Anda di halaman 1dari 3

NAMA : SUCI RAMADANTI

NIM : 19101059

PRODI : ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

MK : MANAJEMEN PERUSAHAAN NEGARA ( UTS )

A. Nama Unit Usaha


PD. BPR Bintan

B. Tahun Berdiri
PD. BPR Bintan resmi berdiri pada tanggal 25 Februari 2008 atas prakarsa
Pemerintah Kabupaten Bintan dan menjadi BPR pertama di Kabupaten Bintan.
Izin berdirinya PD. BPR Bintan di mulai dengan adanya perda no. 5 tahun 2005
tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bintan (PD.
BPR Bintan) dan dirubah dengan Perda No. 6 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas
Perda No.5 tahun 2005 tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Bank
Perkreditan Rakyat Bintan (PD. BPR Bintan) dan diikuti keputusan Gubernur
Bank Indonesia tentang izin operasional PD. BPR Bintan No.
10/6/KEP.GBI/DpG/2008 Tertanggal 30 Januari 2008 perihal persetujuan izin
usaha PD. Bank Perkreditan Rakyat Bintan.

C. Bidang Usaha
PD. BPR Bintan merupakan unit usaha umum milik daerah Kabupaten
Bintan yang bergerak di bidang perbankan dan non-perbankan juga perkreditan.

D. Kondisi Objektif Unit Usaha :


Saat ini PD BPR Bintan terus berupaya meningkatkan pendapatan
operasional non- bunga secara sustain dengan mendorong transaksi yang bersifat
reccuring seperti trade, memperbanyak nasabah dengan memperbanyak opsi
perkreditan. Dan Akselerasi pertumbuhan bisnis consumer lending,
E. Permasalahan atau Prospek Unit Usaha
Permasalahan
1. Risiko usaha utama Perseroan adalah risiko kredit, yaitu
ketidakmampuan konsumen untuk membayar kembali fasilitas
pembiayaan yang diberikan, baik pokok pinjaman maupun bunganya,
dan apabila jumlahnya cukup material dapat menurunkan kinerja
Perseroan.
2. Risiko lain yang mungkin dihadapi investor pembeli obligasi adalah
risiko kesulitan untuk menjual efek tersebut dipasar dalam hal tidak
likuidnya Obligasi yang ditawarkan pada Penawaran Umum ini yang
disebabkan oleh tujuan pembelian obligasi sebagai investasi jangka
panjang.
3. Risiko kegagalan sistem teknologi dan informasi seperti malfungsi
(malfunction) atau kerusakan sistem (system crash) pada sistem
komputer dan teknologi informasi. Eksposur potensi risiko operasional
tersebut juga meningkat seiring dengan pertambahan jumlah cabang,
jumlah ATM, jumlah EDC, fitur produk layanan e-banking maupun
pengembangan jaringan pelayanan lainnya.
4. Risiko kecurangan (fraud) yang merupakan risiko terjadinya tindakan
penipuan, penyelewengan, dan/atau penyalahgunaan kuasa jabatan
yang dilakukan secara sengaja oleh satu orang atau lebih di antara
individual dalam manajemen, karyawan, atau pihak ketiga dan
dimaksudkan untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau pihak lain
dan/atau merugikan Perseroan.
Prospek Unit Usaha
1) Analisis Strategi
Strategi bisnis bank berkaitan dengan teknik pemasaran yang
dilakukan oleh pihak bank beserta pihak-pihak terkait untuk
mempromosikan berbagai jenis produk perbankan yang dimiliki. Strategi
bisnis bank umumnya berkaitan dengan lokasi, promosi, produk, dan harga
sesuai daya beli masyarakat untuk menjamin kesejahteraan masyarakat
nantinya. kemudian strategi bisnis bank yang pertama berkaitan dengan
strategi pemilihan lokasi yang tepat. Untuk mendukung strategi pemasaran
produk perbankan, baik bank negara maupun bank swasta akan
menempatkan kantor pusat, kantor cabang, hingga kantor kas di tempat–
tempat yang strategis di tiap wilayah.

F. Data Tambahan : Laba


Sepanjang tahun 2016 Bank BPR Bintan berhasil mendapatkan laba kotor
sekitar Rp 11.229.404.000. Dan, laba bersih yang sekitar Rp 8.548.045.000,
setengahnya diserahkan ke Pemkab atau sekitar Rp 4,274 miliar.

G. Sumber Referensi

Anda mungkin juga menyukai