KOMUNIKASI VERBAL
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Komunikasi
Dosen Pengampu : M. Zainal Abidin, M.S.I.
Disusun oleh :
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan hidayah, taufik dan
inayah-Nya kepada kita, sehingga kita bisa menjalani kehidupan ini sesuai dengan
ridho-Nya.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW karena beliau adalah salah satu figur umat yang mampu
memberikan syafa’at kelak di hari kiamat nanti.
Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Zainal Abidin, M.S.I
selaku guru pengampu mata kuliah Pengantar Komunikasi.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk kita semua. Kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan.
Kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi tercapainya
kesempurnaan makalah selanjutnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I ......................................................................................... 1
PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................ 2
C. Tujuan Pembahasan............................................................................. 2
BAB II ....................................................................................... 3
PEMBAHASAN ........................................................................... 4
A. KOMUNIKASI VERBAL ..............................................................................4
ASAL-USUL BAHASA .......................................................... 4
PENUTUP................................................................................... 9
A. Simpulan .............................................................................................. 9
B. Penutup .............................................................................................. 10
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan hal yang sangat lazim dan menjadi keharusan bagi
individu, individu adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.
Sejak pagi hingga malam hari dan berlanjut seterusnya waktu yang digunakan
untuk aktifitas salah satunya adalah berkomunikasi. Penelitian yang dilakukan
oleh David K. Berlo mengemukakan 70% dari waktu bangun digunakan
untuk berkomunikasi (Rakhmat, 2008). Komunikasi merupakan cara individu
untuk menyampaikan pesan dan informasi kepada orang lain, agar dapat
berinteraksi dan memahami perasaan serta memahami keinginan orang lain
(Cangara, 1998).
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud komunikasi verbal?
2. Darimana asal-usul bahasa?
3. Apa saja fungsi bahasa dalam kehidupan manusia?
4. Mengapa keterbatasan bahasa itu terjadi?
5. Apa saja kerumitan makna kata?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui secara jelas mengenai komunikasi verbal
2. Untuk mengetahui darimana asal-usul bahasa
3. Untuk memahami fungsi bahasa dalam kehidupan manusia
4. Untuk mengetahui keterbatasan bahasa
5. Untuk mengetahui kerumitan makna kata
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. KOMUNIKASI VERBAL
3
Asal-usul Bahasa
Dalam buku karya Deddy Mulyana ini juga dibahas mengenai Asal-usul Bahasa.
Asal-usul bahasa sendiri hingga kini belum ada suatu teori pun yang diterima luas
mengenai bagaimana bahasa itu muncul di permukaan bumi ini. Tetapi ada
dugaan kuat bahwa bahasa nonverbal muncul sebelum bahasa verbal. Teoretikus
kontemporer mengatakan bahwa bahasa adalah ekstensi perilaku sosial. Konon
makhluk-makhluk yang mirip dengan manusia (hominid) dan menggunakan alat
pemotong terbuat dari batu ini berkomunikasi secara naluriah, dengan bertukar
tanda alamiah berupa suara (gerutuan, geraman, pekikan), postur dan gerakan
tubuh, termasuk gerakan tangan dan lengan, sedikit lebih maju dari komunikasi
hewan primata masa kini.
Dahulu, saat nenek moyang kita yang disebut Cro Magnon belum mampu
berbahasa verbal, mereka berkomunikasi lewat gambar-gambar yang mereka buat
pada tulang, tanduk, cadas, dan dinding gua yang banyak ditemukan di Spanyol,
dan Prancis Selatan. Ini merupakan sarana pertama yang dikenal manusia untuk
merekam informasi. Kemudian antara 40.000 dan 35.000 tahun lalu Cro Magnon
mulai menggunakan bahasa lisan. Kelebihan homo sapien ini dari makhluk
sebelumnya adalah kemampuan mereka untuk mengembangkan salah satu jenis
tanda yang disebut simbol atau lambang. Kemampuan bahasa membuat mereka
terus bertahan, tidak seperti makhluk mirip manusia sebelumnya yang musnah.
Sekitar 5000 tahun lalu juga manusia melakukan transisi komunikasi dengan
memasuki era tulisan, sementara bahasa lisan pun terus berkembang. Penyebaran
sistem tulisan akhirnya sampai juga ke Yunani. Bangsa Yunani-lah yang
kemudian menyempurnakan dan menyederhanakan sistem tulisan ini. Sistem
tulisan dan bahasa lisan ini terus berkembang hingga masa kini.
4
Fungsi Bahasa Dalam Kehidupan Manusia
Kita baru menyadari bahwa bahasa itu penting ketika kita menemui jalan buntu
dalam menggunakan bahasa. Fungsi bahasa yang mendasar adalah untuk menamai
atau menjuluki orang, objek, dan peristiwa. Penamaan adalah dimensi pertama
bahasa dan basis bahasa, dan pada awalnya itu dilakukan manusia sesuka mereka,
yang lalu menjadi konvensi.
Menurut Larry L. Barker, bahasa memiliki tiga fungsi: penamaan atau penjulukan
yang merujuk pada usaha mengidentifikasi objek, tindakan, atau orang dengan
menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi; interaksi yang
dimana menurut Barker, yaitu menekankan berbagai gagasan dan emosi yang
dapat mengundang simpati dan pengertian atau kemarahan dan kebingungan;
transmisi dimana melalui bahsa, informasi dapat disampaikan kepada orang lain,
menerima informasi setiap hari, dari orang lain, baik secara langsung atau tidak
langsung.
Kita harus mempelajari bahasa seperti mengutip kata Book bahwa agar
komunikasi kita berhasil, setidaknya harus memenuhi tiga fungsi, yaitu: untuk
mengenal dunia sekitar; berhubungan dengan orang lain; dan untuk menciptakan
koherensi dalam kehidupan kita.
Keterbatasan Bahasa
Suatu kata hanya mewakili realitas, tetapi bukan realitas itu sendiri. Kata-kata
pada dasarnya bersifat parsial, tidak melukiskan sesuatu secara eksak. Oleh karena
itu kita sulit menamai suatu objek. Kualitas seseorang atau sesuatu yang ingin kita
ungkapkan sebenarnya tidak sesederhana itu. Baik orang, benda atau peristiwa
sebenarnya sulit untuk kita kategorikan sebagai baik atau buruk. Kesulitan
menggunakan kata yang tepat juga dialami ketika ingin mengungkapkan perasaan.
Pesan verbal biasanya lebih lazim kita gunakan untuk menerangkan sesuatu yang
bersifat factual-deskriptif-rasional.
5
Kata-kata bersifat ambigu dan kontekstual
6
Kerumitan Makna Kata
Mengapa sesungguhnya makna kata bersifat rumit? Karena sebenarnya Kita keliru
bila kita menganggap bahwa kata-kata itu mempunyai makna. Kitalah yang
member makna pada kata. Dan makna yang kita berikan kepada kata yang sama
bisa berbeda-beda, tergantung pada konteks ruang dan waktu. Makna muncul dari
hubungan khusus antara kata dan manusia. Makna tidak melekat pada kata-kata,
namun kata-kata membangkitkan makna dalam pikiran orang.
Sejumlah kata dari bahasa daerah juga digunakan dalam bahasa Indonesia (atau
bahasa Indonesia dalam dialek Betawi), atau sebaliknya,kata-kata Indonesia
terdengar seperti diselipkan dalam bahasa daerah, namun artinya sangat jauh
berbeda. Misalnya, kata sokdalam bahasa Sunda sering disalah tafsirkan oleh
orang non-Sunda. Dalam bahasa Betawi atau bahasa Indonesia sokitu berarti
sombong, seperti dalam kalimat “Orangnya paling sok“. Namun seorang
mahasiswa non-Sunda yang meminta izin kepada kakak kelasnya yang asli Sunda
dalam suatu rapat boleh jadi merasa tidak enak ketika kakak kelasnya itu
menjawab “sok” yang artinya “Silahkan”.
Suatu bangsa atau suku biasanya menganggap bahasanya sendiri sebagai yang
terbaik,dan menganggap bahasa yang digunakan bangsa atau suku lain “tidak
alamiah”, baik cara bicara ataupun kata-kata yang mereka ucapkan. ”Mengapa
mereka tidak menggunakan kata-kata yang benar untuk menyebut segala
sesuatu?” begitu mungkin piker kita. Maka janganlah heran kalau ada orang
Malaysia yang berkata: ”Sepasang kelamin tinggal di rumah itu”,(sepasang
kelamin=sepasang suami istri); ”Mari kita tengok wayang” (wayang=film); atau
“Bom yang gugur telah menjahanamkan beberapa buah bangunan”
(jahanam=rusak,menjahanamkan=merusakkan). Saya sering merasa sulit
memahami bahasa Malaysia, karena orang Malaysia berbicara cepat,dengan
intonasi berbeda,dan juga menggunakan kata-kata yang di telinga terdengar
“aneh”.
7
Bahasa Gaul dan Bahasa pada kelompok masyarakat tertentu
8
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Jika kita hidup didunia ini tanpa berkomunikasi, maka dunia ini akan
hampa. Setiap hari manusia pasti melakukan komunikasi, salah satu
komunikasi yang dilakukan manusia yaitu komunikasi verbal Hubungkan
antara komunikasi dengan verbal sangat kuat. Komunikasi itu sangat
beragam. Setiap hari manusia pasti melakukan bercakap-cakap, dan
menulis. Seorang manusia akan merasa tidak hidup jika tidak melakukan
berkomunikasi.Dengan adanya komunikasi suatu masalah yang besar
dapat dipecahkan dengan cara bermusyawarah.
9
B. Penutup
DAFTAR PUSTAKA
10