Oleh :
Hairil Wahid (19071005)
Nur Halimah D. Abdullah (19071007)
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Atas segala rahmat dan
taufik-Nya, sehingga tugas makalah kami dapat kami selesaikan dengan lancar.
Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw. yang
telah membimbing manusia ke jalan yang lurus dan diridhai Allah SWT.
Makalah kami ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial
Dasar, yang berupa penjelasan tentang manusia dan kebudayaan, untuk meningkatkan
pemahaman tentang pengertian manusia dan kebudayaan. Kami menyadari bahwa
penyajian makalah kami ini masih banyak kekurangan. Kami mengharap kritik dan
saran dari pembaca yang bersifat membangun. Kami berharap laporan makalah kami
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Atas bantuannya kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................................
C. Tujuan .....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................
A. Definisi Manusia dan Kebudayaan..........................................................................
B. Konsep Kebudayaan.......................................................................... .....................
C. Fungsi Kebudayaan dan Sifat-sifat kebudayaan......................................................
D. Wujud Kebudayaan dan Unsur-unsur Kebudayaan ...............................................
E. Pengertian Nilai Budaya..........................................................................................
F. Fungsi Nilai Budaya dan Ciri Nilai Budaya............................................................
G. Konsep dan Contoh Nilai Budaya...........................................................................
BAB III PENUTUP.........................................................................................................
A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia dan kebudayaan adalah satu hal yang tidak dapat dipisahkan karena
dimana manusia itu hidup dan menetap pasti sesuai dengan kebudayaan yang ada di
daerah yang di tinggalinya. Selain itu manusia merupakan makhluk sosial yang
berinteraksi satu sama lain dan melakukan suatu kebiasaan-kebiasaan tertentu yang pada
akhirnya menjadi budaya yang biasa mereka lakukan. Kebudayaan adalah produk
manusia, Namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain,
kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah
kebudayaan yang diciptakannya.
Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendukungnya dan
kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia di dalam
kehidupannya. Indonesia terkenal dengan keragaman budayanya. Manusia dan
kebudayaan adalah satu hal yang tidak bisa di pisahkan karena di mana manusia itu hidup
dan menetap pasti sesuai dengan kebudayaan yang ada di daerah yang di tinggalinya.
Nilai-nilai budaya pada hakekatnya menjadi ide-ide tentang apa yang baik, benar,
dan adil.teori konflik menurut para ahli senantiasa berfokus pada bagaimana nilai-nilai
yang berbeda antara kelompok-kelompok dalam suatu budaya , sedangkan
fungsionalisme berfokus pada nilai-nilai bersama dalam suatu budaya. Nilai budaya
adalah seperangkat aturan yang disepakati dan tertanam dalam suatu masyarakat, lingkup
organisasi atau lingkup masyarakat yang telah mengakar pada kebiasaan, kepercayaan
dan simbol-simbol dengan karakteristik tertentu yang bisa dibedakan satu dan lainnya
sebagai acuan perilaku dan tanggapan atas apa yang akan terjadi atau sedang terjadi.
Sehingga perihal nilai-nilai budaya akan terlibat pada simbol-simbol,slogan, moto, visi
misi atau sesuatu yang tampak sebagai acuan pokok dalam suatu lingkungan sosial atau
organisasi sosial.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Apa Pengertian dari manusia dan kebudayaan?
2. Bagaimana konsep kebudayaan?
3. Bagaimana fungsi kebudayaan?
4. Bagaimana sifat-sifat kebudayaan?
5. Bagaimana wujud kebudayaan?
6. Bagaimana unsur-unsur kebudayaan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahuipengertian dari manusia dan kebudayaan.
2. Untuk mengetahui tentang konsep kebudayaan.
3. Untuk mengetahui fungsi kebudayaan.
4. Untuk mengetahui sifat-sifat kebudayaan.
5. Untuk mengetahui wujud kebudayaan.
6. Untuk mengetahui tentang unsur-unsur kebudayaan.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu budhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari Budhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi, dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut
culture, yang berasal dari kata LatinColere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa
diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang
diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia. Budaya adalah suatu pola
hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya
turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar, dan
meliputi banyak kegiatan sosial manusia.diantaranya
kebudayaan dapatlah dilihat sebagai dialek ketika masa lampau dan masa depan
yang bersintesis pada masa sekarang.
B. Konsep Kebudayaan
Menurut Koenjaraningrat, budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa
Sangsekerta yaitu budhayah, bentuk jamak dari budi yang diartikan sebagai hal-hal
yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Berpikir adalah perbuatan operasional
yang mendorong untuk aktif berbuat demi kepentingan dan peningkatan hidup
manusia.
Menurut Ki Hajar Dewantara, kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil
perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang
merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan
kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
Konsep kebudayaan berhubungan dengan beberapa aspek luar yang hendak diteliti
oleh seorang ilmuan. konsep-konsep yang dibuat membantu peneliti dalam melakukan
pekerjaannya sehingga ia tahu apa yang harus dipelajari. Salah satu yang diperhatikan
dalam penelitian Antropologi adalah perbedaan dan persamaan makhluk manusia
dengan makhluk bukan manusia seperti simpanse atau orang utan yang secara fisik
banyak mempunyai kesamaan-kesamaan.
Nilai-nilai budaya adalah jiwa dari kebudayaan dan menjadi dasar dari segenap
wujud kebudayaan. Di samping nilai-nilai kebudayaan, kebanyakan diwujudkan
dalam tata hidup yang merupakan kegiatan manusia yang mencerminkan nilai budaya
yang dikandungnya.
Semua materi yang terkandung dalam suatu kebudayaan diperoleh manusia secara
sadar lewat proses belajar. Lewat kegiatan belajar inilah diteruskan kebudayaan dari
generasi yang satu kepada generasi selanjutnya. Dengan demikian, kebudayaan yang
telah lalu bereksistensi pada masa kini dan kebudayaan masa kini disampaikan ke
masa yang akan datang. Kebudayaan mempunyai kemampuan mengikat waktu.
C. Fungsi kebudayaan Dan sifat-sifat kebudayaan
1. Fungsi kebudayaan
Menurut ahli Antropologi Amerika Ralph Lintong menganggap bahwa
kebudayaan adalah warisan sosial yang mempunyai dua fungsi yaitu sebagai fungsi
bagi penyesuaian diri dengan masyarakat dan fungsi bagi penyesuaian diri dengan
lingkungan. Masyarakat dan budaya saling bergantung satu sama lain. Implementasi
penyesuaian diri antara masyarakat dan kebudayaan berlangsung dalam proses-proses
sebagai berikut :
Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses interaksi terus menerus yang memungkinkan
manusia memperoleh identitas diri serta memperoleh ketrampilan sosial. Proses ini
dimulai sejak manusia lahir ke dunia (bayi). Dalam kehidupannya maka
masyarakat terdapat norma-norma dan aturan-aturan yang harus ditaati setiap
masyarakat. Dalam proses sosialisasi antara golongan sosial dan golongan ekonomi
terdapat perbedaan misalnya antara keluarga yang kaya berkecukupan dengan
keluarga gelandangan berkekurangan, maka pola asuhnya juga berbeda.
Enkulturasi
Enkulturasi artinya pembudayaan, maksudnya adalah proses membudayakan
anak manusia agar menjadi manusia yang berbudaya. Manusia yang berbudaya di
awali di dalam sistem kehidupan bersama yang disebut kelompok lokal yang
meliputi lebih dari satu keluarga atau satu keluarga yang diperluas dimana
kelompok lokal atau bentuk masyarakat harus mempunyai tatanan atau biasa
disebut dengan pranata. Menurut Koenjaraningrat pranata adalah sistem norma
atau aturan mengenai suatu aktivitas masyarakat yang khusus. Oleh adanya pranata
maka perbedaan-perbedaan menjadi beraturan. Menurut J. Van Baal perbedaan itu
meliputi jenis kelamin, umur, tempat dan kekerabatan.
Menurut Arnold Van Gennep kehidupan manusia penuh dengan perubahan-
perubahan status dari status tertentu ke status lain yang ditandai dengan adanya
upacara seperti kelahiran, pertunangan, perkawinan dll. Dalam antropologi
peralihan status tertentu ke status lain disebut dengan inisiasi yaitu tindakan
pengenalan dalam soal-soal yang sebelumnya tidak diketahui dan harus diketahui
oleh orang-orang dewasa.
Internalisasi
Internalisasi adalah proses penerimaan dan menjadikan warisan sosial
(pengetahuan budaya) sebagai isi kepribadian yang dinyatakan dalam perilaku
sehari-hari selama hayat dikandung badan. Proses internalisasi berlangsung
sepanjang masa-masa pertumbuhan dan perkembangan anak di tengah lingkungan
masyarakat. Dengan adanya pengalaman seseorang memiliki pengetahuan dan
nilai-nilai ideal atau sistem nilai dan dinyatakan dalam perilaku. Sistem nilai dapat
bersumber dari unsur-unsur kebudayaan. Menurut Koentjoroningrat kebudayaan
meliputi tujuh unsur, yaitu: Bahasa, Sistem pengetahuan, Organisasi Sosial, Sistem
peralatan hidup dan teknologi, Sistem mata pencaharian hidup, Sistem religi dan
kesenian. Pengalaman memiliki sistem nilai seseorang yang dibedakan oleh
masyarakat dan budaya sebagai tempat internalisasi berlangsung.
Menurut Antropolog Hildred Geertz Indonesia terdapat banyak adat istiadat
yang berbeda-beda yang membentuk kepribadian masyarakat mendukung adat
istiadatnya. Namun kepribadian rata-rata dapat diuraikan menjadi kepribadian
individu-individu yaitu ciri-ciri watak individu yang konsisten yang berbeda
dengan individu lain, dimana ciri-ciri tersebut dibedakan oleh perbedaan
pengetahuan, kehendak keinginan serta perasaan antara satu individu dengan
individu lain. Menurut Dananjaya Indonesia sampai saat ini masih bersifat Bhineka
dari pada tunggal ika, padahal semboyan Indonesia adalah Bhineka tunggal ika.
2. Sifat-sifat kebudayaan
b. Kebudayaan Diperoleh dari Belajar
Kebudayaan yang dimiliki oleh manusia dimiliki dengan cara belajar. Cara
belajar tidak diturunkan secara biologis atau pewarisan melalui unsur genetis, hal
ini ditegaskan bahwa perilaku manusia yang digerakkan oleh kebudayaan dengan
perilaku makhluk lain tingkah-tingkahnya digerakkan oleh insting atau naluri sejak
manusia lahir. Contohnya kebutuhan makan yang merupakan kebutuhan dasar
yang tidak termasuk dalam kebudayaan, tetapi kebutuhan itu dipenuhi dengan
adanya cara makan dan apa yang dimakan itu merupakan kebudayaan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia merupakan makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan
potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran,
pertumbuhan, perkembangan, mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi
dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik positif maupun
negatif. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks,
abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif.