Menurut Chilcote, dalam tulisannya di The Political System, Easton
mengembangkan empat asumsi (anggapan dasar) mengenai perlunya suatu teori umum (grand theory) sebagai cara menjelaskan kinerja sistem politik, dan Chilcote menyebutkan terdiri atas:[6] Ilmu pengetahuan memerlukan suatu konstruksi untuk menyistematisasikan fakta- fakta yang ditemukan. Para pengkaji kehidupan politik harus memandang sistem politik sebagai keseluruhan, bukan parsial. Riset sistem politik terdiri atas dua jenis data: data psikologis dan data situasional. Data psikologis terdiri atas karakteristik personal serta motivasi para partisipan politik. Data situasional terdiri atas semua aktivitas yang muncul akibat pengaruh lingkungan. Pengaruh lingkungan ini muncul dari lingkungan fisik (topografi, geografis), lingkungan organis non manusia (flora, fauna), dan lingkungan sosial (rakyat, aksi dan reaksinya).Sistem politik harus dianggap berada dalam suatu disekuilibrium (ketidakseimbangan).
Analisis Struktural fungsional Gabriel Almond
Dalam teori struktural-fungsional Almond, sistem politik menyelenggarakan dua fungsi yaitu: 1. Fungsi masukan (input) yang terdiri dari : a) Sosialisasi politik, merupakan fungsi untuk mengembangkan dan memperkuat sikap-sikap politik di kalangan penduduk, untuk melatih masyarakat supaya menjalankan peranan-peranan politik, administrative, dan yudisial tertentu. Sosialisasi politik merujuk pada bagaimana suatu masyarakat dapat mewariskan kepercayaan untuk generasi selanjutnya, biasanya melibatkan keluarga, sekolah, media massa ataupun media elektronik, perkumpulan religious, dan aneka macam struktur politik yang membangun, menegakkan dan merubah pentingnya perilaku politik dalam masyarakat. Dalam sosialisasi politik terdapat beberapa agen, antara lain keluarga, teman pergaulan, lembaga pendidikan formal, media massa, pemerintah, dan partai politik. b) Rekrutmen politik, merupakan fungsi penyeleksian rakyat untuk kegiatan politik dan jabatan pemerintahan melalui penampilan dalam media komunikasi, menjadi anggota tertentu, pendidikan, dan dapat juga melalui ujian. Dan rekrutmen mewakili proses dimana sistem politik menghasilkan kepentingan, pertemuan, dan partisipasi masyarakat untuk memilih atau menunjuk orang untuk melakukan aktivitas politik dan duduk di dalam kantor pemerintahan. c) Komunikasi politik, merupakan jalan mengalirnya informasi melalui masyarakat dan melalui berbagai struktur yang ada dalam sistem politik. Dan komunikasi mengacu pada bagaimana suatu sistem menyampaikan nilai-nilai dan informasi melalui berbagai struktur yang menyusun sistem politik. 2. Fungsi keluaran (output) antara lain : a) Pembuat kebijakan (policy making) b) Pelaksana kebijakan (policy application) c) Memutuskan (secara hukum) peraturan ( policy adjudication) d) Struktur politik pada kenyataannya terdiri dari unsur-unsur yang bersifat informal, yaitu unsur di luar lembaga pemerintahan yang dapat mempengaruhi, menyalurkan, menerjemahkan, dan mengonversikan tuntutan dan dukungan untuk dirumuskan ke dalam keputusan politik, unsur informal antara lain : 1) Partai politik, yaitu kelompok masyarakat dengan keanggotaan terbuka yang memfokuskan kegiatannya pada jangkauan Negara atau politik. 2) Kelompok kepentingan, yaitu kelompok atau organisasi yang berusaha mempengaruhi kebijakan pemerintah untuk mempromosikan dan mempertahankan kepentingan tertentu. 3) Elite politik, yaitu sejumlah tokoh politik yang mempunyai peran dalam semua fungsi politik dan mempunyai akses langsung terhadap kekuasaan.