Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MENGANALISIS KEBERPIHAKAN RUU CIPTA KERJA BAB IV

KETENAGAKERJAAN

KELOMPOK III
1. Erdin Dwi Septian 19101074
2. Nicholas Putra Ompussunggu 19101052
3. Riska pratiwi 19101055
4. Masrtiputri Anggun 19101078
5. Suci Ramadanti 19101059

MATA KULIAH : MANAJEMEN PEMBANGUNAN (KARYAWAN)

Pasal 88 : menurut analisa saya undang undang ini sangat penting untuk melindungi tenaga
kerja dan meningkatkan peran tenaga kerja dalam pembangunan ekonomi negara,agar para
pekerja bisa sejahtera

Pasal 89 : menurut analisa saya undang undang ini mengubah cara pengupahan tenaga kerja,
bagaimana upah minimum bisa mencapai kehidupan tenaga kerja yang layak

Pasal 42 : menurut analisa saya undang undang ini untuk membuka lapangan pekerjaan,dan
bagi tenaga kerja asing tidak boleh menduduki jabatan yang memegang kendali perusahaan
dan bisa memberi ilmu tenaga kerja asing kepada tenaga kerja indonesia

Pasal 45 : menurut analisa saya undang undang ini menciptakan lapangan kerja dan mendidik
dan melatih tenaga kerja Indonesia sesuai dengan kualifikasi jabatan yang di duduki tenaga
kerja asing, sebagai mana warga negara Indonesia di tunjuk sebagai pendamping tenaga kerja
asing yang di pekerjakan untuk bidang teknologi

Pasal 47 : menurut analisa saya undang undang ini mengenai kewajiban pemberian
kompensasi kepada tenaga kerja asing,tapi pemberian kompensasi ini harus sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan agar tidak merugikan pihak manapun

Pasal 49 : menurut analisa saya undang undang ini mengatur tentang penggunaan tenaga
asing dalam pelaksanaan dan pelatihan tenaga kerja pendamping diatur dengan keputusan
presiden agar perusahaan di Indonesia bisa menggunakan tenaga kerja Indonesia tanpa tenaga
kerja asing lagi,hal ini dapat membuat Indonesia menjadi negara yang mandiri
Pasal 56 : menurut analisa saya undang undang ini mengenai kontrak pekerja yang tidak di
tentukan,dan ini berdampak buruk terhadap pekerja,karena perusahaan dapat
memberhentikan kontrak secara sepihak

Pasal 57 : menurut analisa saya undang undang ini mengatur tentang kontrak tenaga kerja
harus tertulis,dan ini bisa menyebabkan tidak ada lagi pekerja tetap di sebuah perusahaan

Pasal 58 : menurut analisa saya undang undang ini mengatur tidak ada lagi pelatihan bagi
tenaga kerja,hal ini berdampak buruk sebagai mana tenaga kerja perlu training di bidang nya
untuk bisa mendapatkan hasil yang sempurna dalam pekerjaannya

Pasal 61 : menurut analisa saya undang undang ini mengatur tentang bagaimana tenaga kerja
terikat perjanjian dengan satu perusahaan berakhir dengan selesainya suatu pekerjaan dan
apabila pengusaha meninggal atau terjadi pengalihan perusahaan ini tidak membuat
perjanjian tenaga kerja berakhir dan menjadi tanggung jawab pengusaha baru dan tidak
mengurangi hak hak pekerja,dan hal tersebut bisa berakhir dengan ada nya perundingan
terhadap pekerja

Pasal 61A : menurut analisa saya undang undang ini mengatur tentang pengusaha harus
memberikan uang kompensasi atau yang kita kenal dengan nama pesangon kepada pekerja
yang memiliki masa kerja paling sedikit satu tahun pada perusahaan yang bersangkutan,hal
ini memberikan dampak baik terhadap pekerja

Pasal 62 : undang2 tersebut berpihak kepada perusahaan dan menguntungkan perusahaan.


analisa saya : karena perusahaan mendapatkan uang dari si karyawan seperti di tempat kerja
saya resign secara mendadak itu denda 1 juta supaya apa ? supaya tidak ada keluar masuk
karyawan di perusahaan tersebut. boleh resign tapi dengan catatan ajukan 1 bulan sebelum
hari pengunduran.

Pasal 66 : undang2 tersebut berpihak kepada karyawan.

analisa saya : Karna pelindungan, upah, dan kesejahteraan karyawan menjadi tanggung jwb
perusahaan alih daya
Pasal 77 : undang2 tersebut berpihak kepada karyawan.
analisa saya : karena jam kerja yg harus dari perusahaan itu 8 jam kerja dan waktu istirahat
setiap 4 jam istirahat selama 1/2 jam. atau lebih simple selama 8 jam istirahat hanya 1 jam.
Pasal 77A : berpihak kepada karyawan. sesuai dengan pasal 77 diatas.
Pasal 78 : uu tersebut berpihak kepada karyawan.
analisa saya : karena apabila pekerja dikerjakan lebih dari jam kerja harus ada uang
tambahan/uanh lembur. ketentuan waktu lembur juga sangat untung buat karyawan hanya 4
jam dalam sehari dan 18 jam selama seminggu. dan lembur itu harus dibayar oleh
perusahaan.
Pasal 79 : uu tersebut berpihak kepada karyawan.
analisa saya: karena karyawan bekerja di bawah perusahaan tersebut harus mendapatkan cuti
tahunan minimal 12 hari kerja, dan mendapat waktu offday/libur selama 1 minggu 1 kali.
Pasal 88 - 88D UU cipta kerja tentang pengupahan pekerja / buruh
analisa saya : Dalam hal ini gubernur selaku kepala daerah wajib mengeluarkan pergub setiap
thn nya tentang Upah Minimum Regional (UMR) yg layak sesuai kebutuhan hidup pekerja/
buruh.
Pasal 88E
Analisa saya sabagai kalangan intelktual: dimana dalam menentukan formula upah minimum
para buruh, ditentukan pemerintah baik itu pemerintah pusat dan pememrintah daerah,
dimana tidka adanya keterlibatan para pekerja dalam menentukan rumusan besaran upah. Ini
akan menjadi semacam begening politik dimana pemerintah daerah bisa saja mempasilitasi
pihak Pengusaha dalam menentukan upah yang sesuai dengan keinginan pihak pengusaha,
jelas ini akan menjadi kerugian yang besar dari pekerja/buruh.
Pasal 88F
Analisa saya sebagai intelektual: terkait dengan menentukan upah minimum dalam masa
kerja diatas 1 tahun, jelas ini merugikan bagi para pencari kerja dalam hal ini pekerja/ buruh
yang baru memasuki masa kerja, dimana pihak pengusaha bisa saja sewena-wena dalam
meberikan upah karna dari pasal diatas jelas menjelaskan upah minimum hanya berlaku bagi
pekerja dengn masa kerja diatas 1 tahun. Pengusaha memiliki peran yang sangat besar dalam
nentukan upah bagi pekerja yang bekerja baru memasuki masa kerja. Ini jelas sangat
menguntungkan bagi kalangan pengusaha atau korporasi.
Pasal 88G
Analisa saya sebagai kalangan intelektual: dimana pemerintah dalam hal ini pemerintah
daerah yg dipimpin Gubernur harus menentapkan standar upah minimum pagi para
pekerja/buruh, yang menjadi pertanyaan saya, tidak diikut sertakan kalangan buruh atau
aktipis buruh untuk ikut serta dalam nentukan standar upah minimum, ini akan menjadi
korupsi baru bagi para pemangku jabatan dalam hal ini Gubernur, dimana bisa saja pemrintah
daerah melakukan manuper politik dengan pihak pengusaha dalam nentukan standar upah
minimum, akibatnya pihak pengusaha akan melakukan berbagai upaya untuk melobi
pemerintah daerah supaya dalam menentukan upaha minimum agar supaya bisa menguntukan
pihak pengusaha.
Pasal 90A
Analisa saya sebagai kalangan intelektual; dalam pasal 90A jelas akan terjadi kesenjangan
antara pihak penguasa dalam hal ini perusahan dengan para buruh dalam menentukan standar
upah minimum. Jelas ini akan menjadi tekanan bagi para pekerja/buruh dalam mencari
pekerjaan bisa saja pihak perusahan menolak standar yg diminta oleh pihak buruh dengan
alasan perusahan tidak sanggup untuk membayar, karna pihak buruh secara yuridis tidak
memiliki kekuatan hukum, dimana pihak perusahan akan sewena-wena dalam menentukan
standar upah
Pasal 90B
Analisa saya sebagai kalangan intelektual: dalam hal menentukan upah dimana pihak
perusahan Bersama pekerja/buruh yang berdasarkan kesepakatan dalam nentukan upah
minimum jelas akan merugikan pihak pekerja/buruh dimana pihak perusahan mikro/kecil
akan melakukan berbagai upaya untuk bisa menekan standar biaya upah, supaya perusahan
bisa lebih untuk tanpa memperdulikan pihak pekerja/buruh. Dimana pihak perusahan akan
melakukan berbagai cara intervensi ke pekerja/buruh karna mereka memiliki kekuasan penuh
dalam hal memberikan lowongan bagi pekerja yang mau ikut bekerja di perusahan meraka.
Pasal 92
Analisa saya sebagai kalangan intelktual: dimana pengusaha diberikan kewenangan penuh
dalam nentukan standar upah minimum. Jelas ini merugikan para pekerja/buruh, dimana
standar upah minimum yang ditetapkan oleh perusahan harus diikuti dan dipatuhi bagi para
pekerja/buruh. Tanpa mengedepankan asas kemanusian bagi para pekerja/buruh.
Pasal 92A
Analisa saya sebagai kalangan intelektual: pengusaha melakukan peninjauan berkala dalam
nentukan upah, jelas ini merugikan para buruh.pekerja, karna bisa saya pihak perussahan
tidak transparan dalam membrikan laporan keuangan diamana bisa saja sebagai dasar mereka
untuk bisa menekan biaya standar upah minimum dengan alasan keuangan perusahn tidak
dalam sehat alias merugi, ini menjadi dampak yang besar bagi kesejahtraan buruh/pekerja
dalam menerima upah/gaji
Pasal 93
Analisa saya sebagi kalangan intelektual: dalam hal ini peraturan bisa mememberikan
kepastian pekerja/buruh dalam hal menerima gaji/upah. Sehingga bisa disebut sebagai
keberpihakan pemerintah pada para pekerja.
Pasal 94
Analisa saya sebagai kalangan intelektual: dalam pasal ini bisa saja memberikan keuntungan
bagi pihak perusahaan dimana walapun tunjangan dibayarkan 75% dari upah pokok, maka
bisa saja pihak perushan menurunkan standar gaji, sehingga upah dan tunjangan yang
diterima oleh pekerja/buruh lebih sedikit.
Pasal 95
Analisa saya sebagai kalangan intelektual: dalam hal ini dimana perusahan dalam keadaan
pailit pihak buruh/pekerja mendaptkan jaminan yang penuh atas hak-hak mereka dalam
menerima upah. Dimana upah pekerja didahulukan untuk bisa dibayar, sehingga prapa
pekerja mendaptkan kepastian hukum dalam hak mereka sebagai pekerja.
Pasal 98
Analisa saya sebagai kalangan intelektual: ini akan menimbulkan keberpihakan karna dalam
perumusah kebijakan upah di bentuk dewan pengupahan, ini akan membuat jalur birokrasi
semakin Panjang dan rumit, bisa saja berpotensi terciptanya korupsi baru dalam birokrasi,
dimana dibentuknya dewan pengupahan akan memberikan dampak yang tidak baik karna
akan terjadinya deal-deal politk dari pihak pengusaha, dewan pengupahan dan pemerintah
dalam hal ini Gubernur.
Pasal 150 : Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) diatur dalam UU Ketenagakerjaan
Analisa saya : Karena apabila Suatu usaha atau kegiatan untuk menjamin hak-hak diatas
pekerja dan menjamin kesamaan serta perlakuan tanpa deskriminasi atau kekerasan atas dasar
apapun untuk mewujudkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya dengan tetap
memperhatikan perkembangan kemajuan dunia usaha dan kepentingan pengusaha pada suatu
kegiatan ekonomi tersebut.

Pasal 151 : Ketenagakerjaan


Analisa Saya : Tenaga kerja di Indonesia harus lebih meningkatkan kualitas kerjanya,
sehingga apapun yang mereka tuntut dapat dipenuhi. Seperti hak yang seiring berjalan
dengan kewajiban, saat kewajiban tenaga kerja dipenuhi seperti bekerja dengan giat,
sungguh-sungguh, disiplin, dan keras. Maka mereka juga dapat menuntut hak yang harusnya
diberikan.
Serta pemerintah juga harus lebih tanggap mengurusi permasalahan ketenaga kerjaan,
contohnya pemerataan UMR, hak-hak pekerja dan asuransi untuk pekerja.
Pasal 151 A:
Analisa saya : karena sudah terdapat pada pasal diatas tentang ketenagakerja yang tertulis
pengusaha, pekerja/buruh, serikat pekerja/serikat buruh, dan pemerintah, dengan segala
upaya harus mengusahakan agar jangan terjadi pemutusan hubungan kerja.
Pasal 153
Analisa Saya : Ketenagakerjaan menegaskan bahwa Pekerja/buruh mempunyai pertalian
darah dan atau ikatan perkawinan dengan pekerja/buruh lainnya di dalam satu perusahaan,
kecuali telah diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja
bersama.
Pasal 154 A:
Analisa saya: karena adanya KHUP yang menyatakan di muka umum perasaan permusuhan,
kebencian atau penghinaan terhadap Pemerintah Republik Indonesia, dipidana dengan pidana
penjara selama-lamanya tujuh tahun atau denda sebanyak-banyaknya lima ratus rupiah.
Pasal 156:
Analisa saya: tentang Ketenagakerjaan, diatur mengenai pesangon atau uang penghargaan
masa kerja dan uang penggantian hak yang seharusnya diterima, wajib dibayarkan
pengusaha.Maka uang penggantian uang yang dimaksud meliputi hal salah satunya
contohnya yaitu cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur
Pasal 157:
Analisa saya: tentang Komponen upah yang digunakan sebagai dasar perhitungan uang
pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan uang pengganti hak yang seharusnya diterima
yang tertunda.Dengan tidak adanya upah maka para pekerja tidak akan mendapat uang untuk
kebutuhan bagi para pekerja.

Pasal 157 A:
Analisa saya: tidak jauh beda dengan yang telah dijelas pada pasal dia atas pada pasal 157
Pasal 160:
Analisa saya: yang dijelaskan tentang KUHP delik menjadi delik materil dengan diubahnya
penghasutan delik materil maka penghasutan tersebut bias,bila terdampak pada tindak pidana
lain.
Pasal 185:
Analisa saya: karena mengatur tentang sanksi pidana sebagai berikut: Siapa pun yang
melanggar ketentuan hukum tentang pembayaran upah minimum dapat dikenakan hukuman
penjara.
Pasal 186 :
Analisa saya : tentang mogoknya tenaga kerja yang yang dilakukan dengan cara tidak sah
tertib dan damai akibat gagalnya perundingan.Bila pekerja atau serikat buruh mengajak
pekerja /serikat mengajak pekerja lain agar mogok kerja.Maka sebaiknya pekerja tidak boleh
mengikutinya karena telah melanggar hukum dan tindak pidana pelanggaran.

KESIMPULAN : Pada RUU CIPTA KERJA BAB IV ini, terdapat poin poin yang
menguntungkan pekerja dan juga menguntungkan pihak perusahaan atau para pengusaha.
Namun lebih banyak menguntungkan bagi pihak perusahaan atau pengusaha daripada pihak
pekerja.
Jika ada kesalahan dan kekurangan dalam analisis kami, mohon maaf dan siap memperbaiki.

Anda mungkin juga menyukai