Anda di halaman 1dari 2

NAMA : SUCI RAMADANTI

NIM : 19101059
MK. : SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA
TUGAS PERTEMUAN 2

1. Sistem adalah istilah yang artinya menggabungkan, untuk mendirikan, untuk menempatkan
bersama. Sistem adalah kumpulan elemen berhubungan yang menjadi kesatuan atau kebulatan
yang kompleks. Sistem merupakan jarintan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, untuk menjalankan fungsi masing-masing untuk menghasilkan atau
menyelesaikan sesuatu yang menjadi sasaran bersama.

2. Sistem Sosial menurut Lena Dominelli adalah bagian yang tidak utuh dari sebuah hubungan
manusia sehingga membutuhkan pemakluman atas hal-hal yang bersifat rapuh didalamnya.
Ciri Sistem Sosial adalah terbuka atau menerima unsur-unsur yang datang dari luar. Hal ini
menjadikan terjadinya jalinan antar unsur-unsur dan pertukaran sistem sosial yang berasal dari
luar(eksternal). Sistem sosial dalam Dictionary of Sociology (Jary & Jary, 1991: 598)
didefinisikan sebagai sebuah masyarakat atau sebuah organisasi atau bisa juga sebuah sistem
interaksi antara dua orang aktor atau lebih yang merupakan suatu kesatuan yang memiliki satu
tujuan yang satu sama lain terikat dalam pemeliharaan sistem.
Jadi, sistem diartikan sebagai suatu kesatuan dari elemen-elemen yang satu sama lain saling
tergantung secara fungsional untuk mencapai tujuan tertentu; sedangkan sistem sosial adalah
satu kesatuan dari berbagai elemen dalam kehidupan sosial untuk mencapai tujuan dan
masing-masing anggota/aktor saling tergantung satu sama lain agar tercipta keharmonisan
sosial melalui pemeliharaan sistem itu sendiri.
Seperti yang telah disinggung di atas bahwa sistem terdiri dari elemen- elemen yang
tergantung satu sama lain maka marilah kita kaji bersama elemen atau komponen apa saja
yang termasuk dalam sistem sosial dan Sistem Sosial Budaya Indonesia
mengapa elemen-elemen tersebut saling berhubungan. Dalam sistem sosial yaitu masyarakat
di manapun tempatnya terdapat komponen sebagai berikut.
1. sejumlah orang yang relatif besar jumlahnya, saling berkomunikasi dan
berinteraksi satu dengan lainnya baik secara individu maupun berkelompok, membentuk satu
kesatuan dan memproduksi kebudayaan (sistem budaya);
2. memiliki kesadaran bahwa mereka merupakan satu kesatuan;
3. memiliki struktur baik dalam skala kecil maupun skala besar;
4. menempati daerah tertentu dan hidup di daerah tersebut dalam waktu
yang relatif lama (dari generasi ke generasi berikutnya).

3. Sistem Budaya merupakan bentuk abstrak dari kebudayaan.. Sistem budaya merupakan ide
dan gagasan manusia yang hidup bermasyarakat. Ide manusia tersebut tidak terlepas
melainkan berkaitan satu dengan lainnya dalam sebuah sistem. Oleh karena itu sistem budaya
adalah salah satu bagian dari kebudayaan, yaitu adat istiadat yang didalamnya termasuk sistem
norma, nilai budaya, dan semua norma yang hidup dan berkembang di masyarakat. Sistem
Budaya atau sistem kultural adalah kekuatan utama yang mengikat sistem tindakan. Budaya
menengahi interaksi antar aktor, menginteraksikan kepribadian, dan menyatukan sistem sosial.
Budaya mempunyai kapasitas khusus untuk menjadi komponen sistem yang lain (Parsons
dalam Ritzer, 2004: 129). Lebih lanjut Ritzer mengutip Parsons yang menegaskan bahwa
budaya dipandang sebagai sistem simbol yang terpola, teratur yang menjadi sasaran orientasi
aktor, aspek-aspek sistem kepribadian yang sudah terinternalisasikan dan pola-pola yang sudah
terlembagakan di dalam sistem sosial (Parsons dalam Ritzer, 2004: 129).
Ada tiga komponen budaya menurut Alex Thio (1992: 56) yaitu komponen kognitif,
komponen normatif, dan komponen simbolik. Pertama, komponen kognitif adalah salah satu
komponen kebudayaan yang membantu manusia mengembangkan pengetahuan tertentu dan
kepercayaan yang berlaku di sekitar kehidupan kita. Pengetahuan sebagai bagian dari
komponen kognitif adalah sekumpulan ide dan fakta tentang dunia fisik dan dunia sosial kita
yang secara relatif objektif, nyata, dan dapat dibuktikan. Pengetahuan dapat dikembangkan
dalam teknologi, dan dapat digunakan untuk mengendalikan lingkungan alam dan berbagai
masalah sosial. Pada kehidupan modern, standar yang tinggi dalam kehidupan dapat dilihat
dari atribut-atribut pengetahuan, dan teknologi yang canggih.
4. Masyarakat manusia memiliki warisan-warisan genetik yang berbeda dari jenis makhluk lainnya.
Warisan-warisan genetik manusia memberikan kemampuan kepada manusia untuk
mengembangkan warisan-warisan budaya yang sangat beragam, yang sejak semula meliputi
dimensi-dimensi sosial dan budaya, yang kemudian membangun sistem sosial-budaya, bagi
kelangsungan dan pengembangan kehidupannya. Sehingga dapat dikatakan bahwa, sistem
sosial-budaya merupakan sistem paduan dari sistem sosial dan sistem budaya sehingga menjadi
suatu sistem kemasyarakatan yang meliputi hubungan- hubungan sosial yang dengannya
manusia dalam masyarakat menghasilkan dan mengembangkan unsur-unsur budaya, untuk
memenuhi hajat-hajat sosial dan budaya suatu masyarakat dalam melangsungkan dan
mengembangkan kehidupan sosial-budayanya. Pembahasan mengenai dinamika dan
perkembangan sistem sosial-budaya, sangat berhubungan dengan keadaan wilayah dan
kewilayahan sosial dan budaya, kependudukan, unsur-unsur kebudayaan, yang mengandung
hasil-hasil kebendaan (material, tangible goods) dan pemikiran manusia dalam masyarakat,
organisasi-organisasi sosial dan lembaga-lembaga sosial budaya, beserta latar-belakangnya.
Indonesia dikenal luas sebagai bangsa dengan realitas sosial-budaya yang begitu majemuk.
Hubungan sosial-budaya antar masyarakat di Indonesia merupakan produk sejarah yang
panjang, yang dari zaman ke zaman mengalami perkenalan dan pergaulan dengan bangsa-
bangsa, agama-agama, dan kebudayaan-kebudayaan dunia. Demikian juga, nasionalisme
Indonesia, kebangsaan Indonesia pun terbentuk, terbangun dan teruji oleh sejarah panjang, dari
hasil interaksi “bangsa Indonesia” dengan bangsa-bangsa, agama- agama, dan kebudayaan-
kebudayaan dunia. Pengalaman ini membentuk nilai-nilai lama dan nilai-nilai baru dalam
masyarakat Indonesia. Sebagian nilai-nilai lama hendak ditinggalkan atau diperbaharui,
sedangkan nilai-nilai baru yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan peradaban bangsa
pada masa sekarang dan masa mendatang harus senantiasa dipahami, diwujudkan dan diuji
dalam pergaulan sosial-budaya.

Anda mungkin juga menyukai