Anda di halaman 1dari 5

Nama : Alfian

Nim

: 157050005

Tugas Pak Wara.

KONTRIBUSI WARISAN INTELEKTUAL PERADABAN YUNANI-ROMAWI, JUDEO


KRISTIANI DAN ISLAM.

Arnold Toynbee, suatu peradaban tak ubahnya seperti makhluk organis : lahir,
berkembang, matang dan pada akhirnya mengalami pembusukan. Maka, dalam sejarah umat
manusia banyak tengkorak-tengkorak peradaban yang terkubur dalam sejarah selama ribuan
tahun. Meskipun telah menjadi tengkorak peradaban tersebutakan mampu melahirkan
kembali peradaban baru
Yin-Yang : Yin mendorong munculnya kreativitas Yang, disertai dengan adanya
disintegrasi kembali ke suatu Yin yang baru. Ritme tsb terus berlangsung tanpa akhir, tetapi
kelahiran kembali bukan merupakan pengulangan.
Challenge-Response Theory (Teori Tantangan-Response) : ada kekuatan sejarah yang
memungkinkan terjadinya kelahiran kembali sebuah peradaban, yaitu terdapatnya minoritas
kreatif dalam puing-puing suatu peradaban yang mampu merespons secara positif berbagai
tantangan lingkungan. Semakin canggih kemampuan minoritas kreatif itu merespons
tantangan, semakin canggih pula bentuk peradaban yang dilahirkan kembali.

KONTRIBUSI WARISAN INTELEKTUAL YUNANI-ROMAWI


Way of Life, Yunani : cita-cita kebebasan, optimisme, sekularisme, pengagungan
terhadap jasmani dan akal serta pengkultusan pada individualisme.

Tradisi keagamaan Yunani : agama sepenuhnya bersifat duniawi, praktis, mengabdi


pada kepentingan manusia (bukan Tuhan).
Tradisi keilmuan : metode-metode eksperimental dan spekulatif, empirisme dan
rasionalisme
Filsafat politik : Aristoteles dan Plato sangat berpengaruh terhadap pemikiran dan
filsafat politik Barat : Machiavelli (The Prince), Montesquieu (Lesprit de lois), Marx (hub.
Ekonomi dan politik), Konservatisme progresif, dll
Alfred North Whitehead : sejarah seluruh filasafat Barat hanyalah rangkaian dari
catatan kaki dari Aristoteles dan Plato
Karya Aristoteles Politics menjadi inspirator bagi perumusan teoritis konsep bentuk
negara, hakikat pemerintahan, hukum kontrol negara, revolusi sosial, dll
Sumbangan terbesar peradaban Romawi : pemikiran sistem hukum dan lembagalembaga politik, dalam pemikiran politik ada teori Imperium
Teori Imperium : teori tentang kekuasaan dan otoritas negara dimana kedaulatan dan
kekuasaan dianggap sebagai bentuk pendelegasian kekuatan rakyat kepada penguasa negara.
Maka pada hakikatnya kedaulatan sepenuhnya milik rakyat. Penguasa politik hanyalah
lembaga yang dipercayakan untuk memegang (bukan menguasai dan mendominasi) serta
mempergunakan kedaulatan demi kebaikan seluruh rakyat. Penguasa bertanggungjawab
kepada rakyat dan otomatis akan kehilangan legitimasi bila praktik kekuasaannya menyalahi
kehendak rakyat. Rakyat memiliki hak-hak politik yang sama dan merupakan esensi tertinggi
kedaulatan negara menjadi model teoritis bagi John Locke, Rousseau, Hobbes, dll.

KONTRIBUSI WARISAN INTELEKTUAL PERADABAN JUDEO-KRISTIANI


Max Dimont : Yahudi sebagai the historic people yaitu orang-orang yg melahirkan
peristiwa-peristiwa sejarah, menjadi subjek dan bukan objek peristiwa, melalui gagasangagasan brilian yang mereka kemukakan.
Abad XIX dan XX, minoritas Yahudi Eropa telah melahirkan tokoh-tokoh besar bidang
Pengetahuan dan filsafat : Hegel, Marx, Sigmund Freud, Nietzsche, Bertrand Russel,
Schoupenhauer, John Stuart Mill, Charles Darwin, Herbert Spencer, Henry Bergson, Albert
Einstein, dll.
Pelopor utama dalam aliran pemikiran Marxisme, Liberalisme, Kapitalisme,
Komunisme, Darwinisme, psikoanalisa, Evolusionisme sosial, dll
Baruch Spinoza : dasar-dasar pemikiran pembentukan masyarakat baru dan bebas,
tetapi terikat (dan selaras dengan) oleh hakekat ke-Tuhanan (Devine Nature). Merintis
lahirnya agama sekuler bagi manusia modern dan mengajarkan bahwa akal dan intuisi dapat
mengarahkan manusia pada kesatuan dirinya dengan sumber segala sesuatu yg disebutnya
intellectual love of God.
Marx memberikan metodologi ilmiah dalam memahami perkembangan dan dinamika
sosial ekonomi dan sejarah kemanusiaan, melalui gagasannya tentang determinisme ekonomi,
materialisme sejarah, dialektika materialisme, teori nilai lebih, dll.
Marx tonggak penting dalam sejarah pemikiran sosialisme ilmiah (scientific sosialism)
yang diklaimnya berbeda dengan sosialisme utopis (utopian sosialism) yang dirintis David
Ricardo, Robert Owen, Saint Simon, Charles Fourier, dll
Marxisme : inspirasi bagi terbentuknya berbagai aliran pemikiran : komunisme,
sosialisme demokrasi, feminisme marxis, new left, frankfurt school dan marxisme barat.

Russel : marxisme modifikasi atau reinkarnasi ajaran keagamaan Yahudi (Judaisme).


Teori Marxisme yang fundamental, secara emosional berakar pada ajaran Judaisme. Untuk
memahami Marx dapat digunakan kamus :
Jahweh : Dialectical Materialism
The Messiah : Marx
The Elect

: The Proletariat

The Church

: The Communist Party

The Second Coming : The Revolution


Hell

: Punishment of the Capitalist

The Millenium: The Communist Commonwealth


Thomas Aquinas : merintis aliran Skolastisisme, yang cirinya ;

Rasionalitas tetapi tidak empiris


Pentingkan pendekatan etika
Pentingkan penjelasan makna

Skolatisisme adalah ajaran ttg bgm mencari kebenaran. Ada dua cara :

Melalui pewahyuan (relevation)


Melalui akal (reason)
Puncak sumbangan Kristiani pada pemikiran (Barat) adalah Reformasi Protestan

dengan tokohnya Martin Luther, Zwingli dan Johanes Calvin.

KONTRIBUSI WARISAN INTELEKTUAL PERADABAN ISLAM

Roger Garaudy : zaman renaisans tidak mewarisi secara langsung ajaran-ajaran


kebudayaan Yunani, sebab baru setelah melalui terjemahan dan komentar sarjana dan filosof
Islam terhadap karya-karya pemikir besar Yunani, kebudayaan Yunani kemudian dijadikan
objek kajian akademis zaman renaisans.
Perpindahan peradaban Islam Spanyol dan Sicilia ke Barat, salah satunya karena
usaha terjemahan yang dilakukan atas perintah Alphonse X Raja Castille.
Michel Scotus menterjemahkan karya Ibnu Sina, Kitab al Hayawan (Livre des
animaux) dan karya Ibnu Rusyd, Syarah, berisi komentar Rusyd terhadap karya-karya
Aristoteles. Inilah yang dijadikan titik tolak pandangan Barat tentang alam dan kajian-kajian
penelitian eksperimental.
Ibnu Khaldun melalui karyanya Muqaddimah, menyumbangkan metodologi ilmiah
berupa kajian teoritis empiris bidang ilmu sosial. Dialah sebenarnya perintis kajian sosiologi
empiris, bukan August Comte yang lahir beberapa abad sesudahnya.
Khaldun telah memberikan formulasi teoritis mengenai paham materialisme sejarah,
yang dalam pemikiran politik barat dikembangkan oleh Marx dan Engels. Secara
metodologis, Khaldun diakui melebihi apa yang telah dilakukan Machiavelli dan
Montesquieu yang lahir beberapa abad sesudahnya. Ibnu Rusyd juga sangat berpengaruh
terhadap pemikiran Thomas Aquinas dengan Skolastiknya.

Anda mungkin juga menyukai