Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

SURAH AN-NAZI‟AT

( Disusun untuk tugas pendidikan agama islam )

GURU PEMBIMBING
Erni Indriani s.ag

DISUSUN OLEH :
Kaka Iskandar Putra

SMK MUHAMMADIYAH KERSAMANAH


TAHUN AJARAN
2021/2022

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang surah An-Nazi’at.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang surah An-Nazi’at dapat
memberikan manfaat terhadap pembaca.

Medan, 3 Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Surah An-Nazi’at................................................................2
B. Ayat dan terjemahan surah An-Nazi’at................................................2
C. Asbabun Nuzul surah An-Nazi’at.........................................................4
D. Isi kandungan surah An-Nazi’at...........................................................5
E. Tafsir dari surah An-Nazi’at.................................................................6
F. Manfaat dan keuntungan dari surah An-Naziat....................................10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Surah An Naziat terdiri dari 46 ayat. Surah An Naziat merupaka surah ke 79


dalam Al Quran. Surah ini termasuk ke dalam golongan surat Makkiyah karena turun
di kota Mekkah.Dinamakan An Naziat karena diambil dari kata An Naazi’aat yang
terdapat pada ayat pertama. An Naziat artinya adalah malaikat-malaikat yang
mencabut. Selain itu, surat An Naziat juga disebut dengan nama as Saahirah yang
diambil dari ayat 14. Tak hanya itu, surat An Naziat juga dinamakan surat Ath
Thaammah yang diambil dari ayat 34.
Asbabun nuzul surat An Naziat dilatarbelakangi oleh orang-orang kafir yang
mendengar adanya hari kebangkitan sesudah mati, mereka heran dan mengejek sebab
menurut keyakinan mereka tidak ada hari kebangkitan.
Surah An Naziat mengutarakan sumpah Allah dengan menyebut malaikat yang
bermacam-macam tugasnya, bahwa hari KIamat pasti terjadi, dan membangkitkan
manusia itu adalah mudah bagi Allah, serta mengancam orang-orang musyrik yang
mengingkari kebangkitan dengan siksaan yang telah dialami Fir'aun dan pengikut-
pengikutnya.
Selanjutnya surat ini menerangkan keadaan orang-orang musyrik pada hari Kiamat
dan bagiamana kedahsyatan hari Kiamat itu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian surah An-Nazi’at?
2. Apa sajakah bunyi ayat dan terjemahan surah An-Nazi’at?
3. Apa asbabun nuzul surah an-nazi’at?
4. Apa isi kandungan surah an-nazi’at?
5. Apa tafsir dari surah An-Naziat?
6. Apa saja manfaat dan keuntungan surah an-nazi’at?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian surah An-Nazi’at.
2. Untuk mengetahui bunyi ayat dan terjemahan surah An-Nazi’at.
3. Untuk mengetahui asbabun nuzul surah an-nazi’at
4. Untuk mengetahui isi kandungan surah an-nazi’at.
5. Untuk mengetahui tafsir dari surah An-Nazi’at.
6. Untuk mengetahui manfaat dan keuntungan dari surah an-nazi’at.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Surah An Nazi‟at ( Malaikat-Malaikat Yang Mencabut)


Surah An Naziat terdiri dari 46 ayat. Surah An Naziat merupaka surah ke 79
dalam Al Quran. Surah ini termasuk ke dalam golongan surat Makkiyah karena turun
di kota Mekkah dan sebagaimana halnya surah-surah Makkiyah, urutannya berkisar
pada persoalan Hari Kiamat.
Dinamakan An Naziat karena diambil dari kata An Naazi’aat yang terdapat
pada ayat pertama. An Naziat artinya adalah malaikat-malaikat yang mencabut.
Kemudian diambil dari kata Al Naziat artinya pencabut- pemncabut. Selain itu, surat
An Naziat juga disebut dengan nama as Saahirah yang diambil dari ayat 14 yang
artinya Padang Mahsyar. Tak hanya itu, surat An Naziat juga dinamakan surat Ath
Thaammah yang diambil dari ayat 34 yang artinya yakni malapetaka..

B. Ayat danTerjemah Surah An Nazi‟at

Surah An Nazi‟at ayat 1 – 46


‫غ ِى ٍِ ان َّش ِح ْي‬
ً ٰ ‫ِى ح‬ ّٰ ‫ل‬
‫ِا ان َّش‬
)٘(‫ ۡي ًشا‬Yَ‫ ۡشجف خ ا‬Yَ‫ ِّت ٰش غ ِث ٰقد ۡ ٕ َو ذ‬Yَ‫ا ۡن ًُذ‬ ‫شطد َ ۡشطإ() ٔاُنه ِض ٔا ع ۡثح ٖ() َفان غ ِث‬Y‫ٰ عد غ ۡشًقأ() ٔانُه‬
)(ٗ‫ع ۡثقًا‬ ‫ٰحد‬ ‫ن‬
َ Y
ٌ
ُ‫ ٔۡ ٌَ ٗف ءاََِّا ن ًَ ۡشد‬Yُ‫)ا ۡ ٔد‬٨(‫) َيق ٕۡن ٕۡ ٌَ ٔا ِجَفح‬٩(‫ُْسا خاش َعح‬ ُ ُ Y
ٌ ‫() َذ‬ٙ‫هُ ٕۡب ٕۡ َي ِٕٮ ٍز ان َّشا ِجَف ُح‬Yُ‫) ق‬٧(‫ۡ رَثُع َٓاان َّشا ِدَف ُح‬
‫ۡتصا‬
ٌ(‫ِحذَج‬ ( ‫اِ ًرا ك‬ ( ‫ا ۡن ِفَش ِجٔ ٓ() ءاِ ك عظا‬
‫ٔ) ف ِارا ُْ ۡى ٔا‬Y
َ َ ‫ خاع َشٌج‬Yٌ‫ٔ) َف ِاََّ ًَا ْٗ ص ۡج َشج‬ ‫ۡهك َّشج‬ ً َ ‫ٔ) َقاُن ٕۡا ِخ‬
‫شج‬ ‫يً ا‬ ‫ا ا‬Y‫حـا َر‬
‫ِا ٰن ۡ ٕ ٌَ ۡشع‬ ٕ ‫اِ ْۡرة‬
‫ط‬ َّ‫ َا ُّت ّٗ َٕا ِد ِتا ًُقَذ‬Yُ‫اِ ۡر ي ٕۡٗٔ) ٘(ٰع ٰدّٮ‬ ‫انغا ِْ َش ِج(ٗٔ) ْاَ ٰذٮك ُ ث‬
ۡ‫ۡن ِط ا ن‬ ‫س‬ ‫ح ِذ‬ ‫ۡم‬
)(ٖٙٔۘ ‫ٰٓۡي‬
ُّ‫ ٰسٮ‬Yَ‫) ا‬٩ٔ(‫ش‬ ٰ ۡ ۡ
ٗ ‫ خ‬Yَ‫ا ۡل َيح ا ن ُك ۡث ٰٖش ٕٓ() َفر‬ َ ٰ ۡ ۡ ٰ ٰ ۡ
‫ ٌ َذ‬Yَ‫ ْ ِذ َيك ِا ٗن س ِّتك ك ِا ٗن ا‬Yَ‫) ٔا‬٨ٔ(‫) َض ٗك‬٧ٔ‫غ‬ ‫ه‬ (ٗ ٰ ‫ٗ َ فقُ ۡم ْ ۡم ط‬YَّّّٗYََِ‫ِا‬
Y‫ َخ َ ُِز‬Yَ‫ٕٗ() َفا‬Yٕ‫ٗه‬ ٰ ٖ‫ا ش َش َُفا ٰد‬Yَ‫(ٖ ٕ) َفَقال ا‬ ‫ ۡد َت َش َي‬Yَ‫َفح ا‬ )ٕ(‫ٰٗع‬ Y‫َف َك َز‬
ّٰ ‫ل‬ ‫ۡغ‬ (‫ص‬ ٗ ‫ٔع‬
‫ َڪال س ُّت ُك ُى ا ۡۡلَ ۡع‬Yُ‫ا‬ ‫ َّى ب‬Yُ‫ٕ) ث‬
ۡ
‫ ِو‬Yَ‫) سَف َع خ هقًا ا‬٧ٕ( ‫َآٰ ُءؕ ُٰٮ َٓا‬ ً ‫ّ ۡٗ ر ِنك َن ِع ۡث َشًج‬Yُ‫شذ‬Yَ‫ ۡى ا‬Yُ‫ َۡر‬Yَ‫() َءا‬ٕٙYٕ‫ش‬ ٗ ‫ّن ًٍَ َّي ۡخ‬ (‫ٰٗن‬ ‫ا ۡ ٰۡل ِخ َش ِج‬
‫انغ‬ ۡٔ Yُ‫ٕ) ِا ٌَّ ٔا ۡۡل‬
َۡ‫) ٔا ۡل‬٩ٕ(‫ ض ٰحٮ َٓا‬Y‫ ۡخ َشج ي ُۡ َٓا‬Yَ‫ٖٓ()ا‬Yٖ Y‫ ٰحٮ َٓا‬Y‫ ر ِنك َد‬Yَ‫ت ۡعذ‬ ‫ ۡخ َشج غ‬Yَ‫ ۡغطش ۡيهَ َٓا ٔا‬Yَ‫ٔا‬ Y‫ع ًْ َك َٓا‬
‫ۡ سض‬
)٨ٕ(‫ّْٕاا‬
‫ ِي ُكىٖ(ٖ) ف‬Y‫ٖٗ() ٕۡ َو عا َّنـ ُك ۡى ٔ ِۡلَ َۡ َعا‬Yٖ‫ ا ۡن ُك ۡث ٰٖش‬Yُ‫ يَّ ح‬Yٰ ٓ‫ا ٔا ۡن ِج َثا جٰٓا َءخ انطا‬Yَ‫ٖٔ() يٰٓا ۡ س ٰعٮ َٓاٖ(ٕ) ير‬Yٖ‫ ٔ َي ۡش ٰعٮ َٓا‬Y‫َْءا‬
‫ِاَرا‬ َ‫ۡل‬
ٍۡ ‫ َّيا ي‬Yَ‫() ا‬ٖٙYٖ ‫) َف ِا ٌَّ ن ًٍَ ۡ َّي ٰٖش‬٨ٖ(‫ّ َۡ َيا‬Yُ‫ انذ‬Y‫ َش ا ۡنح ٰٕي َج‬Yَ‫) ٔ ٰاث‬٧ٖ(‫ط ٰٗغ‬ ‫ َّك ُش ا ۡ ِۡل‬Yَ‫ز‬Yَ‫ش َصخ ا ۡنج ِح ۡي ُى َير‬Yِّ ‫ٖ٘() ٔ ُت‬Yٖ‫ۡ َغٌا يا ع ٰٗع‬
ۡ‫َٓ ٰٖٕٗ(ٓ) ِا ٌَّ ا ۡنجَُّـَح ْٗ ا ۡن ًَ ۡا ٰٔ ٖؕٗ(ٔ) س ِّت ّٖ ٔ َٗٓ اَُّن ۡفظ ع ٍ ا ن‬ ۡ
ِ ‫ يَّ ا ي ٍۡ خاف يقَا َو ا ۡنج ِح ۡي َى ْ َٮا‬Yَ‫) ٔا‬٨ٖ( ٖؕ ٰٔ ‫ن ًَ ۡا‬
ؕ‫ َۡد ي ٍۡ ر ۡك ٰشٮ َٓا‬Yَ‫ َۡد ي ُۡ ِز ُس ۡي ى ا‬Yَ‫ ٰٓٮ َٓاؕ (ٗٗ) ََِّا ًَ ۤا ا‬Y‫ٰٗن س ِّتك ي ُۡ َر‬ )ٗ
َ
(
)(ٕٗ‫ َّيا ٌَ ي ۡش ٰعٮ َٓا‬Yَ‫َك ع ٍِ انغاع ِح ا‬ َ ‫ٴـ ُٕۡـه‬
‫ۡغـ‬
‫ٗ() ض‬ٙ‫ُٓۡى َ و ى َن َٓا ۡ َثُث ٕۤۡااَۡلّ ۡه َّيح َٓا‬ ‫َٓاؕ٘ٗ() ۡخ‬ ٍۡ ‫ي‬
‫ٰحٮ‬ ‫عش‬ َ َ ٕۡ ‫كا ي‬
1 ‫ٰشٮ‬
‫ۡٔ َش‬ ّ
Terjemahan Surah An Nazi‟at ayat 1-46

(1) Demi (malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras.


(2) Demi (malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah lebut.
(3) Demi (malaikat) yang turun dari langit dengan cepat.
(4) Dan (malaikat) yang mendahului dengan kencang.
(5) Dan malaikat yang mengatur urusan (dunia).
(6) (Sungguh), kamu akan dibangkitkan pada hari ketika tiupan pertama
1
Imam jalaluddin al-mahalli dan imam jalaluddin as-suyuti,terjemahan tafsir jalalain jilid 2 (bandung:sinar baru
algensindo,2004),1252-1261.)
mengguncangkan alam.
(7) (Tiupan pertama), itu diiringi oleh tiupan kedua.
(8) Hati manusia pada waktu itu merasa takut,
(9) Pandangannya tunduk,
(10) (Orang-orang kafir) berkata, “Apakah kita benar-benar akan dikembalikan
kepada kehidupan yang semula?
(11) Apakah akan dibangkitkan juga apabila kita telah menjadi tulang belulang
yang hancur?”
(12) Mereka berkata, “kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang
merugikan”
(13) Maka pengembalian itu hanyalah dengan sekali tiupan saja.
(14) Maka seketika itu mereka hidup kembali di bumi (yang baru).
(15) Sudahkah sampai kepada (Muhammad) kisah Musa?
(16) Ketika Tuhan memanggilnya (Musa) di Lembah Tuwa;
(17) Pergilah engkau kepada Fir‟aun! Sesungguhnya dia telah melampaui batas.
(18) Maka katakanlah kepada Fir‟aun, “Adakah keinginannya untuk
membersihkan diri (dari kesesatan).
(19) Dan engkau akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar engkau takut kepada-
Nya?
(20) Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar
(21) Tetapi dia (Fir‟aun) mendustakan dan mendurhakai.
(22) Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa).
(23) Kemudian dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru
(memanggil kaumnya).
(24) (Seraya) berkata, “Akulah tuhanmu yang paling tinggi”
(25) Maka Allah menghukumnya dengan azab di akhirat dan siksaan di dunia.
(26) Sungguh, pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut
(kepada Allah).
(27) Apakah penciptaan kamu yang lebih hebat ataukah langit yang
telah dibangun-Nya?
(28) Dan selalu meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya,
(29) Dan Dia menjadikan malamnya (gelap gulita), dan menjadikan
siangnya (terang benderang).
(30) Dan setelah itu di bumi Dia hamparkan.
(31) Darinya Dia pancarkan mata air, dan ditumbuhkan tumbuhan-
tumbuhannya.
(32) Dan gunung-gunung Dia pancangkan dengan teguh.
(33) Semua itu untuk kesenanganmu dan untuk hewan-hewan ternakmu.
(34) Maka apabila malapetaka besar (hari kiamat) telah datang.
(35) Yaitu pada hari ketika manusia teringat akan apa yang tengah
dikerjakannya.
(36) Dan mereka memperlihatkan dengan jelas kepada setiap orang yang
melihat.
(37) Maka adapun orang yang melampaui batas.
(38) Dan lebih mengutamakan kepentingan dunia.
(39) Maka sungguh, nerakalah tempat tinggalnya.
(40) Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya
akan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya.
(41) Maka sungguh surgalah tempat tinggalnya.
(42) Mereka (orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari
kiamat “kapankah terjadinya?”
(43) Untuk apa engkau perlu menyebutkan waktunya?
(44) Kepada Tuhanmulah dikembalikan kesudahannya (ketentuan waktunya).
(45) Engkau Muhammad hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut
kepadanya (hari kiamat)
(46) Pada hari ketika mereka melihat hari Kiamat itu karena suasananya hebat,
mereka merasa seakan akan hanya sebentar saja tinggal di dunia pada
waktu sore atau pagi hari.

C. Asbabun Nuzul Surah An Naziat

Asbabun nuzul surat An Naziat dilatarbelakangi oleh orang-orang kafir yang


mendengar adanya hari kebangkitan sesudah mati, mereka heran dan mengejek sebab
menurut keyakinan mereka tidak ada hari kebangkitan. Itulah sebanya mereka
bertanya demikian itu.

Asbabun nuzul dari Surah al-Naziat terdapat pada ayat 10-12. Orang-orang
kafir berkata apakah sesungguhnya kami benar-benar dikembalikan kepada
kehidupan yang semula? Apakah akan dibangkitkan juga apabila kami telah menjadi
tulang belulang yang lumat? Mereka berkata: kalau demikian, itu adalah suatu
pengembalian yang merugikan.

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ketika turun firman Allah: Ainna la
marduduna fil hafiroh sebagai keterangan kepada Rasulullah yang terdengar oleh
kaum kuffar Quraisy, mereka berkata,” kalau kita dihidupkan kembali setelah mati,
tentu kita akan rugi. Maka turun ayat berikutnya sehingga keterangan dari Allah
kepada Rasulnya tentang kaum kuffar Quraisy. “(orang-orang bertanya) kepadamu
Muhammad tentang hari berbangkit.

kapankah terjadinya, mengapa kamu yang akan menyebutkan waktunya?


Kepada Tuhanmulah dikembalikan kesudahannya (ketentuan waktunya)”Kamu hanya
pemberi peringatan barangsiapa yang takut kepadaNya (hari berbangkit). Pada hari
mereka melihat hari berbangkit itu, mereka seakan-akan tidak tinggal di dunia
melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi harinya.
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ayat 42, 43, 44 turun ketika
Rasulullah Saw. ditanya tentang permulaan Kiamat. Ayat ini turun sebagai penegasan
bahwa hanya Allah yang mengetahui waktunya. Dalam riwayatnya dikemukakan
bahwa kaum musyrikin Mekkah bertanya dengan sinis kepada Rasulullah Saw. kapan
terjadinya Kiamat? “Allah menurunkan ayat 42-43 yang menegaskan bahwa hanya
Allah yang Maha Mengetahui akan waktunya”

Dalam riwayat dikemukakan bahwa Rasulullah Saw. sering menyebut-nyebut


Kiamat. Maka turunlah ayat 43 dan 44 sebagai perintah untuk menyerahkan persoalan
kepada Allah Swt.2

D. Isi Kandungan Ayat/ Tafsir

‫ٍِ ان َّش ِح ْي‬ ‫غ ِى ان َّش‬


ً ٰ ‫ِى ح‬ Yّّٰ ‫ل‬
‫ِا‬
‫ش ۡش طا( ٔا ِث ع ۡث ح (ٖ) ِث ٰقد ع ۡثًقاٗ() ِّت ٰش ًشا(٘) خ‬Y‫ٔانُه ِض ٰعد غ ۡشًقأ() ٔانُه‬
‫ ۡي‬Yَ‫ا‬ ‫ۡن ًُذَ ا‬ ‫انغ‬ ‫) ن ٰحد‬ َ‫ط د‬
‫غ‬

Ayat 1-5 berisi tentang sumpah Allah yang akan mencabut nyawa orang kafir denga
keras, dan mencabut nyawa orang mukmin dengan lembut. Serta malaikat akan turun
dari langit dengan cepat mendahului orang-orang mukmin menuju surga.3

ُ‫ۡ ٔدُ ٔۡ ٌَ ٗف ءاََِّا نَ ًَ ۡشد‬ ‫قُ ُٕۡن ٕۡ ٌَ خاش‬ ‫)اَ ۡتصا ُْسا ٔا‬٨ (‫ٌح‬ ‫) ُقُه ٕۡب ٕۡ َي ِٕٮ ٍز ف ان َّشا ِجف‬٧(‫ ۡشج َٓاان َّشا ِدَف ُح‬Yَ‫ۡ ٕ َو ذ‬
)٩ (‫عَح‬ ٌ ‫ِجَف‬ ‫ ۡرَثُع‬Yَ‫() ذ‬ٙ‫َُح‬
(‫ِحذٌَج‬ ٌ َ ‫شجٔ)ٔ( ك َشٌج ٕٔ() َف ِاََّ ًَا خاع صۡج‬
ْٗ ‫شج‬ ً َ ‫ا ِخ‬Y‫َقاُن ٕۡا ۡهك ِا ًر‬ ‫ا ۡنحـا ِف َش ِجٔٓ() ءاِ ك عظا‬
‫ا ُْ ۡى ٔا‬Y‫ٔ) َف ِا َر‬ ‫َّشج‬ ‫ًيا‬ ‫ا ا‬Y‫َر‬
)ٔٗ(‫انغا ِْ َش ِج‬

Ayat 6-14 menjelaskan tentang hari kiamat yang akan terjad dengan ditiupnya
sangkakala. Pada saat itu orang kafir ketakutan, dan mereka merasa rugi karena telah
membuang-buang waktu selagi berada di dunia.

(ٗ ٰ ‫َ فقُ ۡم ْ ۡم نَّك ط‬
)٧ٔ‫غ‬ ٕ ‫ّ ِط‬Yَ‫ْۡرة اِ ٰٗن ۡشع ٕۡ ٌَ اََِّ ّٗ ا ۡن َٕا ِد ا ۡن ًُقَذ‬
‫ط‬ ّٗ ‫ ٰذٮك ح ِذ ُّت‬Yَ‫ َْ ۡم ا‬Yُ‫ع(٘ٔ) اِ ۡر َا ٰدّٮ‬
ٗ ٰ ٕۡ ‫ۡ يث ي‬
(ٖۘ ‫س‬

Y
َ َ
‫ ا‬Yُ‫) فا ٰسّٮ‬٩ٔ(‫ش‬ ٰ ۡ Y
َ Y
ُ
ٗ ‫ٕٔ() ث َّى ر خ‬Yٕ‫ص‬ ٗ ‫ّب ٔع‬Yَ‫َف َكز‬ )(ٕٓYٕ ‫ۡ ٰۡل َيحَ ا ۡن ُك ۡث ٰٖش‬ ٌۡ Yَ‫ ْۡ ِذ َيك ٰٗن س ِّتك اِ ٰٗن ا‬Yَ‫) ٔا‬٨ٔ(‫ َض هٗك‬Yَ‫ذ‬
ٰ ۡ
(‫ ٔۡ ٗن‬Yُ‫ٌَّ ٗۡ ر ِنك ٔا ۡل‬ ‫ّٰ ۡ ٰۡل ِخ َش ِج‬ ‫ س ُّت ُك ُى ا ۡۡل‬Yُِ‫ َخ َز‬Yَ‫ٰٗهٕٗ() َفا‬ ‫ َا ش َش َُفا ٰٖد‬Yَ‫ ۡد َت (ٕٖ) َ قف َال ا‬Yَ‫َش َي ۡغ ٰٗع(ٕ) َفح ا‬
‫ٕ) ِا‬ ‫ڪال ا‬ ‫ل‬ ‫ۡع‬
‫ا‬
ٗ ‫ ِّن ًٍَ ۡخ‬Y‫َن ِع ۡث َش ًج‬
(‫ش‬
Ayat 15-26 menceritakan tentang Allah Swt yang menghibur Nabi Muhammad Saw
dengan kisah Nabi Musa alaihissalam supaya beliau Saw tidak bersedih dengan
kondisi orang-orang kafir yang tidak mau beriman, bahkan menentang risalahnya.

2
( Qamaruddin Shaleh dkk, Asbabun Nuzul: Latar Belakang Historis Turunnya Ayat-ayat Al-
Qur‟an
3
(Bandung: CV. Diponegoro, 1991), 569-570
M.dream.co.id

‫) ٔا ۡۡلَ ۡسض ض‬٩ٕ (‫َٓا‬


‫) َٔا‬٨ٕ(‫ ۡخ َشج ْا‬Yَ‫ ا غ َٓا َك ََّّٕ ۡ غطش ۡيَه َٓا ٔا‬Yٓ‫) سَف َع غ ًَا‬٧ٕ( ‫ ِو ان ُٰٮ َٓا‬Yَ‫ ۡى ا ش ا‬Y‫ءَا َۡ ُر‬
‫ٰحٮ‬ ‫ًْ ع‬ ‫ُءؕ َت‬ ‫خ ۡهقًا‬ Yُ‫ذ‬
ُۡ ‫ ۡخ َشج ي‬Yَ‫ٖٓ()ا‬Yٖ ‫ ٰحٮ َٓا‬Yَ‫ ر ِنك د‬Yَ‫اعا نَّـ ُك ۡى ٔ ِۡلَ َۡ َعا ِي ُكىٖ(ٖ) ۡعذ‬Yَ‫ٖٔ() ٔا ۡن ِج َثا ۡلَ ۡس ٰعٮ َٓاٖ(ٕ) ير‬Yٖ‫ ٔ َي ۡش ٰعٮ َٓا‬Y‫ َْءا‬Yٰ ٓ‫َٓا يا‬
Ayat 27-33 berisi tentang Allah Swt yang menyebutkan bukti-bukti kekuasaan-Nya
supaya tidak muncul lagi kepribadian seperti Fir’aun yang menentang dan
mendustakan kebenaran.

ۡ ًٍَ ‫ َّيا ن‬Yَ‫() فَا‬ٖٙYٖ ‫ٰٖش‬


‫ش ا ۡن ُى‬Yِّ ‫ُٔت‬ ٌ‫٘(ٖ٘) غا‬Yٖ‫يا ع ٰٗع‬ ‫ ا ۡن ُك‬Yُ‫ َّيح‬Yٰ ٓ‫َز َّك ُش ا ۡ ِۡل َۡ طا‬Y‫ٕۡ َو َر‬ ‫ا َءخ‬Y‫َف ِا َر‬
‫ّي‬ ‫َص خ ِح ۡي‬ ‫ۡث‬ ٰ ٓ ‫ا‬‫ج‬ ‫ان‬
‫ج‬ (‫ٰٖش‬

‫ ي ٍۡ خاف‬Y‫يَقا َو س ِّت ّٖ ٔ َٓٗ اَُّن ۡفظ‬ ‫ َّيا ْ َٮ ا ۡن ًَ ۡا‬Yَ‫) ٔا‬٨ٖ( ٖؕ ٰٔ ‫ َى‬Yَ‫) َف ِا ٌَّ ا ۡن ح ٰٕيج‬٨ٖ(‫) َش ا ۡن َيا‬٧ٖ( ٗ ‫ي ٍۡ ط‬
‫ َۡ ِح ۡي‬Yُّ‫انذ‬ ‫ٔ ٰاَث‬ ‫ٰغ‬
‫ج‬
‫ْ ا ۡن ًَ ۡا ٰٔ ٖؕٗ(ٔ) ٖٗ(ٓ) َف ِا ٌَّ ا‬
ٗ ٰٕ َٓ ‫ع ٍِ ا ۡن‬
‫ن جـ‬ ۡ
‫َّح‬

Kandungan ayat 34-41 berisi tentang Allah Swt memberikan gambaran bagaimana
keadaan manusia pada saat hari kiamat datang.
ؕ ‫ ٰٓٮ َٓا‬Yَ‫ َۡد ي ُۡ ِز ُس ي ُۡر‬Yَ‫ِ ََّا ًَ ۤا ا‬
‫س ِّتك ٰٗن‬ ‫ َۡد‬Yَ‫ۡ ٍ ر ۡك ٰش ٮ َٓا ؕ ٖٗ() ۡي َى ا‬ ‫ٰعٮ َٓإٗ() ي ۡش‬ ٌَ ‫ع ٍِ اَ َّيا‬ ‫ۡ غـ‬
( ‫ي‬ ‫ان غ ا ع ِح‬ ‫ٴــهُ ٕۡ َك‬

‫ٗ) ض‬ٙ(‫ك ى َن َٓا ۡ َثُث ٕۡۤااۡلَّ ۡه َّيح َٓا‬ ٍۡ ‫ي‬
‫ٰحٮ‬ ‫عش‬ َ َ ‫ََا‬
‫ۡٔ َش‬
‫ٕۡۡ و ۡخ ٰش ٮ‬Yَٕ ‫ّ ُٓ ۡى ي‬
( ‫َٓؕا‬

Terakhir ayat 42-46 berisi bahwa Allah Swt menutup surat ini dengan kisah
perbuatan orang-orang kafir Makkah yang telah mengejek Rasulullah Saw dengan
pertanyaan “ kapan Ya Rasulullah hari kiamat akan terjadi?”
Tafsir Quraish Shihab menyebutkan ayat-ayat pembukaan Surat An Naziat
berisikan sumpah Allah Swt. bahwa hari kebangkitan mungkin, tidak mustahil terjadi.
Ayat-ayat selanjutnya menuturkan kisah Musa alaihi salam bersama Fir’aun dengan
tujuan menghibur hati Nabi Muhammad saw. Sementara itu, menurut tafsir Kemenag,
pada ayat-ayat surat An Naziat, Allah berfirman dalam bentuk sumpah terhadap
beberapa malaikat yang mencabut nyawa manusia dengan keras dan juga kepada para
malaikat yang mencabut nyawa manusia dengan lemah-lembut. Hal ini dalam rangka
menegaskan adanya hari kebangkitan yang diingkari orang-orang kafir.

E. Tafsir ayat dalam surah An Naziat secara ringkas

“ Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut nyawa dengan keras”yaitu malaikat


mencabut ruh anak Adam, di antara mereka ada yang ruhnya dicabut dengan keras
sehingga melampaui batas dalam mencabutnya, dan di antara mereka ada yang
dicabut ruhnya dengan mudah, seolah-olah baru menyelesaikan aktivitasnya yaitu
sebagaimana FirmanNya “ dan malaikat-malaikat yang mencabut nyawa dengan
lemah lembut”.
“ Dan malaikat-malaikat yang turun dari langit dengan cepat “ yang turun dalam
ayat adalah para malaikat.

“dan malaikat-malaikat yang mendahului dengan kencang” maksudnya para


malaikat yang mendahului untuk beriman dan membenarkan.
“ dan malaikat-malaikat yang mengurusi dunia” yaitu para malaikat yang
mengatur urusan dari langit ke bumi dengan perintah Raab mereka Azza Wa Jalla
“Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan pada hari ketika tiupan pertama
menggoncangkan alam, tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua” kedua
tiupan itu adalah tiupan pertama dan tiupan kedua
“hati manusia pada waktu itu sangat takut” yaitu rasa takut yang mendalam.
“pandangannya tunduk” yakni hina dan rendah karena disebabkan melihat
pemandangan yang sangat mengerikan berupa dahsyatnya hari kiamat.
“orang-orang kafir berkata “ apakah Sesungguhnya kami benar-benar
dikembalikan kepada kehidupan yang semula ?” mereka menganggap bahwa
kemungkinan sangat jauh akan terjadi kebangkitan setelah mereka berada di dalam
kubangan tanah yaitu kubur kubur dan setelah jasad dan tulang belulang mereka
hancur dan busuk.

Oleh karena itu mereka berkata “apakah akan dibangkitkan juga apabila kami
telah menjadi tulang-belulangnya hancur lumat” dan telah usang.

“ Mereka berkata “ kalau demikian itu adalah suatu pengembalian yang


merugikan” orang Quraisy berkata :Jika Allah menghidupkan kami kembali setelah
kami mati maka sungguh Kami akan rugi!!

“sesungguhnya pengembalian itu hanyalah dengan satu kali tiupan saja” tidak
lain Hal itu adalah merupakan satu perintah dari Allah yang tidak ada duanya di
dalamnya lalu tiba-tiba manusia bangkit dan menyaksikan

“maka dengan serta merta mereka hidup kembali di permukaan bumi “ Makna
“asahira” permukaan bumi seluruhnya, yang dahulu mereka berada dibawah-Nya
lalu mereka dikeluarkan ke permukaannya.

“Sudahkah sampai kepadamu wahai Muhammad kisah Musa” maksudnya


Apakah engkau telah mendengar tentang kisahnya..?

“tatkala Tuhannya memanggilnya” maksudnya allah Ta'ala berbicara kepada Nabi


Musa dalam bentuk panggilan .“di lembah suci” yang disucikan

“ialah Lembah Thuwa” nama untuk suatu Lembah menurut pendapat yang shahih.
Allah ta'ala berfirman kepadanya.

“Pergilah kamu kepada Firaun sesungguhnya dia telah melampaui batas” yaitu
berlaku sombong Congkak dan berbuat aniaya.

“dan katakan kepada Firaun Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan


diri dari kesesatan” maksudnya wahai Musa Katakanlah kepadanya Apakah engkau
akan menjawab ajakanku menuju kepada jalan dan cara yang dengannya engkau
dapat membersihkan diri yaitu dengan berserah diri dan taat kepada Allah ta'ala.
“Dan kamu akan ku pimpin ke jalan tuhanmu” yani aku akan tunjukkan
kepadamu bagaimana cara beribadah kepada rob mu agar supaya kamu takut
kepadanya sehingga hatimu menjadi tunduk kepada allah taat dan khusus setelah
dahulu dalam keadaan keras buruk dan jauh dari kebaikan.

“Lalu musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar” maka bersamaan


dengan seruan ajakan nabi musa kepadanya berupa kebenaran tersebut ya pun
menampakan kepadanya hujjah atau bukti yang kuat dan dalil yang jelas atas
kebenaran apa yang di bawah dari sisi allah swt.

“Tetapi firaun mendustakan dan mendurhakai” maksudnya firaun tetap saja


mendustakan kebenaran yang dibawanya tersebut dan menulis siapa yang iya
perintahkan kepadanya agar taat kepada Rabb nya.

“Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang musa” maksudnya firaun


berusaha untuk menentang kebenaran yang dibawa oleh nabi musa dengan
kebathilan.

“Maka dia mengumpulkan pembesar pembesar nya lalu berseru memanggil


kaumnya” „seraya berkata akulah tuhanmu yang paling tinggi maka allah
menghadapinya dengan azab di akhirat dan azab di dunia” maka allah ta'ala
membalas ke takabur and nya dengan azab agar dijadikan sebagai ibra dan pelajaran
bagi orang-orang yang melakukan hal serupa dari para membangkang.

Dan firmannya “sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi
orang yang takut kepada tuhannya” yaitu bagi orang yang dapat mengambil
pelajaran dari nya lalu menjauhi nya.

Allah ta'ala berfirman sebagai bantahan kepada orang-orang yang mengingkari hari
kebangkitan dalam hal mengulangi dan mengembalikan ciptaannya setelah di
awalnya memulai penciptaannya “apakah kamu” wahai manusia “yang lebih sulit
penciptaannya ataukah langit bahkan langit?” itulah yang lebih sulit
penciptaannya daripada kalian sesungguhnya “allah telah membangun” nya
ditafsirkan oleh firman allah ta'ala dia meninggalkan bangunannya lalu
menyempurnakan nya yakni menjadikannya sebagai bangunan yang tinggi sangat
jauh jangkauan nya dan sisi sisi yang sama.

“Dan dia menjadi kan malamnya gelap gulita dan menjadikan siangnya terang
benderang” yakni menjadikan malamnya gelap gulita berwarna hitam dan siangnya
bersinar terang benderang.

“Dan bumi sesudah itu di hamparkannya” ayat ini ditafsirkan oleh firman allah
pada ayat berikutnya “ia memancarkan dari padanya mata airnya dan
menumbuhkan tumbuh-tumbuhan nya dan gunung-gunung di panjangkan nya
dengan teguh” yakni allah ta'ala menempatkan dan menetapkan nya serta
menguatkan nya pada tempat-tempat nya.

“Semua itu untuk kesenangan MU dan untuk binatang-binatang ternak mu”


semua itu adalah untuk kesenangan bagi manusia dan bagi binatang binatang ternak
yang mereka butuhkan.

Allah ta'ala berfirman “maka apabila malapetaka yang sangat besar atau hari
kiamat telah datang” yaitu hari kiamat dinamakan demikian (ath-thamatul
Kubro)malapetaka yang besar karena pada hari itu diluapkan seluruh urusan yang
menakutkan dan mengerikan.

“ pada hari ketika manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya”
maksudnya pada saat itu anak-anak adam teringat seluruh amal perbuatannya yang
baik atau yang buruk .

“dan diperlihatkan neraka dengan jelas kepada setiap orang yang melihat” yaitu
ditampakkannya neraka pada orang-orang yang melihat Maka manusia melihatnya
dengan jelas dengan mata kepala mereka.

“Adapun orang yang melampaui batas “yaitu orang-orang yang durhaka dan
berbuat salah .

“dan lebih mengutamakan kehidupan dunia” yaitu mendahulukan urusan dunia


daripada Urusan Agama dan akhiratnya .

“maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggalnya “ maksudnya sesungguhnya


tempat kembalinya adalah neraka

“ dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan


menahan diri dari keinginan hawa nafsunya” yaitu takut ketika berada di hadapan
Allah Azza wa Jalla dan takut akan keputusan dan hukum Allah padanya demikian
pula ia menahan dirinya dari memperturutkan keinginan hawa nafsunya dan ia
Arahkan hawa nafsunya untuk mentaati rabbnya.

“ maka sesungguhnya surgalah tempat tinggalnya” Maksudnya tempat


kembalinya dan tempat tinggalnya Adalah surga yang luas .

orang-orang kafir bertanya kepadamu Muhammad tentang hari kebangkitan.


Kapankah terjadinya Siapakah kamu sehingga dapat menyebutkan waktunya
kepada tuhanmulah dikembalikan Kesudahannya (ketentuan waktunya)". Yaitu
: Tidaklah ilmu tentang hal itu urusannya kepadamu, tidak pula kepada seseorang
diantara manusia, akan tetapi di kembalikan kepada Allah ta'ala, Dialah maha
mengetahui waktu penentuannya secara pasti.
"Kamu hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut kepadanya (hari
berbangkit)".Maksudnya : Sesungguhnya kami mengutus engkau (wahai
muhammad) hanyalah untu memberi peringatan kepada manusia, dan mengingatkan
mereka agar waspada kepada akan siksa Allah dan adzabnya.

Pada hari mereka melihat dan berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan
tidak tunggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari.
Yaitu:Apabila mereka bangkit dari kubur-kubur mereka pergi menuju padang
mahsyar, mereka merasa tinggal di dunia hanya sebentar sekali, seakan-akan hidup di
dunia ketika (di padang mahsyar tersebut) hanya seperti di waktu sore atau hanya
seperti di waktu pagi.4

F. Keutamaan dan Manfaat Surat-An-Nazi'at


Adapun fadhilah dan khasiat dari Surat-An-Nazi'at adalah sebagai berikut:
Pertama, Surat-An-Nazi'at termasuk dalam kategori Al-Mufashshal yang diberikan
kepada Nabi Muhammad Saw. sebagai tambahan, sehingga beliau memiliki
keistimewaan dan keutamaan dibandingkan dengan nabi-nabi pendahulunya.

Kedua, pembacanya tidak akan mati, tidak akan masuk surga kecuali dalam
keadaan segar (tidak kehausan).Abi Abdullah berkata, “Barangsiapa yang membaca
Surat-An-Nazi'at, maka ia tidak akan mati kecuali dalam keadaan segar (tidak haus),
Allah tidak akan membangkitkannya kecuali dalam keadaan segar (tidak haus), dan
Allah tidak memasukkannya ke dalam surga kecuali dalam keadaan segar (tidak
kehausan).” (Tsawabul A’mal: 150)

Ketiga, pembacanya akan aman dari azab Allah, mendapatkan minuman


dingin di hari kiamat, dan selamat dari musuh.Nabi Muhammad Saw. bersabda,
“Barangsiapa yang membaca surat ini (Surat-An-Nazi'at), maka ia aman dari azab
Allah, Allah akan memberinya minum-minuman yang dingin di hari kiamat. Dan
barangsiapa yang membacanya ketika berhadapan dengan musuh-musuhnya, maka
mereka akan berpaling darinya, ia selamat darinya dan tidak akan
membahayakannya.” (Tafsirul Burhan, Juz 8: 203).

4
Tafsir guz’amma ringkasan dar kitab tafsir ibn kasir hal 16-19
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Surah An Naziat terdiri dari 46 ayat. Surah An Naziat merupaka surah ke 79


dalam Al Quran. Surah ini termasuk ke dalam golongan surat Makkiyah karena turun
di kota Mekkah.Dinamakan An Naziat karena diambil dari kata An Naazi’aat yang
terdapat pada ayat pertama. An Naziat artinya adalah malaikat-malaikat yang
mencabut. Selain itu, surat An Naziat juga disebut dengan nama as Saahirah yang
diambil dari ayat 14. Tak hanya itu, surat An Naziat juga dinamakan surat Ath
Thaammah yang diambil dari ayat 34.

Asbabun nuzul surat An Naziat dilatarbelakangi oleh orang-orang kafir yang


mendengar adanya hari kebangkitan sesudah mati, mereka heran dan mengejek sebab
menurut keyakinan mereka tidak ada hari kebangkitan.
DAFTAR PUSTAKA

Imam jalaluddin al-mahalli dan imam jalaluddin as-suyuti,terjemahan tafsir jalalain


jilid 2 (bandung:sinar baru algensindo,2004),1252-1261.)

Tafsir guz’amma ringkasan dar kitab tafsir ibn kasir

( Qamaruddin Shaleh dkk, Asbabun Nuzul: Latar Belakang Historis Turunnya Ayat-
ayat Al-Qur‟an (Bandung: CV. Diponegoro, 1991), 569-570

M.dream.co.id

Anda mungkin juga menyukai