggara urusan pemerintahan di daerah masing-masing bersama DPRD
menurut asas otonomi dan tugas pembantuan, dalam sistem dan prinsip
NKRI. Terdapat dua cara yang dapat menghubungkan pemerintah pusat dan
pemerintah daerah.
Sentralisasi
Pengaturan kewenangan dari pemerintah daerah kepada
pemerintah pusat untuk mengatur rumah tangganya sendiri
Desentralisasi
Penyerahan kewenangan dari pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah untuk mengurusi rumah tangganya sendiri
b. Hubungan Fungsional
Hubungan fungsional adalah hubungan yang didasarkan pada fungsi
masing-masing pemerintahan. Pembagian tugas dan wewenang diatur dalam
UU Nomor 32 Tahun 2004.
1. Landasan konseptual
3 elemen utama pembangunan yaitu kualitas SDM, pertumbuhan ekonomi,
demokrasi politik. Ada beberapa fakor dalam sebuah pembangunan yakni
factor dominan yakni tentang kualitas SDM yang berkaitan dengan
pendidikan, kesejahtraan, kesehatan, ekonomi kesetaraaan. Sedangkan factor
determinan menyatakan bahwa penduduk adalah perencana, pelaksana,
penikmat, sekaligus penjaga gerak pembangunan
2. Landasan konstitusional
3
- Pembangunan adalah kewajiban negara dan pemerintah sesuai yang
diamanatkan oleh UUD 1945
- Negara berlandaskan hukum hak setiap warga negara yang sama dan
setara, asz hidup gotong royong.
4
Untuk urusan konkuren atau urusan pemerintahan yang dibagi antara Pemerintah
Pusat dan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota dibagi menjadi urusan
pemerintahan wajib dan urusan pemerintahan pilihan.
5
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Otonomi Daerah
Sigli Nagara, Bunga Octaveanry, Dkk. 2015. Otonomi Daerah. Program Studi Pendidikan Sejarah
(www.academia.edu/12010540/Makalah_tentang_Otonomi_Daerah)