Nama
Jurusan
Dosen Pembimbing
DISUSUN OLEH :
: Merina Astuti (101.12.019)
: Administrasi Negara Reguler Pagi
: Drs. Syahril AR, M.Si
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi & Pemerintahan
Annisa Dwi Salfaritzi
Tahun Akademik 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah Sistem
Administrasi Negara Indonesia ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang
berjudul Mengetahui Dampak Positif dan Negatif dari Otonomi Daerah.Makalah ini
dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Sistem Administrasi
Negara Indonesia.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ iDAFTAR
ISI............................................................................................................ ii
BAB I : PENDAHULUAN1.1 Latar belakang
1
diharapkan akan berjalan secara pasif dan merata sampai pada wilayah-wilayah
daerah.
1.2 Rumusan Masalah
1.
2.
3.
Mengetahui dampak positif dan negatif otonomi daerah dari segi ekonomi
4.
Mengetahui dampak positif dan negatif otonomi daerah dari sosial budaya
5.
Mengetahui dampak positif dan negatif otonomi daerah dari keamanan dan politik
6.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Otonomi Daerah
Otonomi daerah berasal dari bahasa Yunani yaitu auto dan nomous yang berarti
sendiri dan peraturan atau hukum. Jadi dapat disimpulkan bahwa otonomi daerah
adalah hak kewenangan dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus rumah
tangganya sendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sedangkan menurut UU Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah
adalah hak wewenang dan kewajiban daerah otonomi untuk mengatur dan mengatur
sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Tujuan utama otonomi daerah dalah membebaskan pemerintah pusat dari
beban-beban yang tidak perlu dalam menangani urusan daerah. Adapun tujuan
otonomi
daerah
yaitu:
1. Peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin baik.
2. Pengembangan
kehidupan
demokrasi
3. Keadilan
4. Pemerataan
5. Pemeliharaan hubungan yang serasi antara Pusat dan Daerah serta antar daerah
dalam
rangka
keutuhan
NKRI
6. Mendorong
untuk
memberdayakan
masyarakat.
7. Menumbuhkan prakarsa dan kreativitas, meningkatkan peran serta masyarakat,
mengembangkan peran dan fungsi DPRD.
Otonomi daerah dapat diartikan sebagai kewajiban yang diberikan kepada
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat menurut aspirasi masyarakat untuk meningkatkan
daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan
terhadap masyarakat dan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Dampak Positif :
Dari segi ekonomi banyak sekali keutungan dari penerapan otonomi daerah
diantaranya; pemerintahan daerah memberikan wewenang kepada masyarakat daerah
untuk mengelola sumber daya alam yang dimiliki di masing-masing daerah, dengan
demikian apabila sumber daya alam yang dimiliki telah dikelola secara maksimal maka
pendapatan daerah dan pendapatan masyarakat akan meningkat. Dengan begitu
masyarakat akan mandiri dan berusaha untuk mengembangkan suber daya alam yang
mereka miliki, karena mereka lebih mengetahui hal-hal apa saja yang terbaik bagi
mereka. Pengelolaan sumberdaya alam khususnya sumberdaya kelautan berbasis
komunitas lokal sangatlah tepat diterapkan di indonesia, selain karena efeknya yang
positif juga mengingat komunitas lokal di Indonesia memiliki keterikatan yang kuat
dengan daerahnya sehingga pengelolaan yang dilakukan akan diusahakan demi
kebaikan daerahnya.
Dampak Negatif :
Namun demikian, sejak orde lama sampai berakhirnya orde baru, pemerintah pusat
begitu dominan dalam menggerakkan seluruh aktivitas negara. Dominasi pemerintah
pusat terhadap pemerintah daerah telah menghilangkan eksistensi daerah sebagai
tatanan pemerintahan lokal yang memiliki keunikan dinamika sosial budaya tersendiri,
keadaan ini dalam jangka waktu yang panjang mengakibatkan ketergantungan kepada
pemerintah pusat yang pada akhirnya mematikan kreasi dan inisiatif lokal untuk
membangun lokalitasnya. Dan dengan adanya penerapan sistem ini membukan peluang
yang sebesar-besarnya bagi pejabat daerah (pejabat yang tidak benar) untuk
melalukan praktek KKN.
2.3.2
Dampak Positif dan Negatif Otonomi Daerah dari Segi Sosial Budaya
Dampak Positif :
Dengan diadakannya desentralisasi akan memperkuat ikatan sosial budaya pada suatu
daerah. Karena dengan diterapkannya desentralisasi ini pemerintahan daerah akan
dengan mudah untuk mengembangkan kebudayaan yang dimiliki oleh daerah tersebut.
Bahkan kebudayaan tersebut dapat dikembangkan dan di perkenalkan kepada daerah
lain. Yang nantinya bisa di jadikan symbol daerah tersebut.
Dampak Negatif :
Dapat menimbulkan kompetisi yang tidak sehat anatar daerah karena setiap ingin
menonjolkan kebudayaan masing-masing dan merasa bahwa kebudayaannya paling
baik.
2.3.3
Dampak Positif dan Negatif Otonomi Daerah dari Segi Keamanan Politik
Dampak Positif:
Dengan diadakannya desentralisasi merupakan suatu upaya untuk mempertahankan
kesatuan Negara Indonesia, karena dengan diterapkannya kebijakna ini akan bisa
meredam daerah-daerah yang ingin memisahkan diri dengan NKRI, (daerah-daerah
yang merasa kurang puas dengan sistem atau apa saja yang menyangkut NKRI).
Dampak Negatif :
Disatu sisi otonomi daerah berpotensi menyulut konflik antar daerah satu dengan yang
lain.
2.3.4
Positif:
1.
2.
3.
4.
5.
Daerah yang lebih tau apa yang lebih dibutuhkan di daerah itu, maka diharapkan
dengan otonomi daerah menjadi lebih maju.
6.
Pemerintah daerah akan lebih mudah mengelola sumber daya alam yang dimilikinya,
jika SDA yang dimiliki daerah telah dikelola secara optimal maka PAD dan pendapatan
masyarakat akan meningkat.
7.
Dengan diterapkannya sistem otonomi dareah, biaya birokrasi menjadi lebih efisien.
8.
Negatif :
1.
2.
Tidak adanya koordinasi dengan daerah tingkat satu karena merasa yang punya
otonomi adalah daerah Kabupaten/Kota.
3.
4.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Otonomi daerah telah memberi pengaruh positip dan negatip terhadap sistem
pemerintahan daerah. Adapun pengaruh positip dan negatip dari otonomi daerah
tersebut antara lain pemilihan kepala daerah langsung, hubungan antara provinsi
DAFTAR PUSTAKA
http://alunandialektis.wordpress.com/2013/05/13/dampak-kebijakan-otonomi-daerahterhadap-tata-kelola-sumber-daya-alam-untuk-mendorong-pembangunan-daerah-diindonesia/
http://aga-prima.blogspot.com/2012/06/pengaruh-otonomi-daerah-terhadap-sistem.html
http://restudara10.blogspot.com/2012/12/otonomi-daerah-dampak-positif-dan.html
http://my-world-ly2k.blogspot.com/2012/02/dampak-positif-dan-negatif-otonomi.html
http://tugas-akuntansi.blogspot.com/2011/12/ringkasan-otonomi-daerah.html
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20121006210107AAopxzq
http://indahcintaaa.blogspot.com/2012/12/dampak-positif-dan-negatif-dariotonomi.html
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20111114221851AAXcbDj