Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ILMU SOSIAL DASAR (ISD)


Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dasar
(ISD)dengan judul “Manusia Kebudayaan dan Nilai-nilai Budaya”.

Oleh :
Hairil Wahid (19071005)
Nur Halimah D. Abdullah (19071007)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS SAINS, TEKNIK DAN TERAPAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIKA
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Atas segala rahmat dan
taufik-Nya, sehingga tugas makalah kami dapat kami selesaikan dengan lancar.
Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw. yang
telah membimbing manusia ke jalan yang lurus dan diridhai Allah SWT.
Makalah kami ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial
Dasar, yang berupa penjelasan tentang manusia dan kebudayaan, untuk meningkatkan
pemahaman tentang pengertian manusia dan kebudayaan. Kami menyadari bahwa
penyajian makalah kami ini masih banyak kekurangan. Kami mengharap kritik dan
saran dari pembaca yang bersifat membangun. Kami berharap laporan makalah kami
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Atas bantuannya kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................................
C. Tujuan .....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................
A. Definisi Manusia dan Kebudayaan..........................................................................
B. Konsep Kebudayaan.......................................................................... .....................
C. Fungsi Kebudayaan dan Sifat-sifat kebudayaan......................................................
D. Wujud Kebudayaan dan Unsur-unsur Kebudayaan ...............................................
E. Pengertian Nilai Budaya..........................................................................................
F. Fungsi Nilai Budaya dan Ciri Nilai Budaya............................................................
G. Konsep dan Contoh Nilai Budaya...........................................................................
BAB III PENUTUP.........................................................................................................
A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia dan kebudayaan adalah satu hal yang tidak dapat dipisahkan karena
dimana manusia itu hidup dan menetap pasti sesuai dengan kebudayaan yang ada di
daerah yang di tinggalinya. Selain itu manusia merupakan makhluk sosial yang
berinteraksi satu sama lain dan melakukan suatu kebiasaan-kebiasaan tertentu yang pada
akhirnya menjadi budaya yang biasa mereka lakukan. Kebudayaan adalah produk
manusia, Namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain,
kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah
kebudayaan yang diciptakannya.
Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendukungnya dan
kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia di dalam
kehidupannya. Indonesia terkenal dengan keragaman budayanya. Manusia dan
kebudayaan adalah satu hal yang tidak bisa di pisahkan karena di mana manusia itu hidup
dan menetap pasti sesuai dengan kebudayaan yang ada di daerah yang di tinggalinya.
Nilai-nilai budaya pada hakekatnya menjadi ide-ide tentang apa yang baik, benar,
dan adil.teori konflik menurut para ahli senantiasa berfokus pada bagaimana nilai-nilai
yang berbeda antara kelompok-kelompok dalam suatu budaya , sedangkan
fungsionalisme berfokus pada nilai-nilai bersama dalam suatu budaya. Nilai budaya
adalah seperangkat aturan yang disepakati dan tertanam dalam suatu masyarakat, lingkup
organisasi atau lingkup masyarakat yang telah mengakar pada kebiasaan, kepercayaan
dan simbol-simbol dengan karakteristik tertentu yang bisa dibedakan satu dan lainnya
sebagai acuan perilaku dan tanggapan atas apa yang akan terjadi atau sedang terjadi.
Sehingga perihal nilai-nilai budaya akan terlibat pada simbol-simbol,slogan, moto, visi
misi atau sesuatu yang tampak sebagai acuan pokok dalam suatu lingkungan sosial atau
organisasi sosial.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Apa Pengertian dari manusia dan kebudayaan?
2. Bagaimana konsep kebudayaan?
3. Bagaimana fungsi kebudayaan?
4. Bagaimana sifat-sifat kebudayaan?
5. Bagaimana wujud kebudayaan?
6. Bagaimana unsur-unsur kebudayaan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahuipengertian dari manusia dan kebudayaan.
2. Untuk mengetahui tentang konsep kebudayaan.
3. Untuk mengetahui fungsi kebudayaan.
4. Untuk mengetahui sifat-sifat kebudayaan.
5. Untuk mengetahui wujud kebudayaan.
6. Untuk mengetahui tentang unsur-unsur kebudayaan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian manusia dan kebudayaan


1. Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sangsekerta), “mens” (Latin),
yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai
makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta,
sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Manusia
merupakan makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang
tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan,
mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya
dalam sebuah hubungan timbal balik positif maupun negatif. Manusia adalah makhluk
yang terbukti berteknologi tinggi. Ini karena manusia memiliki perbandingan massa
otak dengan massa tubuh terbesar diantara semua makhluk yang ada di bumi.
Walaupun ini bukanlah pengukuran yang mutlak, namun perbandingan massa otak
dengan tubuh manusia memang memberi kan petunjuk dari segi intelektualrelatif.
Adapun pendapat para ahli mengenai definisi atau pengertian manusia adalah
sebagai berikut :
 UPANISADS : Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran
dan badan.
 OMAR MOHAMMADAL-TOUMY AL-SYAIBANY : Manusia adalah makhluk
yang paling mulia, manusia adalah makhluk yang berpikir, dan manusia adalah
makhluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam
pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
 SOKRATES : Manusia adalah makhluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan
kuku datar dan lebar.
 KEES BERTENS : Manusia adalah suatu makhluk yang terdiri dari 2 unsur yang
kesatuannya tidak dinyatakan.
 I WAYAN WATRA : Manusia adalah makhluk yang dinamis dengan trias
dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.
 ERBE SENTANU : Manusia adalah makhluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan
bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan
dengan makhluk yang lain.
 PAULA J. C & JANET W. K : manusia adalah makhluk terbuka, bebas memilih
makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara
kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan
berbagai kemungkinan.

2. Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu budhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari Budhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi, dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut
culture, yang berasal dari kata LatinColere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa
diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang
diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia. Budaya adalah suatu pola
hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya
turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar, dan
meliputi banyak kegiatan sosial manusia.diantaranya
kebudayaan dapatlah dilihat sebagai dialek ketika masa lampau dan masa depan
yang bersintesis pada masa sekarang.
B. Konsep Kebudayaan
Menurut Koenjaraningrat, budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa
Sangsekerta yaitu budhayah, bentuk jamak dari budi yang diartikan sebagai hal-hal
yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Berpikir adalah perbuatan operasional
yang mendorong untuk aktif berbuat demi kepentingan dan peningkatan hidup
manusia.
Menurut Ki Hajar Dewantara, kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil
perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang
merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan
kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
Konsep kebudayaan berhubungan dengan beberapa aspek luar yang hendak diteliti
oleh seorang ilmuan. konsep-konsep yang dibuat membantu peneliti dalam melakukan
pekerjaannya sehingga ia tahu apa yang harus dipelajari. Salah satu yang diperhatikan
dalam penelitian Antropologi adalah perbedaan dan persamaan makhluk manusia
dengan makhluk bukan manusia seperti simpanse atau orang utan yang secara fisik
banyak mempunyai kesamaan-kesamaan.
Nilai-nilai budaya adalah jiwa dari kebudayaan dan menjadi dasar dari segenap
wujud kebudayaan. Di samping nilai-nilai kebudayaan, kebanyakan diwujudkan
dalam tata hidup yang merupakan kegiatan manusia yang mencerminkan nilai budaya
yang dikandungnya.
Semua materi yang terkandung dalam suatu kebudayaan diperoleh manusia secara
sadar lewat proses belajar. Lewat kegiatan belajar inilah diteruskan kebudayaan dari
generasi yang satu kepada generasi selanjutnya. Dengan demikian, kebudayaan yang
telah lalu bereksistensi pada masa kini dan kebudayaan masa kini disampaikan ke
masa yang akan datang. Kebudayaan mempunyai kemampuan mengikat waktu.
C. Fungsi kebudayaan Dan sifat-sifat kebudayaan
1. Fungsi kebudayaan
Menurut ahli Antropologi Amerika Ralph Lintong menganggap bahwa
kebudayaan adalah warisan sosial yang mempunyai dua fungsi yaitu sebagai fungsi
bagi penyesuaian diri dengan masyarakat dan fungsi bagi penyesuaian diri dengan
lingkungan. Masyarakat dan budaya saling bergantung satu sama lain. Implementasi
penyesuaian diri antara masyarakat dan kebudayaan berlangsung dalam proses-proses
sebagai berikut :
 Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses interaksi terus menerus yang memungkinkan
manusia memperoleh identitas diri serta memperoleh ketrampilan sosial. Proses ini
dimulai sejak manusia lahir ke dunia (bayi). Dalam kehidupannya maka
masyarakat terdapat norma-norma dan aturan-aturan yang harus ditaati setiap
masyarakat. Dalam proses sosialisasi antara golongan sosial dan golongan ekonomi
terdapat perbedaan misalnya antara keluarga yang kaya berkecukupan dengan
keluarga gelandangan berkekurangan, maka pola asuhnya juga berbeda.

 Enkulturasi
Enkulturasi artinya pembudayaan, maksudnya adalah proses membudayakan
anak manusia agar menjadi manusia yang berbudaya. Manusia yang berbudaya di
awali di dalam sistem kehidupan bersama yang disebut kelompok lokal yang
meliputi lebih dari satu keluarga atau satu keluarga yang diperluas dimana
kelompok lokal atau bentuk masyarakat harus mempunyai tatanan atau biasa
disebut dengan pranata. Menurut Koenjaraningrat pranata adalah sistem norma
atau aturan mengenai suatu aktivitas masyarakat yang khusus. Oleh adanya pranata
maka perbedaan-perbedaan menjadi beraturan. Menurut J. Van Baal perbedaan itu
meliputi jenis kelamin, umur, tempat dan kekerabatan.
Menurut Arnold Van Gennep kehidupan manusia penuh dengan perubahan-
perubahan status dari status tertentu ke status lain yang ditandai dengan adanya
upacara seperti kelahiran, pertunangan, perkawinan dll. Dalam antropologi
peralihan status tertentu ke status lain disebut dengan inisiasi yaitu tindakan
pengenalan dalam soal-soal yang sebelumnya tidak diketahui dan harus diketahui
oleh orang-orang dewasa.

 Internalisasi
Internalisasi adalah proses penerimaan dan menjadikan warisan sosial
(pengetahuan budaya) sebagai isi kepribadian yang dinyatakan dalam perilaku
sehari-hari selama hayat dikandung badan. Proses internalisasi berlangsung
sepanjang masa-masa pertumbuhan dan perkembangan anak di tengah lingkungan
masyarakat. Dengan adanya pengalaman seseorang memiliki pengetahuan dan
nilai-nilai ideal atau sistem nilai dan dinyatakan dalam perilaku. Sistem nilai dapat
bersumber dari unsur-unsur kebudayaan. Menurut Koentjoroningrat kebudayaan
meliputi tujuh unsur, yaitu: Bahasa, Sistem pengetahuan, Organisasi Sosial, Sistem
peralatan hidup dan teknologi, Sistem mata pencaharian hidup, Sistem religi dan
kesenian. Pengalaman memiliki sistem nilai seseorang yang dibedakan oleh
masyarakat dan budaya sebagai tempat internalisasi berlangsung.
Menurut Antropolog Hildred Geertz Indonesia terdapat banyak adat istiadat
yang berbeda-beda yang membentuk kepribadian masyarakat mendukung adat
istiadatnya. Namun kepribadian rata-rata dapat diuraikan menjadi kepribadian
individu-individu yaitu ciri-ciri watak individu yang konsisten yang berbeda
dengan individu lain, dimana ciri-ciri tersebut dibedakan oleh perbedaan
pengetahuan, kehendak keinginan serta perasaan antara satu individu dengan
individu lain. Menurut Dananjaya Indonesia sampai saat ini masih bersifat Bhineka
dari pada tunggal ika, padahal semboyan Indonesia adalah Bhineka tunggal ika.

2. Sifat-sifat kebudayaan
b. Kebudayaan Diperoleh dari Belajar
Kebudayaan yang dimiliki oleh manusia dimiliki dengan cara belajar. Cara
belajar tidak diturunkan secara biologis atau pewarisan melalui unsur genetis, hal
ini ditegaskan bahwa perilaku manusia yang digerakkan oleh kebudayaan dengan
perilaku makhluk lain tingkah-tingkahnya digerakkan oleh insting atau naluri sejak
manusia lahir. Contohnya kebutuhan makan yang merupakan kebutuhan dasar
yang tidak termasuk dalam kebudayaan, tetapi kebutuhan itu dipenuhi dengan
adanya cara makan dan apa yang dimakan itu merupakan kebudayaan.

c. Kebudayaan Milik Bersama


Agar dapat dikatakan sebagai suatu kebudayaan , kebiasaan –kebiasaan
seorang individu harus dimiliki bersama oleh suatu kelompok manusia. Ahli
antropologi berpendapat bahwa suatu kelompok mempunyai kebudayaan jika
warganya memiliki secara bersama sejumlah pola pikir dan kelakuan yang sama
yang didapat melalui proses belajar. Suatu kebudayaan dapat dirumuskan sebagai
seperangkat kepercayaan , nilai-nilai dan cara berlaku atau kebiasaan yang
dipelajari dan yang dimiliki kelompok masyarakat. Pengertian masyarakat sendiri
dalam antropologi adalah sekelompok orang yang tinggal di suatu wilayah yang
memakai suatu bahasa yang biasanya tidak dimengerti satu sama lain.

d. Kebudayaan sebagai pola


Dalam setiap masyarakat para anggotanya mengembangkan sejumlah pola-
pola budaya yang ideal yang memuat hal-hal sebagian besar dari masyarakat diakui
sebagai kewajiban yang harus dilakukan dalam keadaan tertentu. Pola-pola tersebut
disebut dengan norma. Norma harus diikuti oleh seluruh masyarakat. Karena jika
masyarakat selalu mematuhi norma yang ada, maka tidak akan ada pembatasan
kebudayaan. Pembatasan kebudayaan dibagi menjadi dua jenis yaitu:
 Pembatasan kebudayaan langsung
Adalah terjadi ketika seseorang mencoba melakukan suatu hal yang menurut
kebiasaan dan kebudayaannya merupakan hal yang tidak lazim bahkan dianggap
melanggar tata kesopanan yang ada. Jika masyarakat melanggar tata tertib yang
berlaku kemungkinan akan diberi hukuman dengan aturan yang ada. Contoh dari
pembatasan kebudayaan langsung yaitu ketika seseorang melakukan kegiatan seperti
berpakaian tidak pantas.
 Pembatasan kebudayaan tidak langsung
Adalah aktivitas yang dilakukan oleh orang yang melanggar tidak dihalangi
atau dibatasi secara langsung, akan tetapi kegiatan tersebut tidak akan mendapat
respon atau tanggapan dari anggota kebudayaan yang lain karena tidak begitu
dipahami. Contoh dari pembatasan kebudayaan tidak langsung adalah tidak ada orang
yang akan melarang seseorang berbelanja dipasar dengan menggunakan bahasa asing
akan tetapi tidak akan dilayani karena tidak ada yang memahami.
e. Kebudayaan bersifat dinamis dan adaptif
1. Kebudayaan bersifat adaptif
Pada umumnya kebudayaan dikatakan bersifat adaptif karena
kebudayaan melengkapi manusia dengan cara-cara penyesuaian diri pada
kebutuhan-kebutuhan fisiologis dari bada mereka dan penyesuaian
padalingkungan yang bersifat fisik geografis maupun pada lingkungan
sosialnya.Contoh: Apabila terjadi bencana alam maka masyarakat yang berada
pada daerah tersebut harus pindah ke daerah lain yang memiliki perbedaan
budaya.
2. Kebudayaan bersifat dinamis
Artinya kebudayaan itu selalu berubah dan terus bergerak mengikuti
dinamika kehidupan sosial budaya dan masyrakat.Dinamika kehidupan sosial
budaya terjadi karena interaksi manusia dengan lingkungan sekitar.Contoh:
Corak pakaian yang dipakai oleh nenek-nenek kita saat mereka masih muda
dengan corak pakaian yang kita pakai saat ini pastilah sangat berbeda.

D. Wujud kebudayaan dan Unsur-unsur kebudayaan


 wujud kebudayaan
Person dan A.L Rober membedakan wujud budaya sebagai suatu sistem dari
gagasan-gagasan serta konsep-konsep dan wujud budaya manusia sebagai rangkaian dan
aktivitas manusia.
Menurut Koenjaraningrat (1981), kebudayaan mempunyai 3 wujud yaitu :
a. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-
norma, peraturan dan sebagainya.
b. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas berpola dari manusia dan
masyarakat.
c. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Berdasarkan wujudnya kebudayaan dapat digolongkan menjadi dua komponen
yaitu :
1. Kebudayaan Material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata,
konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang
dihasilkan dari suatu penggalian arkeolog seperti : mangkuk, tanah liat, perhiasan,
senjata, dan sebagainya kebudayaan material juga mencakup barang-barang seperti
televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, dan mesin cuci.
2. Kebudayaan non material
Kebudayaan non material adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari
generasi ke generasi, misalnya dongeng, cerita rakyat , lagu dan tarian masyarakat.
 Unsur –unsur kebudayaan
Koenjaraningrat ( 1974 ) membagi kebudayaan menjadi unsur-unsur yang terdiri
dari sistem religius dan upacara keagamaan, sistem dan organisasi kemasyarakatan,
sistem pengetahuan, bahasa, kesenian sistem mata pencaharian, serta sistem teknologi dan
peralatan. Kebudayaan sebagai sebuah keseluruhan dari kehidupan masyarakat.
Menurut C. Kluckhohn terdapat 7 unsur dalam kebudayaan yaitu :
a. Bahasa
b. Sistem pengetahuan
c. Organisasi sosial
d. Sistem peralatan hidup dan teknologi
e. Sistem mata pencaharian
f. Sistem religi
g. Kesenian

E. Pengertian Nilai Budaya


Nilai-nilai budaya pada hakekatnya menjadi ide-ide tentang apa yang baik,
benar, dan adil.teori konflik menurut para ahli senantiasa berfokus pada bagaimana
nilai-nilai yang berbeda antara kelompok-kelompok dalam suatu budaya , sedangkan
fungsionalisme berfokus pada nilai-nilai bersama dalam suatu budaya. Nilai budaya
adalah seperangkat aturan yang disepakati dan tertanam dalam suatu masyarakat,
lingkup organisasi atau lingkup masyarakat yang telah mengakar pada kebiasaan,
kepercayaan dan simbol-simbol dengan karakteristik tertentu yang bisa dibedakan
satu dan lainnya sebagai acuan perilaku dan tanggapan atas apa yang akan terjadi atau
sedang terjadi. Sehingga perihal nilai-nilai budaya akan terlibat pada simbol-
simbol,slogan, moto, visi misi atau sesuatu yang tampak sebagai acuan pokok dalam
suatu lingkungan sosial atau organisasi sosial.
Adapun definisi nilai budaya menurut para ahli, antara lain :
 Koentjaraningrat (dalam warsito 2012), nilai budaya merupakan nilai yang terdiri atas
konsepsi-konsepsi yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar warga masyarakat
dalam hal-hal yang mereka anggap amat mulia. Sistem nilai yang ada dalam
masyarakat menjadi orientasi dan rujukan dalam bertindak bagi mereka. Oleh sebab
itu, nilai budaya yang dimiliki seseorang dapat mempengaruhinya dalam mengambil
keputusan.
 Clyde kluckholn ( dalam warsito 2012), definisi nilai budaya adalah sebagai konsepsi
umum yang terrganisasi, berpengaruh terhadap perilaku yang berkaitan dengan alam,
kedudukan manusia dengan alam, dan hubungan manusia dengan lingkungan dan
sesama manusia.
 Sumaatmadja (dalam koetjaraningrat 2000), arti nilai budaya merupakan nilai-nilai
yang melekat dalam masyarakat yang mengatur keserasian, keselarasan, serta
keseimbangan berdasarkan pada perkembangan penerapan budaya dalam kehidupan.
F. Fungsi Nilai Budaya dan Ciri Nilai Budaya
a. Fungsi nilai budaya
Nilai budaya memiliki beberapa tujuan berdasarkan fungsi dalam kehidupan
bermasyarakat, diantaranya :
 Sebagai sala satu pedoman bagi perilaku manusia di masyarakat
 Sebagai faktor pendorong munculnya pola berpikir masyarakat.
 Sebagai sala satu sumber tatanan cara berprilaku yang cukup penting. Misalnya
hukum adat dan kebiasaan, aturan mengenai sopan santun dan lain sebagainya.

b. Ciri nilai budaya


Sebagai ciri khas yang membedakan suatu kelompok masyarakat disuatu tempat
dengan kelompok masyarakat lainnya maka nilai budaya memiliki karakteristik
dibandingkan dengan yang lain :
 Nilai budaya merupakan bawaan dari lahir, melainkan sesuatu yang perlu dipelajari
 Nilai budaya bisa diwariskan dari satu orang ke orang lainnya, atau dari suatu
kelompok ke kelompok lainnya bahkan bisa diwariskan pula antr generasi manusia
 Nilai budaya memiliki simbol yang menjadi ciri khas suatu budaya
 Nilai yang bermakna dalam sifat budaya akan senantiasa dinamis, sehingga akan terus
beruba seiring berjalannya waktu

G. Konsep Nilai Budaya dan Contoh Nilai Budaya


a. Konsep Nilai Budaya
Ada tiga konsep yang senantiasa berkaitan dengan nilai-nilai budaya yaitu :
Simbol-simbol, slogan atau yang lainnya yang kasat mata (jelas) sikap, tingkah
laku,gerak gerik yang muncul sebagai akibat adanya slogan atau moto tersebut.
Kepercayaan yang tertanam yang telah mengakar dan menjadi kerangka acuan dalam
bertindak danbberprilku.

b. Contoh Nilai Budaya


 Selalu mengatakan permisi
 Mengucap salam
 Saling toleransi
 Adanya larangan menyapu di malam hari
 Menjadi ramah

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manusia merupakan makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan
potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran,
pertumbuhan, perkembangan, mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi
dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik positif maupun
negatif. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks,
abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif.

Secara sederhana hubungan manusia dan kebudayaan adalah sebagai perilaku


kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Dalam
ilmu sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwi tunggal yang berarti
walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia
menciptakan kebudayaan setelah kebudayaan tercipta maka kebudayaan mengatur
kehidupan manusia yang sesuai dengannya
Nilai budaya tidak terlepas dari norma dan cara berprilaku mengkondisikan
sikap dan reaksi terhadap peristiwa dan berbagai contoh fenomena sosial dalam
konteks budaya.
B. Saran
Makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu dalam penyusunan
makalah ini Penulis mohon kritikan dan saran dari Bapak Dosen serta para pembaca
agar makalah ini menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Jayeng ,Hans D. .2000. Manusia, kebudayaan dan lingkungan. Yogyakarta : pustaka


pelajar.
Mulyana ,Deddy dan Jalaluddin Rakhmat. 2006. Komunikasi Antarbudaya: Panduan
Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nurcahyo ,Abraham Nurcahyo dan Yudi Hartono. 2008. Pengantar Antropologi;
Bahan Ajar Untuk Perguruan Tinggi. Magetan: Lembaga Edukasi Swastika.
Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat.2006.Komunikasi Antarbudaya: Panduan
Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. Bandung: Remaja Rosdakarya.hal.25
Hans D. Jaeng.2000. Manusia, kebudayaan dan lingkungan. Yogyakarta : pustaka
pelajar.hlm.67

Anda mungkin juga menyukai