MPK PANCASILA
DOSEN PENGAMPU:
Dr. I Gusti Ketut Arya Sunu, M. Pd.
2113011085
DISUSUN OLEH:
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Singaraja, 22 September 2021
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KESIMPULAN .............................................................................................. 9
iii
BAB I PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Seorang bayi lahir kedunia ini sebagai organisme kecil yang penuh
dengan segala macam kebutuhan fisik, seorang bayi sangat bergantung pada
bantuan orang tua dan saudara-saudara dekat di lingkungan keluarganya. Sejak
dilahirkannya bayi mengalami proses pembelajaran mulai dari cara berbicara,
cara makan dan sebagainya, setelah mencapai usia tertentu individu mulai dapat
berinteraksi dan mempelajari kehidupan kelompok dari orang tuanya, saudara-
saudaranya bahkan dari anggota lain dalam satu rumah. Di jaman yang modern
ini banyak anak-anak yang pergaulannya telah melewati batas, seperti banyak
anak-anak yang melawan orang tuanya, keluar sampai larut malam dengan
teman-temannya, perilaku yang tidak menghargai masyarakat sekitar, dan lain-
lainnya. Dalam proses anak-anak inilah pentingnya penanaman karakter
dilakukan oleh orang tua anak agar anak pada tahap pertumbuhan dan
perkembangan dapat menerima proses belajar dengan baik. Penanaman karakter
pada jiwa anak dapat melalui pemberian ajaran nilai-nilai dalam keluarga. Salah
satu dari sekian banyaknya nilai-nilai yang ada adalah nilai moral. Pentingnya
penanaman nilai moral dilakukan oleh orang tua agar anak dapat berperilaku
sesuai dengan aturan yang ada, menghargai dan menghormati orang lain, serta
tidak menjadi anak yang terjerumus dalam pegaulan bebas.
1. 2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang kami dapat dari latar belakang tersebut
yaitu,
1). Apa pengertian nilai keluarga?
2). Apa saja faktor yang menyebabkan melemahnya nilai-nilai dalam keluarga?
3). Apa saja dampak yang diakibatkan dari melemahnya nilai-nilai dalam
keluarga?
4). Bagaimana cara meminimlisir melemahya nilai-nilai dalam keluarga?
1. 3 Tujuan Masalah
Tujuan yang ingin penulis capai dalam pembuatan makalah ini yakni,
untuk mengetahui pengertian nilai keluarga, faktor penyebab melemahnya nilai-
nilai dalam keluarga, dampak dari melemahnya nilai-nilai dalam keluarga, dan
cara meminimaisir melemahnya nilai-nilai dalam keluarga.
1
BAB II PEMBAHASAN
Nilai kekeluargaan ialah suatu sistem, sikap dan juga kepercayaan yang
secara sadar ataupun tidak, mempersatukan anggota keluarga pada satu budaya.
Nilai kekeluargaan juga sebagai suatu pedoman untuk perkembangan norma dan
juga peraturan yang terdapat dalam lingkungan keluarga.
a. Nilai Sosial
b. Nilai Religious
Berpusat pada harapan yang dimiliki orang tentang diri mereka sendiri
dan orang lain berdasarkan keyakinan mereka. Meskipun setiap agama memiliki
keyakinannya masing-masing, ada nilai-nilai umum yang cenderung dianut oleh
banyak agama.
• Rendah hati
c. Nilai moral
2
Nilai Moral adalah nilai pribadi Anda tentang apa yang menurut Anda
benar dan salah. Nilai-nilai moral memberikan fondasi dari mana Anda membuat
keputusan.
• Berani
• Sabar
d. Nilai Rekreasi
2. 2. 1 Faktor Internal
1. Permasalahan Keluarga
3
kehilangan identitas dirinya sebab ia akan membandingkan hidupnya dengan
orang lain yang memiliki keluarga lengkap.
2. Pola Pengasuhan
3. Krisis Ekonomi
2. 2. 2 Faktor Eksternal
1. Pergaulan Bebas
2. Media Sosial
Media sosial adalah media online yang dapat diakses oleh semua orang.
Pengaruh media sosial tentunya berbeda terhadap seseorang. Media sosial saat
ini sudah sangat melekat di kehidupan sehari-hari yang tentunya sangat berguna
untuk seseorang. Namun ada sebagian orang yang memanfaatkan media sosial
untuk menyebarkan berita hoax. Hal ini dapat membuat seseorang menyakiti dan
4
menuai ujaran kebencian kepada orang lain, dimana itu sudah merupakan
penyimpangan nilai dalam keluarga
Kurangnya perhatian dan penanaman nilai keluarga oleh oang tua akan
membuat pergaulan anak semakin terpuruk. Yang ketiga terjadinya perubahan
sikap pada diri anak. Sikap yang dimaksud adalah sikap percaya terhadap orang,
sikap jujur dalam keluarga, kurang terbuka terhadap orang tua, dan kurangnya
sikap menghormati orang tua.
5
c. Dampak Terhadap Lingkungan
6
sama sekali tidak diberikan ruang utnuk bekerja namun
menelantarkannya.
Nilai-nilai dalam keluarga adalah hal yang sangat penting yang harus bisa
kita dijaga, sebab nilai-nilai yang terdapat dalam keluarga merupakan suatu
pondasi untuk mencapai sebuah keharmonisan dalam keluarga. Dengan
melemahnya nilai-nilai dalam keluarga makan akan membawa dampak buruk
bagi keharmonisan dan keutuhan keluarga. Maka sangat diperlukan tindakan
yang dapat meminimalisir pelemahan nilai-nilai dalam keluarga untuk
menciptakan keluarga yang harmonis, bahagia dan sejahtera. Adapun beberapa
cara sederhana yang dapat dilakukan untuk meminimalisir pelemahan nilai-nilai
dalam keluarga, yaitu:
3. Saling menyayangi
Dalam hal ini saling menyayangi bukan berarti orang tua selalu
memberikan dan menuruti permintaan dari anak melainkan orang tua harus lebih
memperhatikan perkembangan sang anak dengan cara memberi waktu untuk
bekumpul bersama, memberikan perhatian, memberitahu mna yang baik dan
buruk bagi anak, hal tersebutakan membantu dalam proses perkembangannya.
Sehingga anak merasa mendapatkan perhatian dari orang tuanya dan sekaligus
akan membuat terciptanya keharmonisan dalam sebuah keluarga.
7
4. Saling Menolong
Ketika anggota keluarga membutuhkan pertolongan , kita sebagai
anggota keluarga yang lain harus siap membantu sebisa mungkin. Sehingga hal
ini dapat meringankan beban anggota keluarga yang lain. Seperti ibu yang tak
bisa membantu adik dalam belajar, kita sebagai kakak bisa membantu
permasalahan adik dalam belajar. Bukan hanya membantu adik dalam belajar,
kita juga meringankan beban ibu dalam mengurus adik kita sendiri.
8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nilai kekeluargaan ialah suatu sistem, sikap dan juga kepercayaan yang
secara sadar ataupun tidak, mempersatukan anggota keluarga pada satu budaya.
Nilai kekeluargaan juga sebagai suatu pedoman untuk perkembangan norma dan
juga peraturan yang terdapat dalam lingkungan keluarga. Adapun nilai dalam
keluarga, yaitu: Nilai Sosial, Nilai Religious, Nilai Moral, dan Nilai Rekreasi.
Dengan adanya nilai-nilai ini tak lepas dari pelemahan nilai-nilai tersebut.
9
Adapun beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan untuk meminimalisir
melemahnya nilai-nilai dalam keluarga, yaitu: Saling Menyapa Bila Bertemu,
dan Saling Menolong. Dengan adanya cara meminimalisir Melemahnya Nilai-
Nilai Dalam Keluarga, diharapkan mampu menciptakan keluarga yang harmonis.
10
DAFTAR PUSTAKA
Fajar, K. A. (2021, April 13). Apa Dampaknya Bagi Anak Jika Tinggal Dalam Keluarga
Bermasalah? Diambil kembali dari hellosehat.com:
https://hellosehat.com/parenting/remaja/kesehatan-mental-remaja/penyebab-
dampak-masalah-keluarga/
Jagoan Ilmu. (2011, Agustus 19). Melemahnya Nilai-Nilai Dalam Keluarga: Faktor,
Dampak dan Cara Mengatasinya. Diambil kembali dari jagoanilmu.net:
https://jagoanilmu.net/melemahnya-nilai-nilai-dalam-keluarga/
Zeuny, F. (2019, Desember 4). Peran Keluarga dalam Pendidikan Nilai dan Karakter.
Diambil kembali dari pauddikmasdiy.kemdikbud.go.id:
https://pauddikmasdiy.kemdikbud.go.id/artikel/peran-keluarga-dalam-
pendidikan-nilai-dan-karakter/
11